BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kegiatan
ekonomi dan pembangunan pada umumnya berdampak positif bagi kemajuan bangsa.
Hal ini ditandai dengan perkembangan dunia usaha yang semakin cepat. Untuk
meningkatkan efisiensi ekonomi dan dapat memberikan kontribusi pada pertumbuhan
ekonomi, menyebabkan semua perusahaan menghadapi persaingan ketat sehingga
menuntut perusahaan mampu beradaptasi agar bisa bertahan.
Dalam
era modernisasi ini, tidak dapat dipungkiri bahwa industri mampu menjadikan
peradaban manusia menjadi maju lebih pesat. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mewujudkan kesejahteraan sosial, ada dampak negatif yang timbul oleh akibat
operasionalisasi industri yaitu kerusakan lingkungan. Seperti pembuangan limbah
tanpa memperhatikan kondisi alam yang nantinya akan berdampak terhadap
eksistensi perusahaan. Oleh karena itu, dunia industri sering sebagai tertuduh
utama dalam masalah kerusakan lingkungan, karena kerakusannya dalam
mengekploitasi sumber daya alam (Susanto, 2002 : 7).
Dalam
memanfaataan dan mengeksploitasi sumber daya alam harus diimbangi dengan upaya
kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Ada banyak cara yang dapat ditempuh
perusahaan untuk mengurangi tuduhan negatif terhadap dampak operasionalisasi
perusahaan dan pada akhirnya akan menaikkan citra perusahaan. Citra baik
merupakan harta yang sangat tinggi nilainya bagi perusahaan manapun. Ia
mendukung daya saing perusahaan dalam jangka
menengah dan panjang. Citra baik
dapat menjadi perisai perusahaan pada saat mereka menghadapi krisis
(Sutojo,2004). Citra perusahaan tidak bisa direkayasa, artinya citra tidak
datang dengan sendirinya melainkan dibentuk oleh masyarakat, dari upaya
komunikasi dan keterbukaan perusahaan dalam usaha membangun citra positif yang
diharapkan. Upaya membangun citra tidak bisa dilakukan secara serampangan pada
saat tertentu saja, tetapi merupakan suatu proses yang panjang. Karena citra
merupakan semua persepsi atas objek yang dibentuk oleh konsumen dengan cara
memproses informasi dari berbagai sumber sepanjang waktu.
Menciptakan dan menjaga citra merupakan hal yang mutlak
dilakukan oleh perusahaan, sebab apabila citra perusahaan menjadi rusak,
persepsi konsumen terhadap perusahaan akan buruk. Perusahaan yang telah rusak
citranya akan sulit diperbaiki, hal ini disebabkan hilangnya kepercayaan
masyarakat atau konsumen, sehingga menjaga citra perusahaan berarti menjaga
konsistensi pelayanan dan kualitas yang dihasilkan.
Ada banyak cara menaikkan citra perusahaan. Isu yang
berkembang saat ini adalah program tanggung jawab sosial perusahaan disebut
dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Corporate Social
Responsibilities (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan sekarang
menjadi bagian yang menjadi keharusan dalam perusahaan khususnya yang berbadan
hukum perseroan terbatas. Hal ini tercantum dalam peraturan CSR pada UU No. 40
tahun tentang perseroan terbatas mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan
pasal 74. Undang – undang ini menyatakan bahwa perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan tanggung jawab sosial
dan lingkungan yang bertujuan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat bagi perseroan itu sendiri, komunitas setempat, dan masyarakat
umumnya.
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR) bukan sekedar trend social, namun merupakan
sinergi dari upaya yang berkelanjutan untuk menginformasi program-program
sosial demi menciptakan ekonomi yang lebih ramah lingkungan dengan melibatkan
para pelaku pembangunan untuk bekerja sama dalam perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan merupakan salah
satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang
usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Salah satu
kegiatan usahanya yaitu pengolahan industri kelapa sawit. Seperti yang kita
ketahui, sektor pertanian umumnya dan sektor perkebunan khususnya memiliki
peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Saat ini sektor pertanian
lebih diwarnai oleh skala usaha yang besar. Permodalan yang kuat, penggunaan
teknologi maju, sistem pengolahan modern, jangkauan pemasaran yang luas dan
adaptif terhadap perubahan-perubahan ke arah kemajuan untuk memenuhi kebutuhan
pasar.
Perkebunan kelapa sawit ini merupakan suatu bisnis yang ramah
lingkungan, karena perkebunan menyimpan lebih banyak karbon dioksida (CO2) dan melepaskan lebih banyak oksigen (O2). Tuntutan masyarakat atau konsumen terhadap produk yang
ramah lingkungan baik dalam proses produksi maupun
pemanfaatannya semakin tinggi, ini
menimbulkan persaingan produsen untuk memanfaatkan bahan baku yang juga ramah
lingkungan, sehinggga industri kelapa sawit menjadi pilihan.
Namun dampak negatif terhadap lingkungan akibat proses
pengolahan kelapa sawit dari kegiatan kebun dan pabrik kelapa sawit adalah
dihasilkannya limbah cair, limbah padat, dan gas. Limbah padat dari pabrik
pengolahan kelapa sawit terdiri dari tandan kosong, pelepah dan cangkang.
Limbah cair yang bahan beracun dan berbahaya atau dikenal dengan limbah B3.
Limbah berupa gas yaitu pencemaran udara serta kebisingan yang timbul dari
aktivitas pabrik. Mengetahui kondisi seperti ini, maka perusahaan menanggulangi
akibat dampak negatif tersebut dengan program CSR. CSR menunjukkan bahwa
perusahaan tidak hanya memikirkan kepentingan perusahaan, tetapi juga
kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas. Pihak-pihak tersebut adalah
semua hubungan yang terjadi antara sebuah perusahaan dengan semua stakeholder,
yaitu pelanggan, pegawai, komunitas, pemilik, pemerintah dan pemasok bahkan
pesaing.
Program-program sosial tersebut dapat berupa bantuan
kesehatan, pemberian beasiswa, pembangunan sarana-prasarana umum, pemberian
bantuan berupa pinjaman modal dengan menjalin hubungan dengan mitra perusahaan
seperti pengusaha yang mengelola usaha kecil menengah dengan memberi bantuan
berupa pinjaman modal dan hibah (berupa pelatihan), dan berbagai jenis bantuan
sosial lainnya Program ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap
masyarakat dan lingkungannya dan bukan hanya berorientasi pada profit semata.
Penerapan program CSR menjadi salah
satu cara perusahaan untuk menaikkan citra perusahaan dan akan menjadi nilai
tambah atau suatu keunggulan perusahaan dalam menghadapi persaingan dalam dunia
industri. Citra perusahaan akan membentuk sebuah reputasi. Upaya perusahaan
untuk membentuk citra yang positif harus dibangun dari tindakan operasional
sehari-hari yang konsisten dengan tata nilai perusahaan. Diperlukan segmentasi
dan penentuan skala prioritas untuk membidik kalayak yang secara kritis
mempunyai dampak yang tinggi (high impact) (Susanto,2007 : 46).
Oleh karena itu, perusahaan PT.Perkebunan Nusantara III
memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan cara yang dilakukan perusahaan dengan
pengelolaan dan pengendalian lingkungan, dimana akan memberi manfaat bagi
lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Fenomena diatas menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap citra perusahaan pada PT.Perkebunan Nusantara III Medan
mengharuskan perusahaan bertindak melakukan tindakan pencegahan dan
penanggulangan dampak negatif dari kegiatan perkebunan dan pabrik kelapa sawit.
Oleh karena itu, tindakan tersebut tidak cukup dengan mengandalkan peraturan
perundang-undangan saja tetapi perlu juga didukung oleh pengaturan sendiri
secara sukarela dan pendekatan-pendekatan instrumen-instrumen ekonomi.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membuat
penelitian yang berjudul “Pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
citra perusahaan pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan ”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang
di atas, maka rumusan masalah adalah “Apakah tanggung jawab sosial perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra perusahaan pada PT.Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan?.”
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui dan menganalisis agar pengaruh program tanggung
jawab sosial perusahaan lebih efektif dan efisien sehingga citra perusahaan
PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan lebih meningkat.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat digunakan dari penelitian ini adalah :
a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan mampu mendorong dan meningkatkan
kesadaran akan pentingnya melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan
di PTPN III serta dapat sebagai bahan masukan dan informasi tambahan bagi perusahaan
dan pihak - pihak yang berkepentingan dalam perusahaan dalam melihat pengaruh
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap citra perusahaan.
b. Bagi Pihak Lain
Memberikan sumbangan pemikiran atau sebagai bahan referensi
bagi peneliti selanjutnya sehingga membuat hasil penelitian semakin lebih
berkembang.
c. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat memperluas wawasan pengetahuan penulis
tentang pentingnya pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan yang
mempengaruhi peningkatan citra perusahaan serta memberi masukan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen sumber daya manusia.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi