Jumat, 30 Mei 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS KAUSALITAS ANTARA KREDIT INVESTASI YANG DI SALURKAN BANK UMUM DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI

BAB I .
PENDAHULUAN .
1.1 Latar Belakang Masalah.
Bank sebagai lembaga keuangan mempunyai peran yang penting dalam  meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Standar ekonomi tentang investasi  memaparkan bahwa ketersediaan dana dalam perekonomian merupakan salah satu  langkah awal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, sehingga peranan bank juga  penting dalam menghimpun dana dari masyarakat. Sebagai badan usaha tentunya  mempunyai strategi dalam rangka memobilisasi dana dari masyarakat. Dalam  kaitannya dengan pemanfaatan dana dari masyarakat tidak bisa dipungkiri bahwa  peranan dunia perbankan sangat besar sebagai lembaga keuangan yang peran penting  dalam sirkulasi dana bank, dimana  merupakan badan usaha yang berfungsi  menghimpun dana dari pihak ketiga dan menyalurkannya kembali dalam berbagai  alternatif investasi usaha dalam rangka meningkatkan perekonomian bangsadan taraf  hidup rakyat pada khususnyasesuai dengan fungsinya menghimpun dana dari  masyarakat.
Nilai jumlah tabungan masyarakatmempunyai pengaruh terhadap  investasi yang akan di biayai bank umum pemerintah di Sumatera Utara, maka pihak  bank itu sendiri harus melakukan pemberian kredit dengan hati – hati sebab akan  terkait dengan banyak sektor usaha.  Karena tujuan investasi bank adalah        meningkatkan pendapatan yang maksimal dengan resiko yang minimum. Oleh karena  itu bank harus melihat hal –hal yang mempengaruhi investasi. Investasi menempatkan  dana dan uang dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu  atas usaha atau dana tersebut. Investasi yang dilakukan perusahaan – perusahaan  dapat berupa pembelian barang modal riil untuk mendirikan perusahaan baru ataupun  perusahaan yang ada. Investasi merupakan salah satu komponen penting dalam GDP  dan mempunyai peranan penting dalam permintaan agregat. Oleh karena itu, tanpa  investasi tidak akan ada ekspansi ekonomi.
Menurut Nuryakin dan Wajiyo (2006), secara natural, bank tidak berbeda  dengan perusahaan komoditas atau perusahaan jasa lainnya. Dalam hal ini, bank  menghasilkan output berupa kredit dari input berupa dana simpanan masyarakat.

Dengan melakukan proses produksi seperti itu, bank menjembatani kepentingan  pihak pemilik dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Dengan kata lain,bank  menjalani fungsinya sebagai lembaga intermediasiFungsi bank yang pokok adalah  sebagai intermediasi dan transmisi dimana menggambarkan kedudukan bank sebagai  jantung dan urat nadi kehidupan ekonomi, sehingga berpengaruh besar terhadap  investasi, distribusi, produksi, penghasilan, tingkat harga, dan sebagainya. Bank  menjalankan dengan berbagai cara diantaranya memberi pelayanan kepada  masyarakat, memberi kredit usaha dengan resiko usaha yang dihadapi oleh bank,  salah satunya resiko investasi.
Dalam menjalani peran penting dalam intermediasi keuangan dalam  penyediaan dana dari kelebihan dan kekurangan unit, bank, bank - bank umum        tertentu, memperkuat perekonomian dengan menyediakan kebutuhan kredit kepada  nasabah dan memberikan tempat yang nyaman untuk keseimbangan uang individu (  Mercy Ada Anyiwe, 2003). Bank bukanlah perusahaan jasa biasa. Kegiatan  perbankan menempati posisi yang penting dalam tataran perekonomian makro. Hal  ini disebabkan karena bank selain memiliki fungsi sebagai lembaga intermediasi,  bank juga memiliki fungsi sebagai media transmisi kebijakan moneter Bank Sentral.
Dengan fungsinya yang khusus ini, bank kemudian menjadi obyek penting dalam  analisis efektifitas kebijakan moneter.
Perkreditan tidak dapat dipisahkan dari gerak pertumbuhan ekonomi di  Indonesia dan Provinsi Sumatera Utara.Sebagaimana diketahui bahwa untuk  memenuhi kebutuhan manusia, manusia selalu berusaha untuk mencapai sasaran  tujuan dengan memanfaatkan sumber –  sumber ekonomi. Salah satunya adalah  permodalan. Bank sebagai lembaga yang memfasilitasi pemberian kredit kepada  perusahaan untuk pembiayaan barang – barang modal atau aktiva tetap perusahaan.
Ada berbagai kondisi yang dialami perusahaan dengan tingkatan yang berbeda, pada  waktu dimana pembiayaan proyek tidak mencukupi maka perusahaan memerlukan  bantuan pembiayaan dalam bentuk kreditbank. Apabila perusahaan membutuhkan  investasi baru untuk membeli barang modal. Disisi lain perusahaan seperti mesin –  mesin, kendaraan, dan lain – lain. Perkembangan pemberian kredit mengikuti  pertumbuhan ekonomi. Lee (2005), menjelaskan secara apriori setidaknya terdapat  dua kemungkinan hubungan antara variabel-variabel kredit dan variabel-variabel riil..
Pertumbuhan ekonomi menyebabkan kenaikanpermintaan terhadap produk-produk,        sehingga menghasilkan kenaikkan aktivitaspasar keuangan dan kredit. Dengan  demikian, perkembangan permintaan kredit merupakan demand-following. Teori lain,  mendalilkan jika perkembangan permintaan kredit merupakan determinan  perkembangan ekonomi. Hipotesis supply leading ini menunjukkan kausalitas berasal  dari perkembangan permintaan kredit ke arah pertumbuhan riil, dimana  perkembangan permintaan kredit merupakan necessary condition but not sufficient  untuk menjamin pertumbuhan ekonomi yang sustainable.
Menurut Djoko Retnadi ( 2006), ekspansikredit bank sangat diharapkan  karena akan dapat menjadi tambahan amunisi bagi suatu sektoruntuk dapat lebih  berkembang. Pola penyaluran kredit perbankan sejak tahun 2003 yang kurang  memberikan peluang pada pengembangan proyek baru (investasi),harus dicarikan  jalan keluarnya. Penyebab kurang tertariknya perbankan untuk membiayai proyek  baru karena tingginya risiko yang dihadapi. Suku bunga yang belum stabil pada  tingkat yang rendah, dan buruknya prasarana dan sarana ekonomi tampaknya menjadi  alasan utama masih seretnya pengucuran kredit investasi.
Pada periode 1969 – 1982, pemerintah mulai menggalakkan investasi  nasional, baik melaui anggaran pembangunan maupun partisipasi swasta. Untuk  mencapai upaya yang dimaksud, pada tanggal 1 April 1969 bank sentral  mengeluarkan ketentuan tentang kredit investasi berjangka waktu tiga sampai lima  tahun dengan suku bunga relative rendah. Untuk mendorong bank – bank pemerintah  berpartisipasi dalam program kredit investasi, Bank Indonesia mentediakan kredit  likuiditas dengan suku bunga rendah. Sementara itu untuk mengarahkan kredit        investasi kepada proyek – proyek yang produktif, pemberian kredit berpedoman pada  Daftar Skala Prioritas ( DSP) yang di keluarkan Badan Koordinasi Penanaman  Modal ( BKPM ) ( Aulia Pohan, 2008 :151).
Peranan kredit investasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di  Provinsi Sumatera Utara dapat berarti penciptaan lapangan pekerjaan, pemerataan  kesempatan berusaha melalui alokasi  pemberian kredit menurut prioritas  pembangunan dan golongan ekonomi sehingga pada gilirannya dapat memperluas  pemerataan hasil – hasil pembangunan.  Mengingat peranan kredit investasi  sedemikian pentingnya dalam pertumbuhan perekonomian Sumatera Utara  khususnya, dan Indonesia pada umumnya, menjadi pertimbangan pemerintah, bahwa  kebijakan perkreditan juga harus disesuaikan dengan tantangan yang dihadapi untuk  menghindari resiko kredit macet, suku bunga yang belum stabil pada tingkat yang  rendah, dan buruknya prasarana dan sarana ekonomi.
Berbagai studi empiris mengaitkan bahwa pertumbuhan kredit menjadi  penggerak pertumbuhan ekonomi seperti yang dilteliti Moustain (2004) bahwa  pertumbuhan GDP yang positif muncul selamaperiode dimana ketersediaan uang dan  pemberian kredit oleh sektor perbankan bagi ekonomi sebagai hasil dari tingkat  perekonomian yang semakin tinggi. Begitu juga studi yang dilakukan Chaido Dritsaki  (2006) bahwa terdapa bilateral causal relationshipantara perkembangan pemberian  kredit dan pertumbuhan ekonomi. Adapun penelitian Kar and Pentecost (2000)  tentang perkembangan kredit dan pertumbuhan ekonomi di Turki dengan  menggunakan Granger Causality Test, mereka menemukan bahwa arah hubungan        antara pemberian kredit dan pertumbuhan ekonomi adalah sensitif untuk memilih  ukuran perkembangan kredit di Turki. Dan mereka menyimpulkan bahwa tidak  mudah untuk menerima pendapat bahwa pemberian kredit mengakibatkan  pertumbuhan, atau pemberian kredit akibat dari pertumbuhan. Dan bagaimanapun,  hasil penelitian mereka daloam studi kasus di Turki pemberian kredit mengakibatkan  pertumbuhan ekonomi.
Secara teori sendiri kredit investasi memiliki hubungan kausalitas yang  positif. Hubungan dua arah ini terjadi karenasemakin tinggi kredit yang di salurkan  oleh pihak bank, maka akan memacu meningkatnya pertumbuhan pembiayaan,  ekspansi, dan rehabilitasi perusahaan, yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kredit investasi digunakan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, dimana kredit  investasi sebagai fungsi pertumbuhan ekonomi.Pihak bank akan menyalurkan kredit  investasi tersebut dengan memperhitungkan dan mempertimbangkan kondisi ekonomi  dan pertumbuhan ekonomi pada saat itu untuk menghindari kemungkinan terjadinya  kredit macet, maka pertumbuhan ekonomi merupakan fungsi dari kredit. Ini  merupakan tugas bank sentral untuk menetapkan peraturan dan membuat kebijakan  untuk memajukan perkembangan yang sehat mengenai urusan kredit, dan akan  berdampak pada bank – bank yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
Maka penulis tertarik untuk menganalisis tentangKausalitas antara Kredit  Investasi yang di Salurkan Bank – Bank Umum dengan Pertumbuhan Ekonomi  di Sumatera Utara dalam bentuk skripsi        1.2 Perumusan Masalah  Berdasarkan latar belakang yang  telah diuraikan diatas, maka  permasalahan yang dikaji dan di bahas dalam penelitian ini adala sebagai berikut:  1.  Bagaimana perkembangan kredit investasi dan pertumbuhan ekonomi di  Sumatera Utara?  2.  Bagaimana kausalitas antara kredit investasi dan pertumbuhan ekonomi di  Sumatera Utara?  1.3 Hipotesis  Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian  yang kebenarannya harus di uji secara empiris. Berdasarkan perumusan masalah  diatas, maka hipotesisnya adalah terdapat hubungan kausalitas antara kredit  investasi dengan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara, cateris paribus.
1.4 Tujuan Penelitian  Adapun tujuan penelitian ini adalah :  1.  Untuk mengetahui seberapa besar perkembangan kredit investasi dan  pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara.
2.  Untuk mengetahui hubungan kausalitasantara kredit investasi dengan  pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara.



Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi