BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Sejumlah lokasi hiburan di Medan kian berkembang. Lokasi
hiburan ada di setiap sudut kota,
termasuk di pusat-pusat perbelanjaan modern (mal). Di mal, kini masyarakat
bisa menemukan beragam wahana yang bisa memberikan hiburan di tengah rutinitas sehari-hari. Karena saat ini
mal bukan sekadar tempat belanja, tetapi telah diafiliasikan dengan konsep nuansa
entertaint. Dari sini kemudian hadir berbagai arena bermain bagi anak-anak, kafe-kafe yang
menawarkan suasana nyaman hingga arena
bermain biliar, karaoke, dan diskotek. Kalau arena bermain keluarga, sudah menjadi hal yang lazim sejak dulu. Begitu juga
diskotek yang diperkenalkan Thamrin Plaza
di era 90-an. Namun, konsep kafe bahkan foodcourt, biliar dan karaoke, baru tren di awal tahun 2000-an.
Satu hal yang cukup
menarik saat ini adalah fenomena hadirnya kafe-kafe serta foodcourt yang memikat di lantai mal-mal di
Kota Medan. “Foodcourt adalah suatu daerah yang berdekatan atau dikelilingi dengan
berbagai konter berjualan makanan dan
juga menyediakan satu area umum untuk acara makan pribadi”. Foodcourt terdiri dari beberapa kios makanan(www.wikipedia.com/
food court).
Plaza Millennium
Medan, terletak di Jalan Kapten Muslim no.111 Medan, merupakan salah satu plaza yang ramai
dikunjungi masyarakat sebab Plaza Millenium Medan merupakan pusat grosir handphone dan
komputer terbesar dan terlengkap di Sumatera
Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Plaza Millenium juga memiliki sebuah foodcourt yang berada di
lantai 5 yaitu Merica Food Center. Pada tanggal
10 Desember 2010 Merica Food Center Plaza Millenium atas permintaan pengunjung, PT. Perkasa Internusa Mandiri selaku pemilik dan
pengelola Plaza Millenium telah
merenovasi pusat jajanan makanan dan minuman (food center ). Saat ini Merica Food Center menawarkan open view
(menikmati hidangan makanan dan minuman
sambil menikmati panorama kota Medan) dari ketinggian Lantai 5 yaitu dengan cara memperbesar ruangan sekaligus
menambah fasilitas. Merica Food Center terdiri dari: 2 (dua) stan minuman, 7
stan makanan, dan 1 stan buah-buahan.
Sistem pembayaran
pada foodcourt berbeda dengan sistem pembayaran pada kafe-kafe, maupun tempat makan lainnya. Pada
umumnya sistem pembayaran foodcourt baik di dalam maupun di luar negeri saat ini dilakukan dengan cara mendepositokan uang terlebih dahulu sebelum
melakukan pemesanan makanan maupun
minuman. Besarnya tergantung pada deposito minimum yang di tetapkan oleh foodcourt tersebut. Hal ini mengakibatkan
keengganan masyarakat untuk melakukan pembelian
di foodcourt, namun hal ini sepertinya bukan lah penghalang bagi sebagian konsumen untuk berkunjung ke foodcourt,
misalnya saja seperti Sun Plaza dan Plaza Medan Fair. Kedua mal tersebut punya puluhan
kafe plus area foodcourt cukup luas.
Sun Plaza dinilai
cukup sukses dengan Cabe Rawit-nya. Foodcourt di lantai teratas mal tersebut kini telah menjadi ikon baru bagi
warga Medan, karena lokasinya dipandang
paling luas, eksotis dan nyaman. Meskipun harus mendepositokan uang sebesarRp.100.000,- namun foodcourt ini tetap
ramai dikunjungi. Belakangan, Plaza Medan
Fair mencoba menyaingi popularitas Cabe Rawit dengan menghadirkan Food Paradise di lantai IV plaza
tersebut.(www.haicorp.wordpress.com/page/3/).
Seperti sistem pembayaran foodcourt lainnya,
adapun sistem pembayaran bila melakukan
pembelian di Merica Food Center dilakukan dengan mendepositokan uang sebesar Rp.50.000, kemudian tiga bulan
berikutnya dapat melakukan pengisian minimal
Rp.10.000,-. Bila dalam kartu Merica Food Center tersebut saldo uang masih ada maka konsumen dapat menukarkannya dengan
uang tunai ke kasir Merica Food Center.
Saldo pada kartu berlaku selama 30 hari setelah pengisian terakhir (kecuali member MilleCard).
Dalam rangka
memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggannya,
misalnya dengan memberikan produk yang
mutunya lebih baik, harga yang lebih murah, penyerahan produk yang lebih cepat dan pelayanan yang lebih baik
daripada para pesaingnya (Supranto, 2006:1).
Dalam menjalankan bisnis foodcourt juga
harus memperhatikan hal-hal tersebut
agar dapat memenangkan persaingan bisnis.
Ada banyak faktor
yang mempengaruhi faktor keputusan pembelian konsumen, salah satunya adalah faktor harga.
Penetapan harga adalah satu elemen dari bauran
pemasaran dimana sebagian besar fungsi bisnis ingin memberikan masukan untuk proses pengambilan keputusan (Lamb,
Hair, Mc Daniel 2001: 262). Keputusan didefinisikan
sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif, menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan
(2004:289). Keputusan membeli oleh seorang
konsumen terhadap suatu produk diawali dengan kesadaran pembeli akan adanya masalah kebutuhan. Konsumen menyadari
bahwa terdapat perbedaan antara kondisi
sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Hal ini mengakibatkan konsumen aktif mencari informasi yang lebih
banyak untuk mengetahui produk yang diminatinya.
Setelah memperoleh informasi dan melakukan evaluasi barulah seorang konsumen akan memutuskan untuk membeli suatu
produk yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhannya. Sebelum keputusan tersebut diambil, seseorang akan dihadapkan pada suatu proses pengambilan
keputusan yang terdiri dari pengenalan masalah,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan purnabeli konsumen (Simamora, 2003:13).
Sebelum membuat
keputusan membeli konsumen mempertimbangkan banyak faktor, salah satunya adalah faktor harga.
Harga (price), dalam arti yang paling sempit adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu
produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga
adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas
manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan
produk atau jasa tersebut (Lamb, Hair, Mc Daniel 2001:439).
Selain faktor
harga, faktor lain yang perlu diperhatikan adalah faktor lokasi.
Tempat yang
strategis, atau dekat konsumen, akan memudahkan konsumen mendatangi tempat di mana mereka bisa
menemukan jasa yang konsumen butuhkan, dan
sebaliknya (Yazid, 2001:189). Pemberi jasa, idealnya, memilih lokasi yang baik sebagai tempat usahanya, tempat yang disukai
baik oleh produsen maupun konsumen.
Suatu pernyataan
yang mengatakan bahwa tiga kunci sukses bisnis itu adalah ”lokasi, lokasi, lokasi” menurut Staub dan Attner.
Kedekatan tempat bisnis yang dipilih dengan
bisnis lain merupakan sesuatu yang bersifat komplementer. Namun ada satu realitas yang harus disadari bahwa bisnis lain
yang tidak dinginkan akan membuat lalu lintas
orang sepi, sebaliknya sejumlah pemberi jasa lain yang menawarkan item yang melengkapi jasa yang kita tawarkan atau
pemberi jasa lain yang memiliki target pasar yang sama akan mampu ditarik oleh perusahaan
secara sendirian. Jadi, lokasi memegang
peran kunci bagi eksistensi bisnis jasa di masa mendatang ( Yazid, 2001:174).
Namun dibandingkan
dengan kedua faktor diatas, salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas
perusahaan menurut John Sviokla, adalah
kemampuan perusahaan dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggan.
Konsekuensi atas
pendekatan kualitas pelayanan suatu produk memiliki esensi penting bagi strategi perusahaan untuk mempertahankan
diri dan mencapai kesuksesan dalam menghadapi
persaingan (Lupiyoadi, 2001:147). Dalam menjalankan bisnis foodcourt juga harus
memperhatikan kualitas pelayanan (Service Quality) guna mencapai kepuasan pelanggan sebab pelanggan yang puas
akan datang kembali untuk berkunjung.
Berdasarkan uraian
di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Faktor Harga, Lokasi,
dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Merica Food Center Plaza Millenium.”
1.2 Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan sebelumnya maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah
variabel harga, lokasi, dan kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Merica Food Center Plaza Millenium Medan
?” .
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini adalah: ”Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel harga, lokasi,
dan kualitas pelayanan terhadap keputusan
pembelian pada Merica Food Center Plaza Millenium.”
1.4 Manfaat
Penelitian Manfaat penelitian adalah:
a. Bagi perusahaan Penelitian
ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk terus meningkatkan kualitas
dan loyalitas pelanggan, yang akhirnya
berguna bagi tujuan jangka panjang perusahaan.
b. Bagi penulis Penelitian
ini memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi peneliti khususnya dalam bidang manajemen pemasaran
serta memberikan suatu pembelajaran yang
lebih mengenai keputusan pembelian.
c. Bagi peneliti
lain Sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi peneliti yang lain dalam menganalisis perilaku konsumen untuk
pengembangan lebih lanjut.
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi