Selasa, 22 April 2014

Skripsi Hukum: PEMBINAAN KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL DI MARKAS PUSAT POLISI MILITER ANGKATAN DARAT

BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang Masalah.
Keberadaan Pegawai Negeri di Indonesia bermula sejak bangsa  Indonesia membentuk pemerintahan yang merdeka dan berdaulat pada tahun  1945. Pada saat itu Pegawai Negeri yang ada berasal dari (bekas) pegawai  Pemerintahan Kolonial Belanda, bekas pegawai Kolonial Jepang  dan  Pegawai yang masuk setelah Pemerintah Republik Indonesia dibentuk.

Seiring dengan pembentukan berbagai badan kelengkapan negara dalam  bentuk berbagai departemen serta badan-badan lainnya, sejak saat itu timbul  kebutuhan untuk menata birokrasi dalam berbagai lembaga-lembaga negara.
Secara bersamaan diatur pula Sumber Daya Manusia yang merupakan tugas  penting lainnya yang harus dilakukan oleh para pemimpin negara Republik  Indonesia pada saat itu.
  Burhanudin A.Tayibnapis, Administrasi Kepegawaian Suatu Tinjauan Analitik,  (Jakarta :  Pradnya  Paramita, 1995), hal. 1.
Setiap organisasi pemerintah maupun swasta senantiasa berupaya  untuk tetap hidup, tumbuh dan berkembang. Terlebih lagi dalam menghadapi  perubahan yang bergulir sejalan dengan adanya Reformasi yang ditandai  dengan terbentuknya masyarakat yang kian kritis. Hal tersebut akan  menjadikan suatu tantangan dan sekaligus sebagai peluang bagi organisasi  untuk mengatur strategi. Agar organisasi tetap tegar dalam menghadapi  berbagai perubahan diperlukan sumber daya  aparatur yang berkualitas,  berkemampuan dan profesional:   “Salah satu sumber daya aparatur yang mempunyai peranan  dalam menyelenggarakan tugas-tugas umum pemerintahan  dan pembangunan adalah Pegawai Negeri. Pemerintahan  akan berjalan dengan baik dan tertib apabila didukung oleh  sumber daya aparatur yang mampu, terampil dan penuh  disiplin. Oleh karena itu, masalah peningkatan dan  pengembangan pegawai selalu menjadi perhatian dari setiap  instansi pemerintah”.
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) secara Makro adalah  penting  dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan pembangunan secara  efektif.
 Apabila kita bicara secara mikro, dalam arti dilingkungan suatu unit  kerja (departemen atau lembaga-lembaga lain), maka SDM yang dimaksud  adalah tenaga kerja, pegawai dan karyawan.
 Dengan demikian pengembangan SDM secara mikro di suatu  organisasi sangat penting dalam mencapai hasil kerja yang optimal. Oleh  sebab itu modal pokok yang penting untuk dapat mengejar ketertinggalan  dari negara maju adalah SDM, karena SDM merupakan unsur terpenting  yang dimiliki oleh organisasi yang mempunyai rasio, perasaan, serta harkat  dan martabat yang harus diakui dan dihormati.
 Pada hakikatnya peningkatan  mutu dan pengembangan wawasan  seorang pegawai merupakan tanggungjawab dan usaha pribadi, tetapi walau  Pemberdayaan SDM secara  maksimal dapat mendukung kelancaran tugas organisasi secara efektif dan  efisien.
 Soekidjo Notoatmodjo, Pembangunan Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2003), hal.9.
 Ibid, hal. 3.
 Sondang P.Siagian , Kerangka Dasar Ilmu Administrasi,  (Jakarta : PT Asdi Mahasatya, 2001), hal.165.
 bagaimanapun juga dalam hal ini organisasi memberikan kesempatan  kepada pegawai. Dalam Organnisasi pegawai bekerja dimotivasi oleh  adanyan kesempatan untuk maju. Oleh karena itu pegawai menginginkan  suatu kemajuan dalam hidupnya, dalam organisasi kesempatan untuk maju  disebut sebagai promosi.
Promosi adalah sebagai langkah pembinaan tenaga kerja mutlak  dilakukan manajemen pemerintahan, karena promosi dianggap sebagai  suatu kegiatan yang telah mendapatkan prioritas perencanaan sebelumnya,  bukan hanya merupakan hadiah atas prestasi yang telah dicapai melainkan  suatu langkah yang wajar terhadap pengembangan karier seseorang, karena  merupakan langkah penyegaran serta untuk mengisi beberapa jabatan yang  telah kosong. Seringkali dalam promosi jabatan menghadapi hal-hal diluar  kekuasaan pegawai, misalnya keputusan dan referensi pimpinan, adanya  kandidat lain yang sama kualitasnya dan sebagainya.
Dalam rangka program Promosi jabatan bagi pegawai, pimpinan  organisasi perlu memikirkan dan melaksanakan penempatan pegawai dalam  jabatan secara hati-hati dan cermat. Oleh karena itu perlu dilakukan  penetapan kriteria terlabih dahulu, karena kriteria tersebut dipakai sebagai  standart dan telah ditetapkan dapat menjamin dalam menetapkan siapa yang  berhak untuk segera dipromosikan.
Penempatan jabatan seharusnya terencana dan tertata dengan baik  agar memberikan kepuasan kerja bagi pegawai bahkan memberikan motivasi  untuk meningkatkan prestasi kerja. Pengisian jabatan yang dilakukan  semata-mata karena meneruskan tradisi atau budaya dan dikarenakan  kedekatannya pada pimpinan maka akan sulit untuk membawa perubahan  bagi organisasi. Sedangkan pemimpin yang tepat dan terlatih dengan baik   akan membawa organisasi pada pencapaian tujuan. Pemimpin  yang  berkualitas memiliki strategi untuk mencapai keberhasilan organisasi serta  mampu mencegah penyimpangan dalam organisasi.
Menurut Syuhadhak, prinsip pokok penempatan dalam jabatan adalah  menempatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat (The Right Man In  The Right Place).
 B.  Perumusan Masalah.
Namun pada kenyataanya penempatan jabatan  seseorang sering tidak tepat dalam penempatannya.
Dengan mempertimbangkan keterbatasan kemampuan dan waktu  penulis, penelitian ini memfokuskan kepada “Pembinaan Karier Pegawai  Negeri Sipil Di Markas Pusat Polisi Militer Angkatan Darat”, atas dasar  tersebut diharapkan pegawai lebih termotivasi dalam melakukan  pekerjaannya guna memperoleh jabatan dan tugas yang baru melaluai suatu  sistem pembinaan karier yang tertata dan sehat sehingga tewujud suatu  aparatur dan organisasi pemerintahan yang akuntabel dan berkualitas.
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah diatas, maka secara  singkat pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah : 1.  Bagaimanakah mekanisme pelaksanaan promosi jabatan di  Markas Pusat Polsi Militer Angkatan Darat.
2.  Hal-hal apa saja yang dapat menghambat pelaksanaan promosi  jabatan di Markas Pusat Polisi Militer Angkatan Darat.
 Mokhamad Syuhadhak, Administrasi Kepegawaian Negara, (Jakarta : PT Midas Surya Grafinddo, 1996),  hal. 89.
 C.  Tujuan Penulisan.
Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan:  1.  Untuk mengetahui bagaimana mekanisme pelaksanaan promosi  jabatan di Markas Pusat Polsi Militer Angkatan Darat.
2. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menghambat  pelaksanaan promosi jabatan di Markas Pusat Polsi Militer Angkatan  Darat.
D.  Manfaat Penulisan.
Diharapkan karya akhir ini dapat bermanfaat dengan optimal, baik  secara akademis maupun praktis. Adapun penelitian ini memiliki manfaat  sebagai berikut : 1.  Manfaat Akademis : -  Penelitian ini ditujukan untuk menambah pengetahuan  dibidang manajemen sumber daya manusia terutama adalah  yang berhubungan dengan promosi jabatan.
2.  Manfaat Praktis : -  Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan  untuk memperbaiki kebijakan promosi jabatan di Markas Pusat  Polisi Militer Angkatan Darat.
E.  Keaslian Penulisan.
Berdasarkan hasil penelusuran kepustakaan, ternyata penulisan yang  berkaitan dengan “Analisis Pembinaan Karier Pegawai Negeri Sipil Di Markas  Pusat Polisi Militer Angkatan Darat “, belum pernah ada yang melakukan.
 Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa penulisan ini asli dan dapat  dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
F.  Metodologi Penulisan.
Penulisan ini merupakan studi kepustakaan, yaitu data diperoleh dari  berbagai buku-buku atau literatur yang terkait dengan topik, dokumendokumen hukum resmi atau media massa. Oleh karena itu, data-data yang  diperoleh yaitu dengan mengadakan : 1.  Data primer adalah data utama yang bersumber langsung dari  peraturan perundang-undangan, buku-buku literatur ilmu hukum dan  tulisan majalah hukum serta artikel-artikel yang ada hubungannya  dengan masalah yang diteliti melalaui penelitian kepustakaan.
2 .  Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh melalaui  penelitian lapangan dengan menggunakan antara lain teknik  wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan  tulisan ini.
Setelah data primer dan data sekunder diperoleh maka dilakukan  analisa data secara kualitatif, kemudian pembahasan berdasarkan  permasalahan yang diteliti.
G.  Sistematika Penulisan.
Sistematika pembahasan yang digunakan dalam penelitian ini dibagi  kedalam 5 (lima) Bab, yang secara rinci diurai sebagai berikut : Bab I :  Pendahuluan, menguraikan Latar Belakang Penelitian,  Perumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan,   Keaslian Penulisan, Metodologi Penulisan dan Sistematika  Penulisan.
Bab II:  Tinjauan Teoritis, menjelaskan Negara Sebagai Sebuah  Organisasi Kekuasaan, Pegawai Negeri Sebagai Organ Negara,  Manajemen Kepegawaian Dan Manajemen Pegawai Negeri  Sipil (PNS) Dalam Hukum Kepegawaian.
Bab III:  Pengaturan Pembinaan Dan Klasifikasi Jabatan Pegawai Negeri  Sipil  Indonesia, menjelaskan tentang Pengaturan Pembinaan  Pegawai Negeri Sipil, Klasifikasi Jabatan Pegawai Negeri Sipil,  Pembinaan Karier Pegawai Negeri Sipil Melalui Jabatan  Fungsional dan Pengaturan Jabatan Fungsional Menurut  Undang-Undang.
Bab IV:  Pembinaan Karier PNS Di Markas Pusat Polisi Militer Angkatan  Darat, menjelaskan tentang Pembinaan Karier Pegawai Negeri  Sipil Di Markas Pusat Polisi Militer Angkatan Darat, Kondisi  Yang Dihadapi Dalam Pembinaan Karier Di Markas Pusat Polisi  Militer Angkatan  Darat serta Upaya-Upaya Meningkatkan  Pembinaan Pegawai Negeri Sipil.
Bab V:  Menguraikan Kesimpulan mengenai permasalahan yang diteliti  dan Saran dari seluruh bab pembahasan.

  
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi