Sabtu, 19 April 2014

Skripsi Hukum: ANALISIS MANAJEMEN KAS PADA PT. WIKA BETON WILAYAH PENJUALAN I

BAB 1 .
PENDAHULUAN .
A. Latar Belakang .
 Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama kegiatan  operasional perusahaan dan tidak akan terlepas dari kegiatan yang berhubungan  dengan kas. Bila pemakaian dana tidak terkontrol akan berakibat kas kosong. Kas  perusahaan yang kosong menyebabkan terganggunya semua kegiatan operasional  perusahaan. Manajemen atas arus keluar- masuknya dana perusahaan yang terkontrol  akan menunjukkan kredibilitas perusahaan yang baik di dunia bisnis.

 Dalam kondisi kas yang buruk, manajemen dituntut untuk segera membenahi  keuangan perusahaan.Usaha mengatasi situasi tersebut akan mengarah kepada  pengawasan arus kas, (arus kas masuk maupun arus kas keluar) dengan penataan  yang baik atas manajemen arus kas.
Kas adalah aktiva lancar atau kekayaan perusahaan yang dapat digunakan  untuk membayar kegiatan operasional perusahaan atau dapat digunakan untuk  membayar kewajiban saat ini. Wujud dari kas dapat berupa uang kertas / logam,  simpanan bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik, dana kas kecil, cek, bilyet giro, dan  sebagainya. Perlu diperhatikan, kas bukan merupakan persediaan barang dagangan,  piutang, tanah ataupun bangunan yang kita miliki. Memang hal-hal tersebut bisa  dijadikan uang namun biasanya akan membutuhkan waktu, yang kadang kala  memakan waktu cukup lama. Dimana Kas memegang peranan penting dan menjadi  salah satu pusat perhatian dan pengawasan dalam menunjang kegiatan operasi  perusahaan sehari-hari.
 Menurut Munawir (2004 : 158) Pengertian kas adalah sebagai berikut: Kas  merupakan uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan,  termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari para pelanggan dan  simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand deposit, yaitu simpanan  di bank yang dapat diambil kembali (dengan menggunakan cek atau bilyet). Kas dan  bank juga meliputi uang tunai dan simpanan-simpanan di bank yang langsung dapat  diuangkan pada setiap saat tanpa mengurangi nilai simpanan tersebut. Kas dapat  terdiri dari kas kecil atau dana-dana kas lainnya seperti penerimaan uang tunai.
Dari definisi tersebut diatas dapatlah di tarik kesimpulan bahwa kas adalah  seluruh uang tunai uyang tersedia, baik di laci, di dompet, tabungan di bank, maupun  dalam deposito yang jatuh temponya di bawah satu tahun.dan bentuk-bentuk lainnya  yang dapat diuangkan setiap saat apabila perusahaan membutuhkan.   Perlu diingat, apabila kita memiliki perusahaan atau sebuah usaha yang  menguntungkan, tidak secara otomatis hal tersebut dapat meningkatkan jumlah kas  atau uang di tangan. Sebagai contoh yang ekstrem, kita menjual barang dengan sistem  kredit maka tentunya kita tidak akan menerima uang untuk saat ini.
Bahkan yang lebih berbahaya adalah penjualan secara kredit (piutang), dimana  penjualan tersebut belum tentu dapat kita tagih semuanya, yaitu misalnya terjadinya  kredit macat yang bisa disebabkan kesengajaan pelanggan yang tidak mau menepati  janji atau wanprestasi , penundaan pembayaran dan lain sebaginya.
 Disisi lain kita harus segera membeli barang dagangan atau membayar gaji  karyawan yang harus dibayar segera, sementara piutang atau tagihan yang ada belum  dapat ditagih, jadi meningkatnya keuntungan belum tentu sejalan dengan  meningkatnya jumlah uang di tangan kita. Singkatnya kita tidak bisa membayar  sesuatu dengan keuntungan, namun hal tersebut hanya bisa dibayar dengan uang atau  kas.
Titik berat pengaturan aliran kas adalah masalah bagaimana kita dapat  mengatur dengan baik pemasukan dan pengeluaran uang. Dalam bisnis maupun  rumah tangga, pemantauan yang ketat mengenai keluar masuknya uang adalah tugas  berat, bahkan menjadi faktor kunci keberhasilan. Dalam kasus yang ekstrem,  perusahaan boleh jadi mengalami kerugian yang sangat besar namun tetap dapat  berjalan dengan baik. Prinsip utamanya adalah selama uang yang masuk lebih besar  dibandingkan dengan pengeluaran yang ada, maka bisnis tersebut masih dapat  dijalankan.
Sumber-sumber pemasukan uang adalah, misalnya kita mendapatkan uang  dari pelanggan, mendapatkan suntikan modal dari investor atau bisa juga dengan  berutang kepada pihak ketiga. Perlu diperhatikan dengan berutang kepada pihak  ketiga, misalnya kepada bank, kita memiliki kewajiban untuk membayar kembali  sesuai jadwal pembayaran yang ada. Kewajiban ini yang mungkin dapat  memberatkan pengeluaran uang dalam masa yang akan datang. Sehingga perlu  diperhitungkan dengan cermat sebelum kita memutuskan menggunakan pinjaman  Manajemen aliran kas yang baik sebenarnya relatif mudah. Kiatnya adalah  mengetahui dengan baik untuk apa uang yang akan keluar dan masuk, Kapan uang   akan keluar dan masuk, serta dari mana uang akan masuk, Ke mana uang akan  keluar, dan bagaimana mengatur keluarnya- masuk uang, sehingga kita dapat  menyediakan uang tersebut tepat pada saatnya. Apabila kita membutuhkan tambahan  uang kita juga harus mengerti dengan baik, dari mana kita bisa memenuhi kebutuhan  tambahan uang yang dibutuhkan. Langkah yang baik dan perlu dilakukan adalah  membuat perkiraan aliran kas untuk periode yang mendatang. Langkah pertama  dengan membuat proyeksi aliran kas untuk minimal satu minggu ke depan. Kemudian  meningkat menjadi proyeksi aliran kas bulanan dan akhirnya tahunan. Jika hal ini  dapat dilakukan, niscaya kelangsungan bisnis dapat lebih terjaga.
Semakin sering membuat proyeksi aliaran kas, maka akan semakin mudah dan  dapat memperkirakan dengan pasti berdasarkan pengalaman yang telah dimiliki.
Akhirnya dalam bisnis ataupun mengelola keuangan keluarga maka penting bagi kita  untuk dapat menjaga agar pemasukan senantiasa lebih besar dari pada pengeluaran.
Arus kas masuk dan arus kas keluar harus diupayakan seimbang, artinya tidak  terjadi saldo kas yang berlebihan ataupun keuntungan. Saldo kas yang berlebihan dari  kebutuhan akan mengorbankan kegiatan operasional perusahaan karena tertanam  jumlah uang kas yang tidak produktif. Tetapi sebaliknya saldo kas yang defisit akan  menyebabkan kegiatan perusahaan akan terganggu. Dengan demikian diperlukan  adanya penyusunan anggaran penerimaan dan pengeluaran kas yang baik, sehingga  menghasilkan jumlah saldo yang optimal agar dapat menunjang aktivitas perusahaan.
Jumlah kas yang optimal berarti dapat membiayai operasi perusahaan sehari-hari dan  kewajiban finansial perusahaan tetap pada saat ditagih. Semakin besar jumlah kas  yang tersedia di perusahaan, maka semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Akan   tetapi,persediaan kas yang terlalu besaryang berarti likuiditasnya tinggi, bukan berarti  perusahaan tersebut baik. Adanya persediaan kas yang terlalu besar berakibat  pemanfaatan kas tersebut kurang efisien karena kas tersebut menganggur dan tidak  menghasilkan keuntungan.
Manajemen atau pengelolaan kas yang efektif sangat diperlukan agar arus kas  masuk dan arus kas keluar dapat seimbang. Berdasarkan latar belakang diatas Penulis  tertarik untuk melakukan penelitian secara langsung untuk mengetahui sejauh mana  pelaksanaan manajemen kas yang dilakukan oleh PT. Wika Beton Sumatera Utara  dengan memilih judul “ANALISIS MANAJEMEN KAS PADA PT WIKA  BETON SUMATERA UTARA”.
B. Perumusan Masalah  Sebuah perusahaan saat ini terbilang sukses karena bisa memetik keuntungan  atau laba yang besar, jumlah asetnya pun besar. Akan tetapi, tatkala perusahaan mulai  kesulitan untuk membayar tagihan dan memenuhi keperluan yang ada, maka itu  tandanya mulai terjadi masalah. Masalah tersebut menyangkut aliran keluar  masuknya uang yang tidak seimbang atau dengan kata lain lebih besar pengeluaran  dibandingkan dengan pemasukan. Adapun perumusan masalah yang diangkat dalam  Tugas Akhir ini adalah “ Bagaimana Manajemen Kas Yang Dimiliki Oleh PT.

WIKA Beton Dalam Kegiatan Operasional Perusahaannya ”.
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi