Selasa, 25 Maret 2014

Skripsi Manajemen: STRATEGI PEMASARAN MULTI LEVEL MARKETING DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PADA PT. ORINDO ALAM AYU



BAB I PENDAHULUAN
 1.1.  Latar Belakang Masalah 
Pemasaran merupakan salah satu fungsi penting dalam suatu perusahaan  yang menghasilkan pendapatan untuk kontinuitas aktivitasnya. Segala biaya yang  telah dikeluarkan dan berapapun besarnya harus ditutupi, bahkan lebih dari itu  perusahaan juga harus mampu menghasilkan pendapatan yang jauh lebih besar  dari keseluruhan biaya yang telah dikeluarkan, yang merupakan laba dan menjadi  tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan.

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan  kelompok mendapat kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,  menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Defenisi ini  berdasarkan pada konsep inti, yaitu: kebutuhan, keinginan dan permintaan;  produk nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar dari  pemasaran serta pemasar. (Kotler, 2000:11) Strategi pemasaran yang ditetapkan oleh sebuah perusahaan untuk  mencapai tujuan strategis perusahaan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh  manajemen perusahaan agar bisa mencapai suatu posisi dalam pasar sasaran harus  bisa dilaksanakan sepenuhnya dan idealnya posisi tersebut dapat terlihat pada  akhir masa strategi tersebut.
Fungsi pemasaran melibatkan hampir seluruh fungsi di dalam sebuah  perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya dan secara sadar atau tidak, fungsi   pemasaran juga berfungsi sebagai koordinator bagi fungsi lainnya. Fungsi  pemasaran harus mampu untuk menciptakan suatu barang atau jasa yang benarbenar dapat memenuhi permintaan konsumen, tersedia pada saat dibutuhkan,  dapat diperoleh dengan harga yang wajar, dan dengan komunikasi terlebih dahulu  melalui media yang ada. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan akan menetapkan  strategi pemasaran yang tertuang dalam rencana dan kebijakan perusahaan.
Seiring perkembangan dan kemajuan di bidang manajemen di dunia, maka  para ahli ide bisnis (business idea) mulai dari memikirkan suatu cara berbisnis  yang baru, yaitu dengan menggunakan konsep jaringan manusia dengan terlebih  dahulu menciptakan kepentingan/keperluan dari para individu/sumber daya  manusia yang terlibat dalam bisnis tersebut.
Bisnis yang menggunakan konsep jaringan manusia dinamakan sebagai  “Network Marketing”, yang kemudian berkembang dengan pesat sampai saat ini,  dimana banyak sekali bermunculan perusahaan-perusahaan yang berbasis jaringan  di Indonesia. Sistem pemasaran yang dimaksud tersebut yaitu Multi Level  Marketing (MLM). MLM (pemasaran berjenjang) adalah sistem penjualan yang  memanfaatkan konsumen sebagai tenaga penyalur secara langsung.
(http://www.google.co.id:wikipedia,2009).
Menurut Rozi (2003:11), MLM adalah organisasi yang terdiri dari  sekelompok orang distributor dimana setiap orangnya melakukan sedikit  penjualan eceran kepada diri mereka sendiri maupun kepada orang lain  (customer). Istilah ini menunjukan pada metode atau sistem pemasaran dengan  menggunakan jaringan kerja.
 Saat ini ada lebih dari enam puluh perusahaan MLM yang terdaftar di  APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia). Perusahaan-perusahaan ini  menjual beberapa jenis produk seperti perawatan kulit, suplemen tubuh, produk  kosmetik, produk fashion, dan lain-lain.  Berikut adalah 10 peringkat teratas  perusahaan MLM yang paling diminati, dapat dilihat pada Tabel 1.1 yaitu: Tabel 1.1 Perusahaan Multi Level Marketing di Indonesia No  Nama Perusahaan  Merek Produk  Nama Produk Jumlah  Anggota Aktif 1  PT. Orindo Alam Ayu  Oriflame  Cosmetics  70.000-80.000 2  PT. Amindoway Indonesia  Amway Cosmetics & Skin care,  Supplement, dll 50.000  3  PT. Sinergiplasindo  Dinamika Sinergiplasindo Cosmetics, food  supplement 40.000  4  PT. Nadja Sukses Utama  Sophie Martin Fashion, Accessoris,  cosmetics ±50.000  5  PT. Solaraja Persada Jaya Prime & First New  World Skin care, cosmetics,  food supplement, body  line 500-1000  6  PT. Kangsen Kenko  Indonesia Kangsen Kenko  Cosmetics, health food  40.000  7  PT. Dura Estetika Tama  Duraskin  Cosmetics  ±20.000 8  PT. Nusa Selaras Indonesia  Nu Skin Cosmetics, food  supplement  ±40.000  9  PT. Avon Indonesia  Avon  Cosmetics  55.000 10  PT. Nugra Aloeverindo  Forever living Cosmetics, Skins care,  Health care 40.000  Sumber : www.apli.or.id/Detil Anggota.asp, 31 Desember 2008, diolah penulis.
Dari tabel 1.1. penulis melihat hingga data terakhir diambil, bahwa PT.
Orindo Alam Ayu memiliki jumlah keanggotaan aktif yang paling besar  dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Padahal PT. Orindo Alam  Ayu hanya memiliki produk kosmetik saja. Dan saat ini PT. Orindo Alam Ayu  merupakan perusahaan direct selling kosmetik No. 1 di dunia dengan  perkembangan yang sangat signifikan, pangsa pasarnya luas karena kosmetik  dipakai segala lapisan. (www.oriflame.co.id,Februari 2009).
 Dengan semakin maraknya perusahaan yang berbasis jaringan, maka  semakin banyak juga masyarakat  yang tertolong perekonomiannya dengan  menjalankan bisnis yang berbasis jaringan ini.
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk menganalisis kekuatan dan  pengaruh daripada perusahaan berbasis jaringan tersebut dalam menghadapi  persaingan dengan perusahaan-perusahaan sejenis dan menuangkannya kedalam  skripsi yang berjudul “Strategi pemasaran MLM dalam menghadapi persaingan  pada PT. ORINDO ALAM AYU, Cabang Medan”.
1.2.  Perumusan masalah  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya  maka penulis menetapkan masalah sebagai berikut : “Apakah strategi pemasaran  MLM  pada PT. ORINDO ALAM AYU, Cabang Medan  sudah baik   dalam  menghadapi Persaingan?” 1.3. Hipotesis Seperti yang kita ketahui bahwa tujuan penelitian adalah untuk menelaah  hubugan sistematis antara dua variabel. Hipotesis dapat didefenisikan sebagai  pernyataan tentang sifat dan realita yang dapat diuji kebenarannya yang  dirumuskan untuk pengujian empiris. Tanpa adanya hipotesis proses  pengumpulan data menjadi sia-sia. Untuk itu penulis mengemukakan hipotesis  sebagai berikut : “Strategi pemasaran MLM yang diterapkan PT. ORINDO   ALAM AYU, Cabang Medan sudah cukup baik karena mendapat respon positif  dari pasar”.
1.4.   Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1.  Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dituangkan dalam tulisan ini adalah  ”untuk mengetahui bagaimana sebenarnya strategi pemasaran MLM dalam  menghadapi persaingan pada PT. ORINDO ALAM AYU, Cabang Medan.” 1.4.2.  Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini, penulis merasakan manfaat yang dapat diperoleh  sejumlah pihak. Manfaat ini antara lain :  a.  Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam menerapkan kebijakan  strategi pemasaran yang lebih baik dalam menghadapi persaingan.
b.  Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi yang  nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian  yang sama pada masa yang akan datang.
c.  Bagi Penulis Menambah wawasan dan pengetahuan penulis sehingga dapat  membandingkan antara teori  yang diperoleh diperkuliahan dengan  penerapannya.
 1.5.  Metode Penelitian 1.  Lokasi dan waktu penelitian Lokasi penelitian dilakukan di PT. ORINDO ALAM AYU yang  berlokasi di Jl. Ir. Juanda no. 24 medan. Waktu penelitian penulis lakukan dengan  penelitian riset skripsi pada bulan Juni 2009 sampai September 2009.
2.  Jenis data Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai  sumber, dan berbagai cara (Sugiyono, 2003:129-139). Dilihat dari pengumpulan  data penelitian ini menggunakan 2 (dua) jenis data, yakni: a.  Data Primer merupakan hasil wawancara langsung dengan responden  dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan dengan  melakukan pencatatan langsung.
b.  Data Sekunder merupakan data baku pelengkap yang diperoleh dari  sumber-sumber lain yang telah diolah seperti buku-buku pendukung dari  perpustakaan, data-data pendukung dari internet dan gambaran perusahaan  dari pihak perusahaan.
3.  Teknik Pengumpulan Data a.  Wawancara  Penelitian dilakukan dengan mengadakan komunikasi kepada pimpinan  maupun pihak karyawan perusahaan dan para Networker yang dapat  memberi keterangan yang berhubungan dengan penelitian.
 b.  Observasi  Penelitian yang dilakukan dengan meninjau langsung pada objek  penelitian dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan.
c.  Studi Dokumentasi Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data dan informasi dari bukubuku, jurnal, dan internet yang berkaitan dengan penelitian.
4.  Metode Analisis Data Dalam menganalisis data dan informasi yang diperoleh baik secara  kepustakaan maupun dari lapangan dilakukan dengan metode analisis sebagai  berikut:  a.  Metode Analisis Deskriptif, yaitu metode analisis dengan mengumpulkan,  mengklarifikasikan, menginterpretasikan, dan menganalisis agar diperoleh  gambaran yang jelas mengenai bagaimana strategi pemasaran MLMpada  PT. ORINDO ALAM AYU, Cabang Medan dalam menghadapi persaigan  dengan perusahaan – perusahaan MLM lainnya.
b.  Metode Analisis Deduktif, yaitu penarikan kesimpulan berdasarkan teori  yang telah diterima sebagai suatu keberadaan umum mengenai masalah  yang dihadapi. Dengan membandingkan antara kenyataan terhadap teori  yang telah diterima sebagai suatu keberadaan umum mengenai masalah  yang dihadapi. Dengan membandingkan antara kenyataan terhadap teori,  sehingga diketahui penyimpangan  – penyimpangan yang ada untuk   membuat kesimpulan dan mengemukakan saran untuk menyelesaikan  masalah yang dihadapi.
c.  Matriks Evaluasi Posisi dan Tindakan Strategis (Strategic Position and  Action Evaluation/SPACE Matrix).
Matriks ini digunakan untuk mengetahui apakah strategi yang digunakan  sekarang sudah baik atau tidak. Apabila sudah baik dapat diberi masukan  strategi yang lebih baik lagi untuk masa yang akan datang.
Menurut David (2006:292) tahap – tahap untuk menggunakan Matriks  SPACE adalah sebagai berikut : i.  Pilih serangkaian variabel  untuk mendefenisikan kekuatan  keuangan  (financial strength/FS), keunggulan kompetitif  (competitive advantage/CA), stabilitas lingkungan (environmental  stability/ES), dan kekuatan industri (Industrial Strength/IS).
ii.  Beri nilai yang berkisar antara +1 (terburuk) hingga +6 (terbaik)  untuk masing – masing variabel yang membentuk dimensi FS dan  IS. Beri nilai berkisar antara -1 (terbaik) hingga -6 (terburuk) untuk  masing –masing variabel yang membentuk dimensi ES dan CA.
Pada sumbu FS dan CA, buat perbandingan terhadap pesaing. Pada  sumbu IS dan ES, buat perbandingan dengan industri lain.
iii.  Hitung nilai rata – rata untuk FS, CA, IS, dan ES dengan  menjumlahkan nilai yang diberikan kepada variabel dari setiap dimensi dan kemudian membaginya dengan jumlah variabel yang  disertakan dalam dimensi tersebut.
 iv.  Tempatkan nilai rata – rata untuk FS, IS, ES, dan CA untuk sumbu  yang sesuai dalam Matriks SPACE.
v.  Tambahkan dua nilai pada sumbu x dalam gambar titik hasil pada  x. Tambahkan dua nilai pada sumbu y dan gambar titik hasil pada  y, gambar perpotongan dari titik xy yang baru.
vi.  Gambar vektor arah dari titik asal Matriks SPACE melalui titik  perpotongan yang baru. Vektor ini mengungkapkan tipe strategi  yang direkomendasikan untuk perusahaan : Agresif, Kompetitif,  Defensif, atau Konservatif.
Matriks SPACE FS (Financial Strength) Konservatif  Agresif CA (Competitive Advantage)  IS (Industrial Strength) Defensif  Kompetitif ES (Environmental Stability)   

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi