Rabu, 28 Mei 2014

Skripsi Finansial: ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. SYUHBHRASTA

BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang Masalah.
Persedian adalah nama yang diberikan untuk barang-barang baik yang dibuat atau  dibeli untuk dijual kembali dalam bisnis normal. Persediaan merupakan salah satu  unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan dan sering mengalami perubahan.

Umumnya informasi tentang sumber-sumber persediaan dan modal perusahaan harus  dimiliki oleh para investor, kreditor perusahaan dan pihak lainnya sebagai bahan  pertimbangan dalam mengambil keputusan. Laporan tersebut yang akan  memberitahukan para manajer atau pemimpin perusahaan kondisi persediaan baik  dari kuantitas maupun kualitas.
Harga pokok penjualan adalah biaya persediaan yang dijual selama periode. Semua biaya yang terjadi dalam menghasilkan dan mendapatkan persediaan yang siap  dijual harus ditambahkan ke dalam biaya persediaan. Biaya yang berkaitan dengan  usaha penjualan itu sendiri adalah biaya operasi periode tersebut. Persediaan harus  dicatat dalam buku yang memegang hak memiliki. Pada akhir periode akuntansi,  harus dialokasikan antara persediaan untuk dijual dan harga pokok yang dijual.
Penyajian nilai persediaan dalam laporan keuangan bila tidak mengikuti Standar  Akuntansi Keuangan akan mempengaruhi kewajaran laporan keuangan tersebut.
Penilaian keuangan yang terlalu tinggi mengakibatkan harga pokok penjualan menjadi  tinggi dan laba kotor menjadi rendah. Sebaliknya, apabila penilaian persediaan terlalu    rendah mengakibatkan harga pokok penjualan menjadi terlau rendah dan laba  kotor terlalu tinggi. Oleh karena itu, persediaan memerlulkan perencanaan,  pengelolaan, dan pengawasan yang baik sehingga tidak terjadi penimbunan  persediaan yang berlebihan atau tidak terjadi kekurangan persediaan yang dapat  mengakibatkan aktivitas perusahaan terganggu.
Dalam rangka kelancaran usaha, diperlukan suatu pengawasan yang ketat dengan  seringnya para pengurus terjun langsung ke lapangan untuk mengawasi para  pekerjanya. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengawasan, pengarahan, dan  mengkoordinir kerja-kerja teknis di lapangan.
Sudah tidak asing lagi jika di perkebunan sering terjadi ninja sawit yaitu pencurian  buah sawit yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Pencurian ini  tentu akan merusak estimasi persediaan danpenjualan pada perusahaan tersebut.
Untuk mengatasi masalah ini, maka pimpinan perusahaan berupaya menekan aksiaksi ninja sawit ini yaitu dengan cara melaksanakan tugas ronda malam bagi  karyawan yang diatur secara bergilir serta dengan meminta bantuan kepada pihak  yang berwajib sehingga pelaku ninja sawit tersebut dapat tertangkap.
Lokasi kebun yang berpencar-pencar juga merupakan masalah yang tersendiri  yaitu dalam pemasaran Tandan Buah Segar (TBS) ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
Keadaan ini dimanfaatkan oleh para pengumpul buah sawit dengan menekan harga.
Pertimbangan lain yang perlu diperhitungkan dalam perncanaan replanting adalah  dengan maksud agar deviden para pemegang saham jangan sampai terputus. Maka  dengan adanya pola tanam sawit pada tiga kebun PT. Syuhbhrasta dengan penanaman    pada tahun yang berbeda akan sangat berguna untuk mengatasi masalah kelanjutan  penerimaan deviden akibat adanya replanting.
Berdasarkan pemaparan diatas maka penulis tertarik untuk menulis makalah  dengan judul Analisis Manajemen Persediaan Pada PT. Syuhbhrasta, Medan.
B.  Perumusan Masalah Adapun masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut: 1.  Bagaimanakah sistem pencatatan pada PT. Syuhbhrasta? 2.  Apakah manajemen perusahaan pada PT. Syuhbhrasta sudah efektif? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Adapun tujuan penelitian adalah: 1.  Mengetahui bagaimana sistem pencatatan persediaan pada PT. Syuhbhrasta  Medan?  2.  Apakah manajemen persediaan yang diterapkan oleh PT. Syuhbhrasta sudah  efektif?   Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang dilakukan penulis adalah: a.  Bagi penulis, untuk memperluas pengetahuan tentang manajemen persediaan  dan sebagai studi perbandingan antara teori yang selama ini didapat dari  bangku dan prakteknya.
b.  Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang  berguna dalam pencatatan persediaan perusahaan.
c.  Bagi pembaca, penelitian diharapkan berguna sebagai bahan masukan bagi  yang membutuhkan.
D. Metode Penelitian 1.  Lokasi Penelitian Lokasi penelitian diadakan di PT. Syuhbhrasta yang beralamatkan di Jl. Sultan  Iskandar Muda no. 222, Medan.
2.  Sumber Data a.  Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara meneliti langsung ke  lapangan.
b.  Data sekunder, yaitu data diperoleh berdasarkan kepustakaan dengan cara  mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
  3.  Teknik Pengumpulan Data a.  Interview (wawancara), yaitu kegiatan yang digunakan untuk mendapatkan  informasi langsung dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepada beberapa  staff dan karyawan perusahaan.
b.  Obsevasi (pengamatan), yaitu teknik pengumpulan data yang merupakan suatu  proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis yaitu prosesproses pengamatan dan ingatan.
4.  Metode Analisis Data Metode yang penulis gunakan untuk menganalisis data adalah metode deskriptif,  yaitu metode yang merupakan serangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan  dengan jalan mengumpulkan, menerangkan, serta menginterpretasikan data-data  yang diperoleh kemudian diolah sehingga diharapkan dapat dibahas setelah  seluruh hasil pembahasan tersebut diperoleh. Selanjutnya data tersebut dianalisa  dan dibahas secara umum.
  BAB II ANALISIS MANAJEMEN PERUSAHAAN  PADA PT. SYUHBHRASTA A. Profil Perusahaan PT. Syuhbhrasta 1.  Sejarah Perusahaan PT. Syuhbhrasta adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa  sawit dan dimiliki oleh 100 orang pemegang saham pensiunan TNI/POLRI mantan  pejabat Kowilhan-I/Sumatera dan Kalimantan Barat. Perusahaan ini didirikan pada  tanggal 19 Januari 1985. Gagasan dibentuknya PT. Syuhbhrasta berawal dari adanya  kebijaksanaan Pangkowilan-I  Letjen TNI Soesilo Soedarman. Tujuannya untuk  meningkatkan kesejahteraan anggota Kowilhan-I dan mengusahakan penguuasaan  lahan yang rencananya akan ditanami kelapa sawit dengan sistem pola Perkebunan  Inti Rakyat (PIR).
Ternyata dalam proses mewujudkan gagasan tersebut pola PIR tidak mungkin  dilaksanakan, karena terbentur dengan adanya persyaratan administrasi yang sulit  dilaksanakan. Hal itu disebabkan oleh status para anggota yang ditunjuk sebagai  peserta PIR waktu itu masih berstatus dinas aktif sedangkan menurut persyaratan  mereka diharuskan berdomosili di daerah lokasi PIR. Akhirnya didirikan sebuah  perusahaan yang diberi nama PT. Syuhbhrasta yang berkantor di Jl. Iskandar Muda  no. 222, Medan.
 Areal perkebunan PT. Syuhbhrasta terletak pada 3 lokasi yang berbeda, yaitu: 1.  Areal kebun Aek Torup luasnya 240 Ha terletak didaerah Rantau Prapat  Kabupaten Labuhan Batu.
2.  Areal kebun Tanjung Medan luasnya 124 Ha terletak di daerah Desa Tanah  Putih Kecamatan Tanjung Medan antara perbatasan propinsi Sumatera Utara dan Riau.
3.  Areal kebun Aek Siala luasnya 200 Ha terletak didaerah Aek Siala Kecamatan  Tambusai Propinsi Riau.
Meskipun ketiga areal perkebunan PT. Syuhbhrasta lokasinya tidak berdekatan tetapi  tetap saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan tidak dapat dipisahkan.
Namun ,dalam hal pembuatan laporan keungannya tetap merupakan satu kesatuan  karena setiap tahunnya ketiga areal kebun tersebut memberikan laporan kepada kantor  pusat secara akurat dan cermat.



Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi