BAB I.
PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang.
Pertumbuhan ekonomi
merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunan suatu negara. Dalam pelaksanaan
pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi
yang tinggi merupakan sasaran utama bagi negara yang sedang berkembang. Hal ini
dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian
tingkat kesejahteraan hidup yang lebih baik bagi penduduknya. Selain itu dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga dimaksudkan
untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain. Seperti halnya Indonesia yang terus menggalakkan pertumbuhan
ekonomi untuk mengejar ketertinggalan dari
negara lain.
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah
satu wacana yang paling menonjol adalah
mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada wacana lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan barang-barang secara
bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi
menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu
ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian perekonomian
bangsa tersebut. Bagi Indonesia, sebagai
salah satu negara yang sedang berkembang,
pembangunan ekonomi merupakan instrumen utama untuk mencapai cita-cita nasionalnya. Ada indikator yang digunakan
untuk mengukur keberhasilan pembangunan ini di antaranya adalah pertumbuhan ekonomi yang
di ukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB).
Permasalahan yang
terkait dengan PDB Indonesia dapat diawali dengan pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dari
tahun ke tahun. Dari pencermatan yang dilakukan
dapat dilihat bagaimana peran ekspor yang dijadikan sebagai motor penggerak
bagi pertumbuhan mengalami peningkatan
dalam kontribusinya pada pertumbuhan. Pengutamaan ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak
tahun 1983. Sejak saat itu, ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi
seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi dari penekanan pada industri
substitusi impor ke industri promosi ekspor.
Ekspor memiliki
peran yang penting dalam waktu-waktu mendatang, apalagi dengan digulirkannya perundingan-perundingan WTO
menuju perdagangan dunia tanpa hambatan.
Konsumen dalam
negeri membeli barang impor atau konsumen luar negeri membeli barang domestik, menjadi sesuatu yang sangat lazim.
Persaingan sangat tajam antarberbagai produk.
Selain harga,
kualitas atau mutu barang menjadi faktor penentu daya saing suatu produk.
Perdagangan internasional mempunyai peranan
yang sangat penting baik di negara maju
maupun di negara sedang berkembang. Pada umumnya negara-negara sedang berkembang, seperti Indonesia, mengandalkan
kelancaran arus pendapatan devisa dan kegiatan
ekonominya yang berasal dari ekspor dan dalam dunia modern seperti sekarang ini
hampir semua negara mengikuti proses
pembangunan yang menggantungkan diri pada ekspor sebagai penggerak pertumbuhan ekonominya (the
export-led growth hypothesis). Hal ini sejalan
dengan pendapat Soekartawi (1991), alasan yang mendesak mengapa suatu negara perlu menggalakkan ekspor adalah untuk
meningkatkan kekayaan negara yang berarti pula akan meningkatkan pendapatan per kapita
masyarakat.
Peranan ekspor
terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia, selalu menarik
untuk diteliti secara teori maupun empirik.
Selama dua dekade
terakhir ini sudah banyak studi empirik yang telah dilakukan untuk meneliti berapa besar peranan ekspor dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi di suatu negara
atau hipotesis yang menyatakan bahwa ekspor (pertumbuhan ekspor) akan mendorong
pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan
pertumbuhan ekspor yang tinggi akan menghasilkan
devisa bagi suatu negara dan selanjutnya dapat digunakan untuk membiayai impor dan untuk pembangunan sektor-sektor di
dalam negeri. Karena secara teoritis (hipotesis)
dapat dikatakan bahwa ada korelasi yang positif antara pertumbuhan ekspor dan pertumbuhan ekonomi disatu pihak dan
peningkatan cadangan devisa, pertumbuhan impor, pertumbuhan output di dalam negeri,
peningkatan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan masyrakat serta pertumbuhan Produk
Domestik Bruto (PDB) dipihak lainnya.
Secara ringkas
dapat dikatakan bahwa dalam dunia yang sudah global ini, hampir tidak ada lagi satu negara pun yang
benar-benar mandiri, tapi satu sama lain saling membutuhkan dan saling mengisi. Kenyataan ini
lebih meyakinkan kita akan bertambah pentingnya
peranan perdagangan internasional dalam masa mendatangdemi kepentingan ekonomi nasional. Dalam hal ini, hubungan
ekonomi internasional dalam suatu negara ditunjukkan oleh kegiatan perdagangan
perdagangan yang meliputi kegiatan ekspor impor sebagai salah satu komponen penting dalam
hubungan ekonomi luar negeri. Ekspor akan memperluas pasar barang buatan dalam negeri
dan ini memungkinkan perusahaanperusahaan dalam negeri mengembangkan
kegiatannya. Impor juga dapet memberikan sumbangan kepada pertumbuhan ekonomi karena
industri-industrinya dapat mengimpor mesin-mesin
dan bahan mentah yang diperlukannya. Di Indonesia jenis barang yang sering diperdagangkan ke luar negeri adalah barang
migas dan non migas. Barang migas meliputi minyak dan gas, sedangkan barang non migas
meliputi komoditi tradisional termasuk produk industri dan pariwisata.
Indonesia dapat
dikatakan berhasil dalam strategi pengembangan ekspor, jika laju pertumbuhan ekspornya rata-rata pertahun
tinggi dan komposisi ekspornya tidak lagi hanya didominasi oleh komoditas-komoditas pertanian
dan pertambangan (termasuk migas), serta produk-produk ekspor Indonesia sudah memasuki
pasar dunia.
Berdasarkan uraian
di atas, peranan ekspor bagi pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi bagi
pertumbuhan ekspor di Indonesia menarik untuk di teliti. Untuk itu, penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Kausalitas dan Kointegrasi Pertumbuhan Ekonomi Dengan
Ekspor di Indonesia”.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan diatas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut : 1. Berapa besar
keterbukaan ekonomi Indonesia saat ini ? 2.
Bagaimana pola atau arah hubungan kausalitas (timbal balik) antara
pertumbuhan ekonomi dan ekspor di
Indonesia ? 3. Bagaimana hubungan
kointegrasi (keseimbangan jangka panjang) antara pertumbuhan ekonomi dan ekspor di Indonesia ? 1.3 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya
harus diuji secara empiris. Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dibuat hipotesis sebagai berikut : 1.
Terdapat hubungan kausalitas antara pertumbuhan ekonomi dan ekspor di
Indonesia.
2. Terdapat hubungan kointegrasi antara
pertumbuhan ekonomi dan ekspor di Indonesia.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk
mengetahui perkembangan ekspor di Indonesia.
2. Untuk mengetahui pola atau arah hubungan
kausalitas antara pertumbuhan ekonomi dan
ekspor di Indonesia.
3. Untuk mengetahui hubungan kointegrasi antara
pertumbuhan ekonomi dan ekspor di
Indonesia.
4.
Untuk mengetahui apakah keterbukaan ekonomi Indonesia sudah cukup
mengglobal.
1.4.2 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari
penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Sebagai bahan studi dan literatur tambahan bagi mahasiswa/mahasiswi yang
ingin melakukan penelitian selanjutnya.
2. Sebagai penambah wawasan bagi peneliti yang
berkaitan dengan hubungan kausalitas dan
kointegrasi antara pertumbuhan ekonomi dan ekspor di Indonesia.
3. Sebagai masukan yang bermanfaat bagi
pemerintah atau bagi instansi-instansi yang terkait.
4. Sebagai pelengkap sekaligus pembanding
hasil-hasil penelitian dengan topik yang sama yang sudah ada sebelumnya.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi