Senin, 26 Mei 2014

Skripsi Finansial: Analisa Prosedur Pemberian kredit Angsuran Lainnya ( KAL ) Pada PT. BANK SUMUT

BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang Masalah .
Pada saat perekonomian mengalami krisis moneter maka peranan bisnis di  harapkan menyelamatkan negara dari kondisi tesebut. Hal ini pasti sangat  membantu dalam meningkatkan taraf hidup rakyat, oleh sebab itu pemerintah  perlu melakukan suatu perubahan atas strategi yang diterapkan didalam dunia  bisnis. Sehubungan dengan usaha pemerintah dalam meningkatkan fungsi dari  dunia bisnis di Indonesia untuk memacu laju perekonomian maka dalam hal ini  pemerintah harus memperhatikan peran dan fungsi dari perbankan Indonesia. Hal  ini sesuai dengan tujuan perbankan Indonesia yaitu menunjang pelaksanaan  pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan  ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan bagi kesejahteraan rakyat  banyak. Berdasarkan dari uraian ini bahwa dunia perbankan tidak akan terlepas  dari pembangunan nasional negara kita.

Peranan bank dalam mendukung kegiatan bisnis sangat besar. Perkembangan dunia perbankan merupakan bagian dari sistem keuangan kita, dan  tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pemerintah dalam menggalakan sistem  perkreditan bagi masyarakat. Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk  memuaskan kebutuhan kredit baik dengan alat-alat pembayaran atau dengan uang yang diperoleh dari orang lain, maupun dengan jalan mengedarkan alat-alat  penukar bank. Jasa yang diberikan bank adalah jasa lalu lintas peredaran uang.
  Melalui bank kita dapat memperoleh kredit atau pinjaman uang untuk operasi  yang dijalankan. Tata perbankan di Indonesia, baik mengenai organisasinya  maupun strukturnya dibentuk sedemikian rupa sehingga pertumbuhan dan  perkembangan organisasi suatu bank sangat tergantung pada ruang lingkup  kegiatan usahanya. Sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan dana  untuk kegiatan usahanya tersebut adalah dengan menarik dana dari luar yaitu  dalam bentuk kredit dari bank baik jangka pendek, menengah maupun jangka  panjang.    Ada berbagai kondisi yang dialami oleh perusahaan dengan tingkatan yang  berbeda, pada waktu dimana pembiayaan sendiri tidak mencukupi maka  perusahaan memerlukan bantuan pembiayaan dalam bentuk kredit bank.
Untuk perusahaan skala besar, pada waktu mereka selesai menyusun studi  kelayakan, dapat dikeyahui kebutuhan finansial pemilik yang belum mencukupi.
Atas kekurangan dana tersebut, perusahaan tersebut dapat mengajukan  permohonan kredit kepada bank.
Perbankan yang sehat akan memacu kegiataan perekonomian suatu negara  yaitu dengan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kebidang yang  produksi yang mendorong ke pertumbuhan ekonomi. Khusus dalam iklim  pembangunan ekonomi yang semakin meningkat perkreditan bukan lagi masalah  teknis perbankan semata-mata. Kegiatan aktif dan fungsi bank ini harus benarbenar dijiwai, karena perkreditan harus disesuaikan dengan tujuan perbankan yang  sebenarnya, dimana ditujukan kepada sasaran kesejahteraan rakyat.
  Kegiatan perkreditan merupakan proses pembentukan asset bank sehingga  kredit merupakan asset bank yang memiliki resiko ( risk asset ) karena asset  tersebut dikuasai pihak luar yaitu para debitur. Bank harus berusaha keras untuk  mengelola asset tersebut agar kualitas risk asst tersebut menjadai sehat dalam arti  produktif dan colectable sehingga dapat memberikan kontribusi pendapatan yang  besar bagi bank. Kualitas kredit merupakan salah satu indikator kinerja sebuah  bank maka bank indonesia melalui surat keputusan direksi bank indonesia nomor  31/147/KEP/DIR tanggal 12 November 1998 memberikan ukuran mengenai  kualitas kredit.
Untuk menjaga kualitas kredit menjadi sehat yang disebut ferpormingloan  bank sebagai pemberi kredit kepada masyarakat harus melakukan analisa yang  mendalam dari berbagai aspek. Salah satu aspek yang memegang peranan cukup  penting dalam proses perkreditan kredit adalah aspek hukum karena pemberian  kredit adalah sebuah transaksi pinjam meminjam yang merupakan perbuatan  hukum antara bank da peminjamnya.
Kegiatan perkreditan yang dijalankan suatu  bank mempunyai tujuan  tertentu. Sehingga bank harus memiliki manajemen perkreditan yang baik. Hal ini  diwujudkan dengan adanya struktur organisasi perkreditan. Struktur organisasi  perkreditan beroperasi antara bank satu dengan bank lainnya dan sangat  dipengaruhi oleh besar kecilnya suatu bank, kegiatan perkreditan bank, strategi  dengan kebijakan manajemen, wilayah operasi dan jaringan kantor bank. Oleh  karena itu, organisasi perkreditan pada suatu bank yang berskala kecil biasanya  dilakukan oleh staf yang mempunyai ruang lingkup pekerjaan dari tahap awal    hingga tahapan akhir (pencairan). Adapun tujuan pemberian kredit tersebut tidak  terlepas dari misi bank. Tujuan pemberian kredit untuk membantu usaha nasabah  yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja  dalam rangka mengembangkan dan memperluas usaha nasabah. Bank harus  senatiasa memperhatikan segi keamanan dari kredit yang diberikan kepada  debitur. Sehingga bank terhindar dari resiko usaha bank yang merupakan tingkat  kepastian mengenai pendapatan yang diperkirakan akan diterima, dalam hal ini  adalah keuntungan dari bank. Resiko usaha bank ini salah satunya adalah resiko  kredit yakni yang diakibatkan sebagai ketidakmampuan nasabah mengembalikan  jumlah pinjaman sesuai waktu yang telah dijadwalkan. Oleh karena itu bank harus  memiliki kebijakan perkreditan yang baik. Namun pada umumnya hampir semua  kegiatan perekonomian masyarakat membutuhkan bank sebagai fasilitas  kreditnya. Karena begitu dominannya pemberian kredit bank dapatlah kita katakan bahwa tidak satu pun usaha bisnis di dunia ini yang tidak lepas dari  kredit.
Bank-bank yang dikelola oleh pemerintah ataupun oleh swasta ini turut  ambil kegiatan dalam pemberian kredit bagi para pengusaha yang membutuhkan  tambahan modal kerja. Peran dari bank yang demikian akan sangat penting dan  akan sangat membantu dalam kelancaran operasional usaha yang menerima kredit  tersebut. Karena itu pihak bank diminta untuk memberikan kemudahan dalam  pelayanan pemberian kredit kepada para pengusaha yang membutuhkan. Sama  halnya dengan pengusaha yang memanfaatkan kredit bank agar kiranya dalam  menyelesaikan pelunasan kreditnya sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak     Dengan demikian pemberian kredit merupakan salah satu kegiatan pokok  perbankan, dimana bank menyalurkan dana yang didapatkannya dari masyarakat.
Peranan bank teresebut diatas sangat penting untuk menunjang kelancaran  pemberian kredit bagi pihak yang memerlukannya. Kelancaran pemberian kredit  tergantung pada peranan bank itu sendiri maupun kesadaran dari pihak nasabah  untuk menyelesaikan kredit sebagaimana yang telah disepakati.
Semakin tinggi tingkat pelayanan pemberian kredit yang efisien dan  efektif yang dilakukan oleh bank diharapkan dapat terpenuhinya kebutuhan dana  yang diperlukan baik oleh perusahaan maupun masyarakat luas.
Kreditor meminjamkan dana kepada perusahaan  bila mereka percaya  bahwa perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang baik sehingga dapat  mengembalikan pinjaman pokok beserta bunganya dikemudian hari.
Berdasarkan uraian  diatas jelaslah bahwa peranan bank memiliki arti  penting bagi dunia bisnis dewasa ini. Oleh karena itu dipilih judul “ Analisa  Prosedur Pemberian kredit Angsuran Lainnya ( KAL ) Pada PT. BANK  SUMUT MEDAN “   B. Rumusan Masalah Pemberian kredit merupakan salah satu kegiatan pokok perbankan.
Masalah pokok yang akan dibahas dalam tugas akhir yaitu : Bagaimana  Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya pada  PT. Bank Sumut  Kantor Cabang Pembantu Marendal Medan.
C. Tujuan Penelitian 1.  Untuk mengetahui Bagaimana Prosedur  Pemberian Kredit  Angsuran  Lainnya (KAL) yang ditetapkan oleh PT. Bank Sumut Kantor Cabang  Pembantu Marendal Medan.
2.  Untuk mengetahui teknis  kredit yang disalurkan dan jaminan yang  diminta oleh pihak bank.
D. Manfaat Penelitian  1. Bagi Penulis Untuk menambah pengalaman akan pengetahuan tentang bagaimana PT.
Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Marendal Medan menerapkan  Sistem Pemberian Kredit.

2.  Bagi Perusahaan Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan di dalam pemberian kredit  pada nasabah    

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi