BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang .
Perusahaan
diciptakan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa, dimana perusahaan yang menghasilkan baik barang
maupun jasa memerlukan proses produksi
atau serangkaian tugas dimana sumber daya digunakan untuk mendapatkan barang atau jasa itu. Banyak
kemungkinan proses produksi yang dapat
menghasilkan produk spesifik, maka manajemen produksi yang efektif menerapakan proses produksi secara efisien dan
berkualitas tinggi untuk mendapatkan
barang dan jasa yang spesifik. Ini berarti, manajemen produksi akan lebih efisien dengan menentukan jumlah bahan
yang tepat, campuran sumber daya yang
tepat, pembagian tugas yang benar dan urutan tugas yang benar. Madura (2001 : 281).
Dalam perusahaan
industri yang mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi dan barang jadi maka perusahaan
memerlukan sistem akuntansi biaya yang
baik, dimana sistem akuntansi biaya adalah jaringan prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan dan menyajikan
laporan biaya. Mulyadi (2001 : 422).
Setiap perusahaan
yang bergerak dalam bidang industri, menjalankan proses kegiatan produksinya tentulah tidak
lepas dari ongkos atau biaya yang dikeluarkan
untuk kegiatan tersebut. Pada ummnya biaya produksi pada setiap perusahaan harus mempunyai perencanaan yang
baik dan matang, agar tujuan dari perusahaan
tersebut dapat tercapai dengan baik. Adapun tujuan dari perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal
dengan memberikan kepuasan tersendiri
bagi para pelanggan akan produk yang dihasilkan, guna menjamin kelangsungan kegiatan produksi perusahaan. Hal
yang dapat dilakukan perusahaan dalam
pencapaian tujuan tersebut, salah satunya adalah menetapkan penentuan harga biaya produksi.Pengertian
biaya produksi menurut L.Gayle Rayburn
dalam buku akuntansi biaya : “ Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam memproduksi
barang atau jasa.” Rayburn (1999:31).
Dalam perencanaan
biaya produksi kita tidak terlepas dari anggarananggaran untuk mengelola
produksi tersebut pada setiap proyek. Suatu perusahaan khusunya perusahaan kecil mempunyai kegiatan
yang dilakukan terbatas sehingga memudahkan
dalam perencanaan dan pengawasan. Tidak seperti pada perusahaan yang besar dimana kegiatan yang dilakukan
lebih banyak, baik jenis kegiatannya maupun
volumenya, yang membutuhkan suatu perencanaan dan pengawasan yang lebih rumit. Salah satu teknik yang digunakan
adalah budget (anggaran) yang bukan
hanya berfungsi sebagai alat perencanaan saja tetapi juga berfungsi sebagai alat pengawasan. Anggaran adalah suatu
pendekatan yang formal dan sistematis dari
pelaksanaan tanggungjawab manajemen didalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan. Adisaputro (2003 : 6).
Dalam menyusun
suatu budget (anggaran) dipergunakan suatu standart tertentu, seperti standart bahan, standart
tenaga kerja dan standart biaya lainnya yang
merupakan unsur-unsur biaya produksi. Penetapan standar yang tepat untuk beban pabrikasi / manufactur perusahaan
adalah penting karena akurasi standar biasanya
menentukan keberhasilan sistem biaya standar. Para manajer dan pegawai bertanggung jawab untuk memenuhi
standar yang telah disetujui sebagai dasar. Juga, mereka bertanggung jawab
untuk memenuhi standar dengan mrngambil
kesempatan berpartisipasi dalam proses penetapan standar. Rayburn (1999 : 426).
Biaya standar
menjadi unit pembatas anggaran perusahaan. Biaya standar membuat manajer memperhatikan biaya karena
varians antara biaya standar dan aktual
membantumenunjukkan pemborosan yang terjadi. Dengan mengarahkan perhatian pada variasi biaya, standar dapat
berlaku sebagai pedoman bagi manajer kearah
perbaikan. Proses penetapan standar juga membantu perencanaan manajemen untuk beroperasi secara efisien dan
ekonomis. Karena manajer harus melakukan
studi yang menyeluruh mengenai seluruh aktor yang mempengaruhi biaya ketika menetapkan standar, mereka sering
sekali menemukan operasi yang membutuhkan
perbaikan. Sistem biaya standar juga mengintregasi fungsi manajerial, akuntansi, dan rancangan teknik.
Rayburn (1999 : 427).
Manajemen dapat
mendeteksi kegiatan-kegiatan lainnya dalam perusahaan yang biayanya menyimpang dari biaya standart
yang telah ditentukan. Biaya produksi
dibagi menjadi tiga elemen yaitu : biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik. Biaya bahan baku langsung biaya
tenaga kerja langsung digabungkan dan dijumlahkan menjadi biaya utama (prime cost), sedangkan biaya tenaga kerja dan
overhead pabrik digabung dan dijumlahkan
menjadi biaya konversi (conversion cost). Dalam menetapkan harga biaya produksi, perusahaan sering mengalami
keraguan khususnya dalam mengklasifikasikan
biaya produksi terutama biaya overhead pabrik.
Kesalahan dalam
menetapkan harga biaya produksi akan berakibat pada ketidak wajaran dalam menetapkan harga jual,
oleh sebab itu untuk menetapkan keadaan
yang wajar, biaya produksi harus ditetapkan dan diestimasi dengan teliti.
Untuk itu
perusahaan industri membutuhkan informasi mengenai biaya produksi, dimana biaya produksi merupakan salah satu
jenis informasi yang penting bagi manajemen
dalam pencapaian sasaran, tujuan perusahaan dan berbagai keperluan perusahaan seperti penngendalian biaya,
penilai prestasi, penentuan harga jual, pengambilan
keputusan dan lainnya.
Keberhasilan dalam
perencanaan dan pengendalian biaya tergantung pada pemahaman yang menyeluruh mengenai hubungan
antara terjadinya biaya dan kegiatan
produksi. Beberapa biaya berubah jumlahnya secara langsung dengan adanya perubahan kegiatan produksi, sementara
biaya-biaya yang lainnya relatif tidak
terpengaruh. Karena sifat bisnis yang dinamis, perusahaan sering dihadapkan pada kebutuhan untuk mengubah
tingkat kegiatan bisnisnya. Supaya manajemen
dapat merencanakan kegiatan perusahaan dengan baik dan dapat mengendalikan biaya dengan efektif, maka
manajemen harus mengerti hubungan antara
biaya dan perubahan kegiatan.
Informasi biaya
diperlukan oleh manajemen untuk penentuan harga pokok produksi secara teliti, perencanaan dan
pengendalian biaya serta sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan yang khusus. Penentuan harga pokok produksi secara teliti hanya dapat dilakukan jika
diadakan pemisahan antara biaya produksi dan non produksi.
Agar dapat
ditentukan biaya produksi dengan benar, harus diperhatikan beberapa faktor yanng mempengaruhi, seperti
proses produksi, unsur-unsur biaya produksi
serta perhitungannya. Tanpa mengetahui harga pokok dari barang yang diproduksi, kemungkinan kecil akan terjadi kekeliruan dalam mengambil
tindakan-tindakan atau
kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam menentuka harga jual.
Biaya atau harga
pokok produksi yang tidak akurat bisa menyebabkan perusahaan kehilangan pangsa pasar (market
share), terutama apabila perusahaan itu
menentukan harga jual berdasarkan pada biaya atau harga pokok produksi.
Bagi produk yang
biaya atau harga pokok produksinya secara tidak wajar ditetapkan lebih tinggi, harga jual produk
tersebut akan lebih tinggi dari pada perusahaan
saingan yang menghitung biaya-biaya atau harga pokok produksi yang lebih tepat. Sebaliknya bagi produk yang biaya
atau harga pokok produksinya secara
tidak wajar ditetapkan lebih rendah dari yang seharusnya, dapat meningkatkan pangsa pasar, tetapi dapat
menimbulkan suatu kerugian bagi perusahaan.
Dengan demikian
untuk menentukan harga biaya produksi harus diusahakan secara teliti dan cermat agar
pembebanan biaya yang terjadi pada saat pembuatan
barang yang dihasilkan dapat dialokasikan dengan tepat.
Berdasarkan uraian
diatas, maka penulis tertarik untuk membahas analisis biaya produksi dengan studi kasus pada PT.
IKAINDO INDUSTRI KARBONIK INDONESIA
yang penulis beri judul “Analisis biaya
produksi pada PT.
IKAINDO INDUSTRI
KARBONIK INDONESIA.” B. Rumusan Masalah Berdasarkan
judul yang telah dipilih, maka dengan ini penulis mencoba merumuskan masalah yaitu bagaimanakah PT.
IKAINDO INDUSTRI KARBONIK INDONESIA
menggunakan dan menyusun anggaran biaya produksi secara efisien dalam rangka menghindari
kekeliruan dalam mengambil kebijakankebijakan dalam menetapkan harga jual ? C.
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui
penggunaan biaya produksi sampai menjadi barang jadi,
menganalisa dan mengevaluasi biaya produksi yang digunakan perusahaan
yang dibandingkan denngan teori yang dipelajari.
2. Untuk mengetahui hal-hal yang dilaksanakan perusahaan
dalam kegiatan operasi perusahaan.
3. Untuk mengetahui penetapan produksi yang
lebih akurat.
4. Untuk menganalisa faktor-faktor yang menjadi
penghambat bagi kelancaran proses
produksi.
D. Manfaat
Penelitian Adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk memberikan masukan bagi PT. IKAINDO
INDUSTRI KARBONIK INDONESIA dalam
meningkatkan profesionalisme dalam melaksanakan
kegiatan produksi.
2. Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
para pembaca.
3.
Berguna bagi penulis, yaitu sebagai bahan untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai analisa biaya
produksi.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi