Jumat, 21 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH FAKTOR HARGA, LOKASI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MERICA FOOD CENTER PLAZA



BAB I PENDAHULUAN
 1.1 Latar Belakang Masalah 
Sejumlah lokasi hiburan di Medan kian berkembang. Lokasi hiburan ada di  setiap sudut kota, termasuk di pusat-pusat perbelanjaan modern (mal). Di mal, kini  masyarakat  bisa menemukan beragam wahana yang bisa memberikan hiburan di  tengah rutinitas sehari-hari. Karena saat ini mal bukan sekadar tempat belanja, tetapi  telah diafiliasikan dengan konsep nuansa entertaint. Dari sini kemudian hadir berbagai  arena bermain bagi anak-anak, kafe-kafe yang menawarkan suasana nyaman hingga  arena bermain biliar, karaoke, dan diskotek. Kalau arena bermain keluarga, sudah  menjadi hal yang lazim sejak dulu. Begitu juga diskotek yang diperkenalkan Thamrin  Plaza di era 90-an. Namun, konsep kafe bahkan foodcourt, biliar dan karaoke, baru  tren di awal tahun 2000-an.

Satu hal yang cukup menarik saat ini adalah fenomena hadirnya kafe-kafe serta  foodcourt yang memikat di lantai mal-mal di Kota Medan.  “Foodcourt adalah suatu  daerah yang berdekatan atau dikelilingi dengan berbagai konter berjualan makanan  dan juga menyediakan satu area umum untuk acara makan pribadi”. Foodcourt terdiri  dari beberapa kios makanan(www.wikipedia.com/ food court).
Plaza Millennium Medan, terletak di Jalan Kapten Muslim no.111 Medan,  merupakan salah satu plaza yang ramai dikunjungi masyarakat sebab Plaza Millenium  Medan merupakan pusat grosir handphone dan komputer terbesar dan terlengkap di  Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Plaza Millenium juga   memiliki sebuah foodcourt yang berada di lantai 5 yaitu Merica Food Center. Pada  tanggal 10 Desember 2010 Merica Food Center Plaza Millenium atas permintaan  pengunjung, PT.  Perkasa Internusa Mandiri selaku pemilik dan pengelola Plaza  Millenium telah merenovasi pusat jajanan makanan dan minuman (food center ). Saat  ini Merica Food Center menawarkan open view (menikmati hidangan makanan dan  minuman sambil menikmati panorama kota Medan) dari ketinggian Lantai 5 yaitu  dengan cara memperbesar ruangan sekaligus menambah fasilitas. Merica Food Center terdiri dari: 2 (dua) stan minuman, 7 stan makanan, dan 1 stan buah-buahan.
Sistem pembayaran pada foodcourt berbeda dengan sistem pembayaran pada  kafe-kafe, maupun tempat makan lainnya. Pada umumnya sistem pembayaran  foodcourt  baik di dalam maupun di  luar negeri saat ini dilakukan dengan cara  mendepositokan uang terlebih dahulu sebelum melakukan pemesanan makanan  maupun minuman. Besarnya tergantung pada deposito minimum yang di tetapkan oleh  foodcourt tersebut. Hal ini mengakibatkan keengganan masyarakat untuk melakukan  pembelian di foodcourt, namun hal ini sepertinya bukan lah penghalang bagi sebagian  konsumen untuk berkunjung ke foodcourt, misalnya saja seperti Sun Plaza dan Plaza  Medan Fair. Kedua mal tersebut punya puluhan kafe plus area foodcourt cukup luas.
Sun Plaza dinilai cukup sukses dengan Cabe Rawit-nya. Foodcourt di lantai teratas  mal tersebut kini telah menjadi ikon baru bagi warga Medan, karena lokasinya  dipandang paling luas, eksotis dan nyaman. Meskipun harus mendepositokan uang  sebesarRp.100.000,- namun foodcourt ini tetap ramai dikunjungi. Belakangan, Plaza  Medan Fair mencoba menyaingi popularitas Cabe Rawit dengan menghadirkan Food  Paradise di lantai IV plaza tersebut.(www.haicorp.wordpress.com/page/3/).
 Seperti sistem pembayaran foodcourt lainnya, adapun sistem pembayaran bila  melakukan pembelian di Merica Food Center dilakukan dengan mendepositokan uang  sebesar Rp.50.000, kemudian tiga bulan berikutnya dapat melakukan pengisian  minimal Rp.10.000,-. Bila dalam kartu Merica Food Center tersebut saldo uang masih  ada maka konsumen dapat menukarkannya dengan uang tunai ke kasir Merica Food  Center. Saldo pada kartu berlaku selama 30 hari setelah pengisian terakhir (kecuali  member MilleCard).
Dalam rangka memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu  memberikan kepuasan kepada para pelanggannya, misalnya dengan memberikan  produk yang mutunya lebih baik, harga yang lebih murah, penyerahan produk yang  lebih cepat dan pelayanan yang lebih baik daripada para pesaingnya (Supranto,  2006:1). Dalam menjalankan bisnis foodcourt  juga harus memperhatikan hal-hal  tersebut agar dapat memenangkan persaingan bisnis.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi faktor keputusan pembelian  konsumen, salah satunya adalah faktor harga. Penetapan harga adalah satu elemen dari  bauran pemasaran dimana sebagian besar fungsi bisnis ingin memberikan masukan  untuk proses pengambilan keputusan (Lamb, Hair, Mc Daniel 2001: 262). Keputusan  didefinisikan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif,  menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2004:289). Keputusan membeli oleh  seorang konsumen terhadap suatu produk diawali dengan kesadaran pembeli akan  adanya masalah kebutuhan. Konsumen menyadari bahwa terdapat perbedaan antara  kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Hal ini mengakibatkan  konsumen aktif mencari informasi yang lebih banyak untuk mengetahui produk yang   diminatinya. Setelah memperoleh informasi dan melakukan evaluasi barulah seorang  konsumen akan memutuskan untuk membeli suatu produk yang sesuai dengan  keinginan dan kebutuhannya. Sebelum keputusan tersebut diambil, seseorang akan  dihadapkan pada suatu proses pengambilan keputusan yang terdiri dari pengenalan  masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan purnabeli konsumen  (Simamora, 2003:13).
Sebelum membuat keputusan membeli konsumen mempertimbangkan banyak  faktor, salah satunya adalah faktor harga. Harga (price), dalam arti yang paling sempit  adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi,  harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah  dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau  menggunakan produk atau jasa tersebut (Lamb, Hair, Mc Daniel 2001:439).
Selain faktor harga, faktor lain yang perlu diperhatikan adalah faktor lokasi.
Tempat yang strategis, atau dekat konsumen, akan memudahkan konsumen  mendatangi tempat di mana mereka bisa menemukan jasa yang konsumen butuhkan,  dan sebaliknya (Yazid, 2001:189). Pemberi jasa, idealnya, memilih lokasi yang baik  sebagai tempat usahanya, tempat yang disukai baik oleh produsen maupun konsumen.
Suatu pernyataan yang mengatakan bahwa tiga kunci sukses bisnis itu adalah ”lokasi,  lokasi, lokasi” menurut Staub dan Attner. Kedekatan tempat bisnis yang dipilih  dengan bisnis lain merupakan sesuatu yang bersifat komplementer. Namun ada satu  realitas yang harus disadari bahwa bisnis lain yang tidak dinginkan akan membuat lalu  lintas orang sepi, sebaliknya sejumlah pemberi jasa lain yang menawarkan item yang  melengkapi jasa yang kita tawarkan atau pemberi jasa lain yang memiliki target pasar   yang sama akan mampu ditarik oleh perusahaan secara sendirian. Jadi, lokasi  memegang peran kunci bagi eksistensi bisnis jasa di masa mendatang ( Yazid,  2001:174).
Namun dibandingkan dengan kedua faktor diatas, salah satu faktor yang  menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas perusahaan menurut John Sviokla,  adalah kemampuan perusahaan dalam  memberikan pelayanan kepada pelanggan.
Konsekuensi atas pendekatan kualitas pelayanan suatu produk memiliki esensi penting  bagi strategi perusahaan untuk mempertahankan diri dan mencapai kesuksesan dalam  menghadapi persaingan (Lupiyoadi, 2001:147). Dalam menjalankan bisnis foodcourt juga harus memperhatikan kualitas pelayanan (Service Quality) guna mencapai  kepuasan pelanggan sebab pelanggan yang puas akan datang kembali untuk  berkunjung.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian  dengan judul “ Pengaruh Faktor Harga, Lokasi, dan Kualitas Pelayanan  Terhadap Keputusan Pembelian Pada Merica Food Center Plaza Millenium.”
1.2 Perumusan Masalah
 Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka perumusan  masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah variabel harga, lokasi, dan kualitas  pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian  pada Merica Food Center Plaza Millenium Medan ?”  .
 1.3 Tujuan Penelitian  
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: ”Untuk mengetahui dan  menganalisis pengaruh variabel harga, lokasi, dan kualitas pelayanan terhadap  keputusan pembelian pada Merica Food Center Plaza Millenium.”  
1.4 Manfaat Penelitian  Manfaat penelitian adalah:
 a. Bagi perusahaan Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat dijadikan sebagai  bahan acuan untuk terus meningkatkan kualitas dan loyalitas pelanggan, yang  akhirnya berguna bagi tujuan jangka panjang perusahaan.
b. Bagi penulis Penelitian ini memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi peneliti  khususnya dalam bidang manajemen pemasaran serta memberikan suatu pembelajaran  yang lebih mengenai keputusan pembelian.
c. Bagi peneliti lain Sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi peneliti yang lain dalam  menganalisis perilaku konsumen untuk pengembangan lebih lanjut.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi