Jumat, 30 Mei 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS PENGARUH ANGKA BEBAN TANGGUNGAN HIDUP DAN JUMLAH REKENING TABUNGAN TERHADAPPERILAKU TABUNGAN MASYARAKAT

BAB I.
PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang.
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang  (developing countries)  membutuhkan dana yang cukup tinggi. Tetapi di sisi lain  pengerahan sumber dana untuk menjalankan pembangunan dan meningkatkan  pertumbuhan tersebut mengalami kendala. Dan hal ini menjadi masalah umum yang  dihadapi oleh negara-negara berkembang tersebut. Sumber dana pembiayaan  pembangunan dapat berasal dari dalam dan luar  negeri. Di tengah serangkaian  pemikiran dan perdebatan tentang penolakan ketergantungan terhadap utang luar  negeri maka sumber dana domestik menjadi isu yang menarik. Jika dibandingkan  dengan sumber pembiayaan pembangunan eksternal, menggantungkan harapan pada  sumber dana pembiayaan pembangunan domestik jauh lebih aman terhadap fluktuasi  mekanisme global.

Sumber dana yang berasal dari luar negeri belakangan ini telah menyebabkan  Indonesia mengalami ketergantungan terhadap hutang luar negeri (Kuncoro, 1989).  Sementara sumber dana yang berasal dari dalam negeri pada umumnya berasal dari  penerimaan pajak, investasi swasta, serta tabungan masyarakat dan pemerintah.
    Penghimpunan dana dari masyarakat bukanlah hal yang mudah, hal ini terjadi  karena sistem produksi untuk meningkatkan pendapatan masih menggunakan pola  tradisional. Kemudian terbatasnya sektor modern dan belum berfungsinya secara  efektif dan efisien institusi – intitusi keuangan yang disebabkan pola pikir masyarakat  yang masih tradisional dan masalah kependudukan lainnya. Hal ini memaksa  pemerintah untuk membuat kebijakan baru, kebijakan itu terwujud dalam Paket  Kebijakan Oktober 1988 atau yang lebih dikenal dengan ‘PAKTO 88’, yang pokok –  pokok kebijakan antara lain untuk mengerahkan dana dari masyarakat dengan cara  memudahkan pembukaan kantor cabang baru, pendirian bank swasta baru. Setelah  adanya ‘PAKTO 88’ ini, semakin mudahlah bank didirikan dan semakin bervariasi  juga bentuk  – bentuk tabungan yang ditawarkan oleh bank-  bank yang sudah  terbentuk baik swasta maupun pemerintah. Kebijakan tersebut tampak membuahkan  hasil dengan semakin meningkatnya jumlah tabungan masyarakat.
Kegiatan penghimpunan dana dan menyalurkan dana merupakan kegiatan  pokok perbankan. Pengertiaan penghimpunan dana maksudnya adalah mengumpul  atau mencari dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan  deposito. Pembelian dana dari masyarakat itu dilakukan oleh bank dengan cara  memasang strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya. Jenis simpanan yang  dapat  dipilih oleh masyarakat adalah simpanan giro, tabungan, serta deposito  berjangka dimana masing – masing jenis simpanan yang ada memiliki kelebihan dan  keuntungan tersendiri (Kasmir: 2002).
    Rekening tabungan merupakan bagian terpenting dari proses penghimpunan  dana dari masyarakat. Rekening pada umumnya merupakan penghimpunan secara  berangsur – angsur dari kelebihan penghasilan pribadi selama suatu jangka waktu,  produk yang belum dikonsumsi dari investasi modal atau tenaga kerja pemegang  rekening sendiri. Srategi bank dalam penghimpunan dana dengan membuka rekening  menunjukan perluasan secara berangsur -angsur yang sifatnya paling stabil.
Stabilitas dana dalam rekening tabungan merupakan konsekuensi wajar dari fakta  bahwa sebagian besar rekening- rekening tabungan merupakan tujuan penghematan  jangka panjang dari pemegang rekening. Jika dilihat secara keseluruhan simpanan  dalam rekening tabungan dan deposito berjangka dianggap lebih cepat menunjang  investasi. Karena dana yang ada pada bank menghasilkan pembelian barang –  barang modal, maka rekening berjangka ini sanggup merangsang laju produksi.
Perkembangan jumlah rekening mulai tahun 2002 sampai tahun 2005  mengalami penurunan. Tahun 2002 jumlah rekening sebanyak 4.059.667 buah  kemudian turun menjadi 4.040.226 pada tahun 2003, dan terus turun sampai  3.259.560 di tahun 2005. Hal ini menunjukkan banyaknya rekening masyarakat yang  ditutup, atau dinyatakan tidak aktif. Kejadian ini timbul karena situasi ekonomi dan  politik yang kurang stabil saat itu. Kondisi yang tidak mendukung dan pengalaman  masa gulingnya orde baru membuat masyarakat wawas untuk menyimpan dananya di  bank. Dengan penurunan jumlah rekening tersebut kita dapat terlihat perilaku  menabung yang menurun pada masyarakat.
    Aspek lain dari tabungan adalah demografi atau kependudukan. Hal ini  menjadi sangat penting mengingat sumber dana utama bank adalah masyarakat. Dan  dalam kenyataan masyarakat atau penduduk tentunya memiliki alasan masing –  masing untuk dapat menabung. Untuk dapat menyisihkan sebagian dari pendapatan  untuk dapat ditabung maka seseorang harus memiliki pendapatan yang cukup atau  bahkan lebih. Namun di negara – negara yang sedang membagun terdapat masalah  kependudukan yang lumayan kompleks. Seseorang yang memiliki pendapatan yang relatif tinggi tidak secara otomatis memiliki tabungan yang banyak. Salah satu yang  menjadi alasan adalah tingginya angka ketegantungan hidup masyarakat. Angka  ketergantungan hidup merupakan perbandingan antara jumlah penduduk yang tidak  produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan banyaknya  penduduk golongan usia produktif (umur 15 sampai 64 tahun) yang kemudian dikali  dengan konstanta (k = 100). Jumlah masyarakat yang tidak produktif jumlahnya  cenderung lebih banyak daripada penduduk yang berusia produkif. Hal ini terjadi  karena pada umumnya masyarakat kita cenderung memiliki anak yang relatif  banyak.
Sumatera Utara sebagai daerah yang relatif maju di bagian Indonesia barat  memiliki jumlah penduduk yang cukup besar. Pada tahun 2006 penduduk Sumatera  Utara berjumlah 12.643.494. Dan dari jumlah ini angka ketergantungan hidup  penduduknya sebesar 54.28%. Angka ini masih cukup tinggi karena dari 100 orang  penduduk yang produktif harus menanggung dan membiayai sekitar 54 orang  yang tidak produktif.
    Ciri dan komposisi masyarakat Sumatera Utara ini pada ujungnya akan  memberikan pertimbangan dan alasan pada masyarakat itu sendiri untuk menabung.
Penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk rekening untuk pembiayaan  pembangunan akan kembali  pada masyarakat itu sendiri. Dan pihak perbankan  dengan segala cara dan kreatifitas pelayanannya akan tetap menghimpun dana dari  masyarakat tersebut.
Pertumbuhan yang secara terus menerus dari perekonomian kita bergantung  pada pemeliharaan arus tabungan yang cukup dan relatif stabil kedalam sistem  perbankan dan demikan juga dengan rekening giro yang masih merupakan bagian  dari tabungan mayarakat merupakan uang yang bergerak (alat pembayaran utama  yang tersedia untuk menutupi pembelian pemerintah, perusahaan – perusahaan dan  masyarakat) pendeknya rekening ini merupakan modal kerja bangsa.
Dan dari uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas dan melakukan  penelitian melalui penulisan skripsi dengan mengangkat judul “Analisis Pengaruh  Angka Beban Tanggungan Hidup Dan Jumlah Rekening Tabungan Terhadap  Perilaku Tabungan Masyarakat Di Sumatera Utara”     1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang diangkat dalam  penelitian ini antara lain:  1.  Bagaimana pengaruh angka beban tanggungan hidup penduduk terhadap  perilaku tabungan masyarakat di Sumatera Utara ?  2.  Bagaimana pengaruh jumlah rekening tabungan terhadap perilaku  tabungan masyarakat di Sumatera Utara ? 1.3. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan yang ada, dimana  kebenarannya masih perlu dikaji dan diteliti melalui data yang terkumpul serta  melihat hasil-hasil penelitian sebelumnya maka disusun hipotesis sebagai berikut:  1.  Angka beban tanggungan hidup penduduk memiliki hubungan yang negatif  terhadap perilaku tabungan masyarakat di Sumatera Utara.
2.  Jumlah rekening tabungan memiliki hubungan positif terhadap perilaku tabungan  masyarakat di Sumatera Utara.
1.4 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1.  Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh angka beban tanggungan hidup  penduduk terhadap perilaku tabungan masyarakat di Sumatera Utara.
    2.  Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah rekening terhadap  perilaku tabungan masyarakat di Sumatera Utara.
1.5. Manfaat Penelitian  Adapun manfaat yang di peroleh dari penelitian ini adalah: 1.  Sebagai bahan studi dan tambahan ilmu tambahan bagi mahasiswa  Fakultas Ekonomi terutama mahasiswa Departemen Ekonomi  Pembangunan.
2.  Sebagai masukan bagi kalangan akademis yang dan peneliti yang tertarik  untuk membahas topik yang sama.
3.  Sebagai proses pembelajaran dan penambah wawasan ilmiah penulis  dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni.
4.  Sebagai bahan masukan bagi lembaga perbankan untuk dapat  meningkatkan kinerja lembaga tersebut dengan melihat kondisi dan  perilaku masyarakat yang akan menjadi nasabah.

  

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi