BAB I.
PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang.
Pada zaman
globalisasi saat ini, suatu organisasi akan menghadapi persaingan yang cukup pesat. Organisasi adalah sekelompok orang (dua
atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Suatu organisasi yang
baik mempunyai tujuan yang hendak
dicapai. Tujuan tersebut meliputi
keuntungan, kelangsungan hidup dan
pertumbuhan.
Untuk mencapai tujuan
tersebut suatu organisasi mengkombinasikan sumber-sumber dayanya dengan sistem manajemen efektif dan
efisien dan mampu menunjang jalannya operasi organisasi secara berkelanjutan terus-menerus.
Salah satunya adalah meningkatkan efektivitas kerja pegawai dengan menerapkan suatu
strategi. Dalam meningkatkan efektivitas kerja suatu organisasi membutuhkan fungsi manajemen
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian. Fungsi manajemen
tersebut dilakukan guna menyatukan usaha dan setiap individu atau unit kerja yang ada dalam organisasi dengan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seberapa baik sebuah organisasi memperoleh, memelihara,
dan mempertahankan sumber-sumber daya manusianya
merupakan determinan utama dari keberhasilan dan kegagalannya. Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas yang
perlu di dalam semua organisasi. Titik fokusnya adalah orang-orang. Orang-orang merupakan
darah organisasi. Tanpa mereka, tidak akan ada kebutuhan akan sistem manajemen sumber daya
manusia, program-program ataupun prosedurprosedur.
Menurut Hasibuan (2003:105),
Efektivitas merupakan suatu keadaan keberhasilan kerja yang sempurna sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Supaya dapat menjamin suatu keberhasilan
usaha dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan dalam suatu organisasi perlunya pengaruh dari struktur organisasi
sehingga dapat menimbulkan kuantitas kerja, kualitas kerja, dan pemanfaatan waktu. Etzioni (Tangkilisan, 2005:139) mengemukakan bahwa Efektifitas adalah tingkat sejauh mana suatu
organisasi yang merupakan sistem sosial dengan segala sumber daya dan sarana tertentu yang tersedia memenuhi tujuan-tujuannya tanpa
pemborosan dan menghindari ketegangan
yang tidak perlu diantara anggota-anggotanya”. Pabundu (2006:16), Efektifitas kerja adalah
suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan
kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan manajemen yang efektif disertai dengan manajemen yang efesien.
Siswanto (2005: 85)
Struktur organisasi dapat menspesifikasikan pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktifitas
yang beraneka ragam yang dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat
spesialisasi aktifitas kerja. Menurut
Daft (2002: 395) struktur organisasi sangat penting dalam meningkatkan
efektivitas kerja, karena struktur
organisasi terdapat fungsi manajemen yang berkaitan dengan penetapan tugas-tugas, pengelompokkan tugas-tugas ke
dalam departemen-departemen dan pengalokasian sumber daya, serta penyebaran sumber daya organisasi
untuk meraih tujuan-tujuan strategis. Penyebaran
sumberdaya dicerminkan melalui pembagian tenaga kerja perusahaan kedalam departemen-departemen atau pekerjaan-pekerjaan
spesifik lini wewenang formal, dan mekanisme pengkoordinasian tugas-tugas organisasi
yang beragam jika fungsi manajemen tersebut
baik maka efektifitas kerja semakin baik.
Menyadari pentingnya peranan struktur
organisasi dalam meningkatkan efektifitas kerja, sehingga penulis tertarik untuk memilih judul
struktur organisasi dan efektifitas kerja sebagai objek pembahasan dalam skripsi ini. Sedangkan
alasan penulis memilih Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara sebagai
organisasi yang akan diteliti adalah organisasi tersebut merupakan sebuah
organisasi yang terdiri dari orang-orang yang berbeda latar belakang, tujuan, kepentingan, dipersatukan, dan
diselaraskan dalam bekerjasama sehingga dapat dikoordinir, diintegrasi dan dimotivasi ke
arah pencapaian tujuan.
Balai Laboratorium
Kesehatan Propinsi Sumatera Utara tersebut salah satu Laboratorium Kesehatan Pemerintah ditingkat propinsi yang
merupakan bagian dalam pemeriksaan laboratorium
dibidang jaringan pelayanan kesehatan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Instansi pemerintah tersebut telah
mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki mutu pelayanan baik dari aspek teknis maupun
administrasi. Dalam rangka menngantisipasi aspirasi yang berkembang dimasyarakat dengan
berpedoman kepada keputusan MenPAN No. 81 tahun 1993 tentang Pedoman Tata Laksana
Pelayanan Umum dan Instruksi Menkes No. 828/Menkes/VII/1999
tentang pelaksanaan pelayanan prima dibidang kesehatan. Adapun seksiseksi pada Balai Laboratorium
Kesehatan Propinsi Sumatera Utara yaitu Seksi Tata-Usaha, Seksi Mikrobiologi, Seksi Immunologi, dan Seksi
Patologi. Pimpinan Balai Laboratorium
Kesehatan Propinsi Sumatera Utara selalu
memperhatikan dengan cara menilai setiap perkembangan pegawai dalam melakukan aktifitasnya demi
tercapainya efektifitas kerja pada Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera
Utara, penilaian yang diberikan pimpinan dapat dilihat dari Tabel 1.1 Tabel 1.1 Prestasi Pelatihan Individu (dalam
satuan orang) Tahun 2010 Tahun Pelatihan Nilai Pelatihan
Seksi Tata Usaha Mikrobiologi
Immunologi Patologi 2010 P1
2 3 1 P2
20 12 19 17 P3 4
5 3 1 24
19 25 19 Sumber: Balai Laboratorium Kesehatan
Propinsi Sumatera Utara (2010) data diolah Keterangan: P1 = Penilaian pelatihan
yang diberikan nilai 1,4– 2,1 dinyatakan dengan nilai lebih baik.
P2 = Penilaian
pelatihan yang diberikan nilai 0,6 – 1,4 dinyatakan dengan nilai cukup baik P3 = Penilaian pelatihan yang diberikan nilai
-0,6 – 0,6 dinyatakan dengan nilai kurang baik.
Dari tabel tersebut
dapat dilihat jelas bahwa pelatihan pegawai Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dalam
pelaksanaan kegiatan pada beberapa seksi sudah memperoleh penilaian yang baik tetapi masih
ada juga penilaian yang belum baik pada tiap-tiap seksi. Pimipinan
Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara juga memperhatikan kinerja pegawai dalam mencapai tujuan pada
Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, penilaian yang diberikan pimpinan dapat
dilihat dari Tabel 1.2 Tabel 1.2 Prestasi
Sasaran Kinerja Individu (SKI) (dalam Satuan Orang) Tahun 2010 Tahun SKI Nilai SKI
Seksi Tata Usaha Mikrobiologi Immunologi
Patologi PJ2 4 10
3 5 PJ3 20
9 22 14 24
19 25 19 Sumber: Balai Laboratorium Kesehatan
Propinsi Sumatera Utara (2010) data diolah Keterangan: PJ (Performance) =
Penilaian Jabatan terhadap pegawai dalam menyelaraskan nilai kinerja unit dengan kinerja individu, dan penilaian yang
diberikan berdasarkan hasil laporan
tahunan serta dilakukan pada saat bulan maret setiap tahun.
PJ1 (Performance) =
Penilaian yang diberikan dengan ukuran
nilai lebih dari 100% dan dinyatakan
lebih baik.
PJ2 (Performance)=
Penilaian yang diberikan dengan ukuran nilai 95 – 100% dan dinyatakan baik.
PJ3 (Performance) =
Penilaian yang diberikan dengan ukuran nilai 80 – 95% dan dinyatakan kurang baik. Tabel 1.2 menunjukkan bahwa beberapa pegawai
masih mendapatkan penilaian yang belum
baik dalam menempuh sasaran kinerja individu Hal ini menunjukkan belum
maksimalnya peranan dari masing-masing
individu dalam mencapai sasaran kinerja. Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Struktur
Organisasi Terhadap Efektifitas Kerja pada Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera
Utara”. 1.2 Perumusan Masalah.
Adapun rumusan
masalah adalah “Apakah struktur organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan efektifitas
pegawai pada Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara?”.
1.3 Tujuan
Penelitian.
Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh struktur organisasi
terhadap peningkatan efektifitas kerja pada Balai Laboratorium Kesehatan
Propinsi Sumatera Utara.
1.4 Manfaat
Penelitian.
Penelitian ini
dapat memberikan dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak. Adapun manfaat penulisan penelitian ini antara lain:.
a. Bagi Organisasi.
Hasil penelitian
ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk terus meningkatkan pelaksanaan efektifitas kerja b. Bagi Penulis.
Penelitian ini
memberi kesempatan untuk menerapkan teori-teori dan literatur yang diperoleh di bangku perkuliahan, dan
membandingkannya dengan praktek yang ada di lapangan. Dengan demikian akan menambah
pemahaman dalam pelaksanaan efektifitas kerja
c. Bagi Pihak Lain .
Penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun
masalah yang sama dimasa yang akan datang,
maupun untuk penelitian lanjutan.
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi