Sabtu, 22 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO LEVERAGE DAN RASIO AKTIVITAS TERHADAP RETURN ON INVESTMENT PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN



BAB I  PENDAHULUAN 
 1.1. Latar Belakang Masalah  
 Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu menghadapi  masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses  pencapaian tujuan tersebut membutuhkan ketersediaan dana yang cukup untuk  membeli aktiva tetap, membeli persediaanbarang jadi, penjualan dan membeli  surat berharga baik untuk kepentingan transaksi maupun untuk menjaga likuiditas  perusahaan. Dana yang dibutuhkan oleh perusahaan bersumber dari pemilik  perusahaan (modal sendiri) dan dari pinjaman.

Tingkat profitabilitas dapat dilakukan dengan membandingkan tingkat  Return on Investmentyang diharapkan dengan returnyang sebenarnya. Jika  returnyang diharapkan lebih kecil daripada returnyang aktual, maka investasi  dikatakan sangat baik. Menurut Abdullah (2005:57), Return on Investment (ROI)  sering juga disebut  Return on Asset(ROA) digunakan untuk mengukur  kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan penggunaan  keseluruhan aktiva perusahaan yang dimiliki.
Profitabilitas perusahaan sangatlah penting karena untuk dapat  melangsungkan kegiatan operasionalnya, suatu perusahaan harus selalu berada  dalam keadaan menguntungkan agar dapat menarik modal dari luar. Jika  perusahaan ingin tetap bertahan, maka perusahaan tentunya harus menghasilkan   laba guna membiayai kegiatan operasionalnya karena pada umumnya perusahaan  tidak akan dapat bertahan tanpa adanya kemampuan menghasilkan laba.
Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi  kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dihitung dengan menggunakan informasi  dari pos aktiva dan hutang lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar  dengan hutang lancar, maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk  melunasi hutang lancarnya (Harahap, 2004:301).
 Selain likuiditas, masalah profitabilitas perusahaan juga penting sebagai  dasar penilaian terhadap keuntungan yang diperoleh perusahaan atau dengan kata  lain suatu perusahaan harus selaluberada pada keadaan yang menguntungkan.
Dengan keadaan yang diperoleh akan mempermudah perusahaan untuk  memperoleh tambahan modal dari pihak luar maupun kegiatan operasional  perusahaan.
Peningkatan jumlah aktiva lancar akan mengakibatkan peningkatan  likuiditas perusahaan diasumsikan jika hal lainnya tetap, dan sebaliknya, jika  terjadi penurunan jumlah aktiva lancar akan mengakibatkan penurunan likuiditas  perusahaan. Penurunan jumlah aktiva lancar akan mengakibatkan peningkatan  profitabilitas perusahaan (diukur dengan ROI). Tingkat kas, piutang atau investasi  yang lebih rendah akan mengurangi jumlah penyebut (total aktiva) pada  persamaan return on investment, sehinggareturn on investmentakan mengalami  peningkatan. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa return on investment berbanding terbalik dengan likuiditas (Van Horne dan Wachowicz, 2006 :312).
  Hutang adalah instrumen yang sangat sensitif terhadap perubahan nilai  perusahaan. Nilai perusahaan ditentukan oleh struktur modal. Diketahui bahwa  perusahaan dengan rasio hutang yang relatif tinggi memiliki pengembalian yang  lebih tinggi dalam situasi perekonomian normal, tetapi akan menghadapi resiko  kerugian ketika perekonomian berada dalam kondisi resesi. Perusahaan dengan  rasio hutang yang rendah akan mempunyai risiko yang lebih kecil, tetapi juga  memiliki kesempatan untuk meningkatkan pengembalian atas ekuitas. Prospek  pengembalian yang tinggi sangat diinginkan oleh pemegang saham, tetapi  pemegang saham enggan menghadapi risiko. Oleh karena itu, keputusan  penggunaan hutang mengharuskan perusahaan untuk menyeimbangkan  pengembalian yang lebih tinggi terhadap kenaikan risiko.
Perusahaaan dapat melakukan pembiayaan dengan hutang. Rasio leverage  dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan  dibiayai dengan hutang. Rasio leverage terdiri dari: rasio hutang (debt ratio), rasio  hutang terhadap ekuitas (debt to equity ratio)(Sawir, 2005:13). Dengan  menggunakan lebih banyak hutang berarti memperbesar resiko yang ditanggung  perusahaan. Begitu juga sebaliknya,dengan menggunakan lebih banyak hutang  juga memperbesar tingkat pengembalian diharapkan (Brigham dan Weston,  2005:5).
 Salah satu alat ukur yang lazim digunakan untuk mengukur keefektifan  manajemen perusahaan menggunakan aktiva yang dimiliki dalam melaksanakan  kegiatannya adalah dengan menggunakan rasio aktivitas. Analisis rasio aktivitas  perusahaan dapat diukur dengan menggunakan berbagai rasio aktivitas yaitu rasio   perputaran total aktiva tetap (fixed asset turnover ratio), rasio perputaran piutang  dagang (account receivable turnover ratio), rasio perputaran persediaan  (inventory turnover ratio). Rasio-rasio ini akan dapat digunakan oleh manajer  perusahaan untuk mengetahui apakah perusahaannya telah beroperasi dengan  efektif, dimana apabila perusahaan telah beroperasi dengan efektif maka  kemampuan perusahaan tersebut untuk memperoleh laba juga semakin besar.
 Pendapatan yang maksimal hanya diperoleh dari pemanfaatan sumber  daya yang efisien dan efektif. Unsur-unsuraktiva seperti persediaan, piutang,  aktiva tetap dan aktiva lainnya mempunyai hubungan yang erat dengan tingkat  laba yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan penjualannya. Pencerminan  efektif tidaknya pemanfaatan sumber daya keuangan tersebut akan terlihat dari  tingkat penjualan yang tinggi tentu sajaakan mendukung pencapaian laba yang  maksimum.
Kelompok perusahaan yang tergabung ke dalam perusahaan makanan dan  minuman yang go public di Bursa Efek Indonesia dipilih sebagai perusahaan yang  diteliti dengan mempertimbangkan persaingan yang tinggi, sehingga menuntut  kinerja perusahaan yang selalu prima agar unggul dalam persaingan, baik bersaing  dengan perusahaan yang telah go public maupun yang belum go public.
Disamping itu, industri ini menyediakan kebutuhan primer manusia sehingga tetap  dapat menjadi prioritas utama konsumen meskipun kondisi perekonomian kurang  mendukung. Bagaimanapun buruknya kondisi kehidupan ekonomi konsumen,  mereka masih tetap membutuhkan makanan dan minuman untuk mempertahankan  kelangsungan hidupnya. Tabel 1.1 menunjukkan rasio likuiditas, rasio leverage,   dan rasio aktivitas terhadap return on investmentdari tahun 2006-2009 pada  Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia yang mengalami  perkembangan sebagai berikut:  Tabel 1.1  Perkembangan Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Rasio Aktivitas  terhadap ROI Perusahaan Makanan dan Minuman Di BEI  Periode 2006-2009  Keterangan Tahun  Current  Ratio  (x)  Debt to  Equity Ratio  (x)  Inventory  Turnover  (x)  ROI  (%)  PT. TIGA PILAR  SEJAHTERA FOOD, Tbk  2006 1.08 2.82 4.47 0.04  2007 0.91 3.65 4.57 3.05  2008 0.87 1.60 2.50 2.82  2009 1.17 2.14 2.27 2.80  PT.CAHAYA  KALBAR,Tbk  2006 2.47 0.43 4.28 5.44  2007 1.36 1.80 2.97 4.02  2008 7.35  1.58  16.98  4.60  2009 4.89  0.89  10.41  8.70  PT. DAVOMAS ABADI,  Tbk  2006 5.98 1.77 5.76 7.24  2007 9.27 2.27 8.96 5.38  2008 27.49  4.37  4.34  -14.10  2009 113.72  5.28  2.87  -8.08  PT. DELTA JAKARTA,  Tbk  2006 3.75  0.32  17.97  7.57  2007 4.17  0.29  29.08  7.99  2008 3.79  0.34  15.95 11.99  2009 4.70  0.27  19.01 16.63  PT. INDOFOOD SUKSES  MAKMUR, Tbk  2006 1.19 2.10 7.36 4.06  2007 0.92 2.62 6.68 3.32  2008 0.88 3.08 6.40 2.61  2009 1.16 2.45 7.26 5.14  PT. MULTI BINTANG  INDONESIA, Tbk  2006 3.76  2.08  11.65 12.05  2007 0.59  2.14  15.11 13.57  2008 0.93  1.73  12.84 23.93  2009 0.66  8.44  14.63 34.26  PT. MAYORA INDAH,  Tbk  2006 3.91 0.58 8.55 6.02  2007 2.93  0.73  10.60  7.47  2008 2.19 1.32 7.31 6.71  2009 2.29  1.03  10.42 11.46  PT. PRASIDHA ANEKA  NIAGA, Tbk  2006 2.17 1.86 6.41 4.11  2007 2.22 2.12 8.89 -2.96  2008 2.78 1.62 9.71 3.29  2009 1.56 1.43 5.36 9.17  PT. SEKAR LAUT, Tbk  2006 1.74 0.79 7.78 4.89  2007 1.53 0.90 8.38 3.14  2008 1.70 1.00 7.19 2.12  2009 1.89 0.73 6.09 6.52  Sumber: www.idx.co.id, (Data Diolah)   Berdasarkan fenomena pada Tabel 1.1 menunjukkan perkembangan  current ratio,  debt to equity ratio,  inventory turnoverterhadap  Return on  Investment dari Perusahaan Makanan dan Minuman periode 2006-2009 yang  mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Pada tahun 2006 dari 9 (sembilan)  perusahan tersebut yang paling tertinggi adalah variabel Berdasarkan uraian  tersebut maka penulis melakukan  penelitian lebih lanjut tentang “Pengaruh  Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, dan Rasio Aktivitas terhadap Return on  Investmentperusahaan Makanan dan Minumandi Bursa Efek Indonesia “.
1.2. Perumusan Masalah  Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah dalam  penelitian ini, yaitu :  “Apakah Current Ratio, Cash Ratio, Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Fixed  Asset Turnover Ratio, Account Receivable Turnover Ratio, Inventory Turnover  Ratioberpengaruh signifikan terhadap Return on Investment pada perusahaan  Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 sampai 2009?”  1.3.  Tujuan Penelitian  Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui dan menganalisis  pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage, dan rasio aktivitas terhadap Return on  Investmentpada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia  tahun 2006 sampai 2009.
 1.4.  Manfaat Penelitian    Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:  a. Bagi Perusahaan  Sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen perusahaan mengenai pengaruh  rasio likuiditas, rasio  leverage,  dan rasio aktivitas terhadap return on  investmentsehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan  kebijakan atau keputusan di masa depan yang lebih efektif yang akan  mendukung peningkatan kemampuan perusahaan memperoleh laba.
b. Bagi Peneliti  Sebagai penambah wawasan serta pola pikir ilmiah bagi peneliti dalam bidang  manajemen khususnya mengenai pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage, dan  rasio aktivitas terhadapreturn on investmentperusahaan Makanan dan  Minuman di Bursa Efek Indonesia.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya  Penelitian ini dapat memberikan informasi, wawasan dan referensi tambahan  yang dapat memberikan perbandingandalam melakukan penelitian dimasa  yang akan datang khususnya mengenai kemampuan perusahaan memperoleh  laba yaitureturn on investmentdalam pengaruhnya terhadap rasio likuiditas,  rasio leverage, dan rasio aktivitas.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi