Minggu, 08 Juni 2014

Skripsi IPS: ANALISIS IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN PADA PUSAT KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (PKP-RI) PAMEKASAN-MADURA


BAB I  PENDAHULUAN  
A. LATAR BELAKANG MASALAH  Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan yang baik. Topik ini  senantiasa memberikan daya tarik yang kuat pada setiap orang. Literatur-literatur  tentang kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan bagaimana menjadi  pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan situasi kepemimpinan,  dan syarat-syarat pemimpin yang baik.
Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar  ditentukan oleh kepemimpinan. Suatu ungkapan mulia yang mengatakan bahwa  pemimimpinlah yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu  pekerjaan, merupakan ungkapan yang mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu  organisasi pada posisi yang penting.
 Organisasi merupakan sekelompok manusia yang berserikat untuk  mencapai tujuan bersama. Organisasi terdiri dari atas komponen manusia,  pekerjaan, hubungan, dan lingkungan. Manusia merupakan pemeran utama dalam  setiap organisasi. Perilaku seseorang ataukelompok orang di tempat kerja dikenal  sebagai perilaku organisasi (organizational behavior). Dalam pengendalian  manajemen, perilaku organisasi merupakan hal crucialuntuk dapat memahami,   Miftah Thoha, Kepemimpinan Dalam Manajenen, Jakarta, 1995, PT Raja Grafindo  Persada hal. 6  menjelaskan, memperkirakan, dan mempengaruhi/mengubah perilaku manusia  yang terjadi di organisasi atau tempat kerja.

 Salah satu langkah yang di ambil organisasi dalam mencapai tujuan adalah  menggunakan manajemen. Melalui manajemen inilah organisasi digerakkan  menuju cita-cita yang diharapkan. Keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi  tergantung pada tingkat kualitas manajemennya. Apabila manajemen itu berfungsi  dengan baik, maka organisasipun akan bergerak dengan mantap. Sebaliknya, jika  manajemen itu buruk, maka dapat dipastikan organisasi akan tersendat-sendat,  bahkan gagal.
Kepemimpinan merupakan salah satuunsur yang sangat penting didalam  upaya mencapai tujuan suatu organisasi. Untuk itu, maka seorang pemimpin itu  harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi dalam arti luas mampu  menciptakan suasana kerja yang dapat mendukung karyawannya untuk selalu  bersemangat dalam melaksanakan pekerjaanya secara maksimal.
Seorang pemimpin dikatakan baik apabila memiliki beberapa sifat.
 1)  Kekuatan jasmani dan rohani yang cukup, 2) Semangat untuk mencapai tujuan, 3)  Penuh antusias, inisiatif , daya tarik, simpatik dan percaya diri, 4) Ramah tamah  dan penuh perasaan (kritis), 5) Integritas dan kejujuran, 6) Memiliki kecakapan  teknis mengajar, 7) Cerdas dan mudah menentukan keputusan, 8) Penuh  keyakinan, keberanian, ulet tahan uji, 9) Adil, suka melindungi, 10) Bertanggung  jawab, rendah hati, kesetiaan, penuh kebijakan, ketegasan dan sebagainya.
 Ibid, hal. 7   M. Mohyi, Teori Perilaku Organisasi,Malang, 1999, UMM Press, hal, 181  Dengan adanya sifat-sifat pemimpin tersebut, tidak berarti bahwa seorang  pemimpin yang baik harus memiliki keseluruhan atau semua sifat tersebut. Kita  sadar bahwa tidak ada makhluk di dunia ini yang sempurna dan sulit sekali atau  bahkan tidak akan mungkin ada orang yang memiliki keseluruhan sifat seperti itu,  kecuali kehendak Tuhan.
Selain itu pendekatan prilaku sangat penting, dimana gaya kepemimpinan  adalah menggunakan pola menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang  nampak maupun yang tidak nampak oleh bawahannya. Gaya kepemimpinan  menggambarkan kombinasi yang konsisten dari falsafah, ketrampilan, sifat dan  sikap yang mendasari perilaku seseorang.
Gaya kepemimpinan menunjukkan, secara langsung maupun tidak  langsung, tentang keyakinan seorang pemimpin terhadap kemampuan  bawahannya, artinya gaya kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai  hasil kombinasi dari falsafah, ketrampilan, sifat, sikap yang sering diterapkan  seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya.
Sehingga gaya kepemimpinan yang paling tepat adalah suatu gaya yang  dapat memaksimumkan produktivitas, kepuasan kerja, pertumbuhan, dan mudah  menyesuaikan dengan segala situasi. Dengan demikian gaya kepemimpinan yang  paling tepat pada dasarnya gaya kepemimpinan yang dapat memenuhi kebutuhan  pada situasi tertentu.
 Dalam sebuah organisasi/lembaga/institusi kepemimpinan merupakan  suatu keniscayaan karena ada tugas-tugas kepemimpinan yang tidak dapat   Ibid. Hal. 38  digantikan oleh apapun dan siapapun. Setiap organisasi tentu mempunyai tujuan,  dan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, organisasi tidak mungkin atau tidak  akan efisien jika pencapaian tujuan itu dilakukan oleh masing-masing individu  dalam tanpa adanya komunikasi dan kerjasama. Disinilah peran kepemimpinan  yaitu sebagai pihak yang mengkoordinasikan antar individu dalam organisasi dan  sebagai pemegang kendali dalam berjalannya suatu organisasi.
Sondang P. Siagian menjelaskan bahwa peran kepemimpinan dalam  organisasi dapat dikatagorikan dalam tiga bentuk, yaitu yang bersifat  “interpersonal”, “informasional”, dan dalam kancah pengambilan keputusan. Dari  ketiga peran yang diajukan di atas semakin memperjelas pentingnya  kepemimpinan dalam organisasi.
 Kepemimpinan yang efektif merupakan suatu proses untuk menciptakan  wawasan untuk masa depan dengan mempertimbangkan jangka panjang  kelompok yang mendorong tindakan, yang mana hal tersebut merupakan suatu  kombinasi dan proses biologis, sosial dan psikologi yang komplek menentukan  potensi kepemimpinan seseorang dan tidak memanfaatkannya. Pelaksanaan  pemimpin dipengaruhi oleh lingkungan dan peluang serta keadaan yang terbatas.
Koperasi merupakan suatu perkumpulan orang, biasanya yang memiliki  kemampuan ekonomi terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan  yang diawasi secara demokratis, masing-masing memberikan sumbangan yang  setara terhadap modal yang diperlukan, dan bersedia menanggung resiko serta  menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan. Untuk   Sondang P. Siagin, Kepemimpinan Dalam Manajemen, Jakarta, 1994, Rieneka Cipta  hal. 23  mengedepankan kemajuan koperasi, maka peranan pemimpin diperlukan dalam  mengelola koperasi. Untuk mengetahui maju mundurnya koperasi, dapat dilihat  dari sisi kepemimpinan yang dikaitkan dengan semangat atau tidaknya karyawan  yang ada pada koperasi tersebut.
Pemimpin atau pengurus “Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia  (PKP-RI)” Pamekasan-Madura, menganggap bahwa pencapaian itu tidak lepas  dari kerja sama antara pemimpin, karyawandan para anggota. Seperti halnya para  karyawan melakukan kegiatan sehari-hari,melayani permintaan anggota sesuai  dengan unit usaha yang disediakan seperti Simpan Pinjam, Persewaan Gedung,  Perhotelan, Kredit sepeda motor, dan Tanah Kavling. Adapun tugas tersebut tidak  lepas dari pengawasan pemimpin dan pengurus Pusat Koperasi Pegawai Republik  Indonesia (PKP-RI) Pamekasan-Madura.
Berdasarkan observasi, yang saya lakukan di Pusat Koperasi Pegawai  Republik Indonesia (PKP-RI), saya dapat memberikan gambaran mengenai pola  kepemimpinan yang ada pada koperasi tersebut yaitu gaya kepemimpinan  participating/demokratis maksudnya  dalam pengambilan suatu keputusan  dilakukan secara bersama-sama antara pimpinan dan bawahan melalui  musyawarah, sehingga hubungan antara pemimpin dan bawahan sangat dekat dan  harmonis semua ini sangat berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan  maupun dinamisnya suatu kerja disetiap perusahaan, begitu juga controling dari  seorang pemimpin sangat diperlukan oleh bawahan. Begitu juga halnya dengan  apa yang terjadi di Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKP-RI)  Pamekasan-Madura, kedudukan seorang pemimpin itu sangat penting, terutama  yang berhubungan dengan gaya kepemimpinan dari koperasi tersebut.
Dari uraian diatas, maka penulis melihat begitu pentingnya sebuah  kepemimpinan dalam suatu organisasi manapun, dengan pertimbangan seperti itu,  maka penulis ingin lebih mengetahui dan menganalisa dengan mengadakan  penelitian yang berjudul  “ANALISIS IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN PUSAT  KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (PKP-RI)  PAMEKASAN-MADURA”  
B.  RUMUSAN MASALAH  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka  penulis mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut :  Bagaimana Implementasi gaya kepemimpinan yang ada di Pusat Koperasi  Pegawai Republik (PKP-RI) Pamekasan-Madura ?  
C. TUJUAN PENELITIAN  Mengacu pada rumusan masalah di atas dapat ditetapkan tujuan penelitian  adalah sebagai berikut :  Untuk mengetahui implementasi gaya kepemimpinan yang ada di Pusat  Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKP-RI) Pamekasan-Madura  
D. MANFAAT PENELITIAN  1.  Bagi Perusahaan  Sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan, terutama dalam  pengambilan gaya kepemimpinan pada Pusat Koperasi Pegawai Republik  Indonesia (PKP-RI)  2.  Bagi Penulis  Dapat menambah wawasan, pengetahuan atau kajian ilmu, serta dapat  membandingkan teori yang sudah didapatkan dibangku kuliah dengan  kenyataan yang ada di lapangan.
3.  Bagi Universitas  Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk referensi bagi peneliti  yang akan datang dan juga menambah bahan bacaan untuk perpustakaan  Univresitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. .
4.  Bagi pihak lain  Dapat dijadikan acuan sebagai pengembangan ilmu, serta bisa dijadikan  sebagai penelitian pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia  untuk selanjutnya.
E.  RUANG LINGKUP PENELITIAN  Untuk mengantisipasi lebarnya permasalahan yang akan dibahas, penulis  membuat batasan-batasan permasalahan yang akan dipaparkan. Dalam penelitian  ini ada batasan masalah yang diberikan adalah sebagai berikut :  1.  Penelitian ini dibatasi pada gaya kepemimpinan Pusat Koperasi Pegawai  Republik Indonisia (PKP-RI) Pamekasan Madura.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi