Sabtu, 22 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH JUMLAH KREDIT GADAI YANG DISALURKAN TERHADAPLABA PERUM PEGADAIAN



 BAB I  PENDAHULUAN
  A. Latar Belakang Masalah   
Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan  penjualan. Sebelum penjualan dilakukan biasanya akan disepakati terlebih dahulu  bagaimana cara pembayaran transaksi tersebut apakah secara tunai atau secara  kredit. Apabila pembayaran dilakukan secara tunai maka perusahaan akan  langsung menerima kas namun apabila pembayaran dilakukan secara kredit maka  perusahaan akan menerima piutang yang akan dicatat di neraca hingga saat  penagihan berhasil memperoleh pembayaran kas (Abdullah, 2005:137). Secara  umum alasan perusahaan untuk melakukan penjualan secara kredit adalah untuk  mendorong atau meningkatkan penjualan guna meningkatkan laba perusahaan  (Syahyunan, 2004:61).

Lembaga keuangan bank maupun non bank selalu berusaha untuk  memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam bidang kredit. Hal  tersebut sesuai dengan pengertian bank yaitu badan usaha yang menghimpun  dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada  masyarakat dalam bentuk kredit ataubentuk-bentuk lainnya dalam rangka  meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Kasmir, 2003:23).
Lembaga keuangan non bank pun memberikan pelayanan dalam bidang  kredit, kegiatan perkreditan tersebut dilakukan olehpegadaian yang merupakan  satu-satunya lembaga formal di Indonesia yang melakukan pembiayaan dalam  bentuk penyaluran pinjaman atau kredit atas dasar hukum gadai. Tugas pokok   perum pegadaian adalah untuk menjembatani kebutuhan dana masyarakat dengan  memberikan uang pinjaman berdasarkan hukum gadai (Kasmir, 2003:23).
 Kelembagaan pegadaian termasuk unik (Sethyon, 2002:13). Keunikan ini  tercermin dari produknya. Tidak ada lembaga kredit lain yang mau memberikan  kredit Rp 5.000,-. Lembaga kredit lain pasti menganggap jumlah kredit itu tidak  efisien. Disamping itu tidak ada lembaga kredit yang bisa menerima barang  jaminan mulai dari kain, sarung, gerabah, barang elektronik, peralatan rumah  tangga, dan barang bergerak lainnya.  Penerimaaan barang jaminan seperti ini  secara ekonomis kurang efisien karena memerlukan biaya investasi gudang yang  besar dan pemeliharaan barang jaminan yang cukup melelahkan.
 Keunikan lainnya tercermin juga pada pelayanannya yang cepat dan  manusiawi. Prosedurnya yang sangat sederhana tidak memerlukan administrasi  yang menyulitkan. Kemudahan ini sengaja di kemas, disesuaikan dengan kondisi  masyarakat kecil. Perhatiannya pada masyarakat kecil telah menjiwai segala  aspek kebijakannya. Meskipun biaya kredit yang kecil jauh lebih besar,  pegadaian tetap menetapkan tarif sewa modal yang lebih kecil daripada kredit  yang lebih kecil. Disini tercermin bahwa pegadaian sebagai jembatan untuk  membantu lapisan masyarakat yang kurang mampu.
 Pendapatan perusahaan sangat diperhitungkan mengingat pendapatan  sebagai tolak ukur manajemen untuk mengambil keputusan apakah meneruskan  usaha atau menghentikan usahanya. Pendapatan terbesar perum pegadaian adalah  berasal dari kredit gadai. Pendapatan ini dapat dilihat dari banyaknya aktivitas  kredit gadai yang disalurkankepada masyarakat.
  Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan merupakan salah satu dari  17 cabang pegadaian yang ada di kota Medan. Pegadaian Cabang Padang Bulan  Medan ini sangat aktif menyalurkan dana kepada masyarakat. Dari tabel berikut  ini dapat diketahui jumlah nasabah, jumlah kredit gadai yang disalurkan, serta  jumlah laba yang diterima oleh Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan  dari kredit gadai yang disalurkan.
Tabel 1.
Perkembangan Jumlah Nasabah, Jumlah Kredit Gadai  yang Disalurkan, serta Labayang Diperoleh Perum  Pegadaian Cabang Padang Bulan  Tahun 2002-20TAHUN  JUMLAH  NASABAH  KREDIT GADAI  DISALURKAN  (Rp)  LABA  (Rp)  2002 8.201  1.299.962.100 238.485.332003 6.326  1.816.391.424 249.690.452004 8.064  1.689.942.046 257.168.182005  14.506  2.166.347.662 303.557.922006 16.596  2.460.890.498 410.514.0Sumber: Perum Pegadaian  Tabel 1.1 menjelaskan bahwa jumlah nasabah Perum Pegadaian Cabang  Padang Bulan Medan yang mempergunakan produk gadai dari tahun ke tahun  mengalami peningkatan maupun penurunan dan dari tabel juga terlihat bahwa  jumlah kredit gadai yang disalurkan Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan  Medan dari tahun ke tahun tidak selalu searah dengan laba yang diterima.
Kegiatan perkreditan merupakan rangkaian kegiatan utama dari sebuah  lembaga pembiayaan (Dandawijaya, 2000:33). Tugas pokok suatu lembaga  pembiayaan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali   dana tersebut kepada masyarakat atau pengusaha yang memerlukannya. Dengan  demikian peranan kredit gadai yang disalurkan sangat penting bagi perusahaan  yang mengandalkan sumber pendapatan utamanya dari operasi perkreditan dengan  harapan semakin besar kredit yang disalurkan semakin besar pula margin laba  yang diperoleh. Tabel 1.1 menunjukkan terdapatnya periode dimana terjadi  penurunan jumlah kredit yang disalurkan tetapi terjadi peningkatan laba bagi  perusahaan.
Berdasarkan uraian tersebut disertaipertimbangan akan pentingnya jumlah  kredit gadai yang disalurkan kepada masyarakat maka penulis tertarik untuk  mengadakan penelitian dan membuat judul“Pengaruh Jumlah Kredit Gadai  yang Disalurkan Terhadap Laba Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan  Medan”.
B.  Perumusan Masalah  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka yang  menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat  pengaruh yang positif dan signifikan jumlah kredit gadai yang disalurkan  terhadap laba Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan dari tahun  2002 s/d 2006?”.
C.  Kerangka Konseptual  Perusahaan pada umumnya melakukan penjualan secara kredit dalam upaya  mempertahankan dan meningkatkan omzet penjualan. Oleh karena itu, pada saat   penyerahan produk tidak terjadi penerimaankas dan justru menimbulkan piutang.
Piutang yang tertagih akan mengakibatkan terjadinya aliran kas masuk pada  perusahaan. Penjualan kredit selain merangsang pembeli agar membeli dalam  jumlah besar dilain pihak membutuhkan investasi pada aktiva lancar dan  menimbulkan biaya lainnya (Abdullah, 2005:137).
Kredit bagi setiap bank mempunyai artiyang strategis dalam pengembangan  bisnis bank yang bersangkutan  (Mulyono, 1996:207). Mengingat kredit  mempunyai berbagai manfaat yang besar bagi bank antara lain:  1.  Sebagai sumber pendapatan yang terbesar yang berupa bunga. Dengan  adanya pendapatan bunga ini memungkinkan setiap bank untuk dapat  mengembangkan usahanya.
2.  Untuk menjaga solvabilitasnya sebab kredit merupakan salah satu bentuk  penyaluran dana terbesar. Dengan demikian diharapkan dari kredit yang  lancar tersebut dapat dipakai sebagai sarana untuk pembayaran kembali dana  dan bunga yang dipinjamdari masyarakat.
3.  Kredit dapat dipakai sebagai alat untuk memasarkan produk dan jasa bank  yang lain, bahkan saat ini ada satuanggapan yang mengatakan pemberian  kredit semata-mata hanya untuk mendapatkan bunga sudah mubazir.
4.  Dengan menyalurkan kredit akan mampu mengembangkan para stafnya untuk  mengenal dunia bisnis yang lain.
Pendapatan terbesar pegadaian adalah berasal dari kredit gadai. Semakin  banyak kredit gadai yang disalurkan makapendapatan akan bertambah dan laba   yang diterima pun menjadi besar (Sethyon, 2003:25). Faktor utama dalam  menentukan besar kecilnya laba adalah pendapatan dan biaya dimana besar  kecilnya laba merupakan indikator dalam berhasil atau tidaknya manajemen  dalam mengelola perusahaan, dalam hal ini yaitu untuk meningkatkan pendapatan  perlu diperhatikan berbagaifaktor serta pelaksanaandi semua tingkat yang ada  dalam perusahaan secara terpadu dan bertanggung jawab. Keberhasilan suatu  perusahaan dapat dilihat pada tingkat laba yang diperoleh perusahaan itu sendiri  karena tujuan utama perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba  yang sebesar-besarnya dan laba merupakan faktor yang menentukan bagi  kelangsungan hidup perusahan itu sendiri.
Penulis menyimpulkan bahwa adanyahubungan yang berpengaruh antara  kredit gadai yang disalurkan dalam meningkatkan laba perusahaan dan hal ini  dapat dilihat pada laporan laba rugiperusahaan yang menyatakan adanya  hubungan yang erat mengenai kredit gadai yang disalurkan terhadap laba  perusahaan, karena dalam hal ini laba akan timbul jika pendapatan yang diperoleh  dari aktivitas penyaluran kredit lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya  yang dikeluarkan.
Sumber: (Sethyon, 2003:25)  Gambar 1.1 Kerangka Konseptual KREDIT GADAI  YANG  DISALURKAN  LABA   D.  Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah  ditetapkan, maka hipotesis yang penulis kemukakan adalah “Terdapat pengaruh  yang positif dan signifikan jumlah kredit gadai yang disalurkan dengan laba  Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan.
E.  Tujuan dan Manfaat Penelitian  1.  Tujuan Penelitian  Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan  menganalisis pengaruh jumlah kredit gadai yang disalurkan terhadap  laba Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan dari tahun 2002 s/d  2006.
2.  Manfaat Penelitian  Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari dilakukannya  penelitian ini antara lain:  a.  Bagi Perusahaan   Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi  pimpinan Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan dalam  pengambilan keputusan dan kebijakan yang berhubungan dengan  kredit gadai.
b. Bagi Pihak Lain  Penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi bahan perbandingan  bagi peneliti lain yang ingin meneliti permasalahan yang sama atau   yang berkaitan dengan skripsi ini, serta menjadi bacaan yang  membangun bagi para pembaca.
c.  Bagi Penulis  Penelitian ini diharapkan dapat melatih dan mengembangkan  kemampuan berpikir ilmiah dalam permasalahan manajemen yang  berkaitan dengan perum pegadaian.
F.  Metode Penelitian  1.  Batasan Operasional  Batasan operasional dan identifikasi variabel penelitian berguna  untuk menghindari ketidakfokusan dalam membahas dan menganalisis  permasalahan yang ada pada penelitian ini. Untuk lebih mengarahkan  pembahasan agar tidak terjadi kesalahan dalam penelitian dan juga agar  lebih jelas dalam memecahkan masalah maka penulis memberikan  batasan bahwa ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas terbatas  pada pengaruh jumlah kredit gadai yang disalurkan dan laba yang  diperoleh Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan dari tahun  2002 s/d 2006.
2.  Definisi Operasional Variabel  Penelitian ini membahas pengaruh jumlah pendapatan yang diterima  terhadap laba Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan. Variabel  yang dianalisis dalam penelitian ini adalah variabel independen jumlah   kredit gadai yang disalurkan (X) dan variabel dependen yaitu laba (Y)  yang terjadi dari tahun 2002 s/d 2006.
Variabel jumlah kredit gadai yang disalurkan (X) merupakan jumlah  kredit gadai yang disalurkan oleh Perum Pegadaian Cabang Padang  Bulan Medan kepada masyarakat disertai adanya pemberian jaminan dari  masyarakat. Kredit gadai ini merupakan pendapatan usaha terbesar dari  perum pegadaian.
Variabel laba (Y) yaitu merupakan laba yang diterima Perum  Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan dengan adanya kegiatan usaha  kredit gadai dimana kredit gadai yang disalurkan akan memberikan  pendapatan kepada perum pegadaian karena adanya pemberian beban  berupa bunga, administrasi, dan biaya penyimpanan kepada nasabah.
Laba merupakan perbedaan pendapatan dengan beban. Jikalau  pendapatan melebihi beban maka hasilnya laba bersih dan laba akan  timbul jika pendapatan lebih besar dibandingkan biaya-biaya yang  dikeluarkan.
3.  Tempat dan Waktu Penelitian  Penelitian ini dilaksanakan pada kantor Perum Pegadaian Cabang  Padang Bulan Medan yang berlokasi di Jalan Jamin Ginting No. 8Pasar 2 - Padang Bulan Medan dan penelitian ini mulai dilakukan pada  bulan September 2007 dan direncanakan selesai bulan Pebruari 2008.
4.  Jenis Data  Data yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah  data sekunder (Secondary  Data). Data sekunder (Secondary Data)  adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah  dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain dan biasanya sudah dalam  bentuk publikasi (Supranto, 1997:6). Data sekunder dalam penelitian ini  adalah:  a.  Sejarah singkat berdirinya perusahaan.
b.  Struktur organisasi perusahaan  c.  Laporan Keuangan perusahaan dari tahun 2002 s/d 20d.  Hasil publikasi buku-buku ilmiah dan literatur lainnya yang  berkaitan dengan masalah yang diteliti.
5.  Teknik Pengumpulan Data  Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian  ini adalah:  a. Wawancara  Penulis melakukan kegiatan untuk mengumpulkan data pada objek  penelitian dengan cara tanya jawab secara langsung. Tujuan  wawancara adalah untuk memperjelas data sekunder.
b. Studi Dokumentasi   Penulis melakukan pengumpulan data dan informasi dari bukubuku dan sumber data lain yang berhubungan dengan objek  penelitian, yang nantinya data tersebut digunakan sebagai acuan dan  bahan pertimbangan terhadap apa yang ada dilapangan.
6. Metode Analisis Data  Metode analisi yan digunakan penulis dalam penganalisaan masalah  yang dihadapi sebagai objek pembahasan ini, penulis menggunakan:  a.  Metode Analisis Deskriptif  Metode analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini  adalah dengan mengumpulkan, mengolah, mengklasifikasikan, dan  menginterprestasikan data penelitian sehingga diperoleh gambaran  yang jelas mengenai objek yang diteliti.
b.  Metode Analisis Statistik  Analisis Regresi Linear Sederhana  Analisis Regresi Linear Sederhana digunakan untuk  memprediksikan seberapa jauh pangaruh satu atau beberapa variabel  bebas (independen) terhadap variabel tidak bebas (dependen).
Menurut (Sugiyono, 2005:204) rumus regresi linear sederhana:  Y = a+ bX  Keterangan:  Y  :  Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan  a  :  Harga Y bila X = 0 (HargaKonstanta); a = Y - bX  b  :  Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan  angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen  yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+)  maka naik dan bila b (-) maka terjadi penurunan  X  :  Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai  tertentu  Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:    a =           i i i i i i i X X n Y X X X Y b =     i i i i i i X X n Y X Y X n   Perhitungan secara manual dengan  rumus tersebut adalah dengan  memasukkan nilai-nilai yang diminta ke dalam rumus-rumus di atas. Namun  karena pengolahan data yang penulis lakukan dalam penulisan skripsi ini  menggunakan bantuan program Software Statistical Product And Service Solution (SPSS) versi 12.00 maka perhitungan secaramanual dengan rumus di atas tidak  penulis lakukan. Penulis akan menganalisis:  Koefisien determinanR (R Square)  Koefisien determinan digunakan untuk menghitung besarnya peranan atau  pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel tidak bebas (Y). Angka R square  adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi. Nilai R Squareberkisar antara 0-1,  semakin kecil nilai R squaresemakin lemah hubungan antara dua variabel,  sebaliknya jika R squaresemakin mendekati 1 maka hubungan antar kedua  variabel semakin kuat.
Uji Secara Parsial (Uji – T)  Uji Secara Parsial(T-test) bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh  masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel  dependen. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel Coefficients.
Kriteria pengujiannya sebagai berikut:  Ho : bi = o, artinya tidak terdapat pengaruh bebas yang positif dan signifikan  antara X dan Y  Ho : b1 ≠0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara X dan Y  Dengan kriteria pengambilan keputusan adalah dengan membandingkan statistik  hitung dengan statistik tabel dimana:  Ho diterima jika t hitung< t tabel pada alpha = 5 %  H1diterima jika t hitung> t tabelpada alpha = 5%  Uji Signifikasi Simultan (Uji – F)  Uji Signifikasi Simultan(Uji – F) pada dasarnya menunjukkan apakah  semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara  bersama-sama terhadap variabel terikat.
Ho= b1= b2 =  Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan  dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
H1 ≠b1 ≠b2 ≠ Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari  variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Dengan kriteria pengambilan keputusan:  Ho diterima jika F hitung< F tabel pada alpha 5%  H1 diterima jika F hitung> F tabel  pada alpha 5%   

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi