Jumat, 21 Maret 2014

Skripsi Manajemen: Pengaruh Komunikasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Pemerintah



  BAB I  PENDAHULUAN  
 1.1 Latar Belakang Masalah   
Komunikasi penting bagi organisasi karena komunikasi merupakan alat utama  bagi anggota organisasi untuk dapat bekerja sama dalam melakukan aktifitas  manajemen demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengaturan komunikasi  dalam organisasi dapat dikatakan baik bila dapat diciptakan kondisi dimana setiap  personil yang terlibat mampu menampung arus masuk (input) informasi-informasi  dari berbagai sumber yang kompeten, baik secara struktural, legaldan dinamis,  kemudian dapat diolah secara sistematis yang pada akhirnya dapat memberikan hasil  (output).

Menurut Suranto (2005:16) komunikasi adalah suatu proses pengiriman pesan  atau simbol-simbol yang mengandung arti dari seorang komunikator kepada  komunikan dengan tujuan tertentu. Menurut Purwanto (2006:3) komunikasi  merupakan suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem  yang (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku atau  tindakan. Jadi dalam komunikasi itu terdapat di dalamnya suatu proses, terdapat  simbol-simbol dan simbol-simbol itu mengandung arti. Arti atau makna simbol di sini  tentu saja tergantung pada pemahaman dan persepsi komunikan sehingga ada umpan  balik (feedback) bagi komunikan setelah mendapatkan pesan. Oleh karena itu,  komunikasi akan efektif dan tujuan komunikasi akan tercapai, apabila masing-masing  pelaku yang terlibat di dalamnya mempunyai pesepsi yang sama terhadap simbol.
   Apabila terdapat perbedaan persepsi, maka tujuan komunikasi dapat gagal dan akan  berdampak negatif terhadap efektivitas kerja dalam suatu organisasi.
Menurut Effendy (2006:16) Efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang  menunjukan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan  manajemen yang efektif disertai dengan manajemen yang efisien. Secara sederhana,  komunikasi dikatakan mempengaruhi efektifitas kerja apabila dalam suatu proses  komunikasi itu, pesan yang di sampaikan oleh komunikator dapat diterima dan  dimengerti oleh komunikan, persis seperti yang dikehendaki oleh komunikator  sehingga tugas-tugas dan fungsi-fungsi pegawai dapat terlaksana dengan baik. Dalam  melakukan komunikasi adakalanya hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang di  harapkan. Dengan kata lain, komunikasi yang terjadi tidak efektif , sehingga tidak  mencapai sasaran yang baik.
Pemerintah Kabupaten Asahan bagian Kependudukan dan Catatan Sipil  berdasarkan penetapan peraturan Daerah Kabupaten Asahan nomor 6 tahun 20tentang pembentukan dan susunan organisasi dinas-dinas daerah Kabupaten Asahan,  memiliki tugas yang berkaitan dengan pelayanan dibidang Kependudukan dan  Catatan Sipil dan memiliki tujuan terciptannya pelayanan yang prima, efektif dan  efisien.
Berdasarkan hasil observasi peneliti dengan Sekretaris dan Kasubag Umum  Kepegawaian bagian Kependudukan dan Catatan Sipil mengatakan bahwa  permasalahan yang  fundamentaldalam lingkungan kerja adalah pada komunikasi  mekanis yaitu proses rekapitulasi penginputan data kedalam komputer, sering     terjadi gangguan jaringan internet pada saat pengiriman atau pelaporan data ke  pusat, hal ini disebabkan oleh faktor alam sehingga jaringan menjadi lambat.
hambatan ini mengakibatkan penambahan waktu kerja. Efek negatif yang  ditimbulkan dari permasalahan tersebut adalah sering terjadi keluhan dari masyarakat  terhadap kinerja pegawai yang dianggap masyarakat memperlambat proses  pengurusan data, padahal berdasarkan Pasal 69 ayat 1 Undang-undang Nomor Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, diatur pembuatan KTP (Kartu  Tanda Penduduk) dan KK (Kartu Keluarga) maksimal 14 hari. Permasalahan lain  yang timbul adalah terjadinya human erroryaitu kesalahan karena kurang telitinya  pegawai dalam melakukan pencatatan rekap data kependudukan. Tabel 1.
menunjukan tingkat kesalahan yang dilakukan akibat komunikasi yang tidak efektif.
TABEL 1.
REKAP DATA KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL  TAHUN 2008, 2009, 201Tahun  Data yang Masuk  KTP KK  Akta  kelahiran  Akta  perkawinan  Akta  perceraian  Akta  kematian  Akta  pegangkatan  anak  2008 310.115 92.823 21.553  150  2  25   2009 597.750 157.524 30.440  168  2  41  2010 160.340 57.635 41.298  134  1  43   Tahun  Data yang mengalami kesalahan  KTP KK  Akta  kelahiran  Akta  perkawinan  Akta  perceraian  Akta  kematian  Akta  pengangkatan  anak  2008 2.170 1.560  243  -  -  -  -  2009 2.988 1.260  652 - - -  -  2010 1.924  930  498  -  -  -  -  Tahun  Persentase tingkat kesalahan  2008 0,6%  1%  1%  -  -  -  -  2009 0,5%  0,7%  2% - - -  -  2010 1%  1%  1%  -  -  -  -  Sumber : Pemerintah Kabupaten Asahan Bagian Kependudukan dan Catatan Sipil (data diolah)     Keberhasilan komunikasi yang tercermin dalam efektivitas merupakan alat  perekat organisasi, yang dapat mempengaruhi nama baik (goodwill) organisasi yang  bersangkutan. Gangguan yang timbul dalam proses komunikasi akan menghambat  efektifitas kerja pegawai, seperti yang telah dijelaskan di atas, permasalahan yang  terjadi diakibatkan karena kurang baiknya sistem komunikasi yang ada di dalam  organisasi.
TABEL 1.
HASIL PRASURVEY KEPADA 15 ORANG PEGAWAI BAGIAN KEPENDUDUKAN DAN  CATATAN SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN  Pernyataan  Keterangan  Jumlah  STS  TS KS S SS  Pesan yang Bpk/Ibu terima sering  terjadi kesalahpahaman persepsi  2 1 12  Media komunikasi yang tersedia dapat  diandalkan oleh Bpk/Ibu  8 5 2 Media yang Bpk/Ibu gunakan dapat  dimanfaatkan sewaktu-waktu  3 10 2  Bpk/Ibu mampu menyelesaikan  pekerjaan lebih dari volume yang  ditentukan  3 9 3  Sumber : Pegawai bagian Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Asahan (Mei 2011)  Tabel 1.2 menunjukan hasil prasurvey peneliti dengan membagikan  kuesioner kepada 15 orang Pegawai bagian Kependudukan dan Catatan Sipil  Pemerintah Kabupaten Asahan, 12 orang pegawai menyatakan setuju dengan  pernyataan bahwa pesan yang mereka terima dari masyarakat sering terjadi  kesalahpahaman persepsi. 8 orang pegawai kurang setuju dengan pernyataan bahwa  media komunikasi yang mereka gunakan dapat diandalkan, 10 orang pegawai  menyatakan kurang setuju dengan pernyataan bahwa media yang mereka gunakan  dapat digunakan sewaktu-waktu, dan 9 orang pegawai menyatakan kurang setuju     dengan pernyataan bahwa mereka mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari volume  yang telah ditentukan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa gangguan-gangguan tersebut  muncul karena disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya perbedaan persepsi,  kurangnya kredibilitas, enggan memulai  interaksi komunikatif dan kebiasaan  mendengar yang buruk bisa menjadi penghambat utama efektivitas komunikasi dalam  organisasi.
Umpan balik, salah satu hal yang paling penting dibantu oleh komunikasi  dua-arah untuk meningkatkan efektivitas komunikasi. Komunikasi dua-arah  memungkinkan komunikan mengajukan pertanyaan, meminta klarifikasi, dan  menyampaikan pendapat yang akan membuat komunikator mengetahui apakah  pesannya telah dipahami atau tidak (Griffin 2004:122). Dengan adanya informasi  balik itu maka komunikator dapat memonitor keberhasilan ataupun gangguan yang  telah terjadi dalam proses komunikasi tersebut. Informasi balik ini akan dapat  membantu memperbaiki proses komunikasi selanjutnya agar gangguan dapat  dihilangkan atau dikurangi sehingga komunikasi menjadi lebih berhasil. Mengingat  pentingnya komunikasi dalam mencapai efektivitas kerja, maka penulis tertarik untuk  memilih judul “Pengaruh Komunikasi Terhadap Efektivitas Kerja pegawai Pada  Pemda Kabupaten Asahan Bagian Kependudukan dan Catatan Sipil ”.
   1.2 Perumusan Masalah  Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan  permasalahan sebagai berikut:  Apakah komunikasi berpengaruh positif dan  signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai pada Pemda Kabupaten Asahan  bagian Kependudukan Dan Catatan Sipil?  1.3 Tujuan Penelitian  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah  komunikasi memiliki pengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai pada Pemda  Kabupaten Asahan bagian Kependudukan Dan Catatan Sipil.
1.4 Manfaat Penelitian  a.  Bagi Pemerintah Kabupaten Asahan Bagian Kependudukan Dan Catatan Sipil.
Diharapkan dalam penelitian ini dapat memberikan masukan bagi Pemda Kab.
Asahan Bagian Kependudukan Dan Catatan Sipil untuk mengetahui seberapa  jauh pengaruh komunikasi terhadap efektivitas kerja pegawai.
b.  Bagi penulis  Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk memperluas  wahana berfikir serta menambah wawasan kemudian memperdalam  pengetahuan dibidang manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai  pengaruh komunikasi terhadap efektivitas kerja.
c.  Bagi peneliti lain  Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang dapat menjadi bahan  perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi