BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penelitian
Perkembangan dunia
usaha yang semakin
cepat, diiringi dengan meningkatnya persaingan menuntut perusahaan untuk semakin meningkatkan kinerjanya.
Hal ini dilakukan
demi meningkatkan profit
untuk menghidupi perusahaan dan seluruh karyawan yang terlibat
didalamnya. Ketatnya persaingan sering
menjadi penyebab bagi perusahaan untuk
menghalalkan secara cara guna menekan biaya
serendah‐rendahnya dan meraih
keuntungan yang tinggi (efisiensi).
Perusahaan sering mengabaikan
masalah‐masalah sosial seperti kesejahteraan karyawan dan keamanan lingkungan
karena alasan efisiensi ini.
(Swa, Desember
2005). Perusahaan, baik yang berskala besar ataupun
kecil merupakan bagian dari lingkungan
bisnis global. Setiap
perusahaan memiliki hubungan
yang kompleks dengan
masyarakat, kelompok‐kelompok dan
organisasi‐organisasi tertentu.
Secara langsung ataupun tidak, perusahaan terpengaruh dengan isu‐ isu, kejadian‐kejadian sosial
maupun tekanan dari
seluruh dunia. Memasuki tahun
1990‐an, telah banyak
perusahaan yang menyadari
arti penting dari pertanggungjawaban
sosial dan memasukkan tanggung jawab sosial dalam isu strategis bisnis mereka, bahkan tidak jarang
perusahaan yang memasukkan isu tanggung
jawab sosial ke dalam visi dan misi perusahaan. Tanggung jawab sosial ini lazim disebut sebagai Corporate Social Responsibility (CSR).
Corporate social responsibilitybiasanya
dipahami sebagai cara sebuah perusahaan
dalam mencapai keseimbangan atau integrasi dari ekonomi, environmentatau lingkungan dan
persoalan-persoalan sosial dalam waktu yang sama bisa memenuhi harapan dari
shareholdersmaupun stakeholders. Dalam sebuah
survei yang dilakukan oleh Business in the Communitytahun 2001, terdapat sejumlah bukti bahwa saat ini semakin
banyak perusahaan yang menempatkan
masalah-masalah sosial sebagai inti dari strategi pemasarannya.
Survei yang
meliputi 400 pemimpin bisnis dunia, memperlihatkan bahwa 70% dari CEO menempatkan tanggung jawab sosial
sebagai isu yang pokok dari bisnisnya.
Para pemasar pun menunjukkan hal yang sama (80%); sementara para pemimpin bisnis mengakui bahwa
kegiatan-kegiatan sosial ternyata memberikan manfaat timbal balik (96%). Sejumlahkalangan
elit bisnis bahkan sangat mempercayai
dan memperkirakan bahwa praktek-praktek seperti ini terus tumbuh dalam tahun-tahun mendatang (69%).
Berdasarkan riset
yang dilakukan oleh United States-based Business for Social Responsibility
(BSR),banyak sekali keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan yang telah mempraktekkan corporate
social responsibilityantara lain: 1.
Meningkatkan kinerja keuangan 2. Mengurangi biaya operasional 3.
Meningkatkan brand imagedan reputasi perusahaan 4.
Meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan Program corporate social responsibility
apabila dikembangkan dengan baik akan
menciptakan suatu kaitan emosional antara masyarakat dengan perusahaan yang nantinyaakan berdampak pada
brand awareness,dan lama kelamaan akan berkembang menjadi brand loyaltyyang
akan menciptakan ekuitas merek yang
menguntungkan bagi perusahaan (Temporal dan Trott, 2005 : 37).
Salah satu
perusahaan besar yang telah menerapkan corporate social responsibilityselama
bertahun- tahun adalahIndosat. Indosat telah membuat program Corporate Social Responsibilitydengan
baik dan sistematis. Bahkan mereka
memasukkan unsur-unsur tanggung jawab sosial dalam visi dan misi perusahaan mereka.
Program tanggung
jawab sosial perusahaan adalah manifestasi komitmen Indosat terhadap peningkatan kesejahteraan
masyarakat, khususnya di lingkungan tempat
beroperasinya Indosat. Dibalikprogram kepedulian sosial Indosat, tertanam cita-cita untuk mewujudkan kehidupan
yang lebih baik bagi masyarakat saat
ini, dan di masa yang akan datang. Itu sebabnya Indosat mengutamakan bidang pendidikan sebagai program utama CSR.
Indosat sebagai
perusahaan yang melayani masyarakat, tidak tinggal diam ketika melihat sesama membutuhkan bantuan.
Dengan melakukan berbagai bentuk aksi
kepedulian, Indosat mengerahkan mulai dari terjun langsung dalam upaya penanggulangan korban, pendirian posko
Indosat Peduli, dana bantuan langsung,
layanan telepon gratis atau diskon percakapan, pengobatan gratis dan pengadaan sembako hingga evakuasi korban.
Aksi kepedulian
sosial berupa bantuan fasilitas dan sarana telekomunikasi selular gratis, sembako hingga sarana belajar
disediakan oleh Indosat di daerah bencana
gempa bumi di Pangandaran. Indosat juga menyediakan layanan telepon gratis kepada para korban melalui posko-posko
pengungsian. Bantuan serupa termasuk
program pengobatan gratis juga Indosat lakukan di Nusa Tenggara Barat untuk para korban bencana banjir bandang yang
menelan ribuan jiwa di kecamatan
Sambelia, Lombok Timur.
Kepedulian Indosat
juga terwujud dalam pembangunan fasilitas pendidikan di daerah pasca bencana Yogyakarta
yang mencapai jumlah Rp 793.428.726,
melibatkan partisisipasi pelanggan, melalui program 17-8-45, Indosat menyisihkan pendapatan sebesar Rp17
dari setiap menit percakapan pelanggan
Matrix, Mentari, IM3, StarOne dan I-Phone, penyisihan Rp 8 untuk setiap pengiriman sms dan penyisihan Rp 45
untuk setiap percakapan outgoing SLI. Peranan Indosat dalam mendukung kegiatan
CSR yang berskala nasional maupun
regional, disamping pelayanan tanggung jawab sosial perusahaan juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan
sosial, ekonomi dan masyarakat di lingkungan
Indosat dan hubungan baik dengan seluruh masyarakat khususnya di lingkungan kerja Indosat.
Program corporate social responsibilityini
mendatangkan banyak keuntungan bagi
perusahaan dan membawa efek yang positif bagi masyarakat, akan tetapi apakah sikap konsumen akan
terpengaruh oleh program-program corporate
social responsibilityseperti ini. Atas dasar itulah penulis bermaksud untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh sikap
konsumen tentang penerapan corporate
social reponsibilityyang dilakukan oleh Indosat terhadap brand loyalty operator
selular Indosat dengan melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR)Terhadap Brand
LoyaltyOperator Selular Indosat ”.
Penelitian dilakukan dengan melakukan survei
terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi Medan.
B. Perumusan
Masalah Berdasarkan latar belakang yang
diuraikan sebelumnya, perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah : Apakah terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara sikap konsumen tentang
penerapan program corporate social responsibility ini terhadap brand loyaltyoperator selular Indosat? C. Kerangka Konseptual Program corporate
social responsibilityapabila dikembangkan dengan baik akan menciptakan suatu sikap atau suatu kaitan
emosional antara masyarakat dengan
perusahaan yang nantinya akan berdampak pada brand awareness, dan lama- kelamaan akan berkembang menjadi brand
loyaltyyang akan menciptakan ekuitas
merek yang menguntungkan bagi perusahaan (Temporal dan Trott 2005:37).
Gambar 1.1 Kerangka
Konseptual Sumber : Temporal & Trot 2005:37, diolah 200Sikap Konsumen(X) (Tentang Penerapan Program CSR Indosat) Brand Loyalty
(Y) D. Hipotesis Berdasarkan permasalahan dan kerangka konseptual
yang telah dikemukakan sebelumnya,
hipotesis dalam penelitian ini adalah : Terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara sikap konsumen tentang penerapan program corporate social
responsibilityterhadap brand loyalty operator
selular Indosat.
E.Tujuan Dan
Manfaat Penelitian 1.Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui
dan menganalisis pengaruh positif dan signifikan antara sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility terhadap
brand loyaltyoperator selular Indosat.
2. Manfaat
Penelitian a. Bagi Peneliti 1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan
serta sebagai sarana untuk melatih berpikir secara logis dan
sistematis.
2. Sebagai sarana
menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah.
b. Bagi Perusahaan 1. Sebagai bahan referensi bagi perusahaan
untuk mengetahui apakah penerapan
program corporate social responsibility mempengaruhi sikap konsumen.
2.Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan
untuk mengembangkan program corporate
social responsibility.
c. Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan referensi dan informasi yang
nantinya dapat memberikan perbandingan
dalam mengadakan penelitian pada bidang yang
sama di masa yang akan datang F. Metode
Penelitian 1. Batasan Operasional Penelitian yang baik adalah penelitian yang
dilakukan secara terfokus dan mendalam.
Untuk itu diperlukan batasan, variabel apa saja yang akan diteliti serta bagaimana hubungan variabel tersebut dengan
variabel yang lain. Penelitian ini hanya
dibatasi mengenai sikap konsumen terhadap
corporate social responsibilityyang telah dilakukan oleh Indosat dan
pengaruhnya terhadap brand loyalty
operator selular Indosat.
2. Defenisi
Operasional Defenisi operasional
variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Jadi dapat dikatakan bahwa defenisi operasional adalah
petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya
mengukur suatu variabel.
a. Variabel bebas
(independent variable) Variabel bebas
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab terjadinya perubahan atau timbulnya
variabel terikat (Sugiyono, 2001:33).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sikap konsumen terhadap penerapan program corporate social responsibility. Sikap konsumen (X) menjelaskan tanggapan dan juga
perasaan konsumen terhadap penerapan
program corporate social responsibilityyang dilakukan oleh Indosat, yang terdiri dari komponen kognitif (kepercayaan), komponen afektif (perasaan),
dan komponen konatif (tanggapan) b. Variabel terikat (dependent variable) Variabel terikat merupakan variabelyang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2001:33). Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah brand
loyaltyterhadap operator selular Indosat,
setelah perusahaan menerapkan kegiatan
corporate social responsibility.
Variabel brand loyalty(Y) merupakan
suatu sikap menyenangi suatu merek yang
diwujudkankan dalam pembelian yang konsisten
terhadap merek itu sepanjang waktu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.1 di bawah ini : Tabel 1.
Operasional Variabel
Variabel Defenisi Indikator Skala Sikap Konsumen
(X) Menjelaskan tanggapan dan juga perasaan konsumen terhadap penerapan program Corporate Social Responsibility yang dilakukan
oleh Indosat yang terdiri dari komponen kognitif (kepercayaan)dan komponen afektif (perasaan), dan komponen konatif (tanggapan).
a. Tingkat keyakinan terhadap tujuan produk b.
Tingkat kepercayaan tepat sasaran
c.
Kesenangan dan keinginan terhadap
produk d.
Tingkat kepedulian terhadap
masyarakat e. Tingkat keyakinan terhadap kontribusi yang positif bagi masyarakat Likert Brand
Loyalty (Y) Merupakan suatu sikap menyenangi suatu merek yang diwujudkan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek itu sepanjang waktu.
a. Pelanggan tidak ingin pindah ke operator lain karena layanan yang memuaskan b.
Menjadi pelanggan operator
Indosat adalah pilihan yang tepat c.
Menjadi pelanggan Indosat
memiliki kebanggaan sendiri karena memiliki citra yang baik dan harga yang sesuai(price premium) d.
Merekomendasikan orang lain
menggunakan produk (word of mouth) e. Kesenangan dan kesetiaan terhadap produk(liking the brand) Likert Sumber
: Setiadi (2003:3), Kotler (2002:357), diolah 20 3. Skala Pengukuran Variabel.
Skala pengukuran
yang digunakan adalahskala Likert. Menurut Sugiyono (2001:102) skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian ini, kuesioner disusun dengan menggunakan skala
Likert dengan skor sebagai berikut: 1Tabel
1.
Alternatif Jawaban
Responden NO Jawaban Skor 1
Sangat Setuju (SS) 2 Setuju (S)
3 Netral (N) 4
Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Sumber:
Sugiyono (2001:102) 4. Lokasi dan Waktu
Penelitian.
Penelitian dilakukan di Fakultas Ekonomi Jl.Prof.T.M.
Hanafiah,SH. Penelitian ini dimulai dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2008.
5. Populasi dan
Sampel a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program S-1 angkatan 2005-2007 yang menggunakan operator selular Indosat. Adapun
jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program S-1 angkatan 2005-2007 saat ini adalah sebanyak 1693 orang.
b. Sampel Menurut Fraenkel dan Wallen dalam Widayat
(2002:60) besar sampel minimum untuk
penelitian deskriptifadalah sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive
sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria orang 1yang akan dijadikan sampel adalah mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara angkatan 2005-2007 dan sudah menggunakan operator selular Indosat minimum satu tahun.
6. Jenis dan Sumber
Data a. Data Primer Merupakan data yang
diperoleh secara langsung dari responden melalui wawancara dan pengamatan langsung terhadap
sumber yang diteliti. Dalam penelitian
ini data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi .
b. Data Sekunder Merupakan data yang dikumpulkan dari
pihak-pihak lain. Dalam penelitian ini data
sekunder diperoleh dari literatur dan sumber-sumber lain yang mendukung antara lain internet dan majalah.
7. Teknik
Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: a. Angket (kuesioner) Teknik pengumpulan data dengan menggunakan
angket atau kuesioner adalah suatu cara
pengumpulan data dengan memberikan dan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan
mereka dapat memberi respon atas daftar
pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini, responden diminta untuk menjawab beberapa hal yang berkaitan dengan
identitas diri, dan memberikan 1tanggapan
terhadap indikator variabelsikap terhadap atribut produk yang berupa corporate social responsibility.
b. Wawancara Pengumpulan data dilakukan dengan cara
melakukan wawancara langsung dengan
responden secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitian.
c. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari dan
mengambil data dari literatur terkait
dan sumber-sumber lain yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai penelitian ini seperti
majalah dan internet.
8. Uji Validitas
dan Reliabilitas Instrumen Penelitian.
Pengujian validitas dan reliabilitas adalah
proses menguji butir-butir pertanyaan
yang ada dalam kuesioner, apakahbutir pertanyaan tersebut valid dan reliabel. Apabila terdapat butir-butir yang
tidak valid dan reliabel, maka butirbutir tersebut harus diganti dengan
pertanyaan lain. Untuk menguji kuesioner dalam penelitian ini digunakan SPSS for
Windows versi 13.
a. Uji Validitas Validitas didefenisikan sebagai sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melaksanakan fungsi ukurnya, (Suliyanto, 2005:40). Menurut Sugiyono (2001:123), hasil penelitian dikatakan
valid bila terdapat kesamaan antara data
yang terkumpul dengan datayang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Valid tidaknya suatu item
instrumen dapat diketahui dengan membandingkan
indeks korelasi product momentPearson dengan level signifikan 5% dengan nilai kritisnya.
1b. Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (2001:131) reliabilitas
adalah tingkat kemantapan atau konsistensi
suatu alat ukur. Pengertian alat ukur yang reliabel berarti bahwa alat ukur tersebut mampu mengungkap datayang
dapat dipercaya (Suliyanto, 2005:42).
Alat ukur yang reliabledengan sendirinya: 1.
Dapat diandalkan (dependability) 2.
Hasil pengukurannya bisa diramalkan (predictability) 3.
Dapat menunjukkan tingkat ketetapan Untuk menguji reliabilitas digunakan alpha
Cronbachdengan menggunakan bantuan
aplikasi software SPSS 13.
Menurut
(Suliyanto,2005:43) reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya
atau dapat diandalkan. Instrumen dapat
dikatakan reliabel (andal) bila memiliki koefisien keandalan reliabilitas sebesar 0.6 atau lebih.
9. Metode Analisis
Data.
a. Metode
Deskriptif Metode analisis deskriptif
adalahmetode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data
dan menginterpretasikan data sehingga
dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi.
1b. Metode Analisis Statistik.
1. Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan sebagai alat
analisis stastistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti pengaruh
variabelbebas terhadap variabel terikat.
Perumusan model
regresi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: Y= a + bX + e Dimana : Y = brand loyaltyterhadap operator selular
Indosat a = konstanta b =
koefisien regresi X= sikap konsumen terhadap penerapan corporate
social responsibility e= Error Term( variabel lain yang tidak diteliti).
2. Uji t Uji t
dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat.
Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari
probabilitas variabel bebas Nilai t
hitungdapat diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 13.0 for windows. Nilai t
hitungselanjutnya akan dibandingkan dengan t tabeldengan tingkat kesalahan (alpha) 10% dan derajat kebebasan
(df) = (n-k) Ho : bi=0 (tidak ada
pengaruh corporate social responsibilityterhadap sikap konsumen) 1Ha : bi0 (terdapat pengaruh corporate social
responsibility terhadapbrand loyalty).
Kaidah pengambilan
keputusan : Ho diterima jika t
hitung< t tabelpada = 5% Ha diterima jika t hitung> t
tabel pada = 5% 3. Uji Koefisien Determinan (R )
Identifikasi determinan
(R ) digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat secara bersama-sama, dimana 0<R
<1. Hal ini berarti bila R = 0 menunjukkan tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila R
mendekati 1 menunjukkan semakin kuat pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi