Rabu, 12 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH FAKTOR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA MIKRO NON MAKANAN


 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Situasi perekonomian Indonesia pada saat sekarang ini sedang mengalami tantangan yang berat terutama sejak terjadinya perdagangan bebas, apalagi dengan pertambahan jumlah tenaga kerja yang tidak seimbang dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Pesatnya persaingan bisnis saat ini menjadikan perusahaan untuk mulai membenahi sumber daya yang dimiliki agar dapat berkompetisi dengan baik dan menghasilkan produk-produk unggulan yang menghasilkan laba bagi perusahaan. Persaingan bisnis ini tidak hanya terjadi pada perusahaan besar saja melainkan terjadi pada industri kecil.

Pengembangan industri kecil memiliki peranan yang cukup strategis bagi struktur perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan industri kecil dapat menjadi tulang punggung perekonomian dalam penyerapan tenaga kerja, pendistribusian pendapatan serta mengatasi kemiskinan. Seperti kita ketahui industri kecil adalah industri yang dapat menghasilkan beraneka ragam produk unggulan dan dapat dilakukan baik di pedesaan maupun di perkotaan dengan tidak memerlukan modal yang terlalu besar ataupun tenaga kerja yang memiliki keahlian yang tinggi.
Kejadian krisis ekonomi yang bermula pada pertengahan tahun 1997 membuat kondisi perekonomian di Indonesia menjadi buruk. Kondisi tersebut menghasilkan banyak tenaga kerja kehilangan pekerjaan karena diberhentikan agar biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dapat ditekan. Sebagian dari pekerja tersebut mungkin saja beralih bekerja ke perusahaan lain atau membuka usaha baru

dengan ketrampilan yang dimilikinya, namun sebagian dari mereka belum pasti mendapat keuntungan yang sama.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pengangguran adalah memanfaatkan keahlian dan pengetahuan wirausaha untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri atau bahkan membuka lapangan kerja untuk orang lain.
Tetapi sangat disayangkan bahwa saat ini masih kurangnya minat dalam berwirausaha, kebanyakan masyarakat khususnya sarjana-sarjana muda Indonesia lebih memilih menjadi pegawai dalm suatu perusahaan atau instannsi dari pada berwirausaha. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil survey pada tahun 2009 bahwa jumlah wirausahawan di Indonesia saat ini hanya sebesar 0.18 %.Tahun 2010 tercatat 564.240 wirausaha (0,24%). Idealnya, suatu negara memiliki wirausahawan sekitar 2% dari total populasi. Untuk menuju 2%, Indonesia membutuhkan 4.760.000 wirausaha. Berarti masih dibutuhkan minimal 4.195.760 wirausaha baru untuk menuju Indonesia yang maju, makmur dan sejahtera. Dibanding dengan populasi penduduk Indonesia dan besarnya angka pengangguran terbuka di Indonesia yang mencapai 11 juta orang. (http://www.bapeda-jabar.go.id)
Usaha kecil menurut surat edaran Bank Indonesia No.26/1/UKK tanggal 29 Mei 1993 perihal kredit usaha kecil (KUK) adalah usaha yang memiliki total asset maksimum Rp. 600 juta(enam ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan rumah yang ditempati. Pengertian usaha kecil ini meliputi usaha perseorangan, badan usaha swasta dan koperasi, sepanjang asset yang dimiliki tidak melebihi nilai Rp. 600 juta.

Sedangkan berdasarkan UU No. 9/1995 tentang usaha kecil atau mikro yang dimaksud dengan usaha kecil (mikro) adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan seperti kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
Menurut Siagian (dalam Anoraga,2002 : 137) Kewirausahaan pada dasarnya adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang besar.
Seorang wirausaha harus belajar banyak tentang diri sendiri, kekuatan dan kelemahan datang dari tindakan-tindakan yang dilakukan sendiri, kegagalan harus diterima sebagai pengalaman belajar. Belajar dari pengalaman masa lampau dan pengalaman orang lain akan sangat membantu para wirausaha dalam menyalurkan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai hasil-hasil yang lebih positif dan keberhasilan merupakan buah dari usaha-usaha yang tidak kenal lelah.
Kewirausahaan dapat memberikan beberapa manfaat seperti ; meningkatkan produktivitas, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan pekerjaan, menciptakan teknologi baru dalam menciptakan produk dan jasa baru, mendorong inovasi dan membantu organisasi bisnis yang besar.
Keberhasilan usaha menurut Nasution dalam bukunya yang berjudul “Pengembangan Wirausaha baru” (2001 : 15), sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat,

keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut bartambah.
Faktor-faktor kewirausahaan yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu: Visi, Motivasi, Percaya Diri, Kreatif, Rasa Ingin Tahu dan Proaktif yang menurut dugaan sementara mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu usaha. Adapun faktor-faktor kewirausahaan tersebut diadaptasi dari berbagai pandangan dan penelitian beberapa peneliti terdahulu antara lain : Menurut Dalimunthe (2002) faktor-faktor kewirausahaan seperti visi, perencanaan, motivasi, kretivitas, peluang, percaya diri, berani mengambil resiko, adaptasi sangat menentukan keberhasilan usaha. Sedangkan hasil Penelitian Cunningham (dalam Riyanti) terhadap 178 wirausaha dan manajer professional di Singapura, menunjukkan bahwa keberhasilan usaha berkaitan dengan sifat-sifat kepribadian (49%), seperti keinginan untuk melakukan pekerjaan dengan baik, keinginan untuk berhasil, motivasi diri, percaya diri, dan berpikir positif. Temuan serupa juga dicatat oleh peneliti lain yaitu Plotkin (1991) menyebut sifat kreatif dan rasa ingin tahu, mengikuti perkembangan teknologi dan dapat menerapkannya secara produktif, energi yang melimpah dan asertif. Begitu juga dengan penelitian Mc Ber & Co di AS menemukan bahwa wirausaha yang berhasil memiliki sifat proaktif, berorientasi prestasi dan komitmen dengan pihak lain.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar keberhasilan usaha, khususnya usaha mikro sangat ditentukan oleh faktor wirausaha. Kepribadian wirausaha merupakan faktor utama, menyusuyl sesudahnya faktor kemampuan, faktor teknologi dan faktor lain.

Penelitian ini memilih pengusaha mikro eks pajak USU sebagai objek penelitian dimana pajak USU sangat dikenal oleh banyak kalangan terutama mahasiswa USU. Adapun ditempat tersebut sebelum terbakar banyak bergerak usaha-usaha mikro yang tangguh dalam bidang penjualan non makanan dan makanan. Hal ini disebabkan karena hampir sebagian besar kebutuhan mahasiswa USU dapat ditemukan dalam pajak USU. Masyarakat umum juga banyak berbelanja di pajak USU,disamping harga yang ditawarkan sangat terjangkau pilihannya juga banyak.
Pasar yang berada didalam lingkungan  (USU) Medan yang sering disebut pajak USU atau Pajus tersebut telah terbakar pada hari Sabtu (18/9/2010) sekitar pukul 17.00 WIB. Akibat kebakaran tersebut 120 kios hangus terbakar dan tidak ada korban jiwa(www.tribun-medan.com). Kebakaran yang terjadi ternyata tidak memutuskan semangat para pengusaha untuk bangkit kembali. Para pengusaha usaha mikro tersebut membangun kembali tempat usaha yang baru bersama-sama. Apakah ini disebabkan oleh karena mereka memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi atau apakah usaha pajak USU memiliki prospek yang bagus? Hal ini dapat dilihat dari makin banyaknya tempat usaha baru yang memakai nama Eks Pajak USU setelah bencana kebakaran tersebut terjadi. Tempat-tempat tersebut antara lain berada pada Jl. Dr. Mansyur (Mansyur Walk), Jl. Padang Bulan (Eks Pajus) dan Jl. Kampung Susuk.
Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk mengembangkan penelitian pada usaha mikro non-makanan (studi kasus pada Eks pajak USU Medan) maka penulis mengambil judul “Pengaruh Faktor

Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Mikro Non Makanan (Studi Kasus Pada Eks Pajak USU Medan).
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah di penelitian ini adalah”Bagaimana pengaruh faktor kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha mikro non makanan (Studi Kasus Pada Eks Pajak USU Medan)?.
1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut “Untuk mengetahui pengaruh faktor kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha mikro non makanan (Studi Kasus Pada Eks Pajak USU Medan)”.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah:
a. Bagi Wirausaha

Sebagai suatu sumber informasi dan dapat membantu wirausahawan dan masyarakat dalam melakukan usaha di bidang usaha mikro
b. Bagi penulis

Sebagai suatu sumber pengetahuan dan pengalaman untuk penulis dalam memperluas wawasan di bidang kewirausahaan usaha mikro.
c. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian mengenai objek yang sama di masa yang akan datang.

  
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi