BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan
yang baik. Topik ini senantiasa
memberikan daya tarik yang kuat pada setiap orang. Literatur-literatur tentang kepemimpinan senantiasa memberikan
penjelasan bagaimana menjadi pemimpin
yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan situasi kepemimpinan, dan syarat-syarat pemimpin yang baik.
Suatu organisasi akan berhasil
atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan
oleh kepemimpinan. Suatu ungkapan mulia yang mengatakan bahwa pemimimpinlah yang bertanggung jawab atas
kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan,
merupakan ungkapan yang mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu organisasi pada posisi yang penting.
Organisasi merupakan sekelompok manusia yang
berserikat untuk mencapai tujuan
bersama. Organisasi terdiri dari atas komponen manusia, pekerjaan, hubungan, dan lingkungan. Manusia
merupakan pemeran utama dalam setiap
organisasi. Perilaku seseorang ataukelompok orang di tempat kerja dikenal sebagai perilaku organisasi (organizational
behavior). Dalam pengendalian manajemen,
perilaku organisasi merupakan hal crucialuntuk dapat memahami, Miftah Thoha, Kepemimpinan Dalam Manajenen,
Jakarta, 1995, PT Raja Grafindo Persada
hal. 6 menjelaskan, memperkirakan, dan
mempengaruhi/mengubah perilaku manusia yang
terjadi di organisasi atau tempat kerja.
Salah satu langkah yang di ambil organisasi
dalam mencapai tujuan adalah menggunakan
manajemen. Melalui manajemen inilah organisasi digerakkan menuju cita-cita yang diharapkan. Keberhasilan
dan kegagalan suatu organisasi tergantung
pada tingkat kualitas manajemennya. Apabila manajemen itu berfungsi dengan baik, maka organisasipun akan bergerak
dengan mantap. Sebaliknya, jika manajemen
itu buruk, maka dapat dipastikan organisasi akan tersendat-sendat, bahkan gagal.
Kepemimpinan merupakan salah
satuunsur yang sangat penting didalam upaya
mencapai tujuan suatu organisasi. Untuk itu, maka seorang pemimpin itu harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi
dalam arti luas mampu menciptakan
suasana kerja yang dapat mendukung karyawannya untuk selalu bersemangat dalam melaksanakan pekerjaanya
secara maksimal.
Seorang pemimpin dikatakan baik
apabila memiliki beberapa sifat.
1) Kekuatan
jasmani dan rohani yang cukup, 2) Semangat untuk mencapai tujuan, 3) Penuh antusias, inisiatif , daya tarik,
simpatik dan percaya diri, 4) Ramah tamah dan penuh perasaan (kritis), 5) Integritas dan
kejujuran, 6) Memiliki kecakapan teknis
mengajar, 7) Cerdas dan mudah menentukan keputusan, 8) Penuh keyakinan, keberanian, ulet tahan uji, 9)
Adil, suka melindungi, 10) Bertanggung jawab,
rendah hati, kesetiaan, penuh kebijakan, ketegasan dan sebagainya.
Ibid, hal. 7 M. Mohyi, Teori Perilaku Organisasi,Malang,
1999, UMM Press, hal, 181 Dengan adanya
sifat-sifat pemimpin tersebut, tidak berarti bahwa seorang pemimpin yang baik harus memiliki keseluruhan
atau semua sifat tersebut. Kita sadar
bahwa tidak ada makhluk di dunia ini yang sempurna dan sulit sekali atau bahkan tidak akan mungkin ada orang yang
memiliki keseluruhan sifat seperti itu, kecuali
kehendak Tuhan.
Selain itu pendekatan prilaku
sangat penting, dimana gaya kepemimpinan adalah menggunakan pola menyeluruh dari
tindakan seorang pemimpin, baik yang nampak
maupun yang tidak nampak oleh bawahannya. Gaya kepemimpinan menggambarkan kombinasi yang konsisten dari
falsafah, ketrampilan, sifat dan sikap
yang mendasari perilaku seseorang.
Gaya kepemimpinan menunjukkan,
secara langsung maupun tidak langsung,
tentang keyakinan seorang pemimpin terhadap kemampuan bawahannya, artinya gaya kepemimpinan adalah
perilaku dan strategi, sebagai hasil
kombinasi dari falsafah, ketrampilan, sifat, sikap yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba
mempengaruhi kinerja bawahannya.
Sehingga gaya kepemimpinan yang
paling tepat adalah suatu gaya yang dapat
memaksimumkan produktivitas, kepuasan kerja, pertumbuhan, dan mudah menyesuaikan dengan segala situasi. Dengan
demikian gaya kepemimpinan yang paling
tepat pada dasarnya gaya kepemimpinan yang dapat memenuhi kebutuhan pada situasi tertentu.
Dalam sebuah organisasi/lembaga/institusi
kepemimpinan merupakan suatu keniscayaan
karena ada tugas-tugas kepemimpinan yang tidak dapat Ibid. Hal. 38 digantikan oleh apapun dan siapapun. Setiap
organisasi tentu mempunyai tujuan, dan
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, organisasi tidak mungkin atau tidak akan efisien jika pencapaian tujuan itu
dilakukan oleh masing-masing individu dalam
tanpa adanya komunikasi dan kerjasama. Disinilah peran kepemimpinan yaitu sebagai pihak yang mengkoordinasikan
antar individu dalam organisasi dan sebagai
pemegang kendali dalam berjalannya suatu organisasi.
Sondang P. Siagian menjelaskan
bahwa peran kepemimpinan dalam organisasi
dapat dikatagorikan dalam tiga bentuk, yaitu yang bersifat “interpersonal”, “informasional”, dan dalam
kancah pengambilan keputusan. Dari ketiga
peran yang diajukan di atas semakin memperjelas pentingnya kepemimpinan dalam organisasi.
Kepemimpinan yang efektif merupakan suatu
proses untuk menciptakan wawasan untuk
masa depan dengan mempertimbangkan jangka panjang kelompok yang mendorong tindakan, yang mana
hal tersebut merupakan suatu kombinasi
dan proses biologis, sosial dan psikologi yang komplek menentukan potensi kepemimpinan seseorang dan tidak
memanfaatkannya. Pelaksanaan pemimpin
dipengaruhi oleh lingkungan dan peluang serta keadaan yang terbatas.
Koperasi merupakan suatu
perkumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang melalui suatu
bentuk organisasi perusahaan yang
diawasi secara demokratis, masing-masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan, dan
bersedia menanggung resiko serta menerima
imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan. Untuk Sondang P. Siagin, Kepemimpinan Dalam
Manajemen, Jakarta, 1994, Rieneka Cipta hal.
23 mengedepankan kemajuan koperasi, maka
peranan pemimpin diperlukan dalam mengelola
koperasi. Untuk mengetahui maju mundurnya koperasi, dapat dilihat dari sisi kepemimpinan yang dikaitkan dengan
semangat atau tidaknya karyawan yang ada
pada koperasi tersebut.
Pemimpin atau pengurus “Pusat
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKP-RI)”
Pamekasan-Madura, menganggap bahwa pencapaian itu tidak lepas dari kerja sama antara pemimpin, karyawandan
para anggota. Seperti halnya para karyawan
melakukan kegiatan sehari-hari,melayani permintaan anggota sesuai dengan unit usaha yang disediakan seperti
Simpan Pinjam, Persewaan Gedung, Perhotelan,
Kredit sepeda motor, dan Tanah Kavling. Adapun tugas tersebut tidak lepas dari pengawasan pemimpin dan pengurus
Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(PKP-RI) Pamekasan-Madura.
Berdasarkan observasi, yang saya
lakukan di Pusat Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (PKP-RI), saya dapat memberikan gambaran mengenai pola kepemimpinan yang ada pada koperasi tersebut
yaitu gaya kepemimpinan participating/demokratis
maksudnya dalam pengambilan suatu
keputusan dilakukan secara bersama-sama
antara pimpinan dan bawahan melalui musyawarah,
sehingga hubungan antara pemimpin dan bawahan sangat dekat dan harmonis semua ini sangat berpengaruh terhadap
semangat kerja karyawan maupun
dinamisnya suatu kerja disetiap perusahaan, begitu juga controling dari seorang pemimpin sangat diperlukan oleh
bawahan. Begitu juga halnya dengan apa
yang terjadi di Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKP-RI) Pamekasan-Madura, kedudukan seorang pemimpin
itu sangat penting, terutama yang
berhubungan dengan gaya kepemimpinan dari koperasi tersebut.
Dari uraian diatas, maka penulis
melihat begitu pentingnya sebuah kepemimpinan
dalam suatu organisasi manapun, dengan pertimbangan seperti itu, maka penulis ingin lebih mengetahui dan
menganalisa dengan mengadakan penelitian
yang berjudul “ANALISIS IMPLEMENTASI
GAYA KEPEMIMPINAN PUSAT KOPERASI PEGAWAI
REPUBLIK INDONESIA (PKP-RI) PAMEKASAN-MADURA”
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
diuraikan di atas, maka penulis
mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana Implementasi gaya kepemimpinan yang
ada di Pusat Koperasi Pegawai Republik
(PKP-RI) Pamekasan-Madura ?
C. TUJUAN PENELITIAN Mengacu pada rumusan masalah di atas dapat
ditetapkan tujuan penelitian adalah
sebagai berikut : Untuk mengetahui
implementasi gaya kepemimpinan yang ada di Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKP-RI)
Pamekasan-Madura
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi
Perusahaan Sebagai bahan pertimbangan
untuk mengambil kebijakan, terutama dalam pengambilan gaya kepemimpinan pada Pusat
Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(PKP-RI) 2. Bagi Penulis Dapat menambah wawasan, pengetahuan atau
kajian ilmu, serta dapat membandingkan
teori yang sudah didapatkan dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan.
3. Bagi Universitas Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk
referensi bagi peneliti yang akan datang
dan juga menambah bahan bacaan untuk perpustakaan Univresitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang. .
4. Bagi pihak lain Dapat dijadikan acuan sebagai pengembangan
ilmu, serta bisa dijadikan sebagai
penelitian pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia untuk selanjutnya.
E. RUANG LINGKUP PENELITIAN Untuk mengantisipasi lebarnya permasalahan
yang akan dibahas, penulis membuat
batasan-batasan permasalahan yang akan dipaparkan. Dalam penelitian ini ada batasan masalah yang diberikan adalah
sebagai berikut : 1. Penelitian ini dibatasi pada gaya
kepemimpinan Pusat Koperasi Pegawai Republik
Indonisia (PKP-RI) Pamekasan Madura.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi