BAB I .
PENDAHULUAN .
1.1 Latar Belakang Masalah .
Investasi, dalam konotasi ekonomi
makro, sangat di butuhkan untuk meningkatkan
pendapatan nasional. Jikainvestasi bertambah, sesuai dengan mekanisme multiplier effect, maka akibatnya
pendapatan nasional akan bertambah.
Dengan bertambahnya investasi, maka produsen akan meningkatkan jumlah kesempatan kerja sehingga jumlah barang
dan jasa yang dihasilkan akan bertambah
pula. Pada gilirannya, masyarakat bisa mengkonsumsi barang dan jasa dalam jumlah lebih banyak. Hal tersebut
berarti bahwa tingkat kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat menjadi lebih baik.
Investasi merupakan unsur
GDP yang paling sering berubah ketika pengeluaran atas barang dan jasa turun selama
resesi, sebagian besar penurunan itu
berkaitan dengan anjloknya pengeluaran investasi. (N. G. Mankiw, 1999 : 425). Selain itu juga, investasi merupakan
langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi.
Investasi mempengaruhi tinggirendahnya pertumbuhan ekonomi dan juga mencerminkan marak lesunya
pembangunan-pembangunan ekonomi tidak akan
lepas dari kegiatan investasi, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah (BUMN), Koperasi maupun swasta yang akan memberikan
berbagai keuntungan, seperti menciptakan
lapangan kerja,pemanfaatan sumber daya ekonomi seoptimal mungkin serta peningkatan mutu
sumber daya manusia, dan lain-lain.
Perekonomian suatu negara tidak
terlepasdari variabel mikro maupun makro.
Dari sudut pandang variabel
makro, variabel tersebut antara lain : 1. Masalah kesempatan kerja.
2. Pertumbuhan ekonomi.
3. Keseimbangan neraca pembayaran.
4. Kestabilan ekonomi.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa
variabel makro tersebut, sangat berpengaruh terhadap kegiatan investasi, baik yang berasal
dari Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN
), maupun yang berasal dari Penanaman Modal Asing ( PMA ).
Hal ini merupakan suatu yang
logis, karena berdasarkan sudutpandang investor, mereka hanya melakukan investasi yang akan
memberikan probabilitas keuntungan yang
paling optimal.
Pada kasus PMA, apabila kinerja
darivariabel makro suatu negara tidak sesuai
yang diharapkan, maka investor akan mengalihkan dana investasinya ke negara lain yang kinerja variabel makronya
lebih baik. Penanaman modal merupakan
langkah awal kegiatan produksi. Dengan posisi semacam itu, investasi pada hakekatnya juga merupakan
langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi.
Dinamika penanaman modal mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi dan mencerminkan marak
lesunya pembangunan.
Dalam upaya menumbuhkan perekonomian,setiap
negara senantiasa berusaha menciptakan
iklim yang dapat menggairahkan investasi. sasaran yang dituju bukan hanya masyarakat atau kalangan
swasta dalam negeri, tapi juga investor
asing. ( Dumairy, 1997 ). Di Indonesia, iklim penanaman modal tidak henti-hentinya dilakukan perbaikkan oleh
pemerintah. Di antara perbaikkan tersebut
pemerintah merupakan berbagai paket kebijaksanaan, antara lain dilakukan penyederhanaan mekanisme perijinan,
perlunakan syarat-syarat investasi serta
memotivasi investasi dalam sektor-sektor tertentu dan daerahdaerah tertentu.
Investasi sangat penting perannya
dalam pertumbuhan dan perkembangan perekonomian
Indonesia. Investasi swastasangat berperan dalam distribusi tenaga kerja, distribusi
pendapatan,pertumbuhan dan kualitas penduduk serta kemajuan teknologi. Perkembangan kinerja
investasi swasta di Indonesia masih belum
seperti yang diharapkan, kontribusi investasi terus mengalami penurunan.
Salah satu faktor yang
mempengaruhiinvestasi yaitu ketidakpastian hukum dalam negara. Hal tersebut tercermin pada
indikator risk Indonesia yang meskipun telah membaik namun secara umum belum
kembali ke posisi sebelum krisis ekonomi
terjadi. Hal ini dapat terlihat pada tabel Penanaman Modal Asing (PMA) Indonesia dari tahun 2000 – 2004 sebagai
berikut: Tabel 1 Proyek-Proyek Penanaman Modal Luar Negeri Yang Telah Disetujui Pemerintah Menurut Lokasi
Tahun 2000 - 2004 (Persen) Lokasi
2000 2001 2002
2003 2004 Proyek
Investasi Proyek Investasi
Proyek Investasi Proyek Investasi Proyek Investasi Jawa
1196 11053,2 996 5742,2 897 4799,6 794 7451,4 879 8102,4 Sumatera
161 3072,1 143 2356,7 106 2070,2 111 1541,2 111 1111,7 Kalimantan
22 208,8 43 246,6 29 2237,0 33 979,5 35 158,3 Sulawesi
23 74,5 16
81,1 16 420,2 20 391,5 17 363,2 Bali & Nusa Tenggara
136 1614,4 129 524,9 97 208,7
93 3009,0 140 435,3 Maluku &
Papua 4
52,6 7 6104,8
6 59,7 9
223,8 8 108,9 Total 1542 16.075.6 1.334 15.056.3 1.151
9.795.4 1.06 13.596.4 1.19 10.279.8 Sumber : Statistik Indonesia berbagai edisi,
Badan Pusat Statistik (BPS) Berdasarkan
tabel di atas, maka kita dapat melihat, bagaimana jumlah penananman modal asing (PMA) yang telah
disetujui pemerintah menurut lokasi.
Dari tahun 2000 hingga 2004,
perkembangan penanaman modal asing di Indonesia
menampakkan laju yang berbeda baik dari segi jumlah proyek dan jumlah investasi, hal ini dikarenakan adanya
perbedaan letak lokasi. Pada tahun 2000,
jumlah penanaman modal asing yang tertinggi terletak pada daerah Jawa untuk jumlah proyek sebesar 1196, dan untuk
investasi berada pada daerah Bali dan
Nusa Tenggara, sebesar 1614.4. Pada tahun 2001, jumlah proyek terbesar berada pada daerah Jawa, dan untuk
jumlahinvestasi berada pada daerah Maluku dan Papua, sebesar 6104.8. Pada tahun 2002,
jumlah proyek terbesar berada pada daerah
Sumatera, sebesar 106, dan untuk jumlah investasi terbesar berada pada daerah Jawa, sebesar 4.799.6.
Di tahun 2003, jumlah proyek terbesar berada
pada daerah Jawa, sebesar 794, untuk
jumlah investasi terbesar berada pada darah Jawa, sebesar 7.451.4. Dan pada tahun 2004, jumlah proyek terbesar berada
pada daerah Jawa, sebesar 879, dan untuk
jumlah investasi terbesar berada pada daerah Jawa, sebesar 8.102.4.
Fungsi intermediasi perbankan
yang belum pulih kembali sepenuhnya meskipun
suku bunga yang ada relatife rendah menjadi salah satu penyebab masih tersendatnya kegiatan investasi dewasa
ini. Investasi asing merupakan harapan
untuk bisa memenuhi target pertumbuhan ekonomi guna memperbaiki iklim investasi. Indonesia menghadapi berbagai
tantangan baik secara internal di dalam
negeri maupun secara eksternal dari negara lain. Di dalam negeri, tantangan itu antara lain masih belum memadainya ketersediaan sarana dan prasarana perekonomian yang berupa
barang-barang public, serta kurang terjaminnya
kepastian hukum bagi investor yang akan menanamkan modalnya.
Sedangkan tantangan eksternalnya
antara lain berupa persaingan iklim investasi dengan negara lain yang ada di kawasan asia
pasifik.
Berdasarkan uraian latar belakang
di atas maka penulis tertarik untuk menulis
suatu penulisan yang berjudul “STUDI PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA TAHUN 1985 – 2005”dengan
kurun waktu runtut dari tahun 1985 –
2005 dan menggunakan metode Regresi Sederhana.
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan
latar belakang masalah seperti yang telah dijabarkan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1.
Apakah Produk Domestik Bruto (PDB) mempengaruhi Penanaman Modal Asing (PMA)? 2.
Apakah Suku Bunga LIBOR mempengaruhi Penanaman Modal Asing (PMA)? 3. Apakah Kurs Valuta Asing Rupiah terhadap
Dollar Amerika Serikat mempengaruhi
Penanaman Modal Asing (PMA)? 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1
Tujuan Penelitian Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-faktor apa yang mempengaruhi Penanaman Modal Asing di
Indonesia pada tahun 1985 – 2005 dengan
menggunakan metode Regresi Sederhana.
Tujuan rinci dari penelitian ini yaitu: 1.
Untuk menganalisis pengaruh Produk Domestik Bruto Riil terhadap Penanaman Modal Asing.
2. Untuk menganalisis Suku Bunga LIBOR terhadap
Penanaman Modal Asing.
3. Untuk menganalisis pengaruh Kurs Valuta Asing
Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat
terhadap Penanaman Modal Asing.
1.3.2
Manfaat Penelitian Manfaat dari
penelitian ini adalah: 1. Sebagai tambahan informasi mengenai hal hal
yang berkaitan dengan Penanaman Modal
Asing.
2. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi masyarakat, dalam memahami fenomena
Penanaman Modal Asing.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang paling
berpengaruh terhadap Penanaman Modal
Asing.
1.4 Sistematika Penulisan BAB. I : PENDAHULUAN Menguraikan gambaran umum dalam penulisan
skripsi yang terdiri atas latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan dan penelitian.
BAB. II : KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Bab ini mendokumentasikan dan mengkaji hasil
dari penelitianpenelitian yang pernah dilakukan pada area yang sama. Dari
proses ini, akan ditemukan
kelebihan dan kekurangan pada penelitian
penanaman modal asing di Indonesia pada
tahun 1985-2005. Dan berisi mengenai
teori-teori yang digunakan sebagai pendekatan permasalahan yang akan di teliti.
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas
rumusan masalah, sehingga hipotesis yang
disusun merupakan pernyataan yang menjawab
pertanyaan pada rumusan masalah.
BAB. III : METODE PENELITIAN Dalam
bab ini menguraikan metode penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penanaman modal asing di
Indonesia pada tahun 1985-2005.
BAB. IV : HASIL DAN ANALISIS Bab
ini berisi mengenai keadaan data dan menganalisa masalah yang akan diteliti dengan teknikyang telah
ditentukan.
BAB. V : KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Penelitian ini akan diakhiri dengan
mengemukakan kesimpulan hasil analisa
dan implikasi yang bisabermanfaat bagi kelangsungan penanaman modal asing diIndonesia pada tahun
1985-2005.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi