BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam era
globalisasi tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan akan semakin berat, tidak hanya bertujuan untuk
dapat survive melainkan harus mampu memiliki
keunggulan bersaing dibandingkan dengan perusahaan lain. Dalam keunggulan bersaing yang ada dalam lingkungan
usaha, tidak semua yang bergerak dalam
bidang tersebut dianggap sebagai pesaing, melainkan hanya pesaing yang potensial serta mereka yang baru masuk dalam
persaingan yang juga potensial sebagai
pesaing dalam usaha. Perusahaan akan sangat senang apabila memiliki keunggulan bersaing yang terus menerus dan
tidak mendapatkan rangsangan untuk meninjau
ulang keunggulannya dari pesaing (Barney, dkk, 1989).
Keunggulan bersaing
adalah jantung kinerja perusahaan untuk bersaing dalam pasar. Keungggulan bersaing pada dasarnya
tumbuh dari nilai atau manfaat yang dapat
diciptakan perusahaan bagi para pembelinya yang lebih dari biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
menciptakannya. Nilai atau manfaat inilah yang sedia dibayar oleh pembeli, dan nilai yang
unggul berasal dari penawaran harga yang lebih rendah ketimbang pesaing untuk manfaat
setara atau penawaran manfaat unik yang
melebihi harga yang ditawarkan (Porter, 2003).
Persaingan terjadi
karena merupakan salah satu cara untuk mempertahankan akan produk dan layanan yang dimiliki oleh
setiap unit usaha baik usaha mikro, kecil dan menegah. Persaingan terjadi karena satu
atau lebih pesaing merasakan adanya tekanan
atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi bersaingnya. Strategi bersaing adalah suatu bidang yang menjadi
perhatian utama para manajer yang sangat tergantung pada pemahaman yang mendalam
mengenai industri dan para pesaing.
Tujuan strategi
bersaing untuk suatu unit usaha adalah menemukan posisi dalam suatu industri dimana perusahaan dapat
melindungi diri sendiri dengan sebaikbaiknya terhadap tekanan (daya) persaingan
atau dapat mempengaruhi tekanan tersebut
secara positif.
Rumah Makan
Wong Solo merupakan satu usaha yang
bergerak dalam menjual makanan. Makanan
yang dijual mempunyai keanekaragaman rasa dan dilengkapi dengan berbagai minuman bagi
penggemarnya. Keanekaragaman produk yang
di hasilkan Rumah Makan Wong Solo diharapkan mampu menarik minat setiap pembeli untuk dapat menikmati kembali akan
makanan yang dijual.
Rumah Makan Wong
Solo mempunyai banyak pesaing yang harus
di antisipasi. Hal ini dilihat dengan
semakin banyaknya warung yang menjual ayam bakar yang merupakan makanan yang diunggulkan
Rumah Makan Wong Solo. Salah satu usaha
yang menjadi pesaing adalah Warung Nenek
merupakan usaha yang bergerak
dalam bidang yang sama dengan Rumah Makan Wong Solo. Usaha ini memiliki cabang usaha yang banyak sehingga efektif
dan efisien yang meberikan kemudahan
bagi pelanggan atau pembeli.
Perusahaan harus
memiliki strategi bersaing yang berbeda dengan yang dilakukan oleh perusahaan saingan. Ini
dilakukan agar perusahaan dapat bertahan hidup bahkan memenangkan persaingan. Strategi
yang efektif adalah strategi yang mendorong
terciptanya suatu keselarasan yang sempurna antara organisasi dengan lingkungannya dan antara organisasi dengan
pencapaian dari tujuan strategisnya.
(Griffin, 2004 :
226).
Keunggulan bersaing
sangat erat kaitannya dengan strategi pemasaran.
Strategi pemasaran
adalah rencana tindakan didasarkan atas analisis situasi dan tujuan perusahaan. Strategi pemasaran yang efektif
selalu diawali oleh informasi akurat tentang
siapa konsumen perusahaan.
Merancang strategi
pemasaran dalam rangka menarik minat beli akan semakin efektif jika pemasar dapat menciptakan merek
yang bisa menjadi pengikat antara pelanggan
dan perusahaan . Kepercayaan merek didasarkan pada pengalaman para pelanggan dengan merek terebut. Pengalaman
dengan merek akan menjadi sumber bagi
konsumen bagi terciptanya rasa percaya pada merek dan pengalaman ini akan mempengaruhui evaluasi konsumen dalam
konsumsi, penggunaan atau kepuasaan secara
langsung dan kontak tidak langsung dengan merek (Costabile, 2002).
Kepercayaan
konsumen pada merek hanya dapat diperoleh bila pemasar dapat menciptakan dan mempertahankan hubungan
emosional yang positif dengan konsumen.
Hubungan emosional yang positif ini harus dibangun selama jangka waktu yang tidak pendek namun harus dilakukan
secara konsisten.
Kepercayaan merek
merefleksikan 2 (dua) komponen penting yakni brand reliability dan brand intentions. Brand
reliability atau kehandalan merek yang bersumber pada keyakianan konsumen konsumen
bahwa produk tersebut mampu memenuhui
nilai yang dijanjikan atau dengan kata lain persepsi bahwa merek tersebut mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan
kepuasan. Brand reliability merupakan
hal yang esensial bagi terciptanya kepercayaan terhadap merek karena kemampuan merek memenuhui nilai yang
dijanjikan akan membuat konsumen menaruh
rasa yakin akan kepuasaan yang sama di masa depan. Brand intentions didasarkan
pada keyakinan konsumen bahwa merek tersebut mampu mengutamakan kepentingan konsumen ketika masalah dalam
konsumsi produk muncul secara tidak terduga.
Kedua komponen
kepercayaan merek bersandar pada penilaian konsumen yang subyektif atau didasarkan pada beberapa
persepsi yaitu: 1. persepsi konsumen
terhadap manfaat yang dapat diberikan produk/ merek ( Delgado, 2004).
2. persepsi konsumen akan reputasi merek,
persepsi konsumen akan kesamaan kepentingan
dirinya dengan penjual, dan persepsi mereka pada sejauh mana konsumen dapat mengendalikan penjual dan
persepsi (Walzuch, 2001; Teltzwroz
et.al., 2007).
Awal dari
memformulasikan strategi biasanya adalah analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari Strength (kekuatan),
Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman).
Analisis SWOT adalah evaluasi atas kekuatan dan kelemahan internal suatu organisasi yang
dilakukan secara hati-hati dan juga evaluasi terhadap peluang dan ancaman dari lingkungan.
Dalam analisis SWOT, strategi terbaik untuk
mencapai misi suatu organisasi adalah dengan : (1) mengeksploitasi peluang dan kekuatan suatu
organisasi, dan pada saat yang sama, (2)
menetralisasikan ancamannya, dan (3)
menghindari atau memperbaiki kelemahannya (Griffin, 2004 : 228).
Analisis SWOT akan menghasilkan empat
kemungkinan strategi yang dapat digunakan
oleh perusahaan untuk semakin meningkatkan posisinya. Tipe-tipe strategi tersebut antara lain : Strategi SO merupakan
strategi yang dibuat berdasarkan jalan pikiran
perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Strategi ST merupakan
strategi yang menggunakan kekuatan yang
dimiliki perusahaan dengan cara
menghindari ancaman. Strategi WO merupakan
strategi yang diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi kelemahan-kelemahan yang
dimiliki. Strategi WT merupakan strategi
yang didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan ditujukan untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman (Rangkuti, 1997 : 34).
Diagram SWOT
memperlihatkan dimana posisi perusahaan saat ini apakah berada di kuadran pertama, kuadran kedua,
kuadran ketiga, atau kuadran keempat.
Pada kuadran
pertama menunjukkan situasi yang sangat menguntungkan dimana perusahaan memiliki peluang dan kekuatan
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang
ada. Strategi yang bisa diterapkan perusahaan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
Pada kuadran kedua, keadaan ini menunjukkan
behwa perusahaan menghadapi berbagai ancaman, namun perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal.
Strategi yang dapat diterapkan adalah menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/jasa). Pada
kuadran ketiga, dalam kondisi ini perusahaan
menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di pihak lain, ia menghadapi berbagai kendala/kelemahan
internal. Strategi yang dapat diterapkan perusahaan pada kondisi ini adalah dengan
menerapkan strategi intensif. Sedangkan pada
kuadran keempat, perusahaan menghadapi situasi yang sangat tidak menguntungkan yaitu dihadapkan pada berbagai
ancaman dan kelemahan internal.
Strategi yang bisa
diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung strategi defensif (Rangkuti, 1997 : 27).
Penulis ingin
menganalisis keunggulan bersaing yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memaksimalkan startegi
pemasaran serta kualitas merek yang dapat dipakai perusahaan agar dapat bersaing dengan
perusahaan pesaing.. Dengan demikian
akan diketahui strategi bersaing seperti apa yang sesuai dengan perusahaan agar dapat lebih meningkatkan posisinya di
masa yang akan datang.
1.2. Perumusan
Masalah Penulis merumuskan masalah sebagai berikut : ”Bagaimanakah pengaruh
keunggulan bersaing dari strategi pemasaran
terhadap Merek pada Rumah Makan
Wong Solo untuk lebih meningkatkan posisi perusahaan”.
1.3. Tujuan
Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi Keunggulan
bersaing yang bisa digunakan oleh
perusahaan untuk lebih meningkatkan posisi perusahaan melalui penganalisisan kekuatan dan kelemahan,
serta peluang dan ancaman yang dihadapi
oleh perusahaan.
1.4. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat dijadikan saran dan memberikan informasi yang berguna bagi
perusahaan.
b. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan
kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori yang diterima di bangku kuliah kemudian
memperdalam pengetahuan dan memperluas
cakrawala berpikir ilmiah dalam bidang pemasaran khususnya yang berkaitan dengan strategi bersaing.
c. Bagi Pihak Lain Penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan perbandingan dan informasi dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun
masalah yang sama di masa yang akan
datang.
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi