Selasa, 25 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH KUALITAS HUBUNGAN (RELATIONSHIP QUALITY) TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DOORSMEER PADA CV.BALIAN GURU



BAB I PENDAHULUAN
 A.  Latar Belakang Masalah
 Pesatnya pembangunan telah mendorong pertumbuhan berbagai industri,  terutama industri- industri jasa. Hal ini tentu saja akan menyebabkan persaingan  yang ketat diantara perusahaan sejenis tersebut. Terutama dalam hal memperoleh  dan mempertahankan pelanggan. Semakin tingginya tingkat persaingan dalam  industri ini mengharuskan perusahaan untuk memperhatikan pentingnya elemen  kualitas hubungan (relationship quality) sebagai upaya untuk mempertahankan  pelanggan yang ada. Untuk itu perusahaan haruslah memahami pelanggannya  agar pelanggannya tetap loyal terhadap perusahaan dan tidak berpindah ke  pesaing. Perkembangan yang cepat pada industri jasa dialami juga oleh usahausaha yang bergerak dalam jasa service mobil.

Jasa  service  mobil telah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi  masyarakat pengguna kendaraan bermotor khususnya mobil. Hal ini disebabkan  oleh arti pentingnya perawatan kendaraan secara berkala dan teratur dengan  tujuan untuk mendapatkan rasa nyaman pada saat dikendarai, menjaga keawetan  dan juga menjaga nilai lebih dibanding orang lain. Para pengguna kendaraan ini  dapat meminta kepada penyedia jasa service untuk mencuci, merawat mesin dan  memperindah mobil mereka. Usaha jasa service  mobil mencakup kegiatan  bengkel dan doorsmeer. Bengkel meliputi kegiatan perawatan mobil dan  pengecatan sedangkan doorsmeer meliputi kegiatan pencucian mobil. Diantara  jasa-jasa yang ditawarkan service  mobil ini, jasa cuci mobil atau doorsmeer merupakan pelayanan jasa yang yang menjadi primadona atau unggulan di  kebanyakan usaha jasa service. Bahkan sekarang ini  doorsmeer  bukan lagi  sebagai kebutuhan komplementer atau pelengkap saja bagi para pengguna  kendaraan khusuhnya pengguna mobil. Mencuci mobil telah menjadi hal yang  rutin dilakukan untuk menjaga keawetan mobil. Untuk memenuhi kebutuhannya  ini pelanggan akan mempercayakan perawatan mobil mereka pada doorsmeer  atau jasa service yang mereka anggap sudah memiliki hubungan yang akrab  dengan mereka dan yang telah mereka percayai untuk melakukan perawatan  mobil mereka. Dan pada penelitian ini peneliti lebih menekankan meneliti pada  bidang jasa doorsmeer mobil. Hal ini didasarkan oleh perkembangan usaha ini  yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Pada tabel 1.1 dapat dilihat terjadi pertumbuhan jumlah usaha jasa  doorsmeer. Sedangkan pada tabel 1.2 dapat dilihat juga telah terjadi peningkatan  jumlah mobil yang merupakan konsumen pengguna atau pangsa pasar jasa  doosmeer. Dengan semakin meningkatnya pangsa pasar usaha jasa service ini  peluang berkembangnya usaha doorsmeer  ini juga meningkat, dan menjadi hal  yang diperebutkan oleh pelaku-pelaku usaha di bidang jasa doorsmeer. Dengan  tejadinya persaingan ini harus ada kesadaran dari penyedia jasa doosmeer untuk  tetap membina hubungan yang baik dengan pelanggan agar tidak beralih ke  pesaing.
Tabel 1.1 Jumlah Doorsmeer Yang Ada Di Kotamadya Medan Tahun  Jumlah Doorsmeer 2001  504 2002  619 2003  698 2004  764 2005  809 2006  918 Sumber : Badan Pusat Statistik. Medan. 2007  Tabel 1.2 Jumlah Mobil Pribadi Yang Ada Di Kotamadya Medan Tahun  Jumlah Mobil Pribadi 2001  120.275 2002  128.882 2003  138.179 2004  149.302 2005  164.314 2006  193.472 Sumber : Badan Pusat Statistik. Medan. 2007   CV Balian Guru merupakan salah satu usaha jasa service  yang juga  memperhatikan setiap pelanggannya. CV Balian Guru yang terletak di jalan  Danau Singkarak No.31  A merupakan perusahaan yang bergerak dibidang  perawatan mobil seperti bidang jasa doorsmeer, perawatan mesin dan pengecatan.
CV Balian Guru pada awalnya hanya bergerak pada jasa perawatan mesin mobil  saja, tetapi kemudian terus berkembang sampai sekarang dengan ragam jasa yang  dihasilkan dimana jasa perawatan body  mobil atau doorsmeer menjadi core  produk atau produk inti disamping jasa-jasa lainnya. Alasan pemilihan CV Balian  Guru sebagai tempat penelitian adalah karena CV Balian Guru memiliki jumlah  pelanggan yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Tabel 1.3 Jumlah Pelanggan CV Balian Guru (2002 – 2007) Tahun  Jumlah pelanggan 2002  2219 2003  2614 2004  2905 2005  3319 2006  3809 2007  4341 Sumber: CV Balian Guru Medan, 2008.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa loyalitas pelanggan telah menjadi salah  satu impian dari tiap-tiap perusahaan bahkan menjadi tujuan strategis yang paling  penting dari suatu perusahaan. Bagi perusahaan, pelanggan merupakan segalanya  karena perusahaan akan sulit berkembang jika ditinggal oleh pelanggannya. Setiap  tahun miliaran dolar AS dikeluarkan oleh berbagai perusahaan hanya untuk  mengejar aspek loyalitas pelanggan (Goni, www.atmajaya.ac.id,2006). Menurut  Lupiyoadi (2001:16), mempertahankan pelanggan jauh lebih murah bagi  perusahaan, daripada mencari pelanggan baru. Hal ini diperkuat oleh hasil  penelitian, ternyata diperlukan biaya lima kali lipat untuk mendapatkan seorang  konsumen baru daripada mempertahankan seorang yang sudah menjadi  pelanggan.
Salah satu cara yang dilakukan oleh CV Balian Guru dalam usaha  mempertahankan loyalitas pelanggannya adalah dengan tetap membina kualitas  hubungan (relationship quality) yang baik dengan setiap pelanggannya. Istilah  kualitas hubungan berarti kualitas dipersepsikan berdasarkan kehangatan suatu  hubungan (Kasali, dalam Chan, 2003 : 241). Dengan adanya kuaitas hubungan  yang tinggi maka pelanggan dapat mengandalkan integritas seorang penjual atau  penyedia jasa dan mempunyai keyakinan terhadap performance seorang penjual  dimasa yang akan datang karena tingkat performance seorang penjual dimasa  yang lalu telah memuaskan secara konsisten. Menurut Lovelock, Patterson dan  Walker dalam Tjiptono (2000:94) kualitas hubungan ini dipengaruhi oleh bebrapa  faktor seperti (1) Kepercayaan (trust), (2) Kepuasan terhadap produk dan jasa  sebelumnya, (3) Persepsi terhadap nilai, (4) Efektivitas komunikasi, (5) Ikatan  sosial / keakraban. Faktor-faktor inilah yang memberikan konsekuensi terhadap  niat ulang beli dan memiliki hubungan yang positif dengan loyalitas. Sebagai  perusahaan yang bergerak dalam bidang perawatan mobil, CV Balian Guru selalu  berusaha menjaga kepercayaan, kepuasan, persepsi, komunikasi, dan ikatan sosial  / keakraban dengan pelanggan  agar para pelanggan merasa puas dan  membangkitkan rasa untuk melakukan kunjungan ulang.
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, peneliti tertarik untuk  melakukan penelitian tentang “Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship  Quality) terhadap Loyalitas Pelanggan Doorsmeer pada CV. Balian Guru  Medan” B.  Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,  maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah variabel kualitas hubungan, yang terdiri dari kepercayaan, kepuasan,  persepsi, komunikasi, dan ikatan sosial atau persahabatan berpengaruh terhadap  loyalitas pelanggan doorsmeer pada CV. Balian Guru?” C.  Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan kesimpulan sementara dari tinjauan  teoritis yang mencerminkan hubungan antara variabel yang diteliti. Hal ini  merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian dan merumuskan  hipotesis yang berbentuk alur yang dilengkapi dengan penjelasan kualitatif.
Kualitas hubungan berkaitan dengan hal yang mencakup masalah kepercayaan  (trust), konflik, komitmen dan kesinambungan hubungan di masa mendatang.
Kualitas hubungan yang baik akan menurunkan level konflik dan sebaliknya  memperbesar kepercayaan, komitmen, berlanjutnya hubungan jangka panjang dan  kelanjutan investasi atau dengan kata lain menimbulkan kesetiaan/loyalitas.
Menurut Lovelock, Patterson dan Walker dalam Tjiptono (2000:94) dalam  membentuk kualitas hubungan yang lebih kuat antara perusahaan dengan  pelanggan dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu kepercayaan, kepuasan,  persepsi, komunikasi, dan ikatan sosial atau persahabatan.
Sumber : Tjiptono (2000:94), diolah Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual D.  Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah  dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis dari penelitian ini adalah : Kepercayaan (X1) Kepuasan (X2) Persepsi (X3) Loyalitas Pelanggan (Y) Ikatan Sosial atau  Persahabatan (X5) Komunikasi(X4)  “Kualitas Hubungan yang terdiri dari variabel kepercayaan, kepuasan, persepsi,  komunikasi, dan ikatan sosial atau persahabatan berpengaruh positif dan  signifikan terhadap loyalitas pelanggan doorsmeer pada CV Balian Guru”.
E.  Tujuan dan Manfaat Penelitian  1.  Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah :  “Untuk mengetahui pengaruh kualitas hubungan yang terdiri dari variabel  kepercayaan, kepuasan, persepsi, komunikasi, dan ikatan sosial atau  persahabatan terhadap loyalitas pelanggan doorsmeer  pada CV Balian  Guru”.
2.  Manfaat Penelitian.
a.  Bagi Perusahaan  Penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan tentang  kualitas hubungan yang dapat menciptakan loyalitas pelanggan  sehingga dapat menentukan kebijakan selanjutnya.
b.  Bagi Fakultas Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas khazanah  penelitian dan sebagai dokumentasi di Fakultas Ekonomi USU.
c.  Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk  menerapkan teori-teori dan literatur yang diperoleh di bangku kuliah,  serta memperdalam pengetahuan dan memperluas cakrawala berfikir  ilmiah dalam bidang manajemen pemasaran.
d.  Bagi Peneliti Lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan  referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian terhadap objek  atau masalah yang sama dimasa yang akan datang.
F.  Metode Penelitian   1.  Batasan dan Identifikasi Variabel Batasan operasional dalam penelitian ini adalah : a.  Variabel Bebas (X), terdiri dari : kepercayaan (X1), kepuasan (X2),  persepsi (X3), komunikasi (X4), ikatan sosial atau persahabatan (X5 b.  Variabel Terikat (Y), adalah loyalitas pelanggan CV Balian Guru.
).
2.  Defenisi Operasional Vaiabel Defenisi variable-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : a)  Kepercayaan (X1 b)  Kepuasan (X ) : merupakan tingkat perasaan yang meliputi rasa  aman yang dirasakan pelanggan dan keinginan untuk mempercayakan  transaksi pada perusahaan.
2 c)  Persepsi (X ) : merupakan tingkat perasaan di mana seseorang  menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk atau jasa yang  diterima dan diharapkannya.
3 d)  Komunikasi (X ) : merupakan penilaian menyeluruh dan manfaat atas  keunggulan yang diperoleh pelanggan dari suatu jasa atau produk  tertentu.
4 e)   Ikatan sosial atau persahabatan (X ) : merupakan  proses pertukaran informasi  antara  pelanggan dengan perusahaan dimana informasi tersebut nantinya  dapat berguna bagi kedua belah pihak.
5 f)   Variabel Loyalitas Pelanggan (Y)  : didefinisikan  komitmen dari  perilaku konsumen untuk melakukan pembelian atau menggunakan  secara rutin sebuah produk atau jasa dan merekomendasikan tempat  tersebut kepada orang lain.
) : hal yang timbul akibat interaksi  antara karyawan dengan pelanggan.
Tabel 1.4 Definisi Operasional Variabel Variabel Defenisi  Indikator Skala  Pengukuran Kepercayaan (X1) merupakan  tingkat  perasaan yang meliputi  rasa aman yang dirasakan  pelanggan dan keinginan  untuk mempercayakan  transaksi pada perusahaan.
a.Reputasi yang baik.
b.Kualitas dan keterandalan  jasa.
c.Kejujuran karyawan.
Likert Kepuasan  (X2) merupakan tingkat  perasaan di mana  seseorang menyatakan  hasil perbandingan atas  kinerja produk atau jasa  yang diterima dan  diharapkannya.
a.Memberikan perhatian  khusus kepada para  pelanggan.
b.Penanganan atau kinerja  yang lebih bagus.
Likert Persepsi  (X3) merupakan penilaian  menyeluruh dan manfaat  atas keunggulan yang  diperoleh pelanggan dari  suatu jasa atau produk  tertentu.
a.Pelayanan yang tanggap  dan cepat.
b.Kebersihan yang terjamin.
c.Proses yang tepat waktu.
Likert Komunikasi (X4) merupakan  proses  pertukaran informasi  antara pelanggan dengan  perusahaan dimana  informasi tersebut  nantinya dapat berguna  bagi kedua belah pihak.
a.Sumber informasi yang  diperoleh.
b.Informasi-informasi terkini  dari perusahaan.
Likert Ikatan Sosial  (X5) hal yang timbul akibat  interaksi antara karyawan  dengan pelanggan.
a.Hubungan dengan  konsumen yang baik.
b.Sikap karyawan yang  bersahabat.
Likert  c.Kesediaan merespon  permintaan pelanggan.
Loyalitas  Pelanggan (Y) komitmen dari perilaku  konsumen untuk  melakukan pembelian atau  menggunakan secara rutin  sebuah produk atau jasa dan merekomendasikan  tempat tersebut kepada  orang lain.
a.Keputusan tetap  menggunakan jasa.
b.Keputusan  merekomendasikan pada  pihak lain .
Likert Sumber : Wibowo (2005: 32) (diolah) 3.  Pengukuran Variabel Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Skala Likert, “dimana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak  setuju mengenai berbagai objek prilaku, objek dan biasanya skala yang  diajukan terdiri dari 5 atau 7 titik”, (Kuncoro, 2003 : 157) Pengukuran dengan skala likert ini dilakukan dengan penilaian : Sangat setuju    : diberi skor 5 Setuju     : diberi skor 4 Kurang setuju   : diberi skor 3 Tidak setuju    : diberi skor 2 Sangat tidak setuju  : diberi skor 1 Pada penelitian ini responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah  kategori jawaban yang tersedia.
4.  Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di CV Balian Guru yang berlokasi di Jln.
Danau Singkarak No. 31A Medan. Waktu penelitian yaitu dari Juni-Juni  2008.
5.  Populasi dan Sampel a.  Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek  ataupun objek yang mempunyai kualitas dan kararteristik tertentu yang  ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu  kesimpulannya (Sugiyono, 2005:72). Populasi dalam penelitian ini adalah  pelanggan CV Balian Guru pada bulan Mei yaitu sebanyak 680 orang.
b.  Sampel Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro,  2003:103). Teknik pengambilan sampel menggunakan metoda purposive  sampling ,yaitu teknik pengambilan sampel dimana sampel dipilih dengan  pertimbangan tertentu ( Sugiyono, 2005 : 78). Menurut Gay dalam Umar  (2000 :147), jumlah 10 % dari populasi sudah dianggap mewakili populasi.
Dari 680 pengunjung, peneliti mengambil 68 orang sebagai sampel.
Adapun kriteria pelanggan yang dapat dijadikan sampel adalah pelanggan  yang telah melakukan kunjungan minimal 2 kali ke CV Balian Guru dan  dapat berkomunikasi dengan baik serta berusia di atas 17 tahun, karena  pada usia ini dianggap sudah mempunyai kemampuan untuk memahami  kuesioner yang diberikan.
6.  Jenis Data Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu : data primer  dan data sekunder.
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden  yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan  memberikan kuesioner dan wawancara kepada responden terpilih.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi  dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan  internet untuk mendukung penelitian ini.
7.  Teknik Pengumpulan Data a.  Kuesioner  Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui  daftar pertanyaan pada responden yang terpilih, yakni pada pelanggan  doorsmeer CV Balian Guru.
b.  Wawancara Yaitu melakukan tanya-jawab secara langsung dengan responden dan  pihak manajemen CV Balian Guru.
8.  Uji Validitas dan Reliabilitas a.  Uji Validitas  Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa  yang seharusnya diukur. Uji validitas untuk mengukur ketepatan alat ukur  malakukan tugas mencapai sasarannya  Kriteria dalam menentukan validitas kuesioner adalah sebagai berikut : 1. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut Valid.
2. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak Valid b.  Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian.
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang  kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama  (Sugiyono ; 2003:110).
Uji Reliabilitas akan menunjukkan konsisten dari pertanyaan jawaban  responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah validitas  yang di uji merupakan pertanyaan yang sudah valid.  Uji reliabilitas ini  menggunakan uji Gronbach Alpha.
Kriteria dalam menentukan reliabilitas kuesioner adalah sebagai berikut.
1. Jika ralpha positif dan lebih besar dari rtabel 2. Jika r maka pertanyaan tersebut  reliabel.
alpha negatif dan lebih kecil dari rtabel Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan  bantuan program software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi  13.00 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah.
maka pertanyaan tersebut  tidak reliabel.    9.  Teknik Analisis Data    a.  Analisis Deskriptif.
Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah,  menyajikan, dan menginterpretasi data sehingga diperoleh gambaran yang  jelas mengenai masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil  perhitungan.
b.  Analisis Statistik.
1.  Analisis Regresi Linear Berganda.
Analisi regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh  antara variabel bebas ( kepercayaan, kepuasan, persepsi, komunikasi, ikatan  sosial) terhadap variabel terikat (loyalitas pelanggan).
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 Dimana : + e Y      =   skor variabel loyalitas pelanggan  a      =   konstanta b1,b2,b3,b4,b5 X =   koefisien regresi 1 X =   variabel kepercayaan 2   X =   variabel kepuasan  3 X =  variabel persepsi  4 X =   variabel komunikasi 5   e      =   standar error =  variabel ikatan sosial 2. Uji Signifikasi Simultan ( Uji – F ).
Uji signifikasi simultan (Uji-F) digunakan untuk menunjukkan apakah  secara bersama-sama variabel bebas (X) mempunyai pengaruh positif dan  signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Y). Model hipotesis yang  digunakan dalam uji Fhitung H ini adalah : 0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0  Artinya variabel bebas (X) secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan  signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 Artinya variabel bebas (X) secara bersama-sama berpengaruh positif dan  signifikan terhadap variabel terikat (Y).
≠ 0 Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel H . Kriteria pengambilan keputusan yaitu : 0 diterima jika Fhitung < Ftabel H pada α = 5% a diterima jika Fhitung > Ftabel  pada α = 5% 3. Uji Signifikasi Parsial (Uji-t).
Uji signifikasi parsial (Uji-t) menunjukkan seberapa besar pengaruh  variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
H0 : b1 Artinya variabel bebas (X) secara parsial tidak berpengaruh positif dan  signifikan terhadap variabel terikat (Y).
= 0 Ha : b1 Artinya variabel bebas (X) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan  terhadap variabel terikat (Y).
≠ 0 Nilai thitung  akan dibandingkan dengan nilai ttabel H . Kriteria pengambilan  keputusan, yaitu : 0 diterima jika thitung < ttabel H pada α = 5% a diterima jika thitung > ttabel pada α = 5% 4.  Pengujian Koefisien Determinan (R 2 Koefisien determinasi (R ).
2 ) pada intinya mengukur seberapa besar  kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R 2  semakin  besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas  (X1,X2,X3,X4,X5) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti  model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel  bebas yang diteliti terhadap variabel terikat (Y). Sebaliknya jika R 2  mengecil  (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas  (X1,X2,X3,X4,X5) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti  model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel  bebas yang diteliti terhadap variabel terikat (Y).


Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi