Jumat, 30 Mei 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI

BAB I.
PENDAHULUAN.
1.1 LATAR BELAKAN.G Pembangunan ekonomi yang ditempuh oleh Negara-negara sedang  berkembang bertujuan antara lain tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan bagi  seluruh masyarakatnya. Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat tersebut, masalah  utama yang dihadapi oleh setiap Negara yang membangun termasuk Indonesia adalah  pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan dan kemiskinan.

Kebanyakan negara maju menganggap sektor industri merupakan motor  penggerak bagi pertumbuhan perekonomian karena mampu memberikan keuntungan  yang lebih dibandingkan dengan produk lainnya seperti pertanian. Oleh karena itu,  strategi industrialisasi sering digunakan untuk mencapai kesejahteraan. Pengamatan  empiris menunjukkan bahwa sebagian besar negara hanya dapat mencapai tahapan  tinggal landas menuju  pembangunan ekonomi berkelanjutan yang digerakkan oleh  sektor industri dan jasa (Rostow, 1960).
Investasi dilakukan untuk membentuk faktor produksi kapital, dimana  sebagian dari investasi tersebut digunakan untuk pengadaan berbagai barang modal  yang akan digunakan dalam kegiatan proses produksi. Melalui investasi, kapasitas      produksi dapat ditingkatkan yang kemudian mampu untuk meningkatkan output dan  pada akhirnya juga meningkatkan pendapatan. Iklim investasi mencerminkan  sejumlah faktor yang berkaitan dengan lokasi tertentu yang membentuk kesempatan  dan insentif bagi perusahaan-perusahaan untuk melakukan investasi secara produktif,  menciptakan pekerjaan dan perkembangan. Suatu iklim investasi yang baik akan  meningkatkan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Persaingan juga  memainkan suatu peran kunci dalam memicu inovasi produktifitas serta menjamin  bahwa manfaat dari perbaikan produktifitas akan turut dinikmati oleh para perkerja  dan konsumen.
Melihat pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan melalui suatu  sudut pandang iklim investasi akan memberikan beberapa pandangan sebagai berikut:  sudut pandang ini meletakkan perusahaan sebagai pemain yang menentukan keputusan investasi dan penggunaan tenaga kerja. Sudut pandang ini melihat bahwa  perusahaan melakukan penilaian terhadap kesempatan investasi dan kebijakan serta  perilaku pemerintah yang terkait sebagai bagian dari suatu paket. Cara pandang  menyoroti sifat dari aktifitas investasi yang senantiasa memandang ke depan.
Investasi didasarkan pada ekspektasi-ekspektasi mengenai masa depan dan tidak  hanya berdasarkan keadaan-keadaan saat ini saja. Suatu iklim investasi yang baik  akan  memberikan masyarakat kesempatan-kesempatan untuk meningkatkan keadaan  dirinya sendiri dan memperbaiki iklim investasi merupakan tonggak pertama dari  strategi pembangunan.
    Investasi sektor industri diharapkan dapat membantu  memecahkan masalah  pengangguran yang dihadapi oleh Indonesia dan di Sumatera Utara khususnya. Badan  Pusat Statistik (BPS) dengan menggunakan data dari Survei Angkatan Kerja Nasional  (Sakernas) tahun 2005 menggambarkan bahwa jumlah angkatan kerja Indonesia  mencapai 105.8 juta orang atau meningkat 1.76% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari keseluruhan angkatan kerja pada tahun 2005, sekitar 62,2 juta orang  (58,8%) berada di wilayah pedesaan, sedangkan 43,6 juta orang (41,2%) berada di  wilayah perkotaan. Dari angka tersebut, angkatan kerja yang termasuk ke dalam  kategori pengangguran terbuka berjumlah 10,8 juta orang (10,3%), atau meningkat  dari tahun sebelumnya yang mencapai 10,4 juta orang (9,9%). Secara geografis  sejumlah 5 juta orang (45,7%) pengangguran terbuka berada di wilayah pedesaan dan  5,9 juta orang (54,3%) berada di wilayah perkotaan. Selanjutnya, sebanyak 3,9 juta  orang dari total angka pengangguran terbuka merupakan penganggur usia muda (15-24 tahun), atau meningkat dibandingkan tahun 2004 yang berjumlah 3,4 juta orang  (BPS, 2006).
Secara ekonomis, upaya menurunkan jumlah pengangguran terbuka melalui  peningkatan pertumbuhan ekonomi masih belum mampu mengurangi jumlah  pengangguran yang ada. Disamping kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan  ekonomi masih terbatas, kemampuan menciptakan lapangan kerja relatif kecil dan  terdapat kecenderungan mengalami penurunan.
    Secara teoritis, meningkatnya pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan  penyerapan tenaga kerja dengan asumsi terjadi peningkatan investasi. Studi empiris  menunjukkan bahwa peningkatan pengeluaran pemerintah untuk industri akan  meningkatkan PDB, kemudian direspon dengan peningkatan permintaan tenaga kerja  sehingga proporsi pengangguran dapat ditekan.
Selama terjadi krisis ekonomi, penyerapan tenaga kerja secara nasional  mangalami penurunan sehingga terjadi pengangguran. Pengangguran merupakan  masalah di bidang ketenagakerjaan. Di satu sisi yang menjadi sasaran adalah  pemerataan distribusi pendapatan dalam menjaga serta meningkatkan stabilitas  nasional.
Salah satu masalah yang biasa muncul dalam bidang angkatan kerja adalah  ketidakseimbangan antara permintaan tenaga kerja (demand for labor) dan penawaran  tenaga kerja (supply of labor), pada satu tingkat upah (Kusumosuwhido, 1981).
Penyediaan kesempatan kerja yang luas sangat diperlukan untuk mengimbangi laju  pertumbuhan penduduk usia muda yang masuk ke pasar tenaga kerja. Sempitnya  lapangan kerja yang tersedia akan menyebabkan terjadinya penganggur an yang akan  membawa masalah yang lebih besar lagi.
Menurut pemerintah, pertumbuhan ekonomi didukung oleh peningkatan  konsumsi di dalam negeri, di samping peningkatan ekspor dan membaiknya investasi.
Faktor konsumsi menjadi penopang terbesar pertumbuhan ekonomi 75% baru sisanya  ditopang oleh ekspor dan investasi. Laju konsumsi ini bisa dilihat dari ekspansi kredit      konsumsi yang terbilang luar biasa. Rata-rata kredit konsumsi tumbuh lebih dari 40%  tiap tahun di periode 2000-2003. Nilai ini jauh lebih tinggi daripada pertumbuhan  kredit investasi dan modal kerja yang masing-masing sekitar 12% dan 10,5%.
Target pembangunan Perekonomian Indonesia tahun 2009 antara lain yaitu  mengurangi tingkat pengangguran dari 9,7% menjadi 5%, mengurangi tingkat  kemiskinan dari 16,6% menjadi 8,1%, meningkatkan pertumbuhan di atas 6,6%  dengan rata-rata pertumbuhan pertanian 3.5% per tahun, dan rasio investasi terhadap  PDB harus naik menjadi 24,4%.
Untuk mencapai target tersebut, Presiden RI periode 2004-2009  mencanangkan Triple track strategy sebagai acuan, yakni: (1) pertumbuhan ekonomi  yang bertumpu pada peningkatan ekspor dan peningkatan investasi baik dalam negeri  maupun luar negeri, (2) penciptaan lapangan kerja dengan memacu sektor riil, (3)  revitalisasi pertanian dan pedesaan untuk mengurangi kemiskinan (Priyarsono, 2005).
Investasi dalam arti yang luas memegang peranan sangat penting dalam pencapaian  target-target tersebut, mengingat peran kegiatan tersebut signifikan dalam  perekonomian Indonesia, lebih khusus pada penyerapan tenaga kerja.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian  dengan judul “Pengaruh Investasi dan Konsumsi Terhadap Penyerapan Tenaga  Kerja pada Sektor Industri di Sumatera Utara”.
1.2 PERUMUSAN MASALAH      1.  Bagaimana pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Terhadap  Penyerapan tenaga kerja pada Sektor Industri di Sumatera Utara? 2.  Bagaimana  pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA) Terhadap  Penyerapan  Tenaga Kerja pada Sektor Industri di Sumatera Utara? 3.  Bagaimana Pengaruh Konsumsi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja pada Sektor  Industri di Sumatera Utara? 1.3 HIPOTESIS  Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang menjadi  objek penelitian, dimana tingkat kebenarannya masih perlu dibuktikan atau diuji  secara empiris.
Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas maka penulis  membuat hipotesis sebagai berikut: 1.  Terdapat hubungan yang positif antara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)  terhadap Penyerapan Tenaga Kerja 2.  Terdapat hubungan yang positif antara Penanaman Modal Asing (PMA) terhadap  Penyerapan Tenaga Kerja 3.  Terdapat hubungan positif antara Konsumsi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja 1.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:  1.  Untuk mengetahui besarnya pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)  terhadap penyerapan Tenaga Kerja pada Sektor Industri di Sumatera Utara.
2.  Untuk mengetahui besarnya Pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA) terhadap  Penyerapan Tenaga Kerja pada sektor Industri di Sumatera Utara.



Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi