Jumat, 30 Mei 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN EKSPOR KOPI

BAB I.
PENDAHULUAN.
1.1  Latar Belakang.
Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan  teknologi tertentu di bidang komunikasi dan informasi telah mengakibatkan menyatunya  pasar domestik dengan pasar internasional. Indonesia sebagai salah satu Negara  berkembang telah membuka diri untuk ikut ambil bagian dalam perdagangan  internasional dan dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang sangat cepat, maka dituntut  kemampuan untuk bisa ikut bersaing di dalamnya. Untuk itu diperlukan strategi  pengembangan ekspor yang kuat dan tangguh yang dapat tercapai bilamana produk  ekspor yang pada dasarnya ditujukan untuk menciptakan struktur ekspor yang kuat dan  tangguh tersebut telah semakin beragam, penyebaran pasarnya makin luas dan  pelakunya juga makin banyak. Sehingga diperlukan adanya diversifikasi baik produk,  pasar maupun pelakunya.

Besarnya peluang ekspor di suatu daerah sangat membantu mobilitas daerah  tersebut. Daerah Kabupaten selaku daerah otonom harus dapat meningkatkan  pendapatan daerahnya. Salah satu kegiatan ekonomi peningkatan pendapatan daerah  adalah kegiatan ekspor dari sektor Industri.
Kopi sidikalang, merupakan bahan minuman yang sudah tidak asing lagi.
Sihitam dengan aromanya yang harum serta khasiatnya yang dapat memberikan       rangsangan penyegaran badan, membuat ia cukup akrap dilidah dan digemari.
Penggemarnya bukan saja bangsa indonesia tetapi juga berbagai bangsa di dunia.
Kabupaten Dairi terkenal dengan pengolahan kopi robusta dan arabica. Dalam  kancah perkopian nasional bahkan internasional, predikat Kopi Sidikalang pernah  mencapai masa keemasan. Tak heran pula bahwa kenikmatan kopi robusta itu bahkan  pernah secara ekonomis mengangkat harkat masyarakat Dairi sendiri.
Perkembangan ekspor kopi sidikalang tidak terlepas dari faktor pendukung dan  faktor penghambat. Faktor pendukung antara lain adanya kekayaan sumberdaya alam,  tenaga kerja yang murah, pertumbuhan. ekonomi yang baik dan faktor pendukung  lainnya.
Sedangkan faktor penghambat yaitu kopi sidikalang sebagai komoditi ekspor  yang diharapkan bisa mengganti salah satu peran pendapatan daerah  menghadapi  masalah yang sulit. Baik karena persaingan mutu yang tajam antara sesama negaranegara produsen maupun potensi yang berlebihan dari negara-negara maju. Pengoplosan  dengan cara mencampur bubuk kopi robusta dengan bahan lain yang mengakibatkan  mutu dan rasanya berubah pula alias anjlok. Kopi juga sangat dipengaruhi oleh fluktuasi  harga. Keitidak stabilan harga kopi ini membawa berbagai akibat terhadap produsen dan  juga konsumen kopi.
Bagi petani, kopi bukan hanya sekedar minuman segar dan berkhasiat tetapi juga  mempunyai arti ekonomi yang cukup penting. Sejak puluhan tahun yang lalu kopi telah  menjadi sumber nafkah bagi banyak petani. Tanpa pemeliharaan yang berartipun,  tanaman kopi sudah bisa memberikan hasil yang cukup lumayan untuk menambah      penghasilan, Apalagi bila pemeliharaannya dan pengolahannya cukup baik, pasti usaha  ini mendatangkan keuntungan yang berlipat ganda.
Bagi Sumatera Utara, Kopi Merupakan salah satu komoditi ekspor andalan.
Walaupun Jumlah dan nilai ekspor kopi relatif kecil jika dibandingkan dengan jenis  komoditi lainnya. Tetapi ekspor kopi sangat besar artinya bagi perekonomian Sumatera  Utara khususnya di bidang penyerapan tenaga kerja. Luas areal perkebunan kopi pada  perkebunan rakyat di Sumatera Utara saat ini lebih dari 50 ribu Ha dengan jumlah  produksi mencapai 50 ribu ton. Dengan nilai ekspor mencapai 90 juta US$.
Bagi Bangsa Indonesia,  Kopi merupakan salah satu mata dagang yang  mempunyai arti yang cukup tinggi.  Tercatat pada tahun 1988 sudah mampu  menghasilkan devisa sebesar $818,4 juta dan menduduki peringkat pertama di antara  komoditi ekspor sub sektor perkebunan  Indonesia. Sebagai negara penghasil kopi,  Indonesia memiliki pangsa produksi yang baik sehingga kopi dapat menjadi salah satu  kekuatan perekonomian dan sumber devisa utama, disamping subsektor lain.
Tabel 1.1. Luas Lahan Perkebunan Kopi Kabupaten Dairi Tahun 1994-2007 ( Ha)  Tahun  Luas Lahan  Pertumbuhan (%) 1994  18.370  -1995  19.577  6,17 1996  19.628  0,26 1997  19.911  1,42 1998  20.110  0,99 1999  20.178  0,33 2000  19.889  -1,45 2001  19.519  -1,89 2002  18.994  -2,76 2003  22.075  13,95 2004  21.067  -4,78 2005  20.352  -3,51 2006  21.000  3,0     2007  20.306  3,41 Rata-rata  20.069,7  1,08 Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Medan Berdasarkan hasil uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan  penelitian dengan judul :  “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG  MEMPENGARUHI PENAWARAN EKSPOR KOPI SIDIKALANG  KABUPATEN DAIRI” 1.2  Perumusan Masalah Bertitik tolak dari uraian diatas, maka pokok yang menjadi perumusan masalah  dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : 1.  Bagaimana pengaruh harga ekspor kopi sidikalang terhadap  Volume  ekspor kopi sidikalang Kabupaten Dairi 2.  Bagaimana pengaruh nilai kurs terhadap Volume ekspor kopi sidikalang  Kabupaten Dairi 3.   Bagaimana pengaruh total produksi kopi terhadap Volume ekspor kopi  sidikalang Kabupaten Dairi 1.3  Hipotesa Hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang menjadi  objek penelitian, yang kebenarannya masih perlu dibuktikan atau di uji melalui analisis  dan evaluasi sehingga dapat dicari hubungan antara teori dengan kenyataan yang ada      dilapangan. Berdasarkan perumusan masalah diatas maka penulis membuat hipotesa  sebagai berikut : 1.  Harga ekspor kopi mempunyai pengaruh positif terhadap volume ekspor  kopi sidikalang 2.  Nilai kurs mempunyai pengaruh positif terhadap ekspor kopi sidikalang 3.  Total produksi kopi mempunyai pengaruh positif terhadap ekspor kopi  sidikalang 1.4   Tujuan dan Manfat Penelitian Adapun tujuan dan manfaat penelitian adalah : 1.  Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga ekspor kopi Sidikalang  terhadap volume ekspor kopi Sidikalang Kabupaten Dairi 2.  Untuk mengetahui bagaimana pengaruh nilai kurs  terhadap volume  ekspor kopi Sidikalang Kabupaten Dairi 3.  Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh total produksi kopi terhadap  volume ekspor kopi Sidikalang Kabupaten Dairi Sedangkan manfaat penelitian adalah : 1.  Dapat digunakan sebagai bahan study tambahan bagi mahasiswa maupun  yang lainnya.
2.  Dapat menjadi masukan bagi peneliti-peneliti lain yang ingin melakukan  penelitian sejenis.
3.  Memberikan gambaran tentang bagaimana perkembangan kegiatan  ekspor kopi sidikalang di pasaran.
    4.  Hasil penelitian ini menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan  penulis dalam melakukan penelitian.
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1.  Perdagangan Internasional  2.1.1. Pandangan Merkantilis Mengenai Perdagangan  Teori perdagangan internasional adalah teori-teori yang mencoba memahami  mengapa sebuah negara mau melakukan kerjasama perdagangan dengan negara lain.
Filsafat ekonomi yang dikenal sebagai merkantilisme (popular dari abad keenambelas  sampai pertengahan abad kedelapan belas di Negara-negara seperti Inggris, Spanyol,  Perancis, dan Nederland) menyatakan bahwa cara yang terpenting bagi suatu Negara  untuk menjadi kaya dan berkuasa adalah mengekspor lebih banyak daripada mengimpor.
Selisihnya akan diselesaikan dengan pemasukan logam-logam mulia  sebagian besar  emas. Semakin banyak Negara memiliki emas, semakin kaya dan semakin berkuasa  Negara tersebut. Dengan demikian para merkantilisme berpendapat bahwa pemerintah  seharusnya merangsang setiap ekspor dan membatasi impor. Karena tidak semua Negara  dapat mempunyai surplus ekspor dalam waktu yang bersamaan dan jumlah emas yang  ada pada suatu waktu adalah tetap maka suatu Negara hanya dapat memperoleh  keuntungan atas pengorbanan Negara-negara lain (Dominiick, 1994).
a. Adam Smith : Keunggulan Absolut (Absolute Advantages)      Dalam tahun 1776, Adam Smith menerbitkan bukunya yang terkenal, An  Inguiry into the Nature and Causes of The Wealth of Nation atau disingkat The Wealth  of Nations, yang menyerang pandangan orang-orang merkantilis, dan sebaliknya  menganjurkan perdagangan bebas sebagai suatu kebijaksanaan yang paling baik untuk  Negara-negara di dunia. Smith membuktikan bahwa dengan perdagangan bebas, setiap  Negara dapat berspesialisasi dalam produksi komoditi yang mempunyai keunggulan  absolut (atau dapat memproduksi lebih efisien dibanding Negara-negara lain) dan  mengimpor komoditi yang mengalami kerugian absolut (atau memproduksi dengan cara  yang kurang efisien). Spesialisasi internasional dari faktor-faktor produksi ini akan  menghasilkan pertambahan produksi dunia yang akan di pakai bersama-sama melalui  perdagangan antar Negara. Dengan demikian kebutuhan suatu Negara tidak diperoleh  dari pengorbanan Negara-negara lain  semua Negara dapat memperolehnya secara  serentak.
Teori Smith mengenai keunggulan absolut nampaknya benar, akan tetapi  hanya menerangkan bagian kecil dari perdagangan internasional. Ricardolah, yang  menulis 40 tahun kemudian, yang menerangkan bagian terbesar dari perdagangan dunia  dengan hukum keunggulan komparatifnya.
b. David Ricardo: Keunggulan Komparatif (Comperative Advantage) Ricardo menyatakan bahwa sekalipun suatu Negara mengalami kerugian atau  ketidakunggulan (disadvantage) absolut dalam memproduksi kedua ko moditi jika di  bandingkan dengan Negara lain, namun perdagangan yang saling menguntungkan masih  dapat berlangsung. Negara yang kurang efisien akan berspesialisasi dalam produksi  ekspor pada komoditi yang mempunyai kerugian absolut lebih kecil. Dari komoditi     inilah Negara tadi mempunyai keunggulan komparatif (comparative advantage). Dipihak  lain, Negara tersebut sebaliknya mengimpor komoditi yang mempunyai  kerugian  absolut lebih besar. Dari komoditi inilah Negara tersebut mengalami  kerugian  komparatif.  Hal ini dikenal sebagai Hukum Keunggulan Komparatif (Law of  Comparative Advantage) salah satu hukum ekonomi yang paling terkenal dan masih  belum dapat ditandingi.



Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi