1BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian
tujuan, sebagai wadah (wahana) kegiatan
dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan. Tujuan tersebut pastilah
berbeda-beda satu dan lainnya, misalnya
dapat berupa laba, pelayanan sosial, peningkatan pendidikan, pembinaan karir dan sebagainya. Organisasi
yang dimaksud adalah organisasi yang
bertujuan untuk mendapatkan laba yang selanjutnya disebut sebagai perusahaan.
Setiap kegiatan
yang dilakukan oleh suatu organisasi tentu membutuhkan berbagai sumber daya, seperti modal, material,
dan mesin. Sumber daya yang ada tidak
akan berarti apabila tidak dikelola dengan baik. Untuk mengelolanya dibutuhkan sumber daya lain, yakni, sumber
daya manusia. Sumber daya manusia
mempunyai peranan penting bagi organisasi, karena memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang sangat dibutuhkan
untuk menggerakkan organisasi.
Pengelolaan yang
baik dan profesional merupakan suatu hal yang menjadi bagian dari siklus hidup suatu perusahaannya
dalam pencapaian tujuannya.
Untuk itu harus
dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, termasuk sumber daya manusia sebagai faktor utamanya. Tingkat
keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan
segala kegiatan dalam rangka mencapai tujuan sangat bergantung kepada sumber daya manusianya dalam
melaksanakan aktifitas. Produktivitas 1kerja
karyawan yang maksimal sangat diharapkan dalam suatu proses pencapaian tujuan. Hal ini dapat tercipta oleh
banyak faktor, yang salah satunya adalah
tingkat keterlibatan kerja.
Keterlibatan kerja
yang tinggi dapat dicapai melalui pemahaman akan kebijakan perusahaan, terjalinnya komunikasi
antara manajemen perusahaan dengan
karyawan. Keterlibatan kerja (job involvement) adalah suatu konsep yang penting untuk memahami perilaku individu
dalam lingkungan organisasinya.
Keterlibatan kerja dianggap penting untuk dipahami karena jika tingkat keterlibatan kerja tinggi maka
diharapkan tujuan organisasi dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
Menurut Robbins dan
Judge (2008: 281), keterlibatan kerja merupakan sebuah proses partisipatif yang menggunakan
masukan karyawan-karyawan dan dimaksudkan
untuk meningkatkan komitmen karyawan untuk keberhasilan organisasi. Keterlibatan kerja karyawan dapat
memberikan pengaruh yang sangat besar
terhadap keberhasilan suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan.
Tingkat
keterlibatan kerja karyawan dalam suatu organisasi dapat dipengaruhi oleh iklim organisasi yang ada didalamnya.
Perlu diketahui
bahwa setiap organisasi akan memiliki iklim organisasi yang berbeda. Keanekaragaman pekerjaan yang
dirancang di dalam organisasi, atau
sifat individu yang ada akan menggambarkan perbedaan tersebut. Semua organisasi tentu memiliki strategi dalam
manajemen sumber daya manusia.
Menurut Robbins
(2004 ), ada dua tipe iklim organisasi, yaitu: 11.
Iklim Organisasi Terbuka, dimana semangat kerja karyawan yang tinggi, dorongan pimpinan untuk memotivasi karyawannya
agar berprestasi ; sedangkan rutinitas
administrasi rendah, karyawan yang meninggalkan pekerjaan seperti bolos, ijin dan sebagainya
juga rendah, perasaan terpaksa untuk
bekerja juga rendah.
2. Iklim Organisasi Tertutup, dimana semangat
kerja karyawan rendah, dorongan pimpinan
untuk memotivasi karyawannya berprestasi rendah, sedangkan rutinitas administratif tinggi,
tingkat karyawan yang meninggalkan
pekerjaan mereka juga tinggi.
Iklim organisasi
penting untuk diciptakan karena merupakan persepsi seseorang tentang apa yang diberikan oleh
organisasi dan dijadikan dasar bagi penentuan
tingkah laku anggota selanjutnya. Iklim ditentukan oleh seberapa baik anggota diarahkan, dibangun dan dihargai
oleh organisasi.
Davis dan Newstrom
(2002: 91), memandang iklim organisasi sebagai kepibadian sebuah organisasi yang
membedakannya dengan organisasi lainnya yang
mengarah pada persepsi masing-masing anggota dalam memandang organisasi. Iklim tersebut mengitari dan
mempengaruhi segala hal kerja dan organisasi.
Faktanya secara
defenitif yang disebut iklim organisasi itu selalu ada dalam perusahaan, dan eksistensinya tidak
pernah berkurang sedikitpun. Iklim organisasi
senantiasa mempengaruhi seluruh kondisi dasar dan perilaku individu dalam perusahaan, dan pemimpin adalah faktor
paling dominan yang paling mempengaruhi
bentuk dari iklim organisasi. Iklim organisasi penting untuk 1diciptakan karena merupakan persepsi
seseorang tentang apa yang diberikan oleh
organisasi dan dijadikan dasar bagi penentuan tingkah laku anggota selanjutnya.
Astra Internasional
adalah salah perusahaan yang bergerak dalam bisnis otomotif terpadu dengan operasi mulai dari
otomotif dan komponen, distribusi manufaktur
dan layanan penjualan di seluruh Indonesia, sewa mobil, penjualan mobil bekas, pembiayaan konsumen untuk
otomotif, asuransi produk dan infrastruktur.
Daihatsu memiliki kemitraan dengan Astra Internasional dimana merupakan agen tunggal pemegang merek Daihatsu
di Indonesia yang berkomitmen untuk
meningkatkan kepercayaan pelanggan pada merek Daihatsu melalui produk yang berkualitas tinggi, harga
bersaing dan memenuhi kepuasan pelanggan.
Hal ini sesuai dengan visi dan misi Astra Internasional Daihatsu untuk menjadi produsen mobil compact dan
memenuhi standar kualitas global.
Untuk mencapai visi
tersebut, tentu dibutuhkan keterlibatan karyawan itu sendiri yang dapat dilihat dalam kinerja karyawan.
Tabel 1.Absensi
Karyawan PT. Astra International Daihatsu Medan Bulan Januari – Desember 201Bulan Masuk (orang)
Absen (orang) Januari 42 Februari
43 Maret 40 April 48
-Mei 46 Juni
42 Juli 41 Agustus 39 September 45 3 1Oktober
44 November 48
-Desember 40 Sumber : Bagian Personalia PT. Astra
Internasional Daihatsu Medan Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa
tingkat absensi bervariasi selama
Januari-Desember 2010, tingkat kehadiran yang terendah adalah bulan Agustus sebanyak 39 orang, sementara tingkat
kehadiran yang tertinggi adalah bulan
April dan November yang memiliki tingkat kehadiran yang sama yakni sebesar 48 orang. Dan pada bulan yang lain,
memiliki tingkat kehadiran diatas 40
orang. Hal ini menunjukkan bahwa adanya indikasi keterlibatan kerja yang kurang di perusahaan tersebut. Bagi perusahaan
Astra International, peranan iklim
organisasi sangatlah penting, apabila iklim organisasi tidak menunjang aktivitas karyawan di dalam perusahaan, maka
keterlibatan kerja karyawan akan hilang.
Hal ini dapat berakibat pada hasil kerja yang tidak sempurna dan pelayanan yang tidak memuaskan terhadap
konsumen. Iklim organisasi dikatakan
positif atau baik apabila perusahaan telah memberikan dukungan terhadap perubahan atau inovasi dalam bekerja
dan kenyamanan yang dirasakan oleh
karyawan di tempat kerja.
Berdasarkan hal-hal
yang dikemukakan diatas, maka hubungan iklim organisasi dengan ketelibatan kerja menjadi
penting dan menarik untuk diteliti.
Dapat ditarik
kesimpulan bahwa faktor manusia ternyata mempunyai peranan yang cukup besar dalam mencapai hasil sesuai
dengan tujuan organisasi. Karena itu
penting bagi organisasi untuk membina dan mempertahankan tenaga kerja yang ada. Ini berarti bahwa disamping
mengadakan perekrutan, penerimaan, 1penempatan
individu, organisasi juga harus mampu memelihara para karyawannya. Salah satu hal yang dapat menahan
agar karyawan tetap bekerja di
perusahaan dan tidak keluar atau pindah ke perusahaan lain adalah dengan menumbuhkan dan meningkatkan keterlibatan
kerja karyawan di perusahaan.
Oleh karena itu
penulis merasa perlu melakukan penelitian, yang dimana perusahaan yang akan diteliti adalah bagian
penjualan dan service Astra Internasional Daihatsu di jalan Sisingamaraja
Medan.
B. Perumusan
Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka perumusan masalah yang dijadikan objek penelitian adalah sebagai
berikut : Apakah iklim organisasi mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap keterlibatan kerja karyawan bagian penjualan dan service di Astra
Internasional Daihatsu Medan? C.
Kerangka Konseptual Kerangka konseptual bertujuan untuk mengemukakan secara
umum mengenai objek penelitian. Kerangka
penelitian ini menjelaskan variabel yang akan diteliti yaitu Iklim Organisasi sebagai
variabel bebas dan Keterlibatan Kerja
sebagai variabel terikat. Kerangka konseptual dapat dilihat pada Gambar 1.1 sebagai berikut : Iklim Organisasi (X) 1.
Kebijakan dan Peraturan Organisasi 2. Tingkat Efektivitas Komunikasi 3. Tingkat Hubungan Antar Karyawann 4. Tingkat
Partisipasi Pimpinan Keterlibatan Kerja (Y) 1.
Partipasi Kerja 2. Tanggung Jawab
3. Displin Kerja 1Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Sumber :
Stinger (2002) ; Gibson, dkk (2000) D. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan
sementara yang mencerminkan hubungan antar variabel yang diteliti. Berdasarkan kerangka
konseptual diatas, penulis merumuskan
hipotesis sebagai berikut : “Iklim
organisasi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap keterlibatan kerja karyawan bagian penjualan
dan service Astra Internasional Daihatsu
Medan”.
E. Tujuan dan
Manfaat Penelitian Penelitian merupakan salah satu cara untuk memperoleh data,
dan hasilnya dapat digunakan untuk mengetahui gambaran suatu
keadaan atau persoalan. Dengan demikian,
adanya data yang lengkap akan dapat digunakan untuk membuat pemecahan persoalan.
1. Tujuan
Penelitian.
Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh iklim organisasi terhadap keterlibatan kerja
karyawan bagian penjualan dan service di
Astra Internasional Daihatsu Medan.
2. Manfaat
Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.
Bagi Perusahaan.
1Memberikan masukan
kepada manajemen Astra Internasional Daihatsu, khususnya karyawan di bagian penjualan dan
service sebagai bahan pertimbangan dalam
memperbaharui atau memperbaiki iklim organisasi yang mendukung karyawan untuk terlibat dengan
pekerjaannya.
b. Bagi Penulis.
Penelitian ini
merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama
menjalani perkuliahan dan memperluas
wahana berfikir ilmiah dalam bidang bisnis.
c. Bagi Penulis lain.
Sebagai referensi
yang dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta perbandingan dalam melakukan penelitian
mengenai pengaruh iklim organisasi terhadap
keterlibatan kerja karyawan.
F. Metodologi
Penelitian 1. Batasan Operasional Penelitian ini membahas pengaruh iklim
organisasi terhadap keterlibatan kerja
karyawan bagian penjualan dan service di Astra Internasional Daihatsu, dengan responden penelitian adalah seluruh
karyawan bagian penjualan dan service
Astra Internasional Daihatsu Medan .
2. Defenisi Operasional
Defenisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel dari suatu faktor yang berkaitan dengan variabel
faktor lainnya. Defenisi operasional merupakan
petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam sebuah penelitian.
Pada penelitian ini yang menjadi 1objek
penelitian adalah iklim organisasi sebagai variabel bebas dan keterlibatan kerja sebagai variabel terikat. Kedua variabel
bebas tersebut dapat didefenisikan sebagai
berikut : a. Variabel Bebas.
Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah iklim organisasi. Menurut West (2000:134), iklim organisasi merujuk pada
berfungsinya organisasi secara keseluruhan
dari sudut pandang para karyawan. Iklim organisasi mempengaruhi praktik dan kebijakan sumber daya manusia yang
diterima oleh anggota organisasi.
Adapun dimensi yang
dapat menjadi indikator iklim organisasi di dalam suatu organisasi, antara lain : 1. Kebijakan dan Peraturan Organisasi Kebijakan dan peraturan organisasi yang lebih
mementingkan kenyamanan kerja dan
kesejahteraan karyawan akan menyebabkan produktivitas meningkat sehingga karyawan lebih bersemangat dalam
bekerja.
2. Tingkat efektivitas komunikasi.
Komunikasi yang
efektif dapat menciptakan iklim yang menekankan pada pentingnya pencapaian tujuan organisasi.
3. Tingkat Hubungan antar Karyawan Keakraban antar karyawan dan hubungan timbal
balik antara karyawan, yang diukur
dengan pernyataan karyawan dapat membina hubungan baik dengan semua karyawan, karyawan selalu
menerima permintaan bantuan dari 2rekan
kerja, karyawan sering memperoleh dorongan
dari rekan kerja, dan karyawan
serta rekan kerja mempunyai konsensus yang sama dalam bekerja.
4. Tingkat Partisipasi Pimpinan Persepsi yang
dimiliki karyawan tentang hubungan antara atasan dan bawahan, yang diukur dengan pernyataan atasan
selalu memotivasi bawahannya untuk melakukan pekerjaan secara efektif, atasan
selalu mengikutsertakan karyawan dalam
pengambilan keputusan, atasan sering membantu solusi terhadap masalah-masalah pekerjaan, dan atasan
sering bersikap acuh tak acuh kepada
bawahannya.
b. Variabel Terikat Variabel terikat pada
penelitian ini adalah keterlibatan kerja. Keterlibatan kerja didefenisikan sebagai derajat dimana
orang dikenal dari pekerjaannya, berpartisipasi
aktif di dalamnya dan menganggap prestasinya penting untuk harga diri (Robbins, 2004 : 91). Adapun
indikator dari keterlibatan kerja adalah: 1. Partisipasi Kerja.
Partisipasi kerja
merupakan keikutsertaan karyawan dalam hal operasional pada sebuah perushaan dalam
penyelesaian pekerjaan sehari-hari.
2. Tanggung Jawab Tanggung
jawab mengarah pada kinerja tindakan dari tugas, mencakup tindakan para karyawan dalam memberikan
pelayanan kepada perusahaan dan masyarakat.
3. Displin Kerja.
2Displin adalah
suatu proses yang dapat menumbuhkan perasaan seseorang untuk mempertahankan dan
meningkatkan tujuan organisasi secara objektif
melalui kepatuhannya menjalankan peraturan organisasi.
Adapun defenisi
operasional variabel dapat dijelaskan secara singkat dalam Tabel 1.2Tabel 1.Tabel Defenisi
Operasional Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala Pengukuran
Sumber Data Iklim Organisasi (X) Keadaan lingkungan kerja yang dirasakan secara langsung atau tidak langsung oleh karyawan 1.
Kebijakan dan Peraturan Organisasi .
2. Tingkat efektivitas komunikasi 3.
Hubungan antar karyawan 4. Tingkat partisipasi pimpinan Skala Likert Kuesioner Keterlibatan Kerja (Y) Konsep yang penting untuk memahami perilaku individu dalam lingkungan organisasinya.
1. Tingkat Partisipasi Karyawan 2.
Tanggung jawab 3. Displin Skala
Likert Kuesioner Sumber : Sugiyono
(2008); Wirawan (2007), data diolah 23.
Skala Pengukuran Variabel Pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk
mengetahui masingmasing variabel yaitu variabel X (Iklim Organisasi) dan
Variabel Y (Keterlibatan Kerja)
adalah Skala Likert. Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seorang atau kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008:132).
Untuk keperluan
analisis kuantitatif penelitian ini, maka setiap pertanyaan akan diberi skala sangat baik sampai buruk
sekali dimana skala tersebut mempunyai
poin, seperti contoh dibawah ini : Tabel 1.Skor Pertanyaan Sumber : Sugiyono
(2008) 4. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini
dilaksanakan pada PT Astra Internasional Daihatsu yang beralamat di Jalan Sisingamangaraja No.170
Medan. Waktu penelitian No Pernyataan
Skor 1 Sangat setuju 2
Setuju 3 Kurang Setuju
4 Tidak setuju 5
Sangat tidak setuju 1 2dilaksanakan penulis mulai dari Bulan
November 2010 sampai Bulan Maret 2011.
5. Populasi dan
Sampel a. Populasi Menurut Sugiyono
(2008: 115) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulan. Pada penelitian
ini populasinya adalah seluruh karyawan
bagian penjualan dan service Astra Internasional Daihatsu yang berjumlah 50 orang.
b. Sampel Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel pada penelitian ini
adalah semua populasi yang ada yang
penarikannya adalah diambil secara sensus yakni 100% dari jumlah populasi atau disebut juga dengan metode
Sampling Jenuh (Sugiyono, 2008: 122 ). Alasan dilakukannya penarikan sampel
secara sensus adalah karena kecilnya
jumlah populasi ditempat diadakan penelitian.
6. Jenis dan Sumber
Data a.
Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh penulis
dari responden yang ada di lokasi
penelitian. Data tersebut diperoleh dari hasil 2wawancara dan diskusi dengan pimpinan
karyawan serta dari hasil pengisian kuesioner
yang dilakukan oleh peneliti kepada karyawan.
b. Data sekunder.
Data sekunder
adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah diolah berupa dokumen perusahaan dan publikasi yang
dikumpulkan oleh pihak atau instansi
lain. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi profil perusahaan, struktur organisasi, dan data yang diperoleh
dari hasil pengolahan buku, teoriteori dan literature yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti.
7. Teknik
Pengumpulan Data a. Angket (kuesioner)
yaitu dengan membuat daftar pertanyaan dalam bentuk angket efektifitas diri dan kinerja yang
ditujukan kepada responden di Astra Internasional
Daihatsu Medan.
b. Wawancara adalah tanya jawab langsung kepada
pihak-pihak yang berkepentingan untuk
penulis dalam melakukan wawancara menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun terlebih
dahulu oleh yang berisi pertanyaan-pertanyaan
yang berhubungan dengan data yang diperlukan oleh peneliti.
c. Studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan data
dan informasi dari buku-buku, tulisan
ilmiah, internet dan literature lainnya yang memiliki relevansi dengan penelitian.
8. Uji Validitas
dan Uji Reliabilitas 2Dalam penelitian
ini data kuesioner yang ada diuji dalam beberapa tahap antara lain : a. Uji Validitas Sebelum instrumen digunakan
maka terlebih dahulu digunakan uji validitas dan reliabilitas. Valid artinya data yang
diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab
tujuan penelitian. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan pada karyawan PT. Astra
Internasional Daihatsu cabang Jl. Gunung Krakatau Medan sebanyak 30 orang di luar
sampel dengan menggunakan program
Statistic Product and Service Solution (SPSS) 16.0 for windows.
b. Uji Reliabilitas.
Reliabilitas
merupakan tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian.
Instrumen yang
reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan
menghasilkan data yang sama (sugiyono,
2008: 190).
9. Metode Analisis
Data Analisis data di dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu : a.
Metode Deskriptif Metode ini bertujuan untuk menggambarkan secara
sistematis fakta atau karakteristik dari
suatu keadaan, dalam hal ini data yang sudah dikumpulkan kemudian diklarifikasi, diinterpretasikan, dan
selanjutnya dirumuskan, sehingga dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.
b. Metode Regresi Linier Sederhana.
2Metode regresi
linier sederhana digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh iklim organisasi terhadap
keterlibatan kerja karyawan yang dapat dilihat
sebagai berikut : Y = a + bX Dimana : X = Iklim Organisasi Y = Keterlibatan Kerja a =
Nilai Intercept (konstan) b = Koefisien arah Regresi Untuk keperluan analisis dan pengujian
hipotesis, data diolah secara statistik
dengan menggunakan alat bantu SPSS versi
16. Data-data yang diperoleh kemudian
diuji dengan : a. Uji t Pengujian
Hipotesis dengan menggunakan uji t untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dengan variabel
terikat mempunyai hubungan signifikan
atau tidak. Uji t dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : H0 : β1 = 0 (tidak ada
pengaruh yang signifikan dari iklim organisasi terhadap ketelibatan kerja).
H0 :
β1 ≠ 0
(ada pengaruh yang
signifikan dari iklim
organisasi terhadap ketelibatan
kerja).
2b. Koefisien Determinasi (R ) Determinasi digunakan
untuk melihat seberapa besar pengatuh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata
lain koefisien determinasi digunakan
untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yang diteliti yaitu iklim organisasi (X) terhadap variabel terikat
yaitu kepuasaan karyawan (Y).
Koefisien
determinasi (R ) berkisar antara nol sampai dengan satu (0 < R < 1).
Hal ini berarti
bila R = 0 menunjukkan tidak adany pengaruh antara variabel (X) dan variabel (Y) dan jika R mendekati 1,
menunjukkan semakin kuatnya variabel (X)
dan variabel (Y)
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi