BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan merupakan suatu tempatatau
organisasi yang melakukan kegiatan
produksi untuk mengolah sumber-sumber ekonomi dalam menyediakan barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan dan memenuhi kebutuhan
masyararakat. Dengan adanyakegiatan tersebut maka dalam pelaksanaan kegiatannya perusahaan sangat
memerlukan dan membutuhkan sumber daya
manusia (karyawan) dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.
Peranan karyawan
sangat penting dalam setiap perusahaan, karena meskipun faktor-faktor ekonomi lainnya telah
tersedia serta didukung dengan teknologi
modern tidak akan mempunyai arti bagi kehidupan perusahaan tanpa kehadiran dan peranan karyawan didalamnya.
Kualitas karyawan juga memegang peranan
bagi keberhasilan dan kehancurandari sebuah perusahaan. Oleh sebab itu karyawan harus dikelola dengan baik sehingga dapat melaksanakan pekerjaannya dengan profesional.
Pelatihan dalam suatu perusahaan merupakan
salah satu hal yang sangat penting
dilakukan. “Pelatihan merupakan usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan kemampuan pegawai” (Hariandja, 2002:
168). Pelatihan secara konseptual dapat mengubah sikap pegawai terhadap pekerjaannya. Hal ini
menyebabkan pemahaman terhadap pekerjaannya
juga berubah karena sikap seseorang memiliki elemen-elemen kognitif yaitu keyakinan dan pegetahuan
seseorang terhadap suatu objek.
Pelatihan
pada dasarnya berarti proses memberikan bantuan bagi para karyawan untuk menguasai keterampilan khusus
atau membantu untuk memperbaiki kekurangannya
dalam melaksanakan pekerjaan. Fokus kegiatan pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan
kerja dalam memenuhi kebutuhan kerja
yang paling efektif pada masa sekarang. Jadi, pelatihan sangat diperlukan bagi setiap perusahaan untuk dapat
meningkatkan produktivitas kerja karyawan
secara optimal.
PT Coca-Cola
Bottling Indonesia Medan merupakan salah satu kantor cabang pemasaran Coca-Cola di Indonesia
sedangkan pusat dari perusahaan ini berada
di Atlanta, Amerika Serikat. Pelatihan menurut PT Coca-Cola Bottling Indonesia Medan adalah suatu kegiatan untuk
mengembangkan kemampuan karyawan agar
dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja sehingga akan menghasilkan karyawan berkualitas yang
memiliki karakteristik, keterampilan
bekerja dan wawasan pengetahuan yang luas.
PT Coca-Cola
Bottling Indonesia Medan mengadakan pelatihan setiap tahun. Adapun jumlah peserta pelatihan
karyawan PT Coca-Cola Bottling Indonesia
Medan dapat dilihat pada Tabel 1.1 di bawah ini: Tabel 1.1 Jumlah Peserta Pelatihan Tahun 2005-2007 Tahun Pelatihan
Peserta Pelatihan Persentase % Jumlah
Karyawan Persentase % 2005 85 22.3 150 25 2006 120
31.6 200 33.3 2007 175 46.1 250 41.7 TOTAL 380
100 600 100 Sumber: PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Medan (data diolah, 2008) Tabel
1.1 menunjukkan bahwa dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 jumlah peserta pelatihan mengalami
peningkatan. Tahun 2005, jumlah peserta pelatihan
sebanyak 85 orang karyawan, Tahun 2006, jumlah peserta pelatihan sebanyak 120 orang karyawan dan Tahun 2007, jumlah peserta pelatihan sebanyak 175 orang karyawan. PT Coca-Cola Bottling Indonesia Medan menginginkan agar setiap karyawannya berkualitas
sehingga setiap pekerjaan berjalan lebih
efektif dan efisien.
Berdasarkan uraian
tersebut, maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Pelatihan Dalam
Menghasilkan Karyawan Yang Berkualitas
Pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Medan”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang
menjadi pokok permasalahan adalah “Apakah pelatihan berpengaruh positif dan
signifikan dalam menghasilkan karyawan
yang berkualitas pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Medan tahun 2005- 2007?” C. Kerangka Konseptual Untuk menghasilkan karyawan yang berkualitas
harus mengacu pada 7 (tujuh) kriteria
dalam pelatihan. Adapun kriteria tersebut terdiri dari: 1.
Sasaran pelatihan yaitu hasil yang
diharapkan bagi peserta dari pelaksanaan
suatu pelatihan.
2. Pelatih atau Traineryaitu kualifikasi dari
seorang pelatih dalam pelatihan yang
menyangkut kemampuan karakteristik, penampilan dan gaya penyampaian pelatihan 3.
Bahan-bahan pelatihan yaitu isi dari materi yang akan disampaikan dalam pelatihan yang menyangkut isi kontemporer
serta pendekatan aplikatif.
4. Metode pelatihan yaitu beberapa metode yang
digunakan pada saat pelatihan seperti
simulation, role plays, lecture.
5. Peserta pelatihan yaitu kualifikasi peserta
yang mengikuti pelatihan, apabila
pelatihan ini diperuntukkan bagi level manajemen menengah ke bawah atau level atas.
6. Fasilitas pelatihan yaitu pelayanan yang
diberikan oleh perusahaan pada peserta
pelatihan. Biasanya perusahaan memberikan fasilitas berupa fasilitas hotel, transportasi dan uang saku
bagi peserta pelatihan.
7. Lama pelatihan yaitu jangka waktu yang
diberikan perusahaan bagi peserta untuk
mengikuti pelatihan. Minimal pelatihan dilakukan selama 1 hari (Hamalik, 2001: 35).
Kualitas kerja
mengacu pada kualitas sumber daya manusia yang memiliki 3 (tiga) hal yaitu: 1.
Pengetahuan (knowledge), yaitu kemampuan yang dimiliki karyawan yang berorientasi pada intelijensi dan dayapikir
serta penguasaan ilmu yang luas.
2. Keterampilan (skill), yaitu kemampuan dan
penguasaan teknis operasional di bidang
tertentu yang dimiliki karyawan.
3. Abilities, yaitu kemampuan yang terbentuk
dari sejumlah kompetensi yang dimiliki
seorang karyawan yang mencakup loyalitas, kedisiplinan, kerjasama dan tanggung jawab (Matutina, 2001: 205).
Secara sederhana
kerangka konseptual dapat digambarkan pada gambar sebagai berikut: Sumber: Hamalik (2001: 35) dan Matutina (2001:
205) (data diolah, 2008) Gambar 1.1
Kerangka konseptual D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya
sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono,
2006: 306). Berdasarkan perumusan masalah
yang ditetapkan maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut “Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan dalam
menghasilkan karyawan yang berkualitas
pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Medan”.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.
Tujuan Penelitian Untuk
mengetahui pengaruh pelatihan dalam menghasilkan karyawan yang berkualitas pada PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Medan.
Pelatihan (X) 1. Pelatih atau Trainer (X1) 2.
Bahan-bahan pelatihan (X2) . 3.
Fasilitas pelatihan (X3) . 4. Lama
pelatihan (X4) Karyawan yang berkualitas
(Y) -Pengetahuan (knowledge) - Keterampilan (skill) - Abilities 2.
Manfaat Penelitian a. Memperluas
wawasan pengetahuan peneliti tentang pelatihan sumber daya manusia.
b. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk
lebih meningkatkan pelatihan bagi
karyawannya.
c. Referensi bagi peneliti selanjutnya sehingga
dapat dijadikan perbandingan dalam
melakukan pengembangan penelitian di masa yang akan datang F.
Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Dalam penelitian ini penulis membatasi pada
pengaruh pelatihan untuk menghasilkan
karyawan yang berkualitas pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Medan.
2. Defenisi Operasional Variabel a).
Variabel independen adalah
variabel yang nilainya tidak tergantung
pada variabel lain. Adapun yang menjadi variabel independen dari penelitian ini adalah: 1.
Pelatih atau Trainer(X1) Yaitu
seseorang yang telah ditunjuk oleh perusahaan untuk memberikan pelatihan kepada peserta pelatihan.
Pelatih harus memiliki keahlian dan
keterampilan yang berkualitas.
2. Bahan-bahan pelatihan (X2) Yaitu isi dari materi yang akan disampaikan
dalam pelatihan yang menyangkut isi
kontemporer serta pendekatan aplikatif .
3. Fasilitas pelatihan (X3) yaitu pelayanan yang diberikan oleh perusahaan
kepada peserta pelatihan. Biasanya
perusahaanmemberikan fasilitas berupa fasilitas
hotel, transportasi dan uang saku bagi peserta pelatihan.
4. Lama pelatihan (X4) yaitu jangka waktu yang diberikan perusahaan
bagi peserta untuk mengikuti pelatihan.
Minimal pelatihan dilakukan selama 1 hari.
b. Variabel
dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun yang menjadi variabel terikat
adalah karyawan yang berkualitas yang
terdiri dari Pengetahuan (knowledge), Keterampilan (skill), dan Abilities. Definisi operasional
variabel dapat dilihat pada Tabel 1.2
berikut ini: Tabel 1.2 Defenisi Operasional Variabel No Variabel
Indikator Variabel Skala Pengukuran 1 Pelatih atau Trainer(X1) a.
Pelatih menguasai materi pelatihan
b.
Pelatih mampu menyajikan materi
pelatihan dengan baik c. Pelatih mampu menarik minat peserta dalam mengikuti pelatihan Likert 2
Bahan-Bahan Pelatihan (X2) a. Materi pelatihan lengkap b. Alat
peraga/media pelatihan cukup memadai c.
Bahan pendukung pelatihan (buku,
handout) tersedia Likert 3 Fasilitas
pelatihan (X3) a. fasilitas pelatihan ( ruangan, akomodasi dan konsumsi yang diberikan lengkap b.
Peserta pelatihan diberikan uang
saku yang sesuai standar perusahaan Likert 4
Lama pelatihan (X4) a.
Pelatihan dilaksanakan selama 1
hari b.
Pelatihan dilaksanakan selama
> 1 hari Likert 5 Karyawan
Berkualitas a. Pelatihan menambah pengetahuan Saudara dalam bekerja b.
Pelatihan menambah keterampilan
Saudara dalam bekerja c.
Pelatihan membuat Saudara semakin
bertanggung jawab dalam bekerja d.
Pelatihan membuat Saudara loyal
kepada perusahaan e. Pelatihan membuat Saudara disiplin dalam bekerja f.
Pelatihan membuat Saudara mampu
bekerja sama dengan karyawan yang
lainnya Likert Sumber: Hamalik (2000: 35) dan Matutina (2001:
205) (data diolah, 2008) 13. Skala Pengukuran Variabel Penelitian ini menggunakan skala likertyaitu
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006: 104). Untuk
keperluan analisis kuantitatif
penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1
sampai 5 yang dapat dilihat pada Tabel
1.3 berikut ini: Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert No Pertanyaan
Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5 2
Setuju (ST) 4 3
Kurang Setuju (KS) 3 4 Tidak
Setuju (TS) 2 5
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber:
Sugiyono (2006: 105) 4. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini direncanakan dari bulan April
2008 sampai dengan bulan Juni 2008.
Lokasi penelitian adalah di PT Coca-Cola Bottling Indonesia Medan yang beralamat di Jalan Martubung km-14
Kecamatan Medan Labuhan Sumatera Utara.
15. Populasi dan Sampel “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian
ditarik kesimpulan” (Sugiyono, 2006:
74). Padapenelitian ini Populasinya adalah Peserta pelatihan pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia
Medan dari tahun 2005-2007 yang berjumlah 380 orang karyawan.
Menurut Gay dalam
buku Umar (2007: 79), menjelaskan bahwa ukuran
minimum sampel yang diterima berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan untuk populasi relatif kecil
minimal 20% dari populasi.
Populasi dan sampel
dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut ini: Tabel 1.4 Populasi dan Sampel Peserta Pelatihan Jumlah 2005
2006 2007 Populasi 85 120 175 380 Sampel 20% 17 24 35 76 Jumlah
sampel yang diambil = 76 Sumber: PT
Coca-Cola Bottling Indonesia Medan (data diolah, 2008) 6.
Jenis Data Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer Merupakan data yang diperoleh dari responden
dengan memberikan kuesioner/daftar
pertanyaan kepada karyawan yang telah mengikuti pelatihan minimal 1x setahun.
1b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang berisikan
informasi dan teori- teori yang
digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan.
Peneliti memperoleh
data sekunder dari literatur, buku, dan internet.
7. Teknik
Pengumpulan Data a. Kuesioner Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan
tertulis yang disusun oleh peneliti yang
berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang variabel pelatihan dan kualitas karyawan.
b. Wawancara Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data
yang digunakan oleh peneliti untuk
mendapatkan informasi dengan melakukan tanya jawab secara lisan dan tatap muka dengan responden.
c. Studi
Dokumentasi Studi dokumentasi yaitu
mengadakan pencatatan langsung terhadap dokumen
atau arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
8. Teknik Analisis
Data Teknik analisis data yang digunakan
berpedoman pada Sugiyono (2006: 181),
bahwa untuk menguji hipotesis dan analisis data penelitian yang bersifat hubungan (assossiative)maka dapat
dianalisis dengan metode sebagai berikut:
1a
Metode Analisis Deskriptif Metode
deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengumpulkan dan menganalisa datayang
diperoleh sehingga dapat memberikan
gambaran yang jelas mengenai pengaruh pelatihan dalam menghasilkan karyawan yang berkualitas. Data
diperoleh dari data primer berupa
kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.
b Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk
mengukur data yang telah didapat setelah
penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan yaitu
kuesioner. Kriteria dalam menentukan
validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: a) Jika r hitungpositif dan r hitung> r
tabelmaka pertanyaan dinyatakan valid b) Jika r hitungnegatif dan r hitung< r
tabelmaka pertanyaan dinyatakan tidak
valid.
c) R hitungdapat
dilihat pada kolom corrected item –
total correlation d) Nilai r tabeldengan
responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5% adalah 0,361.
12. Uji
Reliabilitas Reliabilitas merupakan
tingkat keandalan suatu instrumen penelitian.
Instrumen yang reliabeladalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek
yang sama akan menghasilkan data yang
sama (Sugiyono, 2006: 110). Uji reliabilitas
akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawabanjawaban responden yang terdapat
pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah
uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Menurut Nugroho (2005: 72)
“reliabilitas suatu konstruk variabel
dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0.60”.
c Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan
oleh peneliti untuk mengetahui pengaruh
dari variabel-variabel independen, yaitu pelatih atau Trainer(X1), bahan-bahan pelatihan (X2),
fasilitas pelatihan (X3), lama pelatihan
(X4) terhadap karyawan yang berkualitas (Y). Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini
menggunakan bantuan aplikasi Software
SPSS 12.00 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah menurut Sugiyono (2006:
211): Y= b0 + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ e Dimana:
Y
= Karyawan yang berkualitas X1 =
Skor dimensi pelatih atau Trainer X2 =
Skor dimensi bahan-bahan pelatihan 1X3 = Skor dimensi fasilitas pelatihan X4 =
Skor dimensi lama pelatihan b1– b4 = Koefisien regresi b0 =
Konstanta e = Standar error Suatu
perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada didalam daerah
kritis (daerah dimana Ho ditolak).
Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.
Dalam analisis
regresi ada 3 (tiga) jenis kriteria ketepatan yaitu: 1. Uji Signifikan Individual/ Uji Parsial (
Uji – t) Uji – t menunjukkan seberapa
besar pengaruh varibel bebas secara
individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: Ho :
b1= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel
independen yaitu pelatih atau Trainer(X1),
bahan-bahan pelatihan (X2), fasilitas pelatihan (X3), lama pelatihan (X4) terhadap variabel dependen
yaitu karyawan yang berkualitas (Y).
Ho : b1 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang
positif dan
signifikan dari variabel independen yaitu pelatih atau Trainer (X1),
bahan-bahan pelatihan (X2), fasilitas pelatihan (X3), lama pelatihan (X4) terhadap variabel dependen
yaitu karyawan yang berkualitas (Y).
1Kriteria
Pengambilan Keputusan: Ho diterima jika
t hitung < t tabel pada = 5% Ha diterima jika t hitung> t
tabelpada = 5% 2. Uji Signifikan Simultan/ Uji Serentak (Uji
– F) Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat. Uji – F digunakan untuk melihat secara bersama-sama (serentak)
variabel independen yaitu pelatih atau
Trainer(X1), bahan-bahan pelatihan (X2), fasilitas pelatihan (X3), lama pelatihan (X4) terhadap
variabel dependen yaitu karyawan yang
berkualitas (Y).
Ho : b1= b2= b3= b4= 0 artinya, secara bersama-sama
tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabelvariabel independen yaitu X1, X2, X3, X4, terhadap
variabel dependen yaitu karyawan yang
berkualitas (Y).
Ha : b1 b2 b3 b4 0 artinya, secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel- variabel
independen yaitu X1, X2, X3, X4terhadap variabel
dependen yaitu karyawan yang berkualitas (Y).
3. Koefisien
Determinan (R²) / Identifikasi Determinan ( R²) Identifikasi determinan (R²) digunakan untuk
melihat seberapa besar pengaruh
variabel-variabel independen terhadap variabel
dependen. Identifikasi determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui signifikan variabel, maka harus
dicari koefisien 1determinan
(R²). koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen (X) terhadap
variabel dependen (Y). Semakin besar
nilai koefisien determinan, maka semakin baik kemampuan variabel dependen (Y).
Jika determinan (R²) semakin besar (mendekati
satu) maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh yang signifikan dari variabel
independen yaitu (X1, X2, X3, X4) berupa variabel pelatih atau Trainer, bahan-bahan pelatihan, fasilitas
pelatihan, lama pelatihan serta variabel
dependen (Y) yaitu karyawan yang berkualitas
semakin besar. Sebaliknya, jika determinan (R²) semakin kecil (mendekati nol) maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan
dari variabel independen yaitu (X1, X2, X3,
X4) berupa variabel pelatih atau
Trainer, bahan-bahan pelatihan,
fasilitas pelatihan, lama pelatihan serta variabel dependen (Y) yaitu karyawan yang berkualitas
semakin kecil.
Hal ini berarti
model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan
variabel independen yaitu (X1, X2, X3, X4) berupa variabel-variabel pelatih atau Trainer,
bahan-bahan pelatihan, fasilitas
pelatihan, lama pelatihan serta variabel dependen (Y) yaitu karyawan yang berkualitas.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi