Sabtu, 22 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH KEUNGGULAN BERSAING DALAM PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN TERHADAP CITRA MEREK PADA RUMAH MAKAN WONG SOLO



BAB I PENDAHULUAN
 1.1. Latar Belakang
Dalam era globalisasi tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan akan  semakin berat, tidak hanya bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu  memiliki keunggulan bersaing dibandingkan dengan perusahaan  lain. Dalam  keunggulan bersaing yang ada dalam lingkungan usaha, tidak semua yang bergerak  dalam bidang tersebut dianggap sebagai pesaing, melainkan hanya pesaing yang  potensial serta mereka yang baru masuk dalam persaingan yang juga potensial  sebagai pesaing dalam usaha. Perusahaan akan sangat senang apabila memiliki  keunggulan bersaing yang terus menerus dan tidak mendapatkan rangsangan untuk  meninjau ulang keunggulannya dari pesaing (Barney, dkk, 1989).

Keunggulan bersaing adalah jantung kinerja perusahaan untuk bersaing dalam  pasar. Keungggulan bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai atau manfaat yang  dapat diciptakan perusahaan bagi para pembelinya yang lebih dari biaya yang harus  dikeluarkan oleh perusahaan untuk menciptakannya. Nilai atau manfaat inilah yang  sedia dibayar oleh pembeli, dan nilai yang unggul berasal dari penawaran harga yang  lebih rendah ketimbang pesaing untuk manfaat setara atau penawaran manfaat unik  yang melebihi harga yang ditawarkan (Porter, 2003).
Persaingan terjadi karena merupakan salah satu cara untuk mempertahankan  akan produk dan layanan yang dimiliki oleh setiap unit usaha baik usaha mikro, kecil  dan menegah. Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan adanya   tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi bersaingnya. Strategi  bersaing adalah suatu bidang yang menjadi perhatian utama para manajer yang sangat  tergantung pada pemahaman yang mendalam mengenai industri dan para pesaing.
Tujuan strategi bersaing untuk suatu unit usaha adalah menemukan posisi dalam  suatu industri dimana perusahaan dapat melindungi diri sendiri dengan sebaikbaiknya terhadap tekanan (daya) persaingan atau dapat mempengaruhi tekanan  tersebut secara positif.
Rumah Makan Wong  Solo merupakan satu usaha yang bergerak dalam  menjual makanan. Makanan yang dijual mempunyai keanekaragaman rasa dan  dilengkapi dengan berbagai minuman bagi penggemarnya. Keanekaragaman produk  yang di hasilkan Rumah Makan Wong Solo diharapkan mampu menarik minat setiap  pembeli untuk dapat menikmati kembali akan makanan yang dijual.
Rumah Makan Wong Solo  mempunyai banyak pesaing yang harus di  antisipasi. Hal ini dilihat dengan semakin banyaknya warung yang menjual ayam  bakar yang merupakan makanan yang diunggulkan Rumah Makan Wong Solo. Salah  satu usaha yang menjadi pesaing adalah Warung Nenek  merupakan usaha yang  bergerak dalam bidang yang sama dengan Rumah Makan Wong Solo. Usaha ini  memiliki cabang usaha yang banyak sehingga efektif dan efisien yang meberikan  kemudahan bagi pelanggan atau pembeli.
Perusahaan harus memiliki strategi bersaing yang berbeda dengan yang  dilakukan oleh perusahaan saingan. Ini dilakukan agar perusahaan dapat bertahan  hidup bahkan memenangkan persaingan. Strategi yang efektif adalah strategi yang  mendorong terciptanya suatu keselarasan yang sempurna antara organisasi dengan   lingkungannya dan antara organisasi dengan pencapaian dari tujuan strategisnya.
(Griffin, 2004 : 226).
Keunggulan bersaing sangat erat kaitannya dengan strategi pemasaran.
Strategi pemasaran adalah rencana tindakan didasarkan atas analisis situasi dan tujuan  perusahaan. Strategi pemasaran yang efektif selalu diawali oleh informasi akurat  tentang siapa konsumen perusahaan.
Merancang strategi pemasaran dalam rangka menarik minat beli akan semakin  efektif jika pemasar dapat menciptakan merek yang bisa menjadi pengikat antara  pelanggan dan perusahaan . Kepercayaan merek didasarkan pada pengalaman para  pelanggan dengan merek terebut. Pengalaman dengan merek akan menjadi sumber  bagi konsumen bagi terciptanya rasa percaya pada merek dan pengalaman ini akan  mempengaruhui evaluasi konsumen dalam konsumsi, penggunaan atau kepuasaan  secara langsung dan kontak tidak langsung dengan merek (Costabile, 2002).
Kepercayaan konsumen pada merek hanya dapat diperoleh bila pemasar dapat  menciptakan dan mempertahankan hubungan emosional yang positif dengan  konsumen. Hubungan emosional yang positif ini harus dibangun selama jangka  waktu yang tidak pendek namun harus dilakukan secara konsisten.
Kepercayaan merek merefleksikan 2 (dua) komponen penting yakni brand  reliability dan brand intentions. Brand reliability  atau kehandalan merek yang  bersumber pada keyakianan konsumen konsumen bahwa produk tersebut mampu  memenuhui nilai yang dijanjikan atau dengan kata lain persepsi bahwa merek tersebut  mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan.  Brand reliability merupakan hal yang esensial bagi terciptanya kepercayaan terhadap merek karena   kemampuan merek memenuhui nilai yang dijanjikan akan membuat konsumen  menaruh rasa yakin akan kepuasaan yang sama di masa depan. Brand intentions didasarkan pada keyakinan konsumen bahwa merek tersebut mampu mengutamakan  kepentingan konsumen ketika masalah dalam konsumsi produk muncul secara tidak  terduga.
Kedua komponen kepercayaan merek bersandar pada penilaian konsumen  yang subyektif atau didasarkan pada beberapa persepsi yaitu: 1.  persepsi konsumen terhadap manfaat yang dapat diberikan produk/ merek (  Delgado, 2004).
2.  persepsi konsumen akan reputasi merek, persepsi konsumen akan kesamaan  kepentingan dirinya dengan penjual, dan persepsi mereka pada sejauh mana  konsumen dapat mengendalikan penjual dan persepsi (Walzuch, 2001;  Teltzwroz et.al., 2007).
Awal dari memformulasikan strategi biasanya adalah analisis SWOT. SWOT  adalah singkatan dari Strength (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Analisis SWOT adalah evaluasi atas kekuatan dan  kelemahan internal suatu organisasi yang dilakukan secara hati-hati dan juga evaluasi  terhadap peluang dan ancaman dari lingkungan. Dalam analisis SWOT, strategi  terbaik untuk mencapai misi suatu organisasi adalah dengan :  (1) mengeksploitasi peluang dan kekuatan suatu organisasi, dan pada saat yang sama,  (2) menetralisasikan ancamannya, dan  (3) menghindari atau memperbaiki kelemahannya (Griffin, 2004 : 228).
 Analisis SWOT akan menghasilkan empat kemungkinan strategi yang dapat  digunakan oleh perusahaan untuk semakin meningkatkan posisinya. Tipe-tipe strategi  tersebut antara lain : Strategi SO merupakan strategi yang dibuat berdasarkan jalan  pikiran perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk  memanfaatkan peluang. Strategi ST merupakan strategi yang menggunakan kekuatan  yang dimiliki perusahaan  dengan cara menghindari ancaman. Strategi WO  merupakan strategi yang diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada  dengan cara mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki. Strategi WT merupakan  strategi yang didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan ditujukan untuk  meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman (Rangkuti, 1997 :  34).
Diagram SWOT memperlihatkan dimana posisi perusahaan saat ini apakah  berada di kuadran pertama, kuadran kedua, kuadran ketiga, atau kuadran keempat.
Pada kuadran pertama menunjukkan situasi yang sangat menguntungkan dimana  perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang  yang ada. Strategi yang bisa diterapkan perusahaan dalam kondisi ini adalah  mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Pada kuadran kedua, keadaan ini  menunjukkan behwa perusahaan menghadapi berbagai ancaman, namun perusahaan  masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang dapat diterapkan adalah  menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara  strategi diversifikasi (produk/jasa). Pada kuadran ketiga, dalam kondisi ini  perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di pihak lain, ia  menghadapi berbagai kendala/kelemahan internal. Strategi yang dapat diterapkan   perusahaan pada kondisi ini adalah dengan menerapkan strategi intensif. Sedangkan  pada kuadran keempat, perusahaan menghadapi situasi yang sangat tidak  menguntungkan yaitu dihadapkan pada berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Strategi yang bisa diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung strategi defensif  (Rangkuti, 1997 : 27).
Penulis ingin menganalisis keunggulan bersaing yang dapat digunakan oleh  perusahaan untuk memaksimalkan startegi pemasaran serta kualitas merek yang dapat  dipakai perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan pesaing.. Dengan  demikian akan diketahui strategi bersaing seperti apa yang sesuai dengan perusahaan  agar dapat lebih meningkatkan posisinya di masa yang akan datang.
1.2. Perumusan Masalah Penulis merumuskan masalah sebagai berikut : ”Bagaimanakah pengaruh keunggulan bersaing dari strategi pemasaran  terhadap  Merek pada Rumah Makan Wong Solo untuk lebih meningkatkan posisi perusahaan”.
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi Keunggulan bersaing  yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk lebih meningkatkan posisi perusahaan  melalui penganalisisan kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman yang  dihadapi oleh perusahaan.
 1.4. Manfaat Penelitian a.  Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat dijadikan saran  dan memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan.
b.  Bagi Penulis Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori  yang diterima di bangku kuliah kemudian memperdalam pengetahuan dan  memperluas cakrawala berpikir ilmiah dalam bidang pemasaran khususnya yang  berkaitan dengan strategi bersaing.
c.  Bagi Pihak Lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan informasi dalam  melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama di masa yang  akan datang.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi