BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Komunikasi penting bagi organisasi karena
komunikasi merupakan alat utama bagi
anggota organisasi untuk dapat bekerja sama dalam melakukan aktifitas manajemen demi mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pengaturan komunikasi dalam
organisasi dapat dikatakan baik bila dapat diciptakan kondisi dimana setiap personil yang terlibat mampu menampung arus
masuk (input) informasi-informasi dari
berbagai sumber yang kompeten, baik secara struktural, legaldan dinamis, kemudian dapat diolah secara sistematis yang
pada akhirnya dapat memberikan hasil (output).
Menurut Suranto
(2005:16) komunikasi adalah suatu proses pengiriman pesan atau simbol-simbol yang mengandung arti dari
seorang komunikator kepada komunikan
dengan tujuan tertentu. Menurut Purwanto (2006:3) komunikasi merupakan suatu proses pertukaran informasi
antar individu melalui suatu sistem yang
(lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku atau tindakan. Jadi dalam komunikasi itu terdapat
di dalamnya suatu proses, terdapat simbol-simbol
dan simbol-simbol itu mengandung arti. Arti atau makna simbol di sini tentu saja tergantung pada pemahaman dan
persepsi komunikan sehingga ada umpan balik
(feedback) bagi komunikan setelah mendapatkan pesan. Oleh karena itu, komunikasi akan efektif dan tujuan komunikasi
akan tercapai, apabila masing-masing pelaku
yang terlibat di dalamnya mempunyai pesepsi yang sama terhadap simbol.
Apabila terdapat perbedaan persepsi, maka
tujuan komunikasi dapat gagal dan akan berdampak
negatif terhadap efektivitas kerja dalam suatu organisasi.
Menurut Effendy
(2006:16) Efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan kegiatan
manajemen dalam mencapai tujuan manajemen
yang efektif disertai dengan manajemen yang efisien. Secara sederhana, komunikasi dikatakan mempengaruhi efektifitas
kerja apabila dalam suatu proses komunikasi
itu, pesan yang di sampaikan oleh komunikator dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan, persis seperti yang
dikehendaki oleh komunikator sehingga
tugas-tugas dan fungsi-fungsi pegawai dapat terlaksana dengan baik. Dalam melakukan komunikasi adakalanya hasil yang
dicapai tidak sesuai dengan apa yang di harapkan.
Dengan kata lain, komunikasi yang terjadi tidak efektif , sehingga tidak mencapai sasaran yang baik.
Pemerintah
Kabupaten Asahan bagian Kependudukan dan Catatan Sipil berdasarkan penetapan peraturan Daerah
Kabupaten Asahan nomor 6 tahun 20tentang pembentukan dan susunan organisasi
dinas-dinas daerah Kabupaten Asahan, memiliki
tugas yang berkaitan dengan pelayanan dibidang Kependudukan dan Catatan Sipil dan memiliki tujuan terciptannya
pelayanan yang prima, efektif dan efisien.
Berdasarkan hasil
observasi peneliti dengan Sekretaris dan Kasubag Umum Kepegawaian bagian Kependudukan dan Catatan
Sipil mengatakan bahwa permasalahan
yang fundamentaldalam lingkungan kerja
adalah pada komunikasi mekanis yaitu
proses rekapitulasi penginputan data kedalam komputer, sering terjadi gangguan jaringan internet pada saat
pengiriman atau pelaporan data ke pusat,
hal ini disebabkan oleh faktor alam sehingga jaringan menjadi lambat.
hambatan ini
mengakibatkan penambahan waktu kerja. Efek negatif yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut adalah
sering terjadi keluhan dari masyarakat terhadap
kinerja pegawai yang dianggap masyarakat memperlambat proses pengurusan data, padahal berdasarkan Pasal 69
ayat 1 Undang-undang Nomor Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, diatur
pembuatan KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan
KK (Kartu Keluarga) maksimal 14 hari. Permasalahan lain yang timbul adalah terjadinya human erroryaitu
kesalahan karena kurang telitinya pegawai
dalam melakukan pencatatan rekap data kependudukan. Tabel 1.
menunjukan tingkat
kesalahan yang dilakukan akibat komunikasi yang tidak efektif.
TABEL 1.
REKAP DATA
KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL TAHUN
2008, 2009, 201Tahun Data yang Masuk KTP KK Akta
kelahiran Akta perkawinan
Akta perceraian Akta kematian
Akta pegangkatan anak 2008
310.115 92.823 21.553 150 2
25 2009 597.750 157.524 30.440 168
2 41 2010 160.340 57.635 41.298 134
1 43 Tahun Data yang mengalami kesalahan KTP KK Akta
kelahiran Akta perkawinan
Akta perceraian Akta kematian
Akta pengangkatan anak 2008
2.170 1.560 243 -
- - - 2009
2.988 1.260 652 - - - - 2010
1.924 930 498
- - - - Tahun
Persentase tingkat kesalahan 2008
0,6% 1%
1% - -
- - 2009 0,5%
0,7% 2% - - - - 2010
1% 1%
1% - -
- - Sumber : Pemerintah Kabupaten Asahan Bagian
Kependudukan dan Catatan Sipil (data diolah) Keberhasilan komunikasi yang tercermin dalam
efektivitas merupakan alat perekat
organisasi, yang dapat mempengaruhi nama baik (goodwill) organisasi yang bersangkutan. Gangguan yang timbul dalam proses
komunikasi akan menghambat efektifitas
kerja pegawai, seperti yang telah dijelaskan di atas, permasalahan yang terjadi diakibatkan karena kurang baiknya
sistem komunikasi yang ada di dalam organisasi.
TABEL 1.
HASIL PRASURVEY
KEPADA 15 ORANG PEGAWAI BAGIAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN Pernyataan Keterangan Jumlah STS TS KS S SS Pesan yang Bpk/Ibu terima sering terjadi kesalahpahaman persepsi 2 1 12 Media
komunikasi yang tersedia dapat diandalkan
oleh Bpk/Ibu 8 5 2 Media yang Bpk/Ibu
gunakan dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu
3 10 2
Bpk/Ibu mampu menyelesaikan pekerjaan
lebih dari volume yang ditentukan 3 9 3 Sumber
: Pegawai bagian Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Asahan
(Mei 2011) Tabel 1.2 menunjukan hasil
prasurvey peneliti dengan membagikan kuesioner
kepada 15 orang Pegawai bagian Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Asahan, 12 orang pegawai
menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa
pesan yang mereka terima dari masyarakat sering terjadi kesalahpahaman persepsi. 8 orang pegawai
kurang setuju dengan pernyataan bahwa media
komunikasi yang mereka gunakan dapat diandalkan, 10 orang pegawai menyatakan kurang setuju dengan pernyataan
bahwa media yang mereka gunakan dapat
digunakan sewaktu-waktu, dan 9 orang pegawai menyatakan kurang setuju dengan pernyataan bahwa mereka mampu
menyelesaikan pekerjaan lebih dari volume yang telah ditentukan. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa gangguan-gangguan tersebut muncul
karena disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya perbedaan persepsi, kurangnya kredibilitas, enggan memulai interaksi komunikatif dan kebiasaan mendengar yang buruk bisa menjadi penghambat
utama efektivitas komunikasi dalam organisasi.
Umpan balik, salah
satu hal yang paling penting dibantu oleh komunikasi dua-arah untuk meningkatkan efektivitas
komunikasi. Komunikasi dua-arah memungkinkan
komunikan mengajukan pertanyaan, meminta klarifikasi, dan menyampaikan pendapat yang akan membuat
komunikator mengetahui apakah pesannya
telah dipahami atau tidak (Griffin 2004:122). Dengan adanya informasi balik itu maka komunikator dapat memonitor
keberhasilan ataupun gangguan yang telah
terjadi dalam proses komunikasi tersebut. Informasi balik ini akan dapat membantu memperbaiki proses komunikasi
selanjutnya agar gangguan dapat dihilangkan
atau dikurangi sehingga komunikasi menjadi lebih berhasil. Mengingat pentingnya komunikasi dalam mencapai
efektivitas kerja, maka penulis tertarik untuk memilih judul “Pengaruh Komunikasi Terhadap
Efektivitas Kerja pegawai Pada Pemda
Kabupaten Asahan Bagian Kependudukan dan Catatan Sipil ”.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di
atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut: Apakah komunikasi
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap efektivitas kerja pegawai pada Pemda Kabupaten Asahan bagian Kependudukan Dan Catatan Sipil? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
dan menganalisis apakah komunikasi
memiliki pengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai pada Pemda Kabupaten Asahan bagian Kependudukan Dan
Catatan Sipil.
1.4 Manfaat
Penelitian a. Bagi Pemerintah Kabupaten Asahan Bagian
Kependudukan Dan Catatan Sipil.
Diharapkan dalam
penelitian ini dapat memberikan masukan bagi Pemda Kab.
Asahan Bagian
Kependudukan Dan Catatan Sipil untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh komunikasi terhadap efektivitas
kerja pegawai.
b. Bagi penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi
peneliti untuk memperluas wahana
berfikir serta menambah wawasan kemudian memperdalam pengetahuan dibidang manajemen sumber daya
manusia khususnya mengenai pengaruh
komunikasi terhadap efektivitas kerja.
c. Bagi peneliti lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai
referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan
dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi