Senin, 26 Mei 2014

Skripsi Finansial: ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA PT. IKAINDO INDUSTRI KARBONIK INDONESIA

BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang .
Perusahaan diciptakan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa, dimana  perusahaan yang menghasilkan baik barang maupun jasa memerlukan proses  produksi atau serangkaian tugas dimana sumber daya digunakan untuk  mendapatkan barang atau jasa itu. Banyak kemungkinan proses produksi yang  dapat menghasilkan produk spesifik, maka manajemen produksi yang efektif  menerapakan proses produksi secara efisien dan berkualitas tinggi untuk  mendapatkan barang dan jasa yang spesifik. Ini berarti, manajemen produksi akan  lebih efisien dengan menentukan jumlah bahan yang tepat, campuran sumber daya  yang tepat, pembagian tugas yang benar dan urutan tugas yang benar. Madura  (2001 : 281).

Dalam perusahaan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang  setengah jadi dan barang jadi maka perusahaan memerlukan sistem akuntansi  biaya yang baik, dimana sistem akuntansi biaya adalah jaringan prosedur yang  digunakan untuk mengumpulkan dan menyajikan laporan biaya. Mulyadi (2001 :  422).
Setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang industri, menjalankan  proses kegiatan produksinya tentulah tidak lepas dari ongkos atau biaya yang  dikeluarkan untuk kegiatan tersebut. Pada ummnya biaya produksi pada setiap  perusahaan harus mempunyai perencanaan yang baik dan matang, agar tujuan dari     perusahaan tersebut dapat tercapai dengan baik. Adapun tujuan dari perusahaan  adalah untuk memperoleh laba yang maksimal dengan memberikan kepuasan  tersendiri bagi para pelanggan akan produk yang dihasilkan, guna menjamin  kelangsungan kegiatan produksi perusahaan. Hal yang dapat dilakukan  perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut, salah satunya adalah menetapkan  penentuan harga biaya produksi.Pengertian biaya produksi menurut L.Gayle  Rayburn dalam buku akuntansi biaya : “ Biaya produksi adalah seluruh biaya  yang dikeluarkan perusahaan dalam memproduksi barang atau jasa.” Rayburn  (1999:31).
Dalam perencanaan biaya produksi kita tidak terlepas dari anggarananggaran untuk mengelola produksi tersebut pada setiap proyek. Suatu perusahaan  khusunya perusahaan kecil mempunyai kegiatan yang dilakukan terbatas sehingga  memudahkan dalam perencanaan dan pengawasan. Tidak seperti pada perusahaan  yang besar dimana kegiatan yang dilakukan lebih banyak, baik jenis kegiatannya  maupun volumenya, yang membutuhkan suatu perencanaan dan pengawasan yang  lebih rumit. Salah satu teknik yang digunakan adalah budget (anggaran) yang  bukan hanya berfungsi sebagai alat perencanaan saja tetapi juga berfungsi sebagai  alat pengawasan. Anggaran adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis  dari pelaksanaan tanggungjawab manajemen didalam perencanaan, koordinasi,  dan pengawasan. Adisaputro (2003 : 6).
Dalam menyusun suatu budget (anggaran) dipergunakan suatu standart  tertentu, seperti standart bahan, standart tenaga kerja dan standart biaya lainnya  yang merupakan unsur-unsur biaya produksi. Penetapan standar yang tepat untuk     beban pabrikasi / manufactur perusahaan adalah penting karena akurasi standar  biasanya menentukan keberhasilan sistem biaya standar. Para manajer dan  pegawai bertanggung jawab untuk memenuhi standar yang telah disetujui sebagai dasar. Juga, mereka bertanggung jawab untuk memenuhi standar dengan  mrngambil kesempatan berpartisipasi dalam proses penetapan standar. Rayburn  (1999 : 426).
Biaya standar menjadi unit pembatas anggaran perusahaan. Biaya standar  membuat manajer memperhatikan biaya karena varians antara biaya standar dan  aktual membantumenunjukkan pemborosan yang terjadi. Dengan mengarahkan  perhatian pada variasi biaya, standar dapat berlaku sebagai pedoman bagi manajer  kearah perbaikan. Proses penetapan standar juga membantu perencanaan  manajemen untuk beroperasi secara efisien dan ekonomis. Karena manajer harus  melakukan studi yang menyeluruh mengenai seluruh aktor yang mempengaruhi  biaya ketika menetapkan standar, mereka sering sekali menemukan operasi yang  membutuhkan perbaikan. Sistem biaya standar juga mengintregasi fungsi  manajerial, akuntansi, dan rancangan teknik. Rayburn (1999 : 427).
Manajemen dapat mendeteksi kegiatan-kegiatan lainnya dalam perusahaan  yang biayanya menyimpang dari biaya standart yang telah ditentukan. Biaya  produksi dibagi menjadi tiga elemen yaitu : biaya bahan baku langsung, biaya  tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku langsung  biaya tenaga kerja langsung digabungkan dan dijumlahkan menjadi biaya utama  (prime cost), sedangkan biaya tenaga kerja dan overhead pabrik digabung dan  dijumlahkan menjadi biaya konversi (conversion cost). Dalam menetapkan harga     biaya produksi, perusahaan sering mengalami keraguan khususnya dalam  mengklasifikasikan biaya produksi terutama biaya overhead pabrik.
Kesalahan dalam menetapkan harga biaya produksi akan berakibat pada  ketidak wajaran dalam menetapkan harga jual, oleh sebab itu untuk menetapkan  keadaan yang wajar, biaya produksi harus ditetapkan dan diestimasi dengan teliti.
Untuk itu perusahaan industri membutuhkan informasi mengenai biaya produksi,  dimana biaya produksi merupakan salah satu jenis informasi yang penting bagi  manajemen dalam pencapaian sasaran, tujuan perusahaan dan berbagai keperluan  perusahaan seperti penngendalian biaya, penilai prestasi, penentuan harga jual,  pengambilan keputusan dan lainnya.
Keberhasilan dalam perencanaan dan pengendalian biaya tergantung pada  pemahaman yang menyeluruh mengenai hubungan antara terjadinya biaya dan  kegiatan produksi. Beberapa biaya berubah jumlahnya secara langsung dengan  adanya perubahan kegiatan produksi, sementara biaya-biaya yang lainnya relatif  tidak terpengaruh. Karena sifat bisnis yang dinamis, perusahaan sering  dihadapkan pada kebutuhan untuk mengubah tingkat kegiatan bisnisnya. Supaya  manajemen dapat merencanakan kegiatan perusahaan dengan baik dan dapat  mengendalikan biaya dengan efektif, maka manajemen harus mengerti hubungan  antara biaya dan perubahan kegiatan.
Informasi biaya diperlukan oleh manajemen untuk penentuan harga pokok  produksi secara teliti, perencanaan dan pengendalian biaya serta sebagai dasar  untuk pengambilan keputusan yang khusus. Penentuan harga pokok produksi     secara teliti hanya dapat dilakukan jika diadakan pemisahan antara biaya produksi  dan non produksi.
Agar dapat ditentukan biaya produksi dengan benar, harus diperhatikan  beberapa faktor yanng mempengaruhi, seperti proses produksi, unsur-unsur biaya  produksi serta perhitungannya. Tanpa mengetahui harga pokok dari barang yang  diproduksi, kemungkinan  kecil akan terjadi kekeliruan dalam mengambil  tindakan-tindakan atau kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam menentuka harga jual.
Biaya atau harga pokok produksi yang tidak akurat bisa menyebabkan  perusahaan kehilangan pangsa pasar (market share), terutama apabila perusahaan  itu menentukan harga jual berdasarkan pada biaya atau harga pokok produksi.
Bagi produk yang biaya atau harga pokok produksinya secara tidak wajar  ditetapkan lebih tinggi, harga jual produk tersebut akan lebih tinggi dari pada  perusahaan saingan yang menghitung biaya-biaya atau harga pokok produksi yang  lebih tepat. Sebaliknya bagi produk yang biaya atau harga pokok produksinya  secara tidak wajar ditetapkan lebih rendah dari yang seharusnya, dapat  meningkatkan pangsa pasar, tetapi dapat menimbulkan suatu kerugian bagi  perusahaan.
Dengan demikian untuk menentukan harga biaya produksi harus  diusahakan secara teliti dan cermat agar pembebanan biaya yang terjadi pada saat  pembuatan barang yang dihasilkan dapat dialokasikan dengan tepat.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membahas analisis  biaya produksi dengan studi kasus pada PT. IKAINDO INDUSTRI KARBONIK     INDONESIA yang penulis beri judul  “Analisis biaya produksi pada PT.
IKAINDO INDUSTRI KARBONIK INDONESIA.” B.  Rumusan Masalah Berdasarkan judul yang telah dipilih, maka dengan ini penulis mencoba  merumuskan masalah yaitu bagaimanakah PT. IKAINDO INDUSTRI  KARBONIK INDONESIA menggunakan dan menyusun anggaran biaya produksi  secara efisien dalam rangka menghindari kekeliruan dalam mengambil kebijakankebijakan dalam menetapkan harga jual ? C. Tujuan Penelitian 1.  Untuk mengetahui penggunaan biaya produksi sampai menjadi barang  jadi,   menganalisa dan mengevaluasi biaya produksi yang digunakan  perusahaan  yang dibandingkan denngan teori yang dipelajari.
2.  Untuk mengetahui hal-hal yang dilaksanakan perusahaan dalam kegiatan  operasi perusahaan.
3.  Untuk mengetahui penetapan produksi yang lebih akurat.
4.  Untuk menganalisa faktor-faktor yang menjadi penghambat bagi  kelancaran proses produksi.
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut : 
1.  Untuk memberikan masukan bagi PT. IKAINDO INDUSTRI  KARBONIK INDONESIA dalam meningkatkan profesionalisme dalam  melaksanakan kegiatan produksi.
2.  Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para pembaca.
   3.  Berguna bagi penulis, yaitu sebagai bahan untuk menambah ilmu  pengetahuan dan wawasan mengenai analisa biaya produksi.



Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi