Selasa, 25 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. TELKOMSEL BRANCH



BAB I PENDAHULUAN
 1.1.  Latar Belakang Masalah 
Suatu organisasi tidak dapat eksis tanpa adanya komunikasi. Setiap orang  yang berkecimpung di dalamnya tidak dapat terlepas dari kegiatan komunikasi. Secara umum, komunikasi mempunyai dua fungsi penting dalam organisasi yakni  memungkinkan orang-orang untuk saling bertukar informasi, dan membantu  menghubungkan sekelompok anggota dalam organisasi. Oleh karena itu, berhasil  tidaknya pencapaian tujuan organisasi sangat ditentukan oleh adanya komunikasi  yang efektif antara setiap bagian dalam organisasi tersebut.

Pace (2005:31) mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai pertunjukan  dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari  suatu organisasi tertentu, dimana suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi  dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam  suatu lingkungan. Komunikasi yang digunakan mencakup berbagai macam bentuk  komunikasi, baik verbal maupun nonverbal.
Dalam suatu struktur organisasi, akan tampak berbagai macam posisi atau  kedudukan masing-masing sesuai dengan batas tanggungjawab dan  wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari  manajer kepada bawahan ataupun antarsesama karyawan, pola transformasi  informasinya terjadi dalam dimensi komunikasi internal organisasi.
Brennan dalam Effendy (2007:122) mendefinisikan komunikasi internal  sebagai pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam  suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan  secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan.
Komunikasi internal mencakup komunikasi dari atas ke bawah yaitu komunikasi  yang mengalir dari individu yang berada pada kedudukan lebih tinggi dalam  hierarki organisasi kepada mereka yang berada pada kedudukan lebih rendah,  komunikasi dari bawah ke atas yaitu komunikasi yang mengalir dari individu  yang berada pada kedudukan lebih rendah dalam hierarki organisasi kepada  mereka yang berada pada kedudukan lebih tinggi, dan komunikasi horizontal yaitu  aliran komunikasi yang terjadi lintas fungsi yang berbeda-beda dalam sebuah  organisasi (Ivancevich, 2007:121-122).
Dalam komunikasi dari atas ke bawah, seorang pimpinan menggunakan  aliran komunikasi untuk menyampaikan informasi yang memiliki tujuan untuk  mengarahkan, mengkoordinasikan, memotivasi, pelatihan kerja, evaluasi,  perintah, dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah.
Sebaliknya dalam komunikasi dari bawah ke atas, bentuk informasi yang  disampaikan oleh bawahan kepada atasan dapat berupa laporan, pengaduan, dan  pengajuan usul. Sedangkan dalam komunikasi horizontal, aliran komunikasi  terjadi di antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar/sederajat dalam suatu  organisasi (Herimanto, 2005:27-28).
Untuk menetapkan suatu tujuan, mereka yang terlibat dalam organisasi,  baik manajemen puncak, manajemen menengah, manajemen bawah, maupun  karyawan, perlu melakukan berbagai pembahasan yang serius dan cukup matang.
Tujuan organisasi dapat didefinisikan dalam arti keuangan, mutu produk,  penguasaan pasar, kepuasan karyawan, atau memberikan pelayanan bagi  pelanggan. Dalam menetapkan berbagai macam tujuan organisasi tersebut sangat  diperlukan pertukaran informasi atau komunikasi antarunit yang ada dalam  organisasi tersebut.
Tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi dapat tercapai apabila  orang-orang dalam organisasi tersebut membuat berbagai  keputusan yang  mendukung terlaksananya tujuan. Saat keputusan telah dilaksanakan, manajemen  perlu melakukan pengukuran untuk mengetahui apakah hasil yang diterapkan  telah tercapai. Hasil tersebut dapat dilihat melalui prestasi kerja karyawan karena  prestasi kerja merupakan rasio hasil kerja nyata dengan standar kualitas maupun  kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan (Hasibuan, 2008:87).
Prestasi kerja merupakan gabungan dari tiga faktor penting, yaitu  kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas  penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja  (Hasibuan, 2008:94). Pengukuran prestasi kerja mencakup beberapa faktor, antara  lain: biaya penjualan, pangsa pasar, produktivitas, tingkat perputaran karyawan,  dan tingkat persediaan yang ada. Semakin tinggi ketiga faktor di atas, semakin  besarlah prestasi kerja karyawan bersangkutan.
Mengginson dalam Mangkunegara (2006:9-10) mengemukakan bahwa  penilaian prestasi kerja adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk  menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas  dan tanggungjawabnya. Dengan kata lain penilaian tersebut dilakukan untuk  meningkatkan kinerja dari SDM organisasi. Oleh karena itu, penilaian prestasi  penting bagi setiap karyawan dan berguna bagi perusahaan untuk menetapkan  tindakan kebijaksanaan selanjutnya.
Dalam upaya mencapai prestasi kerja karyawan yang tinggi, sangat  diperlukan terjalinnya komunikasi yang baik antarunit yang ada dalam organisasi  tersebut, baik komunikasi antara pimpinan dan bawahan secara timbal balik yang  dapat terlihat dalam penilaian prestasi kerja karyawan, maupun komunikasi  antarkaryawan yang dapat terlihat dari koordinasi yang dilakukan dalam  melaksanakan tugas sehari-hari (Purwanto, 2006: 37-38).
PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) sebagai salah satu perusahaan  telekomunikasi terbesar di Indonesia mempertahankan posisi puncak sebagai  perusahaan yang memberikan tingkat kepuasan pelanggan tertinggi dengan  meraih 3 penghargaan pada ajang Indonesian  Customer Satisfaction Award  (ICSA) 2010. Keberhasilan mempertahankan prestasi selama 11 kali berturut-turut  ini membuat Telkomsel memperoleh predikat Best of The Best ICSA 2010  (www.telkomsel.com/733-Telkomsel-Pertahankan-Kepuasan-Pelanggan-Selama-11-Tahun).
Kesuksesan meraih predikat Best of The Best ICSA 2010 membuat  Telkomsel semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin di industri  telekomunikasi selular Indonesia, di mana saat ini telah dipercaya melayani lebih  dari 93 juta pelanggan atau sekitar 50  persen pengguna ponsel di Indonesia.
Tingginya kepercayaan para pengguna ponsel terhadap layanan Telkomsel dengan  produknya yang relatif dapat memenuhi 5 parameter kebutuhan pokok, yakni:  cakupan yang luas, kualitas jaringan yang handal, inovasi produk, pelayanan  pelanggan berstandar ISO, dan tarif yang semakin terjangkau.
PT. Telkomsel Branch Medan, sebagai salah satu GraPARI (Grha Pari  Sraya) Telkomsel adalah salah satu  bagian yang memberikan kontribusi bagi  keberhasilan PT. Telkomsel tersebut. Untuk mendukung pelayanan pelanggan  (customer service) yang dilakukan oleh karyawan front office, Telkomsel Branch  Medan membagi 5 subdepartemen pada karyawan back office, yaitu Finance and  Administration, Community and Segmented Customer, Sales New Business, Sales  and Outlet, dan Shop.
Untuk setiap subdepartemen, masing-masing diberikan target per kuartal  oleh Branch  Manager. Target tersebut tergantung kepada parameter yang  berbeda-beda untuk setiap subdepartemen. Dalam pelaksanaannya, setiap  karyawan pada masing-masing subdepartemen akan melaksanakan tugasnya di  bawah pengawasan supervisor yang selanjutnya akan dievaluasi secara periodik  oleh Branch Manager.
Pada awal kuartal,  Branch  Manager  menyampaikan target setiap  subdepartemen kepada masing-masing supervisor, selanjutnya target tersebut  akan dikomunikasikan oleh supervisor kepada bawahannya melalui briefing yang  dilakukan secara periodik (tergantung subdepartemennya), yang pencapaiannya  kemudian akan dievaluasi pada briefing selanjutnya berdasarkan pada laporan  karyawan (bawahan). Begitu seterusnya hingga pada akhir kuartal Branch Manager melakukan evaluasi kepada masing-masing supervisor.
Pada dasarnya, baik komunikasi vertikal maupun horizontal selalu terjadi  pada setiap subdepartemen. Setelah memperoleh informasi dari Branch Manager,  maka masing-masing supervisor  melakukan briefing  secara periodik kepada  stafnya dengan frekuensi yang disesuaikan dengan kebutuhan subdepartemen  tersebut.  Briefing  merupakan wadah penyampaian informasi dari atasan ke  bawahan, dan laporan dari bawahan ke atasan.
Berikut ini adalah tabel pencapaian target setiap subdepartemen pada PT.
Telkomsel Branch Medan selama tahun 2010.
Tabel 1.1 Pencapaian Target Subdepartemen PT. Telkomsel Branch Medan  Tahun 2010 Subdepartemen  Parameter  Target  Unit  Realisasi  Pencapaian Finance and  Administration General  Service  Support 100%  %  104,6%  104,6% Community and  Segmented  Customer  Member  Komunitas 312.608  Customer  based 564.570  180,60% Sales New  Business Net Add  Merchand 100  Unit  89  89% Sales and Outlet  Sales  900.000  Customer  based 819.000  91% Shop  Kepuasan  Pelanggan 90%  Customer  Satisfaction  Index 97%  107,78% Sumber: PT. Telkomsel Branch Medan (data diolah, Februari 2011) Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa ada tiga subdepartemen  yang mencapai bahkan melebihi target yang ditetapkan, yaitu Finance and  Administration, Community and Segmented Customer, dan Shop. Sedangkan dua  subdepartemen lainnya, yaitu Sales New Business dan Sales and Outlet, walaupun  mendekati target namun belum dapat 100% mencapai target yang telah ditetapkan  sebelumnya. Melalui wawancara prasurvey yang dilakukan oleh peneliti,  diperoleh informasi bahwa ketiga subdepartemen yang dapat mencapai target  tersebut adalah subdepartemen yang paling sering mengadakan komunikasi  internal.
Subdepartemen Finance and Administration melakukan briefing setiap hari  karena tanggungjawab mereka untuk mendukung kebutuhan finansial dari  kegiatan operasional setiap unit dalam perusahaan. Subdepartemen Community  and Segmented Customer juga melakukan hal yang sama karena setiap hari sales  agent pada subdepartemen tersebut harus terjun langsung memasarkan produk ke  luar, sehingga secara rutin komunikasi dari atasan ke bawahan terjadi sebagai  bentuk motivasi dalam rangka pemenuhan target anggota komunitas.
Subdepartemen Shop yang setiap hari harus bertanggung jawab atas penanganan  keluhan pelanggan di GraPARI, mengadakan briefing setiap hari dipimpin oleh  Team Leader kepada para Customer Officer untuk membahas evaluasi kinerja  pada hari sebelumnya. Team Leader  memperoleh informasi dari atasannya  (supervisor) dan bertukar informasi dengan sesama karyawan (karyawan back  office) yang mendukung kinerja karyawan front office.
Dua subdepartemen lainnya yaitu Sales New Business dan Sales and  Outlet, tidak mencapai target selama tahun 2010 dikarenakan jarangnya dilakukan  briefing. Supervisor dari masing-masing subdepartemen tersebut seringkali harus  pergi ke luar kota (kantor pusat di Jakarta) untuk menghadiri launching atau  perkenalan produk-produk terbaru Telkomsel. Hal ini berhubungan dengan PT.
Telkomsel yang dalam kurun waktu terakhir terus menerus mengadakan inovasi  terhadap produk-produknya. Dengan lemahnya komunikasi dari  atasan ke  bawahan menyebabkan kesulitan pada staff dan sales agent dalam mencapai target  yang ditentukan.
Data tersebut menunjukkan bahwa tinggi rendahnya pencapaian target  dalam masing-masing unit tidak terlepas dari komunikasi yang baik antara atasan  dengan bawahan di dalam setiap departemen maupun antarkaryawan dalam  departemen itu sendiri, maupun antara karyawan antara departemen satu dan  lainnya. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:  “Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT.
Telkomsel Branch Medan”.
1.2.  Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan  permasalahan sebagai berikut:  “Bagaimanakah Pengaruh    Komunikasi  Internal Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Telkomsel  Branch Medan?”.
1.3.  Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan  penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi internal terhadap  prestasi kerja karyawan PT. Telkomsel Branch Medan.
1.4.  Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini: 1. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan dalam membuat kebijakan,  terutama mengenai komunikasi internal di dalam perusahaan.
2. Bagi penulis,  sebagai usaha untuk menerapkan ilmu yang telah  diperoleh selama menjalani proses perkuliahan dan menambah  wawasan pengetahuan dalam bidang Manajemen Sumber Daya  Manusia khususnya yang berkaitan dengan masalah komunikasi  internal dan prestasi kerja.
3. Bagi pihak lain, sebagai bahan perbandingan bagi penulis/peneliti lain  dalam melakukan penelitian objek maupun masalah yang sama di masa  yang akan datang.


Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi