Senin, 24 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH DESAIN STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PADA PT POS INDONESIA



BAB I PENDAHULUAN
 A.  Latar Belakang 
Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut  dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan tertentu dengan menggunakan tenaga  manusia sebagai pelaksana, sebab manusia itulah yang akan mengolah faktorfaktor produksi dan menghasilkan produk akhir perusahaan tersebut. Pencapaian  tujuan perusahaan memerlukan tenaga kerja yang terampil sehingga menghasilkan  efektivitas kerja yang akan dicapai.

Menurut Pabundu (2006:16), Efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang  menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan  manajemen yang efektif disertai dengan manajemen yang efesien.  Menurut  Etzioni dalam Tangkilisan (2005:139)  Efektivitas adalah tingkat sejauh mana  suatu organisasi yang merupakan system sosial dengan segala sumber daya dan  sarana tertentu yang tersedia memenuhi tujuan-tujuannya tanpa pemborosan dan  menghindari ketegangan yang tidak perlu diantara anggota-anggotanya”. Menurut  Daft (172:2002) Pengertian efektivitas adalah keseimbangan atau pendekatan  optimal pada pencapaian tujuan perusahaan dan pemanfaatan tenaga manusia.  Efektivitas banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah desain  struktur organisasi.
Desain struktur organisasi merupakan proses menciptakan atau mengubah  struktur organisasi Proses tersebut melibatkan keputusan-keputusan yang  mencakup spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali,  sentralisasi dan desentralisasi, dan formalisasi (Daft, 395:2002)   Apabila  desain struktur organisasi dirancang dengan spesialisasi kerja  yang fleksibel dengan tim kerja, rantai komando dengan informasi mengalir  bebas, rantai manajemen yang luas, desentralisasi, dan formalisasi rendah  merupakan ciri dari model desain struktur organik. Struktur organik adalah suatu  struktur organisasi yang adaptif dan fleksibel. Organisasi organik memiliki  spesialisasi kerja yang tidak terstandarisasi dan bisa berubah sesuai dengan  kebutuhan, tugas organisasi sering dikelola dalam tim pekerja para pekerjan  terlatih dan diberdayakan untuk menangani beragam permasalahan  dan  membutuhkan formalisasi yang minim. Sedangkan struktur  organisasi yang  dirancang dengan pola yang kaku dan terkontrol ketat yang dicirikan dengan  spesialisasi yang tinggi, departementalisasi yang kaku, rentang pengendalian yang  sempit, formalisasi yang tinggi, dan jaringan informasi yang terbatas dan  sedikitnya partisipasi dalam pengambilan keputusan oleh para pekerja level bawah  dicirikan sebagai desain struktur organisasi mekanik. (Robbins & Coulter, 246:  2010).  Menurut Daft (2002: 395) Struktur organisasi sangat penting dalam  meningkatkan efektivitas kerja, karena struktur organisasi terdapat fungsi  manajemen yang berkaitan dengan penetapan tugas-tugas, pengelompokkan  tugas-tugas ke dalam departemen-departemen dan pengalokasian sumber daya,  serta penyebaran sumber daya organisasi untuk meraih tujuan-tujuan strategis.  Penyebaran sumberdaya dicerminkan melalui pembagian tenaga kerja perusahaan  ke dalam departemen-departemen atau pekerjaan-pekerjaan spesifik lini  wewenang formal, dan mekanisme pengkoordinasian tugas-tugas organisasi yang  beragam jika fungsi manajemen tersebut baik maka efektifitas kerja semakin baik.
 Pimpinan  PT Pos Indonesia (Persero) Medan selalu memperhatikan  dengan cara menilai  setiap perkembangan karyawan dalam melakukan  aktivitasnya demi tercapainya efektivitas kerja pada PT Pos Indonesia (Persero)  Medan penilaian yang diberikan pimpinan dapat dilihat dari tabel 1.1  Tabel 1.1  Daftar Prestasi Kinerja Pencapaian Target Tiap Individu Berdasarkan  Perspektif Bisnis Internal  Tahun 2010  (Satuan Orang) No  Kinerja  Divisi Financial Service Mail & Logistik Financial Ga F  (Orang) %  F (Orang) %  F (Orang) % 1  P.1  7  29,2  17  28,8  0  0 2  P.2  11  45,8  30  50,8  15  68,2 3  P.3  6  25  12  20,3  7  31,8 Total  24  100  59  100  22  100 Sumber : PT Pos Indonesia (Persero) Data Diolah  P.1= Penilaian diberikan kepada karyawan yang  menyelesaikan pekerjaan sesuai  target kerja dengan nilai > 120%.
P.2= Penilaian yang diberikan kepada karyawan yang telah bekerja rata-rata dan  mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai target kerja dengan nilai  106%  -  120%.  P.3= Penilaian yang diberikan kepada karyawan yang telah bekerja dibawah ratarata dan kurang mencapai target kerja dengan nilai 95% - 106%.  Pada Tabel 1.1 menunjukkan kinerja karyawan PT Pos Indonesia (Persero)  Medan telah mendapatkan penilaian yang baik walaupun terdapat beberapa  karyawan yang memiliki kinerja masih jauh dari yang telah ditetapkan  perusahaan. Karyawan yang mendapatkan penilaian kurang baik diantaranya   Divisi Finance Service 6 orang karyawan (25%), Divisi Mail dan Logistik 12  orang karyawan (20,3%) dan Divisi Finance GA 7 orang karyawan (31,8%). Hal  ini menunjukkan beberapa karyawan PT Pos Indonesia (Persero) Medan belum  efektif dalam mencapai sasaran kinerja. Fenomena pada PT Pos Indonesia  (Persero) Medan tersebut  disebabkan karena pergerakan rotasi  yang lama sehingga menyebabkan kebosanan dan kinerja yang menurun, beberapa  diantaranya terjadi duplikasi fungsional dalam pembagian kerja. PT Pos Indonesia  (Persero) Medan memiliki rentang kendali luas dan akibatnya efektivitas pekerja  tidak terlalu baik karena seorang manajer tidak memiliki banyak waktu untuk  mengarahkan karyawan yang jumlahnya banyak. Terutama Dibagian Delivery  karena memiliki jumlah pekerja yang besar yang hanya dipimpin oleh satu orang  manajer. PT Pos Indonesia (Persero) Medan memiliki formalisasi yang rendah.  Formalisasi kurang diterapkan pada bagian Delivery. Sehingga dalam beberapa  kasus terjadi komplain mengenai masalah pengiriman seperti waktu yang lama  untuk sampai ketangan konsumen, kehilangan barang dan kerusakan paket. Tiap  divisi  PT Pos Indonesia (Persero) Medan  memiliki manejer yang memiliki  wewenang terhadap    membuat keputusan, mengeluarkan perintah dan  pengalokasian sumberdaya  manusia. Manajer terlalu memberikan keleluasaan  kepada karyawan terhadap keputusan yang diambil mengenai penyelesaian  tenggat waktu kerja dan keterlambatan.
Desain struktur organisasi disadari sangat penting dalam meningkatkan  efektivitas kerja. sehingga Penulis tertarik untuk memilih judul strukur organisasi  dan efektivitas kerja karyawan sebagai objek pembahasan dalam penelitian ini.   Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka penulis  melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Desain Struktur Organisasi  Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan PT Pos Indonesia (Persero) Medan”.  B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka perumusan masalah yang dijadikan  objek penelitian adalah sebagai berikut: “Apakah desain struktur organisasi berpengaruh terhadap efektivitas kerja pada PT Pos Indonesia (Persero) Medan?” C. Kerangka Konseptual  Desain struktur organisasi merupakan proses menciptakan atau mengubah  struktur organisasi  Proses  tersebut  melibatkan keputusan-keputusan yang  mencakup spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali,  sentralisasi dan desentralisasi, dan formalisasi (Daft, 395:2002) Menurut Argris dalam Tangkilisan (2005:139) Efektivitas kerja adalah  keseimbangan atau pendekatan optimal pada pencapaian tujuan, kemampuan, dan  pemanfaatan tenaga manusia” Jadi konsep efektivitas menunjukkan seberapa jauh  organisasi melaksanakan kegiatan atau fungi-fungsi sehingga tujuan yang telah  ditetapkan perusahaan dapat tercapai dengan menggunakan alat-alat dan sumber  daya yang ada secara optimal. Indikator dari efektivitas kerja dalam penelitian ini  adalah pencapaian tujuan, kuantitas kerja, ketepatan waktu, kepuasan kerja, dan  kualitas kerja.
 Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat kerangka skema sistematis  kerangka konseptual pada Gambar 1.1 Sumber: Daft (2002) dan Tangkilisan (2005) data diolah Gambar 1.1 Kerangka Konseptual D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap objek permasalahan  (Sugiyono, 2008: 47). Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesis di dalam  penelitian ini sebagai berikut: Desain struktur organisasi berpengaruh signifikan  terhadap peningkatan evektifitas kerja pada PT Pos Indonesia (Persero) Medan.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.  Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalis pengaruh  desain struktur organisasi terhadap peningkatan efektivitas kerja karyawan pada  PT Pos Indonesia (Persero) Medan.
2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Penelitian  ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada perusahaan  untuk menunjang efektivitas dalam pelaksanaan tugas dalam mencapai visi dan  misi perusahaan.
Desain Struktur  Organisasi  (X) Efektivitas Kerja (Y)  b. Bagi Peneliti Peneliti ini bermanfaat untuk menambah kontribusi bagi pemikiran guna  memperluas cakrawala wawasan peneliti dalam bidang manajemen sumber  daya manusia khususnya dalam masalah organisasi.
c. Bagi Pihak Lain Peneliti ini bermanfaat sebagai bahan referensi yang nantinya akan dapat  memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama  di masa yang akan datang khususnya yang berkaitan dengan efektivitas kerja  karyawan.
F.  Metode Penelitian 1.  Batasan Operasional Penelitian ini membahas pengaruh struktur organisasi dalam meningkatkan  efektivitas kerja karyawan. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan  operasional PT Pos Indonesia (Persero) Medan a.  Variabel independen (X) : Desain Struktur Organisasi PT Pos Indonesia  (Persero) Medan.
b.  Variabel dependen (Y) : Efektivitas Kerja Karyawan PT Pos Indonesia  (Persero) Medan.
2.  Defenisi Operasional a.  Desain Struktur Organisasi (X) Desain organisasi merupakan proses menciptakan atau mengubah struktur  desain (perancangan) organisasi Proses yang melibatkan keputusan-keputusan   yang mencakup spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando,  rentang kendali, sentralisasi dan desentralisasi, dan formalisasi yang  dilakukan oleh manajer.(Daft, 395:2002)  Menurut Daft (395:2002), indikator dari desain struktur organisasi adalah :  1.  Spesialisasi Kerja Tingkatan sejauh mana tugas-tugas organisasi dibagi ke dalam pekerjaanpekerjaan individual yang lebih khusus.
2.  Rantai Komando Garis wewenang yang menghubungkan semua individu dalam organisasi  dan menunjukkan kepada siapa seorang memberikan laporan.
3.  Wewenang Hak formal dan legitimasi dari seorang manajer untuk membuat  keputusan, mengeluarkan perintah, dan mengalokasikan sumberdaya  untuk mencapai hasil yang diinginkan organisasi.
4.  Rentang Manajemen Jumlah karyawan yang memberikan laporan pada seorang manajer.
5.  Formalisasi.
Dokumen tertulis yang digunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan  para pekerja.
b.  Efektivitas kerja (Y) Menurut Argris dalam Tangkilisan (2005:139) Efektivitas kerja adalah  “keseimbangan atau pendekatan optimal pada pencapaian tujuan, kemampuan,  dan pemanfaatan tenaga manusia” Jadi konsep efektivitas menunjukkan seberapa   jauh organisasi melaksanakan kegiatan atau fungi-fungsi sehingga tujuan yang  telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai dengan menggunakan alat-alat dan  sumber daya yang ada secara optimal indikator dari efektivitas kerja yaitu  pencapaian tujuan, kuantitas kerja, ketepatan waktu, kepuasan kerja, dan kualitas  kerja 1.  Kuantitas Kerja Kuantitas kerja merupakan volume kerja yang dihasilkan pada saat kondisi  normal. hal ini didapat dari banyaknya beban kerja dan keadaan yang  didapat atau dialaminya selama bekerja.
2.  Kualitas kerja Kualitas kerja merupakan sikap yang ditunjukkan oleh karyawan berupa  hasil kerja dalam bentuk kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan  tidak mengabaikan volume pekerjaan.
3.  Ketepatan Waktu Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan serta mencapai sasaran  yang telah dicapai dalam tenggat waktu yang telah ditentukan.
4.  Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas  peranan atau pekerjaan dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu,  bahwa mereka dapat imbalan yang setimpal, dari bermacam macam aspek  situasi pekerjaan dan organisasi tempat mereka berada.
5.  Pencapaian Tujuan Kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan  sebelumnya. Setiap perusahaan memilik tujuan yang berbeda-beda, dan   dengan cara yang berbeda-beda untuk mencapainya dan tidaksemua  perusahaan memiliki tujuan profit semata.
Tabel 1.2  Operasional Variabel Variabel   Defenisi  Variabel Indikator  Skala Pengukuran  Desain  Struktur  organisasi Menciptakan  atau mengubah  struktur  organisasi •  Spesialisasi Kerja •  Rantai Komando    Wewenang •  Rentang Manajemen •  Formalisasi Skala Likert Efektivitas  keseimbangan  atau  pendekatan  optimal pada  pencapaian  tujuan,  kemampuan,  dan  pemanfaatan  tenaga manusia •  Kuantitas Kerja •  Kualitas Kerja •  Ketepatan Waktu •  Kepuasan Kerja •  Pencapaian Tujuan Skala Likert Sumber: Daft (2002) dan Tangkilisan (2005) data diolah 3.  Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah  skala Likert. skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan  persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial  (Sugiyono, 2008: 132). Untuk keperluan analisis kuantitatif maka di beri lima  alternatif jawaban kepada responden untuk masing-masing variabel dengan  menggunakan skala 1 sampai 5, adapun skala yang diberikan adalah sebagai  berikut :  Tabel 1.3 Skor pertanyaan No  Pernyataan  Skor 1  Sangat setuju  5 2  Setuju  4 3  Kurang setuju  3 4  Tidak setuju  2 5  Sangat tidak setuju  1 Sumber : Sugiyono (2008: 133) 4.  Lokasi dan WaktuPenelitian Penelitian ini dilakukan di PT Pos Indonesia (persero) medan di jalan Pos No.  1 Medan yaitu Bulan Desember 2010 sampai dengan Januari2011.  5.  Populasi dan Sampel a.  Populasi  Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen  tersebut merupakan unit  terkecil yang merupakan sumber data yang  diperlukan (Ginting dan situmorang, 2008:128). Populasi dalam penelitian ini  adalah karyawan operasional PT Pos Indonesia (Persero) Medan sebanyak  105 orang.  b.   Sampel Tehnik pengambilan sampel yang digunakan berdasarkan pada rumus Slovin,  sebagai patokan untuk menentukan sampel minimal yang harus diambil  (Umar, 2005:149) yaitu: dimana: n = jumlah sampel N = ukuran populasi  E= standart error (10%) Sehingga jumlah sampel menjadi : = 51,21 orang Sampel yang diambil dibulatkan menjadi 51 orang. Responden disusun  dengan menggunakan sampel insidental yaitu siapa saja yang secara kebetulan  bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang  yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2008: 122).  Sampel yang diambil dapat dilihat dari tabel berikut ini Tabel 1.4  Data karyawan Operasional PT Pos Indonesia (Persero) Medan Tahun 2010  (Dalam Satuan Orang)  No.  Divisi  Populasi (Orang) Sampel  Jumlah 1  Financial service  24  24/105 x 51 = 10,2  12 2  Mail dan logistik  59  59/105 x 51 = 27,2  29 3  Financial GA  22  22/105 x 51=13,6  10 Jumlah  105 51 Sumber: PT Pos Indonesia (Persero) Medan, data diolah 6. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data  sekunder : a.  Data Primer yaitu  data yang diperoleh dengan melakukan penelitian langsung  ke  lokasi penelitian melalui  obeservasi,  kuesioner dan  wawancara mengenai variabel yang diteliti.
b.  Data Sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung   penelitian. Peneliti memperoleh data sekunder dari literatur, buku dan  internet.
7.  Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a.  Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan  menyebarkan daftar pertanyaan kepada kepada karyawan PT Pos  Indonesia (Persero) Medan.
b.  Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan  tanya jawab langsung kepada karyawan PT Pos Indonesia (Persero)  Medan bidang administrasi yang bertanggung jawab dalam memberikan  data yang digunakan dalam penelitian ini.
c.  Studi Dokumentasi dilakukan dengan meneliti dokumen-dokumen dan  bahan tulisan dari perusahaan dan data dari buku-buku, jurnal, internet dan  sumber data lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
8.  Uji Validitas dan Reliabilitas a.  Uji Validitas Validitas menunjukkan seberapa nyata pengujian mengukur apa yang  harusnya diukur (Syafrizal, 2008: 30). Uji validitas untuk menguji data yang  didapat apakah valid atau tidak dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner.  Pengujian validitas dilakukan diluar dari jumlah sampel, dalam hal ini diambil  sebanyak 30 karyawan diluar sampel pada PT Pos Indonesia (Persero) Medan  Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.0, dengan kriteria sebagai berikut :  1. Jika rhitung > rtabel, maka pernyataan dinyatakan valid.
2. Jika rhitung < rtabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
b.  Uji Reabilitas Reabilitas menunjukan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden  dalam menjawab hal yang berkaitan dengan daftar pertanyaan yang merupakan  dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk kusioner (Syafrizal, 2008:30).  Pengujian dilakukan dengan  menggunakan program SPSS versi 15.0, butir  pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan  reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika ralpha > rtabel maka pernyataan reliabel.
2. Jika ralpha < rtabel maka pernyataan tidak reliabel.
9. Metode analisis data a.   Metode Analisis Deskriptif Metode analisis dengan cara data yang disusun dan dikelompokkan,  kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi  dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa  daftar pertanyaan yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.
b.  Metode analisis Regresi Linear sederhana Peneliti menganalisis dengan menggunakan analisis Regresi Linear  sederhana. Analisis data menggunakan bantuan program SPSS versi 13 for  windows dengan rumus: Y = a + bX  Keterangan : Y  = Efektifitas Kerja a   = Konstanta b   = Koefisien Regresi X   = Struktur Organisasi Pengujian Hipotesis dapat dilihat dari 3 kriteria antara lain: a.  Uji signifikan individual (Uji-t) Uji hipotesis dilakukan dengan Uji t yaitu dilakukan untuk melihat secara  parsial bagaimana pengaruh struktur organisasi sebagai variabel bebas (X)  terhadap efektivitas kerja sebagai variabel terikat (Y). kriteria pengujian sebagai  berikut : Ho : β = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh variabel bebas (X)  terhadap variabel terikat (Y) Ho : β   0 artinya secara parsial terdapat pengaruh variabel bebas (X)  terhadap variabel terikat (Y).
Dengan kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika thitung < ttabel pada α = 5% H1 diterima jika thitung > ttabel pada α = 5% b.  Uji Koefisien Determinasi (R²)  Koefisien determinan (R 2 ) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar  kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dengan kata  lain, koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel  bebas yaitu struktur organisasi (X) terhadap efektivitas kerja karyawan (Y).   Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary b dan tertulis R  Squere. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya  menggunakan R Square  yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square,  karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam  penelitian. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square  antara 0 sampai 1. (Nugroho, 2005:51).
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi