Kamis, 27 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH JUMLAH KREDIT GADAI YANG DISALURKAN TERHADAP LABA OPERASIONAL PERUM PEGADAIAN



BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang Masalah 
Lembaga  keuangan  di  Indonesia  terdiri  dari  dua  yaitu,  lembaga  keuangan bank dan lembaga keuangan non bank. Kedua lembaga ini selain memiliki fungsi sebagai  lembaga  intermediasi  juga  memiliki  fungsi  untuk  menyalurkan  dana kepada  masyarakat  dalam  bentuk  kredit.  Lembaga  keuangan  bank  maupun  non bank  selalu  berusaha  untuk  memberikan  pelayanan  terbaik  kepada  masyarakat dalam  bidang  kredit. Hal tersebut  sesuai  dengan  pengertian  bank  yaitu  sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya  kepada  masyarakat  dalam  bentuk  kredit  atau  bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Kasmir, 2010:23).

Pada  kenyataannya  bank  sebagai  lembaga  keuangan  yang  dapat  dijadikan alternatif pertama untuk memenuhi kebutuhan dana ternyata belum dapat bekerja semaksimal  mungkin  dalam  menghimpun  dan  menyalurkan  dana  kepada masyarakat. Dalam  kenyataannya  hanya  sebagian  masyarakat  saja  yang  dapat menikmati jasa perbankan ini. Selain harus memiliki agunan atau barang jaminan, pemberian  pinjaman  dibank  juga  mensyaratkan  prosedur  pinjaman  yang  relatif lama dan sulit untuk dipenuhi bagi masyarakat ya ng memiliki ekonomi menengah kebawah.
 Karena keadaan tersebut banyak masyarakat yamg membutuhkan dana cepat mengalihkan  kebutuhan  dananya  ke  Pegadaian.  Di  Pegadaian  masyarakat  dapat memperoleh dana yang dibutuhkan dengan waktu yang singkat dan tingkat bunga yang  dikenakan  juga  masih  terjangkau.  Perusahaan  Umum  (Perum)  Pegadaian merupakan  salah  satu  lembaga  keuangan  bukan  bank,  yang  secara  resmi melakukan kegiatan pembiayaan yakni dalam penyaluran dana kepada masyarakat dalam  bentuk  kredit  atas  dasar   hukum  gadai  dengan  maksud  untuk  melindungi masyarakat dari pihak- pihak non formal seperti praktek pengijonan, rentenir atau lintah  darat. Tugas  utama  Perum  Pegadaian  adalah  untuk  mengatasi  agar masyarakat yang sedang membutuhkan uang tidak jatuh ke tangan pelepas uang atau rentenir yang bunganya relatif tinggi (Kasmir, 2010).
Sebagai  lembaga  keuangan  non  bank  yang  bergerak  dalam  dibidang  jasa perkreditan  dengan  tugas  utamanya  menyalurkan  kredit  gadai,  peran  Perum Pegadaian  yang  berorientasi  untuk  membantu  dan melayani  kebutuhan masyarakat  berskala  kecil  sangat  membantu  pertumbuhan  ekonomi.  Dengan adanya Perum Pegadaian, masyarakat yang kekurangan dana dapat sewaktu-waktu memenuhi kebutuhannya akan uang tunai, karena sesuai dengan namanya Perum Pegadaian  adalah tempat  dimana  masyarakat  yang  membutuhkan  dana  dapat datang membawa barang-barang pribadinya sebagai jaminan dengan waktu tyang cepat,  aman  dan  mudah.  Hal  ini  sesuai  dengan  motto  Perum  Pegadaian  yaitu ”Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”.
Kredit gadai adalah pemberian pinjaman (kredit) dalam jangka waktu tertentu kepada  nasabah  atas  dasar  hukum  gadai  dan  persyaratan  tertentu  yang  telah  ditetapkan  perusahaan.  Nasabah  dapat  menyelesaikan  pinjamannya  kepada perusahaan  (Perum  Pegadaian)  dengan  cara  mengembalikan uang  pinjaman disertai  dengan  sewa  modal  dan  biaya  administrasi  berdasarkan  ketentuan  yang berlaku.  Kredit  gadai  sebagai  produk  utama  dari  Perum  Pegadaian  merupakan kredit  yang  disalurkan  oleh  Perum  Pegadaian  dengan  jaminan  barang  bergerak, dengan jangka waktu kredit selama 120 hari (4 bulan), dengan perhitungan sewa modal  per  15  hari  yang  besarnya  tergantung  dari  uang  pinjaman  yang  diterima nasabah.  Dalam  menjalankan  kegiatan  operasionalnya  sebagai  penyalur  dana kepada masyarakat, Perum Pegadaian akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan sehingga laba yang diperoleh juga meningkat dan untuk mengembangkan perusahaan.
Besarnya  kredit  gadai  yang  diterima  nasabah  tergantung  pada  persentase tertentu  dari  nilai  taksiran  barang  jaminan  yang diserahkan  kepada  Perum Pegadaian. Nilai taksiran adalah nilai yang menggambarkan tentang berapa besar jumlah uang pinjaman yang dapat diberikan kepada nasabah dari barang jaminan yang diberikan. Nilai taksiran atas barang yang dijaminkan tidak sama jumlahnya dengan  jumlah  uang  pinjaman  yang  diberikan.  Uang  pinjaman  yang  akan diberikan  nilainya  biasanya  lebih  kecil  dari  nilai  taksiran.  Hal  ini  dikarenakan untuk  mencegah  timbulnya  kerugian  bagi  Perum  Pegadaian.  Apabila  pada  saat jatuh tempo nasabah yang bersangkutan tidak dapat menebus barang jaminannya, maka Perum Pegadaian akan melakukan pelelangan atas barang jaminan tersebut untuk  menutupi  modal  pinjaman,  sewa  modal  dan  biaya  administrasi.  Barang  jaminan yang dilelang biasanya akan lebih tinggi, rendah atau sama dengan uang pinjaman.
Pendapatan  perusahaan  sangat  diperhitungkan  mengingat  pendapatan sebagai  tolak  ukur  menejemen  untuk  mengambil  keputusan  apakah  meneruskan usaha  atau  menghentikan  usahanya. Sebagai  lembaga  pembiayaan,  pendapatan terbesar Perum Pegadaian berasal dari sewa modal kredit gadai yang disalurkan, biaya  administrasi  dan  penjualan  lelang.  Pendapatan  ini  dapat  dilihat  dari banyaknya aktivitas kredit gadai yang disalurkan.
Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan merupakan salah satu dari 22 cabang pegadaian yang ada dikota Medan yang memiliki tugas dan wewenang dalam  penyaluran  kredit  berdasarkan  hukum  gadai.  Pegadaian  Cabang  Padang Bulan  Medan  ini  sangat  aktif  menyalurkan  dana  kepada  masyarakat.  Dari  tabel 1.1dapat  diketahui  jumlah  kredit  gadai  yang  disalurkan,  serta  jumlah  laba  yang diterima  oleh  perum  pegadaian  Cabang  Padang  Bulan  Medan  dari  kredit  gadai yang disalurkan tahun 2006 sampai dengan tahun 2010.
Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Kredit Gadai yang Disalurkan, serta Laba Operasional yang Diperoleh Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan Tahun 2006-2010 TAHUN KREDIT GADAI DISALURKAN (Rp) LABA OPERASIONAL (Rp) 2006 973.763.979 748.984.332 2007 1.006.122.248 948.589.944 2008 1.320.821.575 910.478.247 2009 1.806.981.263 936.466.617 2010 1.634.830.798 1.031.883.716 Sumber:Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan.
 Tabel  1.1  menjelaskan  bahwa  jumlah  kredit  yang  disalurkan  Perum pegadaian  Cabang  Padang  Bulan  Medan  dari  tahun  ke  tahun  mengalami peningkatan  maupun penurunan  dan  dari  tabel  1.1  juga  terlihat  bahwa  jumlah kredit gadai yang disalurkan Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan dari tahun ke tahun tidak selalu searah dengan laba yang diterima. Tahun 2007 jumlah kredit  gadai  yang  disalurkan  mengalami  peningkatan  sebesar  3.3%  atau  sebesar Rp. 32.358.269,-, dan laba yang dihasilkan mengalami peningkatan sebesar 26.7% atau  sebesar  Rp.  199.605.612,-.  Tahun  2008  terjadi  peningkatan  jumlah  kredit gadai  yang  disalurkan  sebesar  31.3%  dan  tetapi  terjadi  penurunan  laba  sebesar 4%.  Pada  tahun  2009  jumlah  kredit  gadai  yang  disalurkan  meningkat  sebesar 36.8% atau sebesar Rp. 1.806.981.263,- dari Rp. 1.320.821.575,-, dan laba yang dihasilkan  meningkat  hanya  sebesar  2.9%  atau  sebesar  Rp.  25.988.370,-.
Sedangkan  pada  tahun 2010  jumlah  kredit  gadai  yang  disalurkan  mengalami penurunan  sebesar  9.5%  atau  sebesar  Rp.  172.150.465,-,  akan  tetapi  laba  yang dihasilkan meningkat sebesar 10.2% dari tahun sebelumnya.
Kegiatan  perkreditan  merupakan  rangkaian  kegiatan  utama  dari  sebuah lembaga  pembiayaan  (Dandawijaya,  2001:33).  Tugas  pokok  suatu  lembaga pembiayaan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat atau pengusaha yang membutuhkannya. Dengan demikian  peranan  kredit  gadai  yang  disalurkan  sangat  penting  bagi  perusahaan yang mengandalkan sumber pendapatan utamanya dari operasi perkreditan dengan harapan  semakin  besar  kredit  yang  disalurkan  semakin  besar  pula  margin  laba yang  diperoleh.  Tabel  1.1  menunjukkan  terdapatnya  periode  dimana terjadi  penurunan  jumlah  kredit  yang  disalurkan  tetapi  terjadi  peningkatan  laba  bagi perusahaan. Dan sebaliknya, saat jumlah kredit yang disalurkan menurun terjadi peningkatan laba bagi perusahaan. Hal ini terjadi karena adanya kredit macet pada pemberian kredit  yang  menyebabkan  penundaan  penerimaan  uang  yang  berasal dari modal serta sewa modal akibat adanya penundaan pelelangan barang jaminan dari kredit macet sehingga menyebabkan laba operasional yang diterima menurun.
Berdasarkan uraian tersebut disertai pertimbangan akan pentingnya jumlah kredit gadai  yang disalurkan kepada masyarakat maka perlu diadakan penelitian “Pengaruh  Jumlah  Kredit  Gadai  yang  Disalurkan  Terhadap  Laba Operasional Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan”.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan  latar  belakang  yang  telah  diuraikan  sebelumnya  maka  yang menjadi  rumusan  masalah  dalam  penelitian  ini  adalah “Apakah  terdapat pengaruh  yang  positif  dan  signifikan  jumlah  kredit gadai yang  disalurkan terhadap laba operasional Perum  Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan dari tahun 2006 sampai dengan 2010?”.
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan  dilaksanakan  penelitian  ini  adalah  untuk  megetahui  dan  menganalisi pengaruh  jumlah  kredit gadai yang  disalurkan  terhadap  laba operasional  Perum Pegadaian  Cabang  Padang  Bulan  Medan  dari  tahun  2006  sampai  dengan  tahun 2010.
 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi Perusahaan Penelitian  ini  diharapkan  akan  dapat  menjadi  bahan  masukan  bagi pimpinan  Perum  Pegadaian  Cabang  Padang  Bulan  Medan  dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang berhubungan dengan kredit gadai.
b. Bagi Penulis Penelitian  ini  diharapkan  dapat  melatih  dan  mengembangkan kemampuan  berpikir  ilmiah  dalam  permasalahan  manajemen  yang berkaitan dengan Perum Pegadaian.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian  ini  diharapkan  juga  dapat  memberikan  bahan  perbandingan bagi  peneliti  lain  yang  ingin  meneliti  permasalahan  yang  sama  atau yang berkaitan dengan skripsi ini.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi