Jumat, 30 Mei 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS DETERMINAN PERMINTAAN KREDIT UMUM PEDESAAN PADA PT. BRI

BAB I .
PENDAHULUAN .
1.1 Latar Belakang.
Perekonomian merupakan sektor yang sangat penting dan menjadi salah satu  fokus pemerintah dalam membuat berbagaikebijakan untuk mencapai kesejahteraan. Sedemikian pentingnya sektor perekonomian ini sehingga dalam setiap pembuatan  kebijakan harus mempertimbangkan  segala aspek yang mungkin dapat  mempengaruhinya baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif.

Perekonomian suatu negara disamping memerlukan program yang terencana dan  terarah untuk mencapai sasaran, faktor lainnya adalah dibutuhkan modal atau dana  pembangunan yang cukup besar. Program-program pembangunan tersebut disusun  oleh lembaga-lembaga perekonomian yang telah ditentukan. Lembaga-lembaga  perekonomian ini bahu-membahu mengelola dan menggerakkan semua potensi  ekonomi agar berdaya dan berhasil guna secara optimal. Lembaga keuangan  khususnya perbankan mempunyai peranan yang strategis dalam menggerakkan  perekonomian suatu negara.
Bank merupakan lembaga yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana  dari mayarakat dan menyalurkan kembali danatersebut kepada masyarakat serta jasa  lainnya (Kasmir, 2004:11). Jadi, Bank sebagai intermediasi memobilisasi dana dari  masyarakat yang mempunyai kelebihan dana dan menyalurkan kembali dana tersebut  kepada masyarakat yang kekurangan dana melalui kredit.
       Perbankan pada masa sebelum deregulasi yakni tahun 1980 an sangat ketat  dipengaruhi oleh berbagai kepentingan ekonomi dan politik dari pengsuha yang  dalam hal ini adalah pemerintah. Bank-bank yang ada tidak secara tegas diarahkan  untuk mengmbangkan perekonomian rakyat seluas-luasnya. Penekanan kebijakan  yang berkaitan dengan sektor perbankan hanyapada kegiatan usaha-usaha besar dan  program-program pemerintah, kedaan padamasa ini juga ditandai dengan belum  adanya peraturan dan perundang-undangan yang secara khusus mengatur dunia  perbankan (Tjoekam, H. Moh. 1999:5)  Dunia perbankan mengalami perkembangan yang pesat pasca deregulasi  perbankan 1 Juni 1983 yang memberikan keleluasaan kepada bank-bank untuk  menentukan suku bunga deposito dan dihapusnyacampur tangan pemerintah terhadap  penyaluran kredit. Kemudian pada tahun 1988 pemerintah orde baru mengeluarkan  paket kebijaksanan yang formatif dalam bidang perbankan yang dikenal dengan pakto  88 yang ditujukan untuk mendorong serta meningkatkan efisiensi dan  profesionalisme dunia usaha.
Kondisi perbankan pada masa sebelum deregulasi tidak dapat ditemui pada  masa setelah deregulasi. Hal ini dapat dilihat dari adanya peraturan-peraturan yang  memberikan kepastian hukum, jumlah bank swasta bertambah banyak, tingkat  persaingan bank yang semakin kuat, kepercayaan masyarakat terhadap bank semakin  meningkat, kegiatan perbankan menjadi lebih luas terhadap perubahan situasi dan  mobilisasi dana melalui sektor perbankan yang semakin besar.
       Bank sebagai lembaga keuangan yang berfungsi sebagai penghimpun dana  dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana ke masyarakat melalui kredit  memperoleh keuntungan terbesar dari kredit. Kredit berarti suatu kegiatan  memberikan nilai ekonomi (economic value) kepada seseorang atau badan usaha  berlandaskan kepercayaan saat itu,  bahwa nilai ekonomi yang sama akan  dikembalikan kepada debitur (bank) setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan  kesepakatan yang sudah disetujui antara kreditur (bank) dan debitur (user).
Kredit merupakan sumber pendapatan yang terbesar bagi bank, dibandingkan  sumber pendapatan lainnya. Kredit dalam neraca bank merupakan penggunaan dana,  namun bagi perusahaan yang mendapat bantuan dari bank, merupakan sumber dana.
Bahkan dikatakan kredit sebagai sumber dana pembangunan karena kredit merupakan  sumber dana bagi berbagai lapisan pengusaha dan berbagai lapisan masyarakat, yang  secara makro merupakan unsur dalam pembangunan sebuah negara  (Mahmoeddin,1994:11). Bank sebagai perusahaan pemberi kredit (money lender)  mempunyai berbagai sumber pendapatan, seperti provisi dari berbagai jasa bank, dan  bunga sebagai imbalan jasa kredit. Kalau dilihat dalam komposisi rugi laba bank,  maka dominasi pendapatan dari bunga,merupakan porsi yang terbesar.
Kredit Umum Pedesaan (KUPEDES) adalah salah satu fasilitas kredit yang  disediakan oleh BRI Unit (bukan oleh Kantor Cabang BRI atau Bank lain), untuk  mengembangkan atau meningkatkan usaha mikro dan kecil yang layak. Bank BRI         adalah salah satu bank yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha  mikro, kecil yang menjangkau sampai ke masyarakat pedesaan.
Pada tahun 1998 kondisi beberapa indikator perbankan berada pada keadaan  yang buruk, dimana perbankan nasional mulai menghadapi masalah menigkatnya  kredit macet. Hal ini sejalan dengan meningkatnya pemberian kredit oleh bank  kepada nasabah. Tingginya kredit macet terutama disebabkan karena perbankan  selama berpuluh-puluh tahun tidak mempraktekkan secara sungguh-sungguh dan  konsisten prinsip-prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.
Sektor pariwisata adalah salah satu sektor ekonomi yang menunjang  pertumbuhan ekonomi. Sektor pariwisatamendatangkan devisa bagi Indonesia.
Dampak yang paling jelas akibat adanya pariwisata adalah mendatangkan  keuntungan, dimana masyarakat penerima wisatawan tersebut dapat meningkatkan  tingkat pendapatan dan standard hidup ( Nyoman :1994).
Parapat sebagai daerah tujuan wisatasangatlah bergantung kepada sektor  pariwisata. Selain bertani, masyarakat parapat mengembangkan usaha mikro, seperti  pedagang souvenir, pedagang buah, usaha rumah makan, dan usaha penyewaan  fasilitas permainan air. Keuntungan yang mereka peroleh tergantung kepada jumlah  wisatawan yang berkunjung, tak jarang mereka sering kekurangan modal. Saat  pengunjung meningkat maka masyarakat semakin bergairah untuk melakukan kredit,  karena masyarakat membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya.
       Permintaan terhadap kredit umum pedesaan ini juga sangatdipengaruhi oleh  suku bunga kredit. Suku Bunga adalah balas jasa yang diterima oleh bank apabila  bank memberikan kredit. Kebijakan suku bungakredit dilakukan dengan cara apabila  semakin besar jumlah pinjaman dan jangkawaktu untuk membayar maka semakin  tinggi tingkat suku bunganya.
Berdasarkan uraian di atas penulis ingin menganalisa lebih lanjut mengenai “  Analisis Determinan Permintaan KreditUmum Pedesaan (KUPEDES) Pada PT.
BRI Persero ( Studi Kasus : Unit BRI Parapat )”.
1.2 Perumusan Masalah  Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan yang  akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :  1.  Berapa besarkah pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap permintaan  kredit umum pedesaan (KUPEDES) PT. BRI Persero unit Parapat?  2.  Berapa besarkah pengaruh tingkat suku bunga kredit terhadap permintaan  kredit umum pedesaan (KUPEDES) PT. BRI Persero unit Parapat?  3.  Berapa besarkah pengaruh jumlah wisatawan terhadap permintaan kredit  umum pedesaan (KUPEDES) PT. BRI Persero unit Parapat?         1.3 Hipotesa  Hipotesa adalah jawaban sementara dari permasalahan yang menjadi objek  penelitian, dimana tingkat kebenarannyamasih perlu di uji. Berdasarkan  permasalahan di atas maka hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah :  1.  Jumlah (NPL)Non Performing Loandengan permintaan kredit umum  pedesaan (KUPEDES) terdapat hubungan yang positif, cateris paribus.
2.  Tingkat suku bunga kredit dengan permintaan kredit umum pedesaan  (KUPEDES) terdapat hubungan yang negatif, cateris paribus.
3.  Jumlah wisatawan dengan permintaankredit umum pedesaan (KUPEDES)  terdapat hubungan yang positif, cateris paribus.
1.4 Tujuan Penelitian  Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :  1.  Untuk mengetahui berapa besarkah pengaruh jumlahNon Performing Loan (NPL) terhadap permintaan kredit umum pedesaan (KUPEDES).
2.  Untuk mengetahui berapa besarkahpengaruh tingkat suku bunga kredit  terhadap permintaan kredit umum pedesaan (KUPEDES).
3.  Untuk mengetahui berapa besarkah pengaruh jumlah wisatawan terhadap  permintaan kredit umum pedesaan (KUPEDES).
       1.5 Manfaat Penelitian  Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :  1.  Kalangan akademis / mahasiswa ; hasil penelitian ini akan bermanfaat sebagai  bahan informasi atau referensi bagi penelitian dan penulisanselanjutnya di  bidang-bidang yang relevan.
2.  Kalangan masyarakat luas / nasabah ; hasil penelitian ini dapat bermanfaat  sebagai edukasi dan informasi untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan  dengan pelayanan kredit dan hubungan dengan aspek kemudahan, keamanan  dan kelancaran bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kredit.
3.  Kalangan Bankir ; hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi  perusahaan / bank dalam meningkatkan mutu pelayanan pemberian kredit  kepada nasabah (masyarakat).

   

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi