Kamis, 22 Mei 2014

Skripsi Pendidikan Agama Islam: PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN LEMBAGAPENDIDIKAN DI SMK BINA CENDIKA MALANG


BAB I  
PENDAHULUN  
A. Latar Belakang
Masalah  Perilaku pemimpin pada lembaga-lembaga pendidikan seringkali menjadi  titik perhatian para ahli, baik di bidang ilmu pendidikan itu sendiri maupun bidang  disiplin ilmu lainnya, khususnya yang berkaitan dengan kepemimpinan kepala  sekolah sebagai penanggung jawab utamaeksistensi atau keberadaan sebuah  lembaga pendidikan.
 Kepemimpinn merupakan salah satu faktor penentu berhasil tidaknya suatu  lembaga pendidikan formal. Hal ini telah banyak dibuktikan oleh sejarah masa lalu, bahwa efektif tidaknya kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang  menentukan kelangsungan hidup kumpulan manusia atau masyarakat.
 Di sisi lain bahwa kepemimpinan yang efektif sangat menopang  keberhasilansuatulembaga pendidikan formal, namun dipihak lain untuk mencari kepemimpinan yang efektif ini bukan hal yang sederhana. Kelangkaan  kepemimpinan yang efektif ini bukan hanyamenjadi masalah bagi dunia usaha,  akan tetapi juga merupakan masalah dalamdunia pendidikan.

 Pada lembaga pendidikan sekolah, kepemimpinan diperankan oleh  seorang kepala sekolah yang sekaligus bertindak sebagai seorang pendidik yang  bertanggung jawab terhadap manajemen sekolah.
 M. NgalimPurwanto, menyatakan bahwa:  ”Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang sangat penting  karena lebih dekat dan langsung berhubungan dengan pelaksanaan  programpendidikan tiap-tiap sekolah dan tercapai atau tidaknya tujuan   pendidikan itu, sangatlah tergantung kepada policy atau kebijaksanaan dan  kecakapan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan.”  Dalamhal ini M. Ngalim Purwanto, juga menyatakan bahwa:  Seorang kepala dapat dikatakansebagai pemimpin apabilamemiliki  kecakapan-kecakapan, seperti mengetahui cara yangbaik untuk  mengerjakan sesuatu, mengetahui hasil mana yang baik dan waktu mana  yang tepat untuk mencapai tujuan. Kepala harus dapat meyakinkan  kelompoknya bahwa cara, hasil dan waktu yang ditetapkan itu adalah tepat  dan benar.
  Dalam menjalankan tugassebagai pemimpin formal maka seorang kepala  sekolah dihadapkan pada persoalan-persoalan teknis manajerial sekolah serta  dituntut untuk menjadi administrator yang handal untuk mengupayakan adanya  kemajuan-kemajuan bagi sekolah yang dikelolanya.
 Kepala sekolah merupakan pemimpin sekolah yang bertanggung jawab  terhadap seluruh kegiatan-kegiatan  sekolah. Ia mempunyai wewenang dan  bertanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pendidikan  dalamsekolah yang dipimpinnya.
 Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya kegiatan sekolah, akan tetapi keadaanlingkungan sekolah dengan kondisi dan  situasinya serta hubungannya dengan masyarakat sekitarnya merupakan tanggung  jawabnya pula. Inisiatif dan kreatifitas yang mengarah pada perkembangan dan  kemajuan sekolah adalah merupakan tanggung jawab kepala sekolah terhadap  lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
  M. NgalimPurwanto dkk, Administrasi Pendidikan, Jakarta:Mutiara Offset, 1984 hal.
  Ibid., hal.
  Demikian halnya dengan perkembangan dan kemajuan yang dicapai oleh  SMK Bina Cendika Malang, tidak lepas dari peran kepala sekolah sebagai  pemimpin sekolah tersebut. Pola-pola  kepemimpinan yang dipergunakan oleh  kepala sekolah dalammengelola sekolah ini terbukti memberikan kontribusi atau sumbangan yang positif bagi perkembangan dan kemajuan di kemudian hari.
 SMK Bina Cendika Malang merupakan sekolah yang keberadaanya cukup  mendapat tanggapan positif dari masyarakat banyak, dengan bukti masyarakat  menyekolahkan anak-anaknya di sekolah tersebut. Disamping itu jumlah murid  tiap tahunnya terus bertambah, hubungan interpersonal yang terjalin baik dan  harmonis antara kepala sekolah, guru,murid, orang tua dan masyarakat.
 Eksistensi SMK Bina Cendika Malang ini menjadi tanggung jawab kepala  sekolah sampai saat ini berjalancukup baik, walaupun masih memerlukan  peningkatan kualitas yang lebih baiklagi di masa yang akan datang.
 Kualifikasi kepemimpinan kepala sekolah, dapat dirumuskan secara lebih  jelas setelahdilakukan penelitianyang lebih mendalamterhadap aktivitas kepala  sekolah sebagai pemimpin formal yang bertanggung jawab atas kelangsungan  hidup sekolah khususnya yang berkaitan dengan upaya mengembangkan dan  memajukan sekolah tersebut.
 Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dalam penelitian ini  ditentukan judul skripsi  ”PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN LEMBAGA PENDIDIKAN DI SMK BINA  CENDIKA MALANG”.
  B. Rumusan Masalah
Permasalahan penelitian dalam skripsi ini sebagai berikut:  a.  Bagaimana peranan kepala sekolah dalammengembangkan lembaga  pendidikan di SMK Bina Cendika Malang ? b.  Bagaimanaupaya kepala sekolah dalammengembangkan lembaga  pendidikan di SMK Bina Cendika Malang? c.  Faktor apa yang mendukung perkembangan lembaga pendidikan di SMK  Bina Cendika Malang?  
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini  adalah sebagai berikut:  a.  Untuk mengetahui peranan kepalasekolah dalammengembangkan  lembaga pendidikan di SMK Bina Cendika Malang.
 b.  Untuk mengetahui upaya kepala sekolah dalammengembangkan lembaga pendidikan di SMK Bina Cendika Malang.
 c.  Untuk mengetahui faktor yangmendukung perkembangan lembaga pendidikan di SMK Bina Cendika Malang.
 D. Manfaat Penelitian  
a.  Sebagai bahan informasitentang peranan dan upaya yang dilakukan kepala  sekolah dalam rangka mengembangkan lembaga pendidikan di SMK Bina  Cendika Malang serta mengetahuifaktor yang mendukung perkembangan  lembaga pendidikan di SMK Bina Cendika Malang.
  b.  Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah SMK Bina Cendika Malang  dalamrangka mengembangkan lembaga pendidikan ke arah yang lebih  maju.
 E. Ruang Lingkup Pembahasan  
Pada pembahasan ini peneliti membatasinya pada peranan dan upaya  kepala sekolah dalammengembangkan lembaga pendidikan di SMK Bina Cendika  Malang serta faktor yang mendukung perkembangan lembaga pendidikan  tersebut.
 F. Definisi Operasional
Untuk menegaskan arah pembahasan skripsi ini maka perlu diberikan  pengertian dan penjelasan terhadap judultersebut, sekaligusuntuk menghindari  pemahaman dan interpretasi yang simpang siur terhadap judul tersebut.
 1.  Peranan  Peranan adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalamsuatu   peristiwa.
  2. Kepala Sekolah  Kepala sekolah adalah “ seorang tenagafungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar,  atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan  murid yang menerimapelajaran”.
   Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Balai Pustaka: 1996, hal.751.
 4Wahjosumidjo, KepemimpinanKepala Sekolah Tinjauan teoritik dan permasalahannya, Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada , 2002, h. 83   Menurut E. Mulyasa, “ Kepala sekolah adalah merupakan salah satu  komponen pendidikan yang paling berperan dalammeningkatkan kualitas  pendidikan “  4. Mengembangkan  Mengembangkan adalah ”membuka lebar-lebar, membentangkan,  menjadikan besar/luas/merata, menjadikan maju/baik/sempurna dan sebagainya”.
  Menurut Wahjosumidjo, “mengembangkan adalah suatu proses perubahan  ke arah keadaan yang lebih baik, maju dan sempurna  .
 5. Lembaga Pendidikan  Lembaga atau pranata adalah”badan/organisasi yangtujuannya  melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha”.
  G. Sistematika Pembahasan  
Bab Pertama terdiri darilatar belakang masalah,rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup pembahasan, definisi operasional dan sistematika  pembahasan.
 Bab Kedua adalah merupakan kajian teori yang terdiri dari. 1)  Kepemimpinan kepala sekolah, definisi  kepemimpinan kepala sekolah, kepala  sekolah sebagai pejabat formal, tugas dan fungsi kepala sekolah, Upaya kepala  sekolah dalammeningkatkan produktivitassekolah dan tipe-tipe kepemimpinan  kepala sekolah. 2). Peranan kepala sekolah dalammengembangkan lembaga  E. Mulyasa,  MenjadiKepalaSekolah Profesional Dalam Kontek Menyukseskan MBS dan KBK, 2003, h.
  Dekdikbud,  Kamus Besar Bahasa Indonesia,Balai Pustaka: 1996, h. 473  7Wahjosudjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauanteoritik dan permasalahannya, Jakarta,  PT.Raja GrafindoPersada , 2002, h.
  Depdikbud, Op.Cit, h. 580   pendidikan, kepala sekolah sebagai pendidik, kepala sekolah sebagai manajer,  kepala sekolah sebagai administrator, kepala sekolah sebagai supervisor, kepala  sekolah sebagai leader, kepala sekolah sebagai innovator.3). Upaya kepala sekolah  dalammengembangkan lembaga pendidikan. 4). Faktor yang mendukung  perkembangan lembaga pendidikan, sekolahsebagai lembaga pendidikan, sekolah  sebagai pranata sosial, dan faktor-faktor yang mendukung perkembangan  lembaga pendidikan.
 Bab Ketiga adalah metode penelitian yang terdiri dari : pendekatan dan  jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, informanpenelitian, prosedur  pengumpulandata, dan tahap-tahap penelitian.
 Bab Keempat adalahhasil penelitian yang terdiri dari: 1). Latar belakang  obyek penelitian, sejarah berdirinya SMK Bina Cendika Malang, visi dan misi SMK Bina Cendika Malang, struktur organisasi SMK Bina Cendika Malang,  penyajian data, Peran kepala sekolah dalammengembangkan lembaga pendidikan  di SMK Bina Cendika Malang, upaya kepala sekolah dalammengembangkan  lembaga pendidikan di SMK Bina Cendika Malang.
 Bab Kelima adalah pembahasan hasil penelitian yangterdiri dari: pembahasan hasil penelitian dan analisis data, peran kepala sekolah dalam  mengembangkan lembaga pendidikan di SMK Bina Cendika Malang, upaya kepala sekolah dalammengembangkan lembaga pendidikan di SMK Bina Cendika  Malang.
 Bab Keenam adalah bagian penutup yang terdiri dari: kesimpulan dan  saran.
  BAB II  KAJIAN PUSTAKA  A.  Peranan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Lembaga Pendidikan  1.  Kepala Sekolah Sebagai Pendidik (Edukator)   Dalam melakukan fungsinya sebagai edukator, kepala sekolah harus  memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga  kependidikan di sekolahnya. Menciptakan iklim sekolah yang kondusif,  memberikan nasehat kepada warga sekolah, memberikan dorongan kepada  seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan model pembelajaran yang  menarik, seperti team teaching, moving class dan mengadakan program akselerasi  bagi peserta didik yang cerdas di atas normal.
 Sumidjo mengemukakan bahwa:   Memahami arti pendidik tidak cukup berpegang pada konotasi yang  terkandung dalam definisi pendidik, melainkan harus dipelajari  keterkaitannya dengan makna pendidikan itu dilaksanakan. Untuk  kepentingan tersebut, kepala sekolah harus berusaha menanamkan,  memajukan dan meningkatkan sedikitnya empat macam nilai, yakni  pembinaan mental, moral, fisik dan artistik.
   Sebagai edukator kepala sekolah harus senantiasa berupaya meningkatkan  kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para guru. Dalam hal ini faktor  pengalaman akan sangat mempengaruhi profesionalisme kepala sekolah, terutama  dalam mendukung terbentuknya pemahaman tenaga kependidikan terhadap  pelaksanaan tugasnya.
  M. Ngalim Purwanto dkk, Administrasi Pendidikan, Jakarta, Mutiara Offset, 1984, hal. 99.
   Upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan  kinerjanya sebagai edukator, khususnya dalam peningkatan kinerja tenaga  kependidikan dan prestasi belajar peserta didik adalah sebagai berikut:  a.  Mengikut sertakan guru-guru dalam penataran, untuk menambah wawasan  para guru. Kepala sekolah juga harus memberikan kesempatan kepada  guru-guru untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya dengan  belajar ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
 b.  Kepala sekolah harus berusaha menggerakkan tim evaluasi hasil belajar  peserta didik untuk lebih giat bekerja, kemudian hasilnya diumumkan  secara terbuka dan diperlihatkan di papan pengumuman.
 c.  Menggunakan waktu belajar secara efektif di sekolah, dengan cara  mendorong para guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran sesuai  waktu yang telah ditentukan, serta memanfaatkannya secara efektif dan  efisien untuk kepentingan pembelajaran.
 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0296/U/1996,  merupakan landasan penilaian kinerja kepala sekolah yang menyebutkan bahwa:  ”Kepala sekolah sebagai edukator harus memiliki kemampuan untuk  membimbing guru, membimbing tenaga kependidikan non guru, membimbing  peserta didik, mengembangkan tenaga kependidikan, mengikuti perkembangan  IPTEK dan memberi contoh mengajar”.
  a.  Kemampuan membimbing guru, terutama dalam hal yang  berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan program  pembelajaran dan bimbingan konseling (BK), penilaian hasil  peserta didik dan layanan bimbingan konseling dan sebagainya.
 b.  Kemampuan membimbing tenagakependidikan non guru dalam  penyusunan program kerja dan pelaksanaan tugas sehari-hari, serta  mengadakan penilaian dan pengendalian terhadap kinerjanya  secara periodik dan berkesinambungan.
 c.  Kemampuan membimbing peserta didik, terutama berkaitan  dengan kegiatan ekstrakurikuler, partisipasi dalam perlombaan  kesenian, olah raga dan perlombaan mata pelajaran.
 d.  Kemampuan mengembangkan tenaga kependidikan terutama yang  berkaitan dengan pemberian kesempatan kepada tenaga   Ibid., hal. 101.
  kependidikan untuk mengikuti berbagai pendidikan dan latihan  secara teratur, revitalisasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran  (MGMP), Musyawarah Guru Pembimbing (MGP) dan sebagainya.
 e.  Kemampuan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan,  teknologi dan seni dapat ditingkatkan melalui pendidikan dan  latihan, pertemuan profesi seperti Musyawarah Kerja Kepala  Sekolah (MKKS), diskusi, mengikuti seminar dan sebagainya.
 f.  Kemampuan memberi contoh model pembelajaran dan bimbingan  konseling yang baik, dengan mengadakan Analisis Materi  Pembelajaran (AMP), Program Tahunan (PT), Program Semester  (PS), serta mengembangkan daftar nilai peserta didik dan program  layanan bimbingan konseling.
 Dengan demikian dapat dipahami bahwa peran kepala sekolah sebagai  edukator harus memiliki beberapa kemampuan, yaitu kemampuan dalam  membimbing guru, membimbing tenaga kependidikan non guru, membimbing  peserta didik, mengembangkan tenaga kependidikan, mengikuti perkembangan  IPTEK dan memberi contoh mengajar.
 2.  Kepala Sekolah Sebagai Manajer  Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer, kepala  sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga  kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif, memberi kesempatan kepada  para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya dan mendorong  keterlibatan seluruh yang menunjang program sekolah.
  a.  Memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama atau kooperatif  dimaksudkan bahwa di dalam peningkatan profesionalisme tenaga  kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus mementingkan kerjasama  dengan tenaga kependidikan dan  pihak lain yang terkait dalam  melaksanakan setiap kegiatan.
 b.  Memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk  meningkatkan profesinya, sebagai manajer kepala sekolah profesi secara  persuatif dan dari hati ke hati.
  Ibid., hal. 103.
  c.  Mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan, dimaksudkan bahwa  kepala sekolah harus berusaha mendorong keterlibatan semua tenaga  kependidikan dalam setiap kegiatan di sekolah (partisipatif)  Sesuai dengan yang ditetapkan dalam penilaian kinerja kepala sekolah  harus memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya  dengan baik, yang diwujudkan dalam kemampuan menyusun program sekolah,,  organisasi personalia, memberdayakan tenaga kependidikan dan mendayagunakan  sumber daya sekolah secara optimal  


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi