Jumat, 30 Mei 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

BAB I.
PENDAHULUAN.
1.1. Latar Belakang.
Dalam RPJM I Tahun 2005-2009 ditegaskan bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk  mewujudkan suatu masyara adil dan makmur yang merata material dan spiritual sebagai penjabaran  dari tujuan pemerintahan negara yang tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945 dan  Pancasila. Begitupun member makna bhawa pembangunan mengutamakan pemerataan dan kesejahteraan  masyarakat sehingga masyarakat itu sendiri dapat menikmati hasil pembangunan.

Pembangunan ekonomi yang dilakukan pada berbagai sektor  hakekatnya bertujuan untuk  meningkatkan kesejahteraan (kemakmuran masyarakat secara menyeluruh) sehingga proses perobahan  struktur perekonomian, perluasan kesempatan kerja dan pengurangan tingkat kemiskinan merupakan  sasaran pokok pembangunan yang hendak dicapai. Dengan demikian  pelaksanaan pembangunan  sekaligus harus menjamin pembagian yang merata bagi seluruh rakyat sesuai dengan rasa keadilan,  dalam rangka mewujudkan keadilan sosial. Ha ini berarti pula bahwa  pembangunan tidak hanya  ditujukan untuk meningkatkan produksi, melainkan sekaligus mampu untuk mencegah jurang pemisah  yang makin melebar antara masyarakat  kaya dan yang miskin.
PDAM Tirtanadi Medan dalam keberadaannya menyediakan air bersih yang dibutuhkan oleh  masyarakat banyak, apakah rumah tangga, perusahaan dan bahkan pemerintah. Air bersih yang  ditawarkan kepada para konsumen dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan seperti : minum,  masak, mandi dan sebagainya sehingga dalam perkembangannya menunnjukkan kenaikan yang  prorsional dengan kenaikan jumlah penduduk sekaligus rumah tangga. Antisipasi terhadap kebutuhan  permintaan air bersih yang meningkat maka pihak PDAM Tirtanadi telah melakukan berbagai upaya  sehingga permintaan konsumen dapat terpenuhi.
Kerangka kebijakan air bersih di Indonesia mengacu pada pengembangan air bersih wilayah  perkotaan dengan bertumpu kepada investasi. Pendekatan investasi tersebut dipengaruhi oleh tiga  faktor: (a) karakteristik air baku, yang memperhatikan jenis sumber air, kuantitas dan kualitas, serta  debit andalan; (b) kebijakan pemerintah, yang memfokuskan kepada penataan ruang, pertumbuhan  ekonomi dan investasi, dan demografi; dan (c) teknologi produksi, yang mempertimbangkan efisiensi  ekonomi, distribusi, dan cakupan pelayanan. Secara teknis dan operasional, hal  tersebut  diimplementasikan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sebagai lembaga ekonomi penyedia  air bersih.
Permintaan akan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum untuk wilayah Kecamatan  Medan Timur semakin lama semakin meningkat sehingga perusahaan  sebagai instansi penyedia air  bersih diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kecamatan Medan Timur. Selain sektor  rumah tangga, permintaan air bersih juga berasal dari sektorsektor industri dan jasa dalam rangka  mendukung kegiatan operasional usahanya. Pihak Tirtanadi harus mampu mengatur dan menjaga  kesinambungannya sebagai penyedia air bersih dari waktu ke waktu. Ada banyak faktor yang  mendorong masyarakat baik rumah tangga ataupun industri-industri atas permintaan air bersih yang  harus dipantau oleh pihak Tirtanadi sebagai penyuplai air bersih.
Air bersih yang disalurkan oleh PDAM Tirtanadi ke semua saluran-saluran pemakai air bersih  dikontrol dengan adanya pemasangan meteran penghitung pemakaian air bersih di setiap rumah-rumah  ataupun industri-industri.  Jumlah pemakaian air bersih setiap waktunya akan tereatat dan akan  dikenakan biaya oleh pihak PDAM Tirtanadi sebagai ganti rugi atas total pemakaian air bersih yang  telah dinikmati oleh masyarakat Kecamatan Medan Timur. Kecamatan Medan Timur merupakan salah  satu kecamatan yang ada di Kota Medan dengan penduduk sebanyak 75.154 orang dengan luas 5,33  KM atau 2,01% dari luas seluruh kota Medan, dimana masyarakat yang mendapatkan pelayanan atau  sebagai pelanggan air bersih tahun 2006 sebanyak 25.161 keluarga sedangkan sebagai pelanggan  sebanyak 10.422 pelanggan atau sebesar 96% dari penduduk Kecamatan Medan Timur (Medan Dalam  Angka 2007).
PDAM Tirtanadi harus memperhatikan sumber-sumber debet air bersih yang dimiliki untuk  tetap dapat memenuhi permintaan masyarakat akan air bersih. Faktor-faktor yang dianggap sebagai  penyebab meningkatnya permintaan air bersih di Kecamatan Medan Timur harus senantiasa dijaga  dan dipantau untuk menghindari terjadinya krisis air bersih di Kecamatan Medan Timur. Sejalan  dengan keterangan di atas, maka penulis tertarik mengangkat masalah ini menjadi sebuah penelitian  yang berjudul :“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Air Bersih Di Kecamatan  Medan Timur”.
   1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini  adalah :  Bagaimana pengaruh harga air terhadap permintaan air bersih di Kecamatan Medan Timur? Bagaimana pengaruh jumlah penduduk terhadap permintaan air bersih di Kecamatan Medan  Timur?.
1.3 Hipotesa Teori empirik sebagaimana yang dikemukakan oleh Husein Umar (2007:124) sebagai berikut : Hipotesis adalah suatu proporsi, kondisi atau prinsip untuk sementara waktu dianggap benar dan  barangkali tanpa keyakinan supaya bisa ditarik suatu konsekuensi logis dan dengan cara ini  kemudian diadakan pengujian tentang kebenarannya dewngan menggunakan data empiris dari  hasil penelitian.
Berdasarkan observasi/penelitian pendahuluan di lapangan, maka penulis membuat suatu hipotesis  dalam penelitian ini adalah :  1.  Apakah ada pengaruh harga air terhadap permintaan air bersih di Kecamatan Medan Timur.
2.  Apakah ada pengaruh jumlah penduduk terhadap permintaan air bersih di Kecamatan Medan  Timur.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1.  Untuk mengetahui pengaruh harga air terhadap permintaan air bersih di Kecamatan Medan  Timur.
2.  Untuk mengetahui pengaruh jumlah penduduk terhadap permintaan air bersih di Kecamatan  Medan Timur.
1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1.  Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya terutama yang meneliti masalah permintaan  Air Minum di Kecamatan Medan Timur.
   2.  Sebagai bahan pertimbangan bagi daerah Medan dalam menentukan mengetahui faktor yang  mempengaruhi permintaan Air Minum di Kecamatan Medan Timur.
3.  Sebagai referensi bagi semua pihak.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Teori Permintaan Pada dasarnya permintaan adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan serta  kemampuan untuk membeli barang yang bersangkutan. (Suherman Rosyidi, tahun 1995:239).
Sedangkan menurut Vincent Gaspersz, permintaan (demand) dapat didefinisikan sebagai kuantitas  barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama periode waktu tertentu  berdasarkan kondisi-kondisi tertentu. (Vincent Gaspersz, tahun 1996:13).
Permintaan suatu barang atau jasa pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor,  antara lain(Vincent Gaspersz, tahun 1996:18) :  Harga dari barang atau jasa itu (the price of good)  Pendapatan konsumen (the consumers income)  Harga diri barang-barang atau jasa yang berkaitan (the price of related goods or services)     Ekspektasi konsumen yang berkaitan dengan harga barang atau jasa, tingkat pendapatan, dan  ketersediaan dari barang atau jasa itu dimasa mendatang (consumer expectations with respect  to future prise levels, income levels, and product availability)  Selera konsumen (the taste of consumers) Banyaknya konsumen potensial (the number of potensial consumersi) Pengeluaran iklan (advertising expenditure)  Atribut atau features dari produk itu (features or atributes of product)  Faktor-faktor spesifik lainnya yang berkaitan dengan permintaan terhadap produk (other demand  related factorers specific to producti) Jumlah komoditi total yang ingin dibeli oleh semua rumah tangga/konsumen disebut  jumlah yang diminta ((quntity  demand) untuk komoditi tersebut. Konsep dasar dari fungsi  permintaan untuk suatu barang atau jasa dapat dinyatakan dalam bentuk hubungan antara kuantitas  yang diminta dan sekumpulan variabel sfesifik yang mempengaruhi permintaan dari barang atau  jasa itu. Dalam bentuk model matematik konsep permintaan untuk suatu barang atau jasa  dinotasikan sebagai berikut (Vincent Gaspersz, tahun 1995:18) : Qdx = f (Px, I, Pr, Pe, Ie, Pae, T, A, F, O) Dimana : Qdx  = Kuantitas permintaan barang atau jasa X  f  = Notasi fungsi yang berarti dari atau tergantung pada  Px  = Harga dari barang atau jasa X I  = Pendapatan konsumen Pr  = Harga dari barang lain yang berkaitan Pe  = Ekspektasi konsumen terhadap tingkat pendapatannya di masa mendatang Ie  = Ekspektasi konsumen terhadap ketersediaan barang atau jasa X di masa mendatang Pae  = Ekspektasi konsumen terhadap harga barang atau jasa X di masa mendatang T  = Selera konsumen N  = Banyaknya konsumen potensial 6     A  = Pengeluaran iklan F  = Features atau atribut dari barang atau jasa itu O   = faktor-faktor spesifik yang berkaitan dengan permintaan terhadap barang atau jasa itu Kita tidak dapat memahami pengaruh setiap variabel di atas secara terpisah jika kita ingin  mengetahui apa yang terjadi manakala segalanya berubah pada waktu yang sesuai. Maka dari itu  kita hanya mempelajari pengaruh variabel-variabel tersebut satu demi satu pada saat tertentu.
Untuk maksud ini kita mempertahankan semua variabel konstan kecuali satu variabel yang kita  pelajari pengaruhnya. Kemudian kita biarkan satu variabel ini berubah dan mempelajari  bagaimana pengaruhnya terhadap kuantitas yang diminta. Dengan cara yang sama kita dapat  mempelajari semua variabel lainnya dan dengan  demikian kita dapat memahami tingkat  kepentingan masing-masing variabel. Sekali pekerjaan ini dilakukan, kita dapat menyangkut  kembali pengaruh variabel-variabel secara sendiri-sendiri untuk mengetahui apa yang akan terjadi  jika beberapa hal berubah pada saat yang sama, seperti yang sering terjadi pada prakteknya.
Mempertahankan konstan semua variabel yang ada pengaruhnya sering kali diungkapkan  dengan istilah ceteris paribus. Kalau dikatakan pengaruh harga mobil terhadap jumlah mobil yang  diminta ceteris paribus, ini dimaksudkan bahwa perubahan harga mobil mempengaruhi jumlah  mobil yang diminta jika semua faktor lain yang mempengaruhi permintaan mobil tidak berubah.
Secara konseptual untuk keperluan analisis permintaan produk, biasanya variabelvariabel yang mempengaruhi permintaan suatu produk dibagi dalam dua kelompok utama, yaitu : 1.  Variabel harga jual dari produk itu sendiri (P) 2.  Semua variabel lain diluar variabel harga jual produk itu (I, Pr, Pe, Ie, Pae, T, N, A, F, O)  yang dikategorikan sebagai variabel penentu permintaan (demand determinants). Perlu  ditekankan disini bahwa setiap produk (barang atau jasa) memiliki sekumpulan variabel ini  mempengaruhi permintaan dan sekumpulan variabel ini mempengaruhi permintaan produk itu  dengan cara yang mungkin unik untuk setiap item sfesifik.
Dalam ilmu ekonomi hubungan antara variabel harga jual dari suatu produk dan kuantitas  permintaan produk untuk suatu periode waktu tertentu, sementara semua variabel penentu     permintaan terhadap produk dibuat konstan, disebut sebagai permintaan saja. Dengan demikian  secara konseptual, fungsi permintaan dapat didefinisikan sebagai suatu tabel, grafik, atau  persamaan matematik yang menunjukkan bagaimana hubungan antara kuantitas permintaan  produk dan harga jual dari produk itu, sementara variabel-variabel lain yang dikategorikan sebagai  variabel penentu dibuat konstan (ceteris paribus). Suatu fungsi permintaan yang dipergunakan  dalam analisis permintaan yang dinyatakan secara umum dalam model matematik berikut : Qdx = f (Px, I, Pr, Pe, Ie, Pae, T,N, A, F, O) = f (Px) Tanda garis ( ) dalam fungsi di atas menunjukkan bahwa semua variabel setelah garis tegak itu  dibuat atau dianggap konstan (ceteris paribus).
Analisis permintaan ini dapat ditunjukkan dalam bentuk tabel atau grafik. Apabila  ditunjukkan dalam bentuk tabel, analisis ini disebut sebagai skedul permintaan (demand schedule),  sedangkan apabila ditunjukkan dalam grafik, analisis ini disebut sebagai kurva permintaan  (demand curve).



Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi