Rabu, 26 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI NILAI DAN PERSEPSI PELUANG KEBERHASILAN TERHADAP KEPUTUSAN MENYAMPAIKAN KELUHAN PADA BANK



BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang Masalah 
Pelanggan-pelanggan yang mengeluh memberi perusahaan suatu peluang  untuk memperbaiki masalah yang mungkin tidak diketahui oleh perusahaan. Hal  ini dapat memulihkan hubungan dengan konsumen yang menyampaikan keluhan  dan memperbaiki kepuasan di masa mendatang bagi konsumen. Keluhan mungkin  saja dalam jangka panjang dapat menaikkan tingkat kepuasan, oleh karena  fasilitas yang didapat oleh konsumen memudahkannya dalam menyatakan  ketidakpuasan.

Keluhan konsumen dianggap sebagai peluang penting bagi perusahaan  untuk mengetahui reaksi konsumen atas suatu pelayanan perusahaan, terutama  pada perusahaan jasa (Kim, et al., 2003). Keluhan merupakan elemen yang perlu  diperhatikan dan digunakan sebagai masukan dalam menyusun strategi pelayanan  perusahaan. Pengetahuan tentang keluhan konsumen akan membantu pengelola  perusahaan memperhatikan dan memecahkan masalah yang timbul. Perusahaan  dapat menggunakan cara yang sesuai untuk merumuskan pelayanan selanjutnya.
Sebuah sistem manajemen keluhan yang disusun dengan tepat dan efektif, akan  memudahkan perusahaan untuk memaksimalkan tingkat loyalitas pelanggan.
Konsumen yang mengalami ketidakpuasan belum tentu bersedia  menyampaikan keluhannya pada perusahaan bersangkutan. Salah besar bila  penyedia jasa mengklaim bahwa mereka berhasil memuaskan para konsumennya,  hanya semata-mata karena tidak ada keluhan yang datang dari konsumen. Studi  yang dilakukan AC Nielsen (dalam Tjiptono, 2004:459) melaporkan bahwa hanya   dua persen dari para konsumen yang tidak puas yang secara aktual menyampaikan  keluhan kepada perusahaan yang bersangkutan.
Faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat keluhan yang dilakukan  oleh konsumen yakni konsumen tidak yakin bila perusahaan akan melakukan  tindakan korektif untuk menyelesaikan masalah dan dalam menyampaikan  keluhan dibutuhkan waktu seperti menulis surat, menelepon atau datang ke  perusahaan untuk menyampaikan keluhan. Kebanyakan konsumen enggan untuk  melakukannya.
Penyebab lainnnya adalah sebagian konsumen tidak memahami bagaimana  cara menyampaikan keluhan, misalnya siapa yang harus dihubungi, kemana surat  keluhan ditujukan. Hal ini diperparah dengan birokrasi yang berbeda-beda antar  perusahaan. Dan yang terakhir adalah sebagian konsumen juga semakin enggan  menyampaikan keluhannya karena mengetahui pengalaman konsumen lainnya  dalam menyampaikan keluhan di masa lalu yang gagal.
Perusahaan dapat meningkatkan perlindungan konsumen, melindunginya  terhadap penyebaran komentar negatif dari mulut ke mulut, dan meminimalkan  kerugian dengan mengelola ketidakpuasan secara efektif (Kim, et al., 2003).
Konsumen yang tidak puas akan mengkomunikasikan pengalaman negatifnya  dengan konsumen lain yang dapat berdampak pada penurunan penjualan  perusahaan. Pentingnya identifikasi dan memberi respon pada keluhan konsumen  tidak bisa diabaikan, karena perusahaan bisa mengubah perilaku konsumen  menjadi lebih baik melalui analisis yang dilakukan. Kebanyakan konsumen yang  tidak puas memperlihatkan perilaku tidak langsung, seperti komentar negatif dari  mulut ke mulut atau sampai memutuskan keluar sebagai konsumen, dari pada   menyatakan keluhan secara langsung kepada perusahaan. Konsumen juga  cenderung untuk tidak menyampaikan keluhan mereka bila mereka menganggap  bahwa hal tersebut tidak akan memberikan manfaat berarti bagi mereka. Hal ini  mengakibatkan perusahaan menemui kesulitan dalam menganalisis penyebab  ketidakpuasan dan mengidentifikasikan peluang-peluang untuk pengembangan  pelayanan yang diberikan (Foedjiawati dan Samuel, 2007).
Perusahaan terkadang hanya dapat melayani keluhan konsumen dalam  jumlah terbatas. Sehingga konsumen terkadang merasa tidak diacuhkan. Oleh  karenanya perusahaan dituntut untuk melakukan penanganan keluhan konsumen  secara cepat dan tepat dari satu konsumen ke konsumen lainnya sehingga tidak  ada konsumen yang terabaikan. Karena bagi konsumen yang terpenting adalah  bahwa pihak perusahaan menunjukkan rasa perhatian, keprihatinan, dan  penyesalannya terhadap ketidakpuasan konsumen dan berusaha memperbaiki  situasi.
Kerterlibatan manajemen puncak dalam mengatasi keluhan konsumen juga  memberikan dampak positif. Hal ini dikarenakan konsumen lebih suka berurusan  dengan orang-orang yang memiliki wewenang untuk mengambil keputusan dan  tindakan untuk memecahkan masalah mereka. Selain itu, konsumen juga merasa  bahwa perusahaan akan menaruh perhatian besar pada setiap masalahnya, dan  selalu berusaha memperbaiki kekurangannya.
Bank sebagai lembaga keuangan adalah mobilisator dan pengalokasi dana  dalam kegiatan perekonomian. Pengalokasian dana yang efektif dan efesien akan  memberikan dampak positif yang sangat besar artinya dalam perekonomian suatu  negara.
 Bank Sumut merupakan salah satu perusahaan perbankan yang bergerak  dalam bidang jasa keuangan. Sebagai unit usaha yang dimiliki oleh Pemerintah  Daerah Sumatera Utara, Bank Sumut diharapkan dapat menjadi salah satu sumber  penerimaan asli daerah dan memberikan dukungan bagi pertumbuhan ekonomi di  Sumatera Utara. Bank Sumut dalam menjalankan usahanya memiliki fungsi  sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah, bertindak sebagai  pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah serta sebagai  salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha  sebagai Bank Umum (www.banksumut.com).
Umumnya nasabah menyampaikan keluhan kepada Bank Sumut Cabang  Iskandar Muda berupa pelayanan yang diberikan kurang memuaskan dan  terjadinya off-line. Seperti misalnya, tidak ada pembagian nomor antrian untuk  Customer Service maupun bagian Teller. Khusus untuk off-line merupakan saat  dimana jaringan pada Bank Sumut mengalami gangguan sehingga nasabah tidak  dapat melakukan transaksi. Jangka waktu off-line biasanya dimulai dari pukul  08.00 sampai dengan pukul 12.00  WIB dan setelahnya nasabah baru dapat  melakukan transaksi. Keluhan lainnya berupa keluhan tidak dapat melakukan  penarikan via ATM baik melalui ATM dari Bank Sumut ataupun dari ATM bankbank lainnya. Untuk menangani keluhan nasabah, pihak Bank Sumut akan  memprosesnya dalam 2 hari. Sedangkan keluhan nasabah mengenai penarikan  yang tidak dapat dilakukan via ATM terutama bila nasabah melakukan penarikan  melalui ATM dari bank lain seperti Bank Mandiri, Bank Sumut akan  memprosesnya dalam 2 minggu.
 Dalam menyampaikan keluhannya, nasabah Bank Sumut dapat  menggunakan fasilitas layanan kotak nasabah yang bisa dikunjungi oleh nasabah  di situs www.banksumut.com atau nasabah dapat langsung ke bagian customer  service. Bank Sumut meraih penghargaan Property & Bank Award 2008 yakni  penghargaan yang ditujukan untuk bank berkinerja prima dengan pelayanan  terbaik dari seluruh Bank Daerah yang ada di Indonesia (www.waspada.co.id).
Bank Sumut juga meraih penghargaan sebagai bank berpredikat “sangat baik” dari  majalah keuangan nasional InfoBank (www.hariansib.com). Berikut ini adalah  jumlah nasabah yang menyampaikan keluhan pada Bank Sumut Cabang Iskandar  Muda selama tahun 2009.
Tabel 1.1 Jumlah Nasabah Yang Menyampaikan Keluhan pada Bank Sumut Cabang  Medan Iskandar Muda selama tahun 2009 Bulan  Jumlah Nasabah Yang  Menyampaikan Keluhan Januari  92 nasabah Februari  88 nasabah Maret  85 nasabah April  70 nasabah Mei  75 nasabah Juni  77 nasabah Juli  72 nasabah Agustus  65 nasabah September  69 nasabah Oktober  71 nasabah November  65 nasabah Desember  58 nasabah Jumlah  684 nasabah Sumber ; Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah nasabah yang menyampaikan  keluhannya kepada Bank Sumut Cabang Iskandar Muda dari bulan Januari sampai  bulan Desember yakni sebanyak 684 nasabah. Data nasabah yang menyampaikan   keluhannya pada bulan Januari yakni 92 orang nasabah dan terus menurun  menjadi 58 orang nasabah pada bulan Desember.  Hal ini merupakan sebuah  prestasi atas kinerja Bank Sumut sebagai Bank Daerah Sumatera Utara dalam  meningkatkan pelayanannya baik pelayanan dalam transaksi nasabah maupun  dalam pelayanan menangani keluhan nasabah.
Penulis tertarik untuk mengetahui faktor  yang berperan terhadap  keputusan nasabah untuk menyampaikan keluhannya kepada bank tersebut dan  menuangkannya kedalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Sikap, Persepsi Nilai  dan Persepsi Peluang Keberhasilan Terhadap Keputusan Menyampaikan Keluhan  Pada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda”.
B.  Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka  dirumuskan masalah sebagai berikut : 1.  Apakah sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan  menyampaikan keluhan ? 2.  Apakah persepsi nilai berpengaruh positif dan signifikam terhadap  keputusan menyampaikan keluhan ? 3.  Apakah persepsi peluang keberhasilan berpengaruh positif dan signifikan  terhadap keputusan menyampaikan keluhan?  C. Kerangka Konseptual Kim, et al.,  (2003:357), menyatakan bahwa perilaku keluhan nasabah  bergantung pada sikap terhadap keluhan yang diajukan, nilai keluhan, dan peluang  keberhasilan keluhan yang dilakukan.
Sikap terhadap keluhan merupakan sikap nasabah yang terbentuk sebagai  respon terhadap suatu ketidakpuasan  atas produk atau layanan jasa yang  diterimanya yang memicu nasabah untuk mengeluh (Kim, et al., 2003:356).
Nasabah mengkombinasikan beberapa pengetahuan, arti dan kepercayaan tentang  produk atau merek untuk membentuk evaluasi yang menyeluruh atas suatu  tindakan yang dilakukan.
Persepsi nilai terhadap keluhan didefenisikan sebagai pandangan nasabah  terhadap keluhannya apakah sepadan dengan pengorbanannya dalam  menyampaikan keluhan (Kim, et al., 2003:357). Pengorbanan disini mencakup  waktu, biaya, dan kesabaran dari nasabah. Manfaat potensial dari perilaku keluhan  mencakup pengembalian uang, pertukaran, atau permintaan maaf. Ini  mempresentasikan keyakinan nasabah bahwa perilaku mengeluh ini sebanding  dengan upayanya melakukan keluhan. Bila nasabah yakin bahwa pengajuan  keluhan pada perusahaan merupakan perangkat untuk mencapai konsekuensi yang  diinginkan dan konsekuensi ini dirasakan bisa memberikan nilai yang  diinginkannya, maka niat untuk melakukan keluhan akan semakin besar.
Persepsi terhadap peluang keberhasilan keluhan dijabarkan sebagai  kemungkinan yang dirasakan untuk mendapatkan tanggapan langsung ataupun  perbaikan dari perusahaan atas keluhan yang disampaikan nasabah (Kim, et al.,  2003:358). Ketika nasabah yakin bahwa keluhannya akan diterima oleh   perusahaan, nasabah akan cenderung mengungkapkannya pada perusahaan  bersangkutan. Tetapi bila nasabah yakin bahwa perusahaan tidak menunjukkan  perhatian pada keluhannya, nasabah akan berpikir keluhannya tidak berarti dan  akan berhenti menjadi nasabah perusahaan tersebut.
Keputusan menyampaikan keluhan merupakan tindakan akhir dari nasabah  untuk menyampaikan keluhannya kepada perusahaan dikarenakan nasabah  mengalami ketidakpuasan terhadap produk ataupun layanan jasa yang diberikan.
Perilaku keluhan bergantung pada sikap terhadap keluhan yang diajukan, nilai  keluhan, dan kecenderungan untuk berhasil menyampaikan keluhan. Perilaku  untuk berhenti sebagai pelanggan seringkali menjadi tujuan akhir setelah keluhan  gagal.
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Kim et al.(2003)  D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah  penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam  bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2008:93). Dikatakan sementara, karena  Sikap (X1) Persepsi Nilai  (X2) Persepsi Peluang  Keberhasilan  (X3) Keputusan Menyampaikan  Keluhan  (Y)   jawaban yang diberikan baru didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh  melalui yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan pada rumusan masalah,  maka peneliti mengajukan hippotesis sebagai berikut: 1.  Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan  menyampaikan keluhan.
2.  Persepsi nilai berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan  menyampaikan keluhan.
3.  Persepsi peluang keberhasilan berpengaruh positif dan signifikan  terhadap keputusan menyampaikan keluhan.
E.  Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.  Tujuan Penelitian a.  Mengetahui apakah sikap nasabah berpengaruh secara positif dan  signifikan terhadap keputusan menyampaikan keluhan.
b.  Mengetahui apakah persepsi nilai berpengaruh secara positif dan  signifikan terhadap keputusan menyampaikan keluhan.
c.  Mengetahui apakah perpsepsi peluang keberhasilan berpengaruh  secara positif dan signifikan terhadap keputusan menyampaikan  keluhan.
2.  Manfaat Penelitian a.  Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan informasi  bagi Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda untuk terus   meningkatkan kualitas pelayanan terutama pelayanan dalam  menanggapi keluhan nasabah.
b.  Bagi Peneliti Lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan  referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian terhadap objek  ataupun masalah yang sama dimasa yang akan datang.
c.  Bagi Penulis Penelitian ini merupakan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan  teori-teori dan literatur yang diperoleh dalam perkuliahan, serta  memperdalam pengetahuan dan meperluas cakrawala berpikir ilmiah  dalam bidang pemasaran khususnya perilaku konsumen.
F.  Metodologi Penelitian 1.  Batasan Operasional Batasan operasional dalam penelitian ini adalah: a.  Variabel Independen (X) terdiri dari variabel sikap (X1), variabel persepsi  nilai (X2), dan variabel persepsi peluang keberhasilan (X3).
b.  Variabel Dependen (Y) adalah keputusan menyampaikan keluhan nasabah  pada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda.
2.  Defenisi Operasional Variabel Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah: a.  Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi  sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2008:59).
Adapun yang menjadi variabel bebas adalah:  1.  Sikap terhadap keluhan (X1), merupakan  sikap konsumen  yang  terbentuk sebagai respon terhadap suatu ketidakpuasan atas produk  atau layanan jasa yang diterimanya yang memicu nasabah untuk  mengeluh.
2.   Persepsi terhadap nilai keluhan (X2), didefenisikan sebagaipandangan  nasabah terhadap keluhannya apakah sepadan dengan pengorbanannya.
3.  Persepsi terhadap peluang keberhasilan keluhan (X3), merupakan kemungkinan yang dirasakan untuk mendapatkan tanggapan langsung  ataupun perbaikan dari perusahaan atas keluhan yang disampaikan  nasabah.
b.  Variabel terikat (Y) adalah keputusan menyampaikan keluhan pada Bank  Sumut Cabang Medan Iskandar Muda. Keputusan menyampaikankeluhan  merupakan tindakan akhir nasabah untuk menyampaikan keluhannya  kepada perusahaan dikarenakan nasabah mengalami ketidakpuasan  terhadap produk ataupun layanan jasa yang diberikan.
 Tabel 1.2 Defenisi Operasional Variabel Variabel  Indikator  Skala  Pengukuran  Sikap  (X1)  1. Langsung menyampaikan keluhan.
2. Wajib untuk menyampaikan keluhan.
3. Melakukan pertimbangan terhadap keluhan.
Skala Likert Persepsi  Nilai (X2)  1. Keluhan layak untuk disampaikan.
2. Keluhan yang disampaikan sebanding  dengan usaha yang dikeluarkan.
3. Keluhan tersebut bermanfaat bagi nasabah  lainnya.
Skala Likert Persepsi  peluang  keberhasilan (X3)  1. Berpeluang besar direspon oleh Bank Sumut.
2. Keluhan berpeluang besar untuk segera  diproses.
3. Keluhan berpeluang besar ditangani oleh  manajemen puncak atau orang yang  memiliki wewenang dalam perusahaan.
4. Ketidakpuasan tidak terjadi lagi.
Skala Likert Keputusan  Menyampaik an Keluhan (Y) 1. Menyampaikan keluhan melalui alternatif  penyampaian keluhan.
2. Menyampaikan keluhan pada kunjungan  berikutnya ke Bank Sumut.
3. Menyampaikan keluhan dengan informasi  dari kerabat, teman atau nasabah lain.
Skala Likert Sumber : Foedjiawati dan Samuel (2007)  3.  Skala Pengukuran Variabel Pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan  menggunakan Skala Likert, yang merupakan alat untuk mengukur sikap,  pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada  setiap jawaban akan diberikan skor (Sugiyono, 2008:132). Pengukuran dengan  skala likert ini dilakukan dengan pembagian : a.  Jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1.
b.  Jawaban tidak setuju diberi skor 2.
c.  Jawaban kurang setuju diberi skor 3.
d.  Jawaban setuju diberi skor 4.
e.  Jawaban sangat setuju diberi skor 5.
4.  Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda di  Jl. Iskandar Muda No.49 Medan. Waktu penelitian di mulai dari bulan November  2009 – Maret 2010.
5.  Populasi dan Sampel a.  Populasi  Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang  memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk  dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:389). Populasi  dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah yang pernah mengajukan keluhan  kepada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda.
 b.  Sampel Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling,  yakni sampel dipilih dengan kriteria tertentu (Sugiyono, 2008:392).
Kriteria dari sampel yang diambil adalah nasabah yang berusia di atas 20  tahun. Tujuan dari penetapan kriteria ini adalah dapat menggambarkan tingkat  kematangan pola pikir nasabah dan juga tingkat sensitivitas emosinya terhadap  niat mengajukan keluhan kepada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda.
Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Umar,  2005:78). Yaitu tehnik pengambilan sampel dimana peneliti menggunakan sampel  dari populasi dengan rumus :   N  n = —————  1 + Ne 2  Dimana :  n = jumlah sampel N = ukuran populasi e = taraf kesalahan Sehingga jumlah sampel yang diperoleh adalah :   684  n = ——————  = 87.2 (dibulatkan menjadi 87)  1 + 684(0,1) 2 Maka jumlah sampel yang digunakan sebesar 87 sampel dari seluruh  populasi.
6.  Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni data primer dan  data sekunder.
 a.  Data primer Yakni data yang diperoleh secara langsung dengan cara memberikan  daftar pertanyaan (questionnaire).
b.  Data sekunder Yakni data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku,  jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian yang  dilakukan.
7.  Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan  menggunakan beberapa teknik, antara lain: a.  Daftar Pertanyaan (questionnaire)  Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara  memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang tertulis  kepada responden untuk dijawabnya.
b.  Studi Pustaka Merupakan pengumpulan data dan informasi yang diperoleh dari bukubuku literatur, jurnal, majalah, dan situs internet yang berhubungan  dengan penelitian.
8.  Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah  suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid berarti  instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai   sasaran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan  benar.
Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya.
Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama  diperoleh hasil yang tidak berbeda (Sugiyono, 2008:172). Uji validitas dan  reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 14.0 for  windows.
9.  Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias  dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria  persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni: 1.  Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah  data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan  dengan menggunakan pendekatan  kolmogrov-smirnov. Dengan  menggunakan tingkat signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi  normal (Situmorang dkk., 2008:62).
2.  Uji Heteroskedastisitas Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai  tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik  adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan  menggunakan uji Glejser  dengan pengambilan keputusan jika variabel  independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen,  maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas.
 Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat  disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varians residual suatu  periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya.
3.  Uji Multikolinearitas Artinya variabel indepen dengan dengan yang satu dengan yang lain dalam  model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk  mengetahui ada tidaknya gejala multikololinearitas dapat dilihat dari  besarnya nilai Tolerance  dan VIF (Varience Inflation Factor) melalui  program SPSS. Tolerance  mengukur variabilitas variabel terpilih yang  tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa  dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi  multikolinearitas (Situmorang dkk,2008:104).
10. Metode Analisis Data a.  Metode Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah,  menyajikan dan menginterpretasikan data sehingga diperoleh gambaran yang  jelas mengenai masalah yang dihadapi dan hasil perhitungan.
b.  Analisis Regresi Linier Berganda Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (sikap, persepsi  nilai, dan persepsi peluang keberhasilan) dan variabel terikat (niat mengajukan  keluhan), maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan  bantuan program software SPSS 14.0 for Windows. Adapun model persamaan  yang digunakan adalah sebagai berikut:  Dimana: Y  = Keputusan menyampaikan keluhan pada Bank Sumut  Cabang  Iskandar Muda a  = Konstanta b1, b2, b3  = Koefisien Regresi X1  = sikap X2  = persepsi nilai X3  = persepsi peluang keberhasilan e  = standar error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai  uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya,  disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima. Dalam analisis regresi ada tiga jenis kriteria ketepatan, yakni: 1.  Uji F hitung Uji F hitung dilakukan untuk melihat secara serentak bagaimana  pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesa yang  digunakan dalam uji F hitung ini adalah: H0 : b1, b2, b3 = 0, artinya variabel bebas (X1, X2, X3) secara serentak  tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).
H0 : b1, b2, b3 ≠  0,  artinya  variabel  bebas  (X1, X2, X3) secara serentak  berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan (KPK) yaitu: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e  H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% H0 diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5% 2.  Uji t hitung Uji t hitung dilakukan untuk nelihat secara parsial bagaimana pengaruh  variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan  dalam uji t hitung ini adalah sebagai berikut: H0 : b1 = 0, artinya variabel bebas (X1, X2, X3) secara parsial tidak  berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).
H0  : b2    0,  artinya  variabel  bebas  (X1, X2, X3) secara parsial  berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan (KPK) yaitu: H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% H0 diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% 3.  Uji Koefisien Determinan (R 2 )  Pengujian koefisien determinan (R 2 ) digunakan untuk mengukur  proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas yang diteliti yakni  sikap (X1), persepsi nilai (X2), dan persepsi peluang keberhasilan (X3)  terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan menyampaikan keluhan  pada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda .
Koefisien determinan berkisar antara 0 sampai dengan 1 (0 < R 2  < 1).
Hal ini berarti R 2 = 0 menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh antara  variabel terikat, dan bila R 2 mendekati 1 (satu) menunjukkan semakin  kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi