Jumat, 30 Mei 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS PENGARUH EKSPOR SEKTOR INDUSTRI DAN PENANAMAN MODAL ASING SEKTOR INDUSTRI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

BAB I.
PENDAHULUAN.
1.1  Latar Belakang.
Indonesia sebagai salah satu negara sedang berkembang, di masa lalu pernah  mencoba untuk berdiri di atas kaki sendiri dan tidak memperdulikan bantuan negara lain. Namun ternyata Indonesia tidak bisa terus menerus bertahan dalam kondisi seperti ini. Akhirnya Indonesia terpaksa mengikuti arus, membuka diri untuk berhubungan lebih  akrab dengan bangsa lain demi memenuhi kehidupan ekonomi nasionalnya (Amir MS,  1998: 12).

Jika saja dulu Indonesia tidak berani mengijinkan modal Jepang dan Amerika  masuk dalam pertambangan minyaknya, mungkin perekonomian Indonesia tidak akan  mengalami kemajuan yang berarti. Industrialisasi juga tidak akan berjalan jika saja  Indonesia tidak mau mengimpor mesin tekstil dari Jepang, pabrik pupuk, pabrik semen,  pabrik kayu lapis, dan lain-lain dari negara-negara sahabat lainnya. Begitu pula keadaan  ekonomi nasional kita bisa macet total jika saja Indonesia tetap tidak mau menjual karet  ke negeri Belanda dan menjual tembakau, kopi, dan lain-lain ke negara Eropa lainnya.
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa dalam dunia yang sudah terbuka ini,  hampir tidak ada lagi satu negara pun yang benar-benar mandiri, tapi satu sama lain  saling membutuhkan dan saling mengisi. Kenyataan ini lebih meyakinkan kita akan  bertambah pentingnya peranan perdagangan internasional dalam masa mendatang demi  kepentingan ekonomi nasional. Dalam hal ini, hubungan ekonomi internasional dalam      suatu negara ditunjukkan oleh kegiatan perdagangan yang meliputi kegiatan ekspor impor  sebagai salah satu komponen penting dalam hubungan ekonomi luar negeri. Ekspor akan  memperluas pasar barang buatan dalam negeri dan ini memungkinkan perusahaanperusahaan dalam negeri mengembangkan kegiatannya. Impor juga dapat memberi  sumbangan kepada pertumbuhan ekonomi karena industri-industri dapat mengimpor  mesin-mesin dan bahan mentah yang diperlukannya. Di Indonesia jenis barang yang  biasa diperdagangkan ke luar negeri adalah barang Migas dan Non Migas. Barang migas  meliputi minyak dan gas, sedangkan barang non migas meliputi komoditi tradisional  termasuk produk industri dan pariwisata.
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS, ditahun 1998 ekspor sektor industri  secara keseluruhan sebesar US$ 34.593,2 juta, atau menurun sebesar US$ 252,6 juta  dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2001 total ekspor sektor industri  Indonesia adalah sebesar US$ 37.671,1 juta. Ini berarti ekspor sektor industri mengalami  penurunan sebesar 10.31% dari ekspor sektor industri tahun sebelumnya yang mencapai  sebesar US$ 42.002,9 juta. Setelah itu ekpor Indonesia terus mengalami peningkatan di  tahun  – tahun berikutnya. Terjadinya perubahan pada ekpor sektor industri, akan  berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
Investasi merupakan salah satu factor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan  ekonomi Indonesia. Dengan semakin besar tingkat investasi maka akan meningkatkan  pertumbuhan ekonomi. Investasi Indonesia merupakan penjumlahan dari Penanaman  Modal Dalam Negri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Investasi sektor  industri Indonesia berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia karena sektor  industri merupakan salah satu sektor terpenting dalam perekonomian Indonesia.       Menurut Boediono (1999:12), Pertumbuhan Ekonomi merupakan tingkat  pertambahan dari pendapatan nasional. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi adalah  sebagai proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang dan merupakan ukuran  keberhasilan pembangunan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, dapat dilihat bahwa dari tahun ke  tahun, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak stabil. Terkadang menunjukkan  peningkatan, penurunan, atau bahkan tetap dari tahun sebelumnya. Sejak tahun 1986  hingga tahun 1989, tingkat pertumbuhan ekonomi nyata terus menerus mengalami  peningkatan, yaitu dari 5,9% di tahun 1986 menjadi 6,9% di tahun 1988, dan menjadi  7,5% di tahun 1989. Namun pada tahun 1990 tingkat pertumbuhan ekonomi sama halnya  dengan tahun 1991 yaitu 7,0%. Dilanjutkan dengan tahun 1992, 1993, 1994, 1995, dan  1996, masing-masing tingkat pertumbuhan ekonominya adalah sebesar 6,2%, 5,8%,  7,2%, 6,8%, dan 5,8%.
Sejak krisis moneter pada Agustus 1997, pertumbuhan ekonomi Indonesia anjlok  sebesar -13,3% pada tahun 1998. Kemudian pada tahun 1999 pertumbuhan ekonomi  Indonesia mengalami peningkatan tiap tahun.  Pada tahun 1999 ekonomi bertumbuh  sekitar 0,79%, 4,92% di tahun 2000, 3,4% di tahun 2001, dan 3,66%.di tahun 2002.
Seiring dengan berjalannya waktu, pada tahun 2006 pertumbuhan ekonomi kemudian  mengalami peningkatan menjadi 6,1%.
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan diatas, Penulis mencoba untuk membahas  masalah pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam hubungannya dengan perdagangan  internasional yang meliput ekspor dan impor dengan mengangkat judul “Analisis      Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri terhadap  Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”.
1.2  Perumusan Masalah  Dalam penelitian ini, Penulis terlebih dahulu merumuskan masalah dengan jelas  sebagai dasar penelitian yang dilakukan. Sehubungan dengan hal tersebut, masalah yang  akan dikaji dalam tulisan ini adalah sebagai berikut: 1.  Bagaimana pengaruh Ekspor sektor industri terhadap Pertumbuhan Ekonomi  Indonesia? 2.  Bagaimana pengaruh Tingkat suku bunga terhadap Pertumbuhan Ekonomi  Indonesia? 3.  Bagaimana pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA) sektor industri terhadap  Pertumbuhan Ekonomi Indonesia? 4.  Bagaimana pengaruh Konsumsi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia? 5.  Bagaimana penagruh krisis ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia? 1.3  Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka Penulis membuat hipotesis sebagai  berikut:  1.  Ekspor berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, ceteris  paribus.
2.  Tingkat Suku Bunga berpengaruh negative terhadap Pertumbuhan Ekonomi  Indonesia, ceteris paribus .
    3.  Penanaman Modal Asing (PMA)  berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan  Ekonomi Indonesia, ceteris paribus.
4.  Konsumsi berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, ceteris  paribus.
5.  Krisis Ekonomi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, ceteris  peribus.
1.4  Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan Penulis dalam melakukan penelitian ini adalah  sebagai berikut: 1.  Untuk mengetahui pengaruh Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
2.  Untuk mengetahui pengaruh Tingkat Suku bunga terhadap Pertumbuhan Ekonomi  Indonesia.
3.  Untuk mengetahui pengaruh PMA terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
4.  Untuk mengetahui pengaruh Konsumsi terhadap Pertumbuhan Ekonomi  Indonesia.
5.  untuk mengetahui pengaruh krisis ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi  Indonesia     1.5  Manfaat Penelitian  Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran, bahan studi  atau tambahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa-mahasiswa khususnya bagi  mahasiswa jurusan Ekonomi Pembangunan.
2.  Menambah, melengkapi, sekaligus sebagai pembanding hasil-hasil penelitian  yang sudah ada sebelumnya yang menyangkut topik yang sama.
3.  Sebagai masukan yang akan bermanfaat bagi pemerintah dan instansi-instansi  terkait.
4.  Untuk memperkaya wawasan ilmiah Penulis dalam kaitannya dengan disiplin  ilmu yang Penulis tekuni.



Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi