Senin, 19 Mei 2014

Skripsi Pendidikan Agama Islam: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU AGAMA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI DENANYAR JOMBANG

BAB I  
PENDAHULUAN  
A.      Latar Belakang Masalah  
Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan mutu atau kualitas, menuntutsemua  pihak  untuk  senantiasa  meningkatkan  kompetensinya.  Hal  tersebut  menjadikan  upaya  meningkatkan kualitas pendidikan yang perlu dilakukan terus menerus pada posisiyang  sangat penting, sehingga pendidikan dapat digunakan sebagai wahana dalam membangun tunas – tunas bangsa kepada puncak dan cita – cita yang mulia.
Tantangan  era  globalisasi  tersebut  yang  harus  dihadapi  guru  dan  menuntut  kompetensinya adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat  yang  mendukung  para  guru  terutama  guru  agama  Islam  untuk  mengembangkan  pengetahuan dan keterampilanya dalam dunia pendidikan.
Peningkatan  kualitas  pendidikan  merupakan  tantangan  dalam  mencerdaskan  kehidupan  bangsa.  Untuk  mewujudkan  bangsa  yang  cerdas,  pendidik  khususnya  guru  agama  sebagai  pelaku  utama  dalam  proses  pendidikan  harus  meningkatkan  kompetensinya sesuai dengan tugas yang diemban.
Menurut  UU  RI  no  14  tahun  2005  tentang  Guru  dan  Dosen  guru  wajib  memiliki  kualifikasi  akademik,  kompetensi  sertifikat  pendidik,  sehat  jasmani  dan  rohani,  serta  memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional  .

Kompetensi guru diperlukan dalam rangka mengembangkan dan mendemonstrasikan  perilaku  pendidikan.  Kompetensi  guru  bukan  sekedar  mempelajari  keterampilan mengejar  tertentu,  tetapi  merupakan  pembangunan  dan  aplikasi  suatu  keterampilan  dan  pengetahuan yang saling bertautan dalam bentuk perilaku nyata.
 UU RI no 14 tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen. Pasal:8 Citra Umbara : Bandung. Hal:9.
Standar  kompetensi  merupakan  salah  satu  terobosan  dunia  pendidikan  dalam  meningkatkan kualitas guru, sehinga menjadikan semua guru terutama guru agamatidak  hanya professional tetapi berkompeten dalam bidangnya. Hal yang serupa dikemukakan  oleh E. Mulyasa bahwasanya seorang guru tidak hanya sekedar mampu mempelajari dan  menghayati  keterampilan  dalam  pengajaran  tetapi  guru  hendaklah  dilengkapi  dengan  bahan  yang  dikuasai,  teori  pendidikan,  serta  mampu  mengambil  keputusan  situasional  berdasarkan nilai, sikap, dan perilaku yang baik  .
Pendidikan dan keterampilan guru adalah suatu sarana untuk menyiapkan siapa saja  yang  ingin  melaksanakan  tugas  dalam  profesi  guru.  Karena  dalam  semua  profesi  persiapan  itu  mengikutsertakan  seseorang  dalam  memperoleh  pengetahuan  dan  kemampuan untuk melaksanakan pembelajaran nantinya.
Untuk  memberikan  gambaran  yang  jelas  guru  berkompetensi  selayaknya  tuntutan  masyarakat  dan  zaman  telah  dikemukakan  oleh  Rustiah  dalam  bukunya,  bahwasanya  guru yang berkompetensi memiliki ciri sebagai berikut:  a.  Ketepatanya merumuskan tujuan belajar  b.  Perwujudan kepribadian  c.  Pertanggung dugaan  .
Pendidikan  Agama  Islam  adalah  suatu  usaha  untuk  membimbing  kepada  arah  pertumbuhan  kepribadian  anak  didik  agar  sesuai  dengan  ajaran  Agama  Islam  adalah  membentuk pribadi muslim yang taat, berilmu dan beramal. Oleh karena itu kompetensi  guru  agama  sangat  besar  pengaruhnya  terhadap  berhasil  atau  tidaknya  pelaksanaan  pendidikan di sekolah.
 E. Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru. Remaja Rosda Karya : Bandung.
Hal-31   Rustiah. 1982. Masalah – masalah ilmu Keguruan. PTBina Aksara :Jakarta. Hal-12.
Profesi  guru  khususnya  guru  agama  sebagai  pendidik  yang  tidak  dapat  dipandang  ringan, karena hal ini menyangkut berbagai aspek kehidupan serta menuntut pertanggung  jawaban  moral  yang  berat.  Guru  agama  adalah  spiritual  father atau  bapak  rohani  bagi  anak  didik,  yang  memberikan  santapan  jiwa  dan  ilmu  serta  pendidikan  akhlak  yang  benar.
Kompetensi bagi guru khususnya guru agama sangatlah dibutuhkan guna menemukan  cara  –  cara  baru  terutama  dalam  menanamkan  nilai  ajaran  agama  pada  anak  didik.
Kompetensi  guru  yang  dimaksud  adalah  kemapuan  untuk  menemukan  cara  baru  bagi  pemecahan  problem  yang  berkaitan  dengan  ilmu  pengetahuan  yang  mendukung  suatu  hasil pendekatan yang sama sekali baru bagi yang berkesempatan meskipun untuk orang  lain merupakan hal yang tidak begitu asing lagi.
Guru  merupakan  komponen  paling  menentukan  dalam  sistem  pendidikan  secara  keseluruhan,  yang  harus  mendapat  perhatian  utama.  Maka  figur  seorang  guru  akan  menjadi  sorotan  strategis  ketika  membahas  masalah  pendidikan,  karena  guru  selalu  terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan.
Kehadiran guru, khususnya guru agama dalam dunia pendidikan sangat berpengaruh  dan menempati peran yang penting. Dan peranan guru tidak dapat digantikan oleh mesin,  radio, komputer, ataupun alat elektronik lainya. Karena dalam diri guru masih tersimpan  unsur manusiawi seperti sikap, perasaan, motifasi dan kebiasaan yang  diharapkan dalam  proses belajar mengajar. Dan semua hal itu adalah proses dari pengajaran seorang guru  kepada anak didiknya  .
 Nana Sujana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru. Algensindo: Bandung Hal-12.
Jabatan  seorang  guru  adalah  jabatan  professional,  sebab  tidak  semua  orang  dapat  menjadi  guru,  kecuali  mereka  yang  dipersiapkan  melalui  pendidikan.  Untuk  itu  profesi  guru berbeda dengan profesi lainya. Perbedaanya terletak pada tugas dan tanggung jawab  serta  kemampuan  dasar  kompetensinya.  Kompetensi  guru  dapat  dikategorikan  menjadi  empat,  serupa  dengan  UU  RI  No  14  tahun  2005  tentang  Guru  dan  Dosen  bahwasanya  kompetensi guru  meliputi   kompetensi  pedagogik,  kompetensi  kepribadian,  kompetensi sosial, dan kompetensi professional  .
 Berpijak  dari  latar  belakang  masalah  tersebut,  maka  penulis  tertarik  untuk  memilih  lokasi  Madrasah  Aliyah  Negeri  Denanyar  Jombang  untuk  menjadi  obyek  penelitian,  dikarenakan sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah unggulan yang paling banyak  diminati oleh pelajar lulusan sekolah menengah pertama yang ada di daerah Jombang dan  sekitarnya.  Kemudian  setelah  itu  penulis  tertarik  untuk   mengangkat  judul  “Upaya  Meningkatkan  Kompetensi  Guru  Agama  di  Madrasah  Aliyah  Negeri  Denanyar  Jombang”.
B.  Rumusan Masalah  
1.  Bagaimana  keadaan  kompetensi,  dan  kualifikasi  yang  dimiliki  guru  agama  di  Madrasah Aliyah Negeri Denanyar Jombang?  2.  Bagaimana  upaya  guru  agama  dan  kepala  sekolah  Madrasah  Aliyah  Negeri  Denanyar Jombang dalam meningkatkan kompetensinya?  3.  Faktor  apa  yang  menjadi  pendukung  dan  penghambat  upaya  meningkatkan  kompetensi guru agama di Madrasah Aliyah Nngeri Denanyar Jombang?  
C.  Tujuan Penelitian   
UU RI no 14. 2005. Tentang Guru dan Dosen. Pasal:10. Citra Umbara : Bandung.
1.  Untuk mengetahui keadaan kompetensi, dan kualifikasi yang dimiliki guru agama  di Madrasah Aliyah Negeri Denanyar Jombang  2.  Untuk  Mengetahui  upaya  yang  dilakukan  oleh  guru  agama  dan  kepala  sekolah  Madrasah Aliyah Negeri Denanyar Jombang dalam meningkatkan kompetensinya  3.  Untuk  Mengetahui  faktor  pendukung  dan  penghambat  upaya  meningkatkan  kompetensi  guru  agama  dan  kepala  sekolah  Madrasah  Aliyah  Negeri  Denanyar  Jombang  
D.  Manfaat Penelitian  
1.  Bagi  Lembaga,  penelitian  ini  diharapkan  menambah  kontribusi  pemikiran  yang  ilmiyah  tentang  meningkatkan  kompetensi  guru  dan  diharapkan  mampu  menyumbangkan  pemikiran  dalam  memecahkan  permasalahan  yang  dihadapi  oleh  madrasah,  khususnya  dalam  meningkatkan  kualitas  gurunya  dalam  menghadapi uji kompetensi guru.
2.  Bagi  Keilmuan,  diharapkan  mampu  menambah  khazanah  ilmu  pengetahuan  terutama dalam rangka meningkatkan kompetensi guru.
3.  Bagi  Peneliti,  diharapkan  mampu  menambah  pengetahuan  dalam  bidang  peningkatan  kompetensi  guru  Agama  di  Madrasah  Aliyah  Negeri  Denanyar  Jombang.
E.  Ruanglingkup Pembahasan  
Untuk  menghindari  kesimpang  siuran  dalam  pembahasan  dan  perluasan  masalah  sekaligus  untuk  mempermudah  pemahaman,  maka  perlu  diberikan  batasan  yang  dikemukakan. Adapun Upaya meningkatkan Kompetensi Guru Agama yang akan dikaji  dalam penelitian ini meliputi :  A.  Konsep Dasar Kompetensi  1.  Pengertian Kompetensi  2.  Macam-macam Kompetensi Guru  a.  Kompetensi Pedagogik  b.  Kompetensi Kepribadian  c.  Kompetensi Profesional  d.  Kompetensi Sosial  3.  Upaya  Meningkatkan  Kompetensi  guru  di  Madrasah  Aliyah  Negeri  Denanyar  Jombang  4.  Faktor  yang  menjadi  Pendukung  dan  Penghambat  Upaya  Meningkatkan  Kompetensi Guru Agama di Madrasah Aliyah Negeri Denanyar Jombang.
B.  Konsep Dasar Guru Agama  1.  Pengertian Guru Agama  2.  Tugas dan Tanggung jawab Guru Agama  3.  Syarat Menjadi Guru Agama.
F.  Sistematika Pembahasan  
Bab I. pendahuluan  Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan  penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian.
Bab II. Kajian Teori  Bab  ini  memuat  beberapa  permasalahan  yang  bersifat  teoritis  yang akan  diungkap dalam penelitian yang memuat Landasan Teori, yang mengenai Upaya  Meningkatkan  kompetensi  Guru  di  Madrasah  Aliyah  Negeri  Denanyar  Jombang.
Bab III. Metode Penelitian  Bab ini merupakan metode yang akan digunakan dalam penelitian, Pendekatan  dan jenis penelitia, Kehadiran peneliti, Lokasi Penelitian, Sumber data, Prosedur  pengumpulan data, Pengecekan Keabsahan penelitian, Tahap – tahap penelitian.
Bab IV. Paparan Hasil Penelitian  Bab  ini  merupakan  hasil  penelitian  dan  pengelolaan  data  yang  terdiri  dari:  pertama,  seting  penelitian,  meliputi;  1.  Sejarah  singkat  MAN  Denanyar  Jombang,  2.  Visi  dan  Misi  Lembaga,  3.  Struktur  Organisasi  MAN  Denayar Jombang,  4.  Jumlah  Guru,  5.  Jumlah  Siswa.  Penyajian  data  yang  meliputi  Keadaan  Kompetensi  Guru  Agama  di  Madrasah  Aliyah  Negeri  Denanyar  Jombang,  Upaya  Meningkatkan  Kompetensi  Guru  Agama,  dan  Faktor  Pendukung dan Penghambat Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Agama di  Madrasah Aliyah Negeri Denanyar Jombang.
Bab V. Pembahasan  Bab  ini  membahsan  hasil  penelitian  dengan  mengaitkan  dengan  kajian  teori yang  digunakan  dengan  temuan  hasil  penelitian,  yang  bisa  juga  dikatakan  analisis data.
Bab VI. Penutup  Dalam bab ini berisikan Kesimpulan, dan Saran.
BAB II  KAJIAN TEORI  A.  Konsep Dasar Kompetensi  1.  Pengertian Kompetensi  Istilah  kompetensi  (kemampuan)  mempunyai  makna,  W  Robet  Husthon  dalam  buku Rustiah masalah – masalah keguruan sebagai berikut:  ”Competence  ordinarily  is  difened  as  adequcy  for  a  task  or  as  possession  of  require knowledge, skill and abilities  ”  pengertian  tersebut  dapat  diartikan  bahwasanya  kompetensi  sebagai  suatu  tugas  yang  memadai,  atau  pemilikan  pengetahuan,  keterampilan  dan  kemampuan  yang  ditutut oleh jabatan seseorang. Dalam pengertian ini kompetensi lebih dititik beratkan  pada tugas guru dalam mengajar.
Sementara  dalam  UU  RI  No  14  tahun  2005  tentang  guru  dan  dosen  dijelaskan  bahwa Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang  harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas  keprofesionalan  .
Pengertian kompetensi juga diungkapkan oleh Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan  menjelaskan bahwa kemampuan merupakan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku  guru atau tenaga kependidikan yang tampak sangat berarti  .
Dari uraian mengenai pengertian kompetensi, bahwa kompetensi guru merupakan  perpaduan antara kemapuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritualyang  secara  kafah  membentuk  kompetensi  standar  profesi  guru,  yang  telah  mencakup   Rustiah. 1982.OP.CIT. Hal-12   UU RI no 14 tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen. Pasal:1 Citra Umbara : Bandung. Hal:4.
  Cece  Wijaya  dan  Tabrani  Rusyan.  1994  Kemampuan  Dasar  Guru  Dalam  Proses  Belajar  Mengajar. P.T Rosda Karya: Bandung. Hal-7.
penguasaan  materi,  pemahaman  terhadap  peserta  didik,  pengembangan  pribadi  dan profesionalisme  .
Kemampuan  guru  merupakan  salah  satu  hal  yang  harus  dimiliki  dalam  jenjang  pendidikan  apapun,  karena  kemampuan  itu  sangat  penting  untuk  dimiliki  oleh  para  guru, karena :  a.  Kemampuan guru merupakan alat seleksi dalam penerimaan calon guru,  akan terdapat pedoman bagi para administrator dalam memilih guru yang  diperlukan untuk suatu sekolah.
b.  Kemempuan  guru  sangat  penting  dalam  pembinaan  dan  pengembangan  guru,  karena  guru  memiliki  kemampuan  yang  perlu  dibina  agar  kemampuanya tetap berkembang, sedangkan guru yang masih biasa dan  belum  imbang  maka  perlu  diadakan  penataran  atau  peletian  atau  melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
c.  Kemampuan  guru  sangat  penting  dalam  menyususn  kurikulum,  karena  berhasil  atau  tidaknya  pendidikan  guru  terletak  pada  komponen  dalam  proses  pendidikan  guru  yang  salah  satunya  adalah  kurikulum.  Oleh  karena  itu,  kurikulum  pendidikan  tenaga  harus  disusun  berdasarkan  kemampuan yang diperlukan oleh setiap guru.
d.  Kemampuan guru juga penting dalam hubungan dengan kegiatan belajar  mengajar  dan  hasil  belajar  siswa,  karena  proses  belajar  mengajar,  dan  hasil belajar yang diperoleh siswa tidak hanya ditentukan sekolah tetapi  juga ditentukan oleh guru yang mengajar. Guru yang mampu akan lebih   E. Mulyasa. 2007.  Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru. Remaja Rosda Karya : Bandung.
Hal-31  bisa menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan dan  lebih  mampu  mengelola  kelasnya,  sehingga  hasil  belajar  siswa  berada  pada tingkat normal  .
Setiap  kemampuan  dicapai  melalui  sejumlah  pengalaman  belajar  yang  sesuai.
Kemampuan  dan  pengalaman  belajar  tersebut  adalah  sebagaimana  yang  telah  dibukukan  oleh  Direktorat  Jendral  pendidikan  dasar  dan  menengah,  Direktorat  pendidikan guru dan tenaga teknis dalam Uzer Usman, sebagai berikut:  a.  Mengembangkan  kepribadian,  bertaqwa  kepada  Tuhan  Yang  Maha  Esa,  berperan dalam masyarakat sebagai warga negara yang berjiwa pancasila,  dan mengembangkan sifat – sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi jabatan  guru.
b.  Menguasai  landasan  kependidikan,  mengenal  tujuan  pendidikan  dasar  untuk  mencapai  tujuan  pendidikan  nasional,  mengenal  fungsi  sekolah  dalam  masyarakat,  mengenal  prinsip  psikologi  pendidikan  yang  dapat  dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar.
c.  Menguasai bahan pengajaran, menguasai bahan pengajaran kurikulum.
d.  Menyusun  program  pengajaran,  menetapkan  tujuan  pengajaran,  memilih  dan  mengembangkan  bahan  pengajaran,  memilih  dan  mengembangkan  media  pengajaran  yang  sesuai,  memilih  dan  memanfaatkan  sumber  belajar.
 Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan. 1994. OP.CIT. Hal-8.
e.  Melaksanakan  program  pengajaran,  menciptakan  ilkim  belajar  mengajar yang  tepat,  mengatur  ruangan  belajar  dan  mengelola  interaksi  belajar  mengajar.
f.  Menilai  hasil  proses  belajar  mengajar  yang  telah  dilaksanakan,  menilai  prestasi  murid  untuk  kepentingan  pengajaran,  menilai  proses  belajar  mengajar yang telah dilaksanakan.
g.  Menyelenggarakan  program  bimbingan,  membimbing  siswa  yang  mengalami  kesulitan  belajar  mengajar,  membimbing  murid  yang  mengalami  kelainan,  dan  murid  yang  mempunyai  bakat  khusus  serta  membina  wawasan  murid  untuk  menghargai  berbagai  pekerjaan  di  masyarakat.
h.  Menyelenggarakan  administrasi  sekolah,  mengenal  program  administrasi  kegiatan sekolah, dan melaksanakan kegiatan administrai sekolah.
i.  Berinteraksi dengan sejawat dan masyarakat, berinteraksi dengan  sejawat  untuk  meningkatkan  kemampuan  professional  dan  berinteraksi  dengan  masyarakat untuk menunaian misi pendidikan.
j.  Menyelenggarakan  penelitian  sederhana  untuk  keperluan  pengajaran,  mengkaji  konsep  dasar  penelitian  ilmiah  dan  melaksanakan  penelitian  sederhana  .
Dari  beberapa  penjabaran  mengenai  kompetensi  dapat  dikatakan  bahwasanya  kompetensi adalah seperangkat kemampuan yang harus dikuasai dan dapahami yang  menjadi bekal mereka ketika melaksankan tugasnya sebagai seorang guru.
 Uzer Usman. 1990. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosda Karya : Bandung. Hal-16-19.
Demikian  kompetensi  guru  yang  menjadi  landasan  dalam  rangka  mengabdikan  profesinya.  Guru  yang  baik  tidak  hanya  mengetahui,  akan  tetapi  benar-benar  melaksanakan apa yang menjadi tugas dan peranya.



Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi