Jumat, 30 Mei 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN PDB TERHADAP PERTUMBUHAN REKSA DANA DI INDONESIA

BAB I.
PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang.
Pasar modal merupakan salah satu pilar ekonomi Indonesia yang dapat menjadi  penggerak ekonomi nasional melalui peranannya sebagai wahana sumber pembiayaan  bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para pemodal. Untuk mewujudkan  peranannya tersebut, pasar modal Indonesia menciptakan dan mengembangkan  berbagai produk salah satunya adalah Reksa Dana.

Pada awalnya, Reksa Dana dimulai didirikan di Belgia dengan adanyaperusahaan  investasi tertutup (closed-end investment companies) pada pertengahan abad 1800. Pada tahun 1868, perusahaan Reksa Dana dengan nama Foreign & colonial  Investment Trust (F&CIT) didirikan di Inggris dengan pencetus Mr. Lord Westbury. (Adler, 2002:17).
Reksa Dana muncul karena umumnya pemodal mengalami kesulitan untuk  melakukan investasi sendiri pada surat-surat berharga. Kesulitan yang dihadapi  pemodal antara lain adalah perlunya melakukan berbagai analisa dan memonitor  kondisi pasar secara terus-menerus yang sangat menyita waktu. Kesulitan lain adalah  dibutuhkannya dana yang relatif besar untuk dapat melakukan investasi pada suratsurat berharga. Di lain pihak, catatan historis menunjukan, dalam jangka panjang,  investasi pada surat – surat berharga dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada  tabungan dan deposito.
Reksa Dana semakin berkembang di Indonesia dan bila dibandingkan dengan  Negara – Negara lain, pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia cukup cepat. Dengan  memperhatikan pertumbuhan Reksa Dana tersebut, maka pertumbuhan Reksa Dana  masih tergantung kepada investor dan pemerintahnya serta kepada perusahaan  manajer investasi.
Kemudian pemerintah dengan persetujuan DPR mensahkan UU No 8 tahun 1995  tentang pasar modal dimana dalam Undang – Undang ini diizinkannya keberadaan  Reksa Dana yang berbentuk kontrak, dikenal dengan kontrak investasi kolektif.
13     Produk Reksa Dana di Indonesia dimulai tepatnya pada tanggal 7 September 1995  yaitu ketika Bapepam memberikan pernyataan efektif atas Reksa Dana perseroan  bersifat tertutup.
Dalam Undang-Undang No 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, Reksa Dana  didefinisikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari  masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh  Manajer Investasi.
Manajer Investasi selaku pengelola Reksa Dana akan menginvestasikan dana  yang berhasil dihimpun ke dalam portofolio efek yang telah mendapat izin dari  Bapepam. Portofolio investasi dari Reksa Dana dapat terdri dari berbagai macam  instrumen surat  berharga seperti saham, obligasi, instrumen pasar uang, atau  campuran dari instumen – instrumen di atas. Sebuah Produk Reksa Dana berinvestasi  pada jenis obligasi dan saham.
Nilai dari sebuah reksadana biasanya dibuat dalam bentuk unit yang disebut Nilai  Aktiva Bersih (NAB). Setiap hari NAB ini dikalkulasi berdasarkan return dari  investasi. Jika investasi mengalami keuntungan (kerugian) maka NAB dari reksadana  akan mengalami kenaikan (penurunan).
Trend kenaikan suku bunga, secara tidak langsung, juga dapat berdampak negatif  terhadap reksadana. Logikanya, kenaikan suku bunga akan membuat investor lebih  tertarik untuk investasi di pasar uang daripada pasar modal. Akibatnya, mereka  14     menarik dananya dari pasar modal masuk ke pasar uang. Penarikan dana ini dapat menyebabkan tekanan jual terhadap saham, yang akibatnya harga saham akan turun.
Turunnya harga saham inilah yang dapat menyebabkan NAB reksadana saham  mengalami penurunan. Namun hal ini baru terjadi jika asumsi penarikan dana dari  pasar modal ke pasar uang benar benar terjadi. Sehingga dikatakan dampak kenaikan  suku bunga terhadap reksadana saham adalah tidak langsung. Biasanya begitu suku  bunga turun, indeks harga saham akan naik sehingga para investor akan membeli unit  penyertaan Reksa Dana.
Berdasarkan Penjelasan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penulisan skripsi  dengan judul “Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan PDB terhadap  pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia”.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka  permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.  Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga terhadap pertumbuhan Reksa  Dana di Indonesia? 2.  Bagaimana Pengaruh PDB terhadap pertumbuhan Reksa Dana di  Indonesia? 1.3 Hipotesis  15     Hipotesis  adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang  kebenarannya harus diuji secara empiris.
Berdasarkan masalah diatas, maka hipotesisnya sebagai berikut : 1.  Suku bunga berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan Reksa Dana di  Indonesia.
2.  PDB berpengaruh positif terhadap pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia.
1.4 Tujuan Penelitian  Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1.  Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat suku bunga terhadap  pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia.
2.  Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh PDB terhadap pertumbuhan  Reksa Dana di Indonesia.
1.5 Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.  Dapat menjadi informasi mengenai perkembangan yang terjadi di pasar  modal Indonesia.
2.  Untuk meningkatkan pembelajaran mengenai Reksa Dana terhadap  masyarakat luas baik individu maupun institusi juga bagi semua pihak  yang merasa berkepentingan dengan Reksa Dana.
16 3.  Diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis sebagai penambah pengetahuan  dan bagi pihak lain yang berhubungan dengan penelitian ini.



Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi