Jumat, 21 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH HAMBATAN BERPINDAH (SWITCHING BARRIER) TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN HANDPHONE NOKIA PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM



BAB I.
PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang Masalah .
Perusahaan sebagai suatu organisasi pada umumnya mempunyai tujuan  tertentu yang hendak dicapai. Dalam usaha untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut,  perusahaan mempunyai cara ataupun metode tersendiri untuk mengembangkan  usahanya, menarik minat calon pembeli dan mempertahankan para pelangganya.  Persaingan perusahaan saat ini bukan hanya sebatas menarik konsumen untuk  mengkonsumsi produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan melainkan  menerapkan berbagai cara untuk mempertahankan para
pelangganya, karena pada  dasarnya menciptakan pelanggan yang loyal adalah hal penting bagi sebuah  perusahaan, karena biaya untuk menarik pelanggan yang baru ternyata lebih besar  daripada biaya untuk mempertahankan pelanggan yang ada.
Loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan  pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan  terhadap suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut  membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulangulang tersebut (Olson dalam Musanto,2004).-  Pakar pemasaran berpendapat loyalitas pelanggan adalah muara yang  sebenarnya dari rangkaian aktivitas pemasaran, bukan kepuasan pelanggan.  Kesimpulan ini dikuatkan oleh kenyataan bahwa pelanggan yang puas tak  menjamin akan melakukan pembelian berulang (repeat purchase). Pelanggan  loyal yang melakukannya. Akan tetapi, selain dari kepuasan pelanggan, ada  batasan-batasan yang juga menentukan loyalitas pelanggan. Batasan-batasan  tersebut disebut dengan Hambatan Berpindah atau Switching Barrier.  Switching barrier  adalah faktor-faktor yang mempersulit atau  membebankan biaya bagi konsumen jika beralih ke penyedia produk atau jasa lain  (Jones et. al dalam Claes 2003:4). Switching barrier juga dapat didefinisikan  sebagai kesulitan untuk berpindah ke penyedia produk atau jasa lain yang  dirasakan oleh konsumen yang tidak puas dengan layanan yang ada saat ini, atau  beban keuangan/finansial, beban sosial dan beban psikologis yang dirasakan  pelanggan ketika beralih ke penyedia produk atau jasa lain (Fornell dalam Kim et.  al 2004:149), dengan kata lain, switching barrier memaksa para konsumen untuk  tetap menggunakan produk atau jasa perusahaanya saat ini.
Switching barrier  terdiri atas tiga jenis, yaitu  switching cost  (biaya  berpindah), attractiveness of alternatives  (hal yang menarik dari beberapa  alternatif) dan interpersonal relationship (hubungan antar perorangan) (Jones et.
al dalam Claes 2003:4). Sementara itu menurut Suharjo (Palupi, 2003), switching  barrier  tidak hanya berdasarkan pertimbangan ekonomis, melainkan juga  berkaitan dengan faktor psikologis, sosial, fungsional dan ritual. Faktor-faktor  inilah yang menyulitkan pelanggan untuk beralih ke produk atau jasa lain  sehingga pelanggan tetap menggunakan produk atau jasa yang dipilihnya.
Produk  handphone  dalam beberapa tahun terakhir mengalami  perkembangan yang sangat pesat. Produk handphone dari berbagai merek terus  menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat menarik konsumen dan juga dapat  meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produknya. Dalam hal ini, konsumen   akan dimanjakan dengan berbagai produk yang sangat menarik. Disinilan loyalitas  konsumen teruji.
Handphone Nokia juga terus berupaya menciptakan inovasi-inovasi baru  yang dapat menarik konsumen dan meningkatakan loyalitas pemakainya ditengah  semakin ketatanya persaingan. Produk handphone Nokia yang ada selama ini mendapatkan tempat yang cukup baik dimata konsumen. Produk tersebut  mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan produk lain yang  sejenisnya. Kelebihan yang ada tersebut antara lain menyediakan banyak fasilitas,  harga relatif terjangkau dan sudah lamanya brand tersebut beredar di pasaran.  Handphone  Nokia juga mudah cara pemakainnya daripada handphone  lain.  Inovasi ini diciptakan agar konsumen merasa puas dan diharapkan handphone Nokia dapat merebut pangsa pasar (www.adln.li.unair.ac.id).
Loyalitas pemakai Nokia, selain ditentukan oleh inovasi-inovasi yang  dapat memuaskan pelanggannya, juga ditentukan oleh adanya batasan atau  hambatan-hambatan dari Nokia sendiri. Hambatan itu disebut dengan switching  barrier atau hambatan berpindah. Hambatan-hambatan itu terdiri dari faktor  ekonomis, faktor psikologis, faktor social, dan faktor fungsional.
Pada wawancara prasurvey terhadap 30 orang mahasiswa Fakultas Hukum  , diperoleh data 28 mahasiswa merupakan pengguna  Nokia. Ke-28 mahasiswa ini menyatakan beberapa hambatan berpindah yang  mereka rasakan yang membuat mereka loyal terhadap Nokia. Pada faktor  ekonomis misalnya, ada pemakai Nokia yang mengganti atau ingin mengganti  handphonenya dengan handphone  baru, tetapi tetap merek Nokia, walaupun   terkadang harganya jauh lebih mahal daripada yang dipakai sebelumnya atau yang  dipakainya saat ini. Ada juga yang tidak mau beralih ke merek lain karena takut  harga jual kembalinya akan jatuh.
Pada faktor psikologis, pemakai Nokia sering merasa enggan beralih ke  handphone merek lain, karena takut produk lain tidak akan memberikan kepuasan  seperti yang didapatnya selama memakai Nokia. Misalnya, kemudahan cara  pemakaian, kualitas yang baik dan daya tahan yang lama.
Sementara itu dari faktor sosial, banyak pemakai Nokia yang merasa  bangga sebagai pemakai Nokia, karena menganggap bahwa handphone Nokia  adalah yang paing banyak pemakainnya. Selain itu, brand Nokia yang sudah  terkenal membuat banyak dari mereka yang enggan meninggalkan Nokia.  (Wawancara dilakukan pada Mei 2011).
Nokia merupakan penguasa pasar dan pemimpin pasar handphone sejak  bertahun-  tahun yang lalu di Indonesia. Keberhasilan Nokia tersebut tentu  disebabkan oleh banyak hal. Dari sisi produk, Nokia memiliki ragam handphone yang sangat luas untuk berbagai segmen pasar dari low end hingga high end.  Produk-produk tersebut sangat handal dengan fitur-fitur paling maju di setiap  segmen. Strategi pemasaran Nokia juga hebat. Kemampuan mengidentifikasi dan  menciptakan segmen pasar yang amat dibarengi dengan program promosi dan  pemasaran yang jitu (www.portalhr.com). Tabel 1.1 berikut menunjukkan market  share handphone di Indonesia.
 Tabel 1.1 Market Share Handphone di Indonesia Tahun 2009 No  Merek handphone  Market share 1  Nokia  63,9% 2  Sonny Ericcson  26,6% 3  Motorolla  1,2% 5  Samsung  1,2% 6  Lainnya  7,1% Total  100% Sumber: www. AdMob.com Mengingat dinamika pasar yang semakin tinggi,   Nokia kini juga  memperkenalkan ragam produk yang berorientasi pada kebutuhan gaya hidup,  misal ponsel musik, ponsel khusus untuk chating, ataupun ponsel yang memiliki  mutu kamera yang bagus. Tabel 1.2 berikut akan menunujukkan tingkat  penjualan berbagai merek handphone di dunia.
 Tabel 1.2 Presentase Pangsa Pasar dan Penjualan Handphone di Dunia Merek handphone    Tahun 2009    Tahun 2010 Jumlah  penjualan  (dalam ribuan  unit) Persentase   Jumlah  penjualan  (dalam ribuan  unit) Presentase  Nokia  440.881,6  36,4  461.318,2  28,9 Samsung  235.772,0  19,5  281.065,8  17.6 LG Electronics  121.772,0  10,1  114.154,6  7,1 Research in motion  34.346,6  2,8  47.451,6  3,0 Apple  24.889,7  2,1  46.598,3  2,9 Sony Ericsson  54.956.6  4,5  41.819,2  2.6 Motorolla  58.475,2  4,8  38.553,7  2,4 ZTE  16.026,1  1,3  28.768,7  1,8 THE  10.881,9  0,9  24.668,4  1,5 Huawei  13.490,6  1,1  23.814,7  1,5 Lainnya  199.617,2  16,5  488.569,3  30,6 Total   1.211.239,6  100,0  1.596.802,4  100,0 Sumber: http://www.teknojurnal.com/2011/02/18/data dan analisa penjualan  handphone di dunia pada tahun 2010/ Dari data di atas dapat dilihat bahwa market share Nokia turun namun  penjualan mereka tetap naik. Hal ini mungkin disebabkan karena meningkatnya  permintaan handphone sehingga penjulan mereka tetap naik walaupun market  share mereka turun karena himpitan pesaing.
Berdasarkan fenomena di atas, terlihat bahwa Nokia masih mampu  mempertahankan pelanggannya ditengah ketatnya persaingan antar perusahaan  khususnya dibidang produksi telpon seluler.
 Penelitian akan dilakukan pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas  Sumatera Utara. Pada penelitian pra survey terhadap 30 orang mahasiswa Fakultas  Hukum , diperoleh 28 mahasiswa merupakan  pengguna handphone  Nokia. Mahasiswa juga merupakan segmen pasar dari  Nokia dan dianggap sudah cukup mengerti produk handphone baik secara teknis  maupun ekonomis. Dan bagi mahasiswa yang berdomisili jauh dari orang tua,  komunikasi merupakan hal penting bagi mereka. Selain itu mahasiswa  digolongkan masih remaja dimana mereka sedang dalam masa ingin memiliki  hubungan sosial yang luas dan komunkasi melalui handphone adalah salah satu  caranya. Oleh sebab itu sebagian besar dari mereka menggunkan handphone  Nokia sebagai alat komunikasi karena dinilai cukup baik.  Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis  tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:  “Pengaruh Hambatan  Berpindah (Switching Barrier) Terhadap Loyalitas Pelanggan Handpnone Nokia Pada Mahasiswa Fakultas Hukum ”.
1.2 Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka  perumusan masalah penelitian ini adalah : “Apakah variabel hambatan  berpindah  (switching barrier) yang  terdiri dari nilai-nilai ekonomis,  psikologis, sosial dan fungsional berpengaruh positif dan signifikan terhadap  loyalitas pelanggan  handphone Nokia pada mahasiswa Fakultas Hukum  ?”.
 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian.
Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui  dan menganalisis pengaruh  variabel hambatan berpindah (switching barrier)  yang terdiri dari nilai-nilai  ekonomis, psikologis, sosial, dan fungsional terhadap loyalitas  pelanggan  handphone Nokia pada mahasiswa Fakultas Hukum .
Manfaat Penelitian.
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi  penulis, bagi pihak perusahaan dan juga bagi pihak lainnya. Adapun manfaat yang  diharapkan adalah :.
a.  Bagi Perusahaan.
Sebagai bahan masukan bagi perusahaan di dalam usaha pemasaran  produknya, sehingga dapat memperhatikan faktor-faktor yang dimiliki  oleh produk yang mereka tawarkan.
b.  Bagi Penulis.
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis menerapkan teoriteori yang diperoleh selama di bangku kuliah serta memperluas wawasan  penulis mengenai hambatan berpindah (switching barrier),  loyalitas  pelanggan dan juga tentang Manajemen Pemasaran  c.  Bagi Pihak Lainya.
Penelitian ini kiranya dapat memberikan masukan atau sebagai bahan  referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian di masa yang akan  datang.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi