Minggu, 08 Juni 2014

Skripsi IPS: EFEKTIFITAS DAN KONTRIBUSI PEMBERIAN KREDIT PERIKANAN PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KUD MINA RAHARJA PUGER KABUPATEN JEMBER


BAB I  PENDAHULUAN  
A.  Latar Belakang Masalah  Sebagai  salah  satu  Negara  kelautan  yang  terbesar  di dunia,  dengan  luas  "wilayah  kelautannya  5,8  km²  yang  terbagi  atas  zona ekonomi  eklusif  (ZEE)  seluas  2,7  juta  km²  0,3  juta  km²  perairan  teritorial  dan  2,8  juta  km²  laut  nusantara",  kelompok  miskin  Indonesia  pada  tahun  2005  tercatat  47  juta  jiwa  tergolong   sebagai  kelompok  miskin  dan  60  %  diantaranya  berprofesi  sebagai  nelayan.
 Gambaran  geografis  ini  menunjukkan  suatu  potensi  besar  untuk  mengembangkan  sumberdaya  kelautan.  Namun  untuk  mendapat  hasil  yang  maksimal  dari  pengolahan  sumber  daya  kelautan  dan  pantai  terdapat  banyak  tantangan. Tantangan ini terutama mengenai sumber daya manusia yang bekerja  disektor  perikanan  yang  mempunyai  kualitas  rendah.  Untuk  itu  ditetapkan  berbagai  kebijaksanaan  pemerintah  melalui  program-program  pengembangan  perikanan kelautan di Indonesia.
Pentingnya  suatu  program  pengembangan  perikanan  laut  di  Indonesia  merupakan cerminan akan kepedulian pemerintah atas kehidupan nelayan, karena  melalui  sumber  daya  ikan  dengan  pola-pola  tertentu  akan  menjamin  pemberian  masukan  yang  sebesar  besarnya  bagi  Negara.  Oleh  karena  itu  pemerintah  telah  1 Laporan Hasil   Rakernas  DKP  Tahun 2005  tanggal  25-27  Mei  2005  di  Hotel  Dusit  Mangga  Dua, Jakarta.  WWW.DKP.co.id. Diakses  tanggal 26  Januari 2007  1  memberikan  program  bantuan  perikanan  yang  berorientasi  pada  peningkatan  produksi seperti pemberian kredit baik itu KIK, ataupun Kredit modal permanen.

"Program  pengembangan  perikanan  laut  di  Indonesia  secara  luas  mempunyai tujuan untuk meningkatkan produksi melalui suatu cara yang sesuai  dengan sumber daya dan peningkatan produktivitas pemasukan dan standart hidup  dari orang yang ada dalam sektor ini khususnya paranelayan dalam skala kecil".
Sejak  tahun  1974  pemerintah  telah  memberikan  sumber-sumber  kredit  bagi  nelayan  dalam  skala  kecil  melalui  BRI  sebagai  penyalur  utama  dengan  sumber  dana  dari  BI  dimana  keduanya  merupakan   Bank milik  pemerintah.
Datangnya  bantuan  kredit  dari  lembaga  pemerintah  ini  merupakan  salah  satu  usaha dari pemerintah untuk menghapus ikatan nelayan dengan kreditur informal  yang  di  anggap  sebagai  suatu  penghambat  bagi  usaha  peningkatan  taraf  hidup  masyarakat nelayan. Adapun lembaga-lembaga kredit formal lainnya selain BRI  seperti  KUD  setempat,  BPR  telah  tumbuh  dan  memainkan  perannya  dalam  kehidupan para nelayan.
Hal  tersebut  di  atas  belum  cukup  untuk  mengentaskan kehidupan  para  nelayan  kecil  dengan  perahu  dan  peralatan  yang  serba  sederhana  mereka  tidak  dapat  menyaingi  atau  mengalahkan  para  cukong  ataupun  juragan  kaya  yang  mempunyai kapal besar dengan peralatan mutakhir yang dapat menyedot semua  isi  laut  sampai  kedasarnya,  pada  umumnya  nelayan  menyebut  dengan  sebutan  Pukat  Harimau,  Nelayan  menjadi  resah,  keresahan  nelayan  tradisional  pun  memuncak,  ditandai  dengan  ditenggelamkannya  kapal  laut  pukat  harimau  oleh  nelayan  tradisional.  Akhirnya  berita  penenggelaman  dan  pengerusakan  Pukat  Harimau tersebut mendapat tanggapan dari pemerintahterbukti dengan turunnya  keputusan  presiden  tersebut  No  39  /  1980  tanggal   1 Juli  tentang  penghapusan  pengoperasian  kapal  trawl  .  Dengan  turunnya  keputusan  presiden  tersebut  diharapkan hukum rimba dalam mengelola sumber daya kelautan tidak berlaku.
Pada  tahun  2004  pemerintah  mencanangkan  program  perbaikan  nasib  untuk para masyarakat nelayan, sebuah program yang diharapkan bukan saja akan  meningkatkan  kembali  volume  ekspor  dan  produksi,  tetapi  sekaligus  memberi  peningkatan  pendapatan  nelayan  tradisional.  Realisasi  program  tersebut  adalah  dengan  pemberian  kredit  perikanan  dalam  bentuk  paket  (seperangkat  perahu,  mesin dan alat tangkap), dimaksudkan agar mereka menjadi majikan atas dirinya  sendiri, yang pada akhirnya mampu mempebaiki standard hidupnya.
Dari kebijakan pemerintah itu tersirat beberapa tujuan :  1.  Pemerintah  dengan  tegas  melarang  pemakaian  alat  pukat  harimau  oleh  para nelayan dalam penangkapan ikan.
2.  Pemerintah  berusaha  mengentaskan  kehidupan  nelayan  kecil  dengan  memberikan bantuan kredit baik secara parsial atau komplit.
3.  Untuk dapat meningkatkan pendapatan Negara dengan melalui pemberian  bantuan kredit bagi nelayan.
Pemerintah  telah  bertekad  untuk  melakukan  langkah  dan  kebijaksanaan  strategis,  agar  perekonomian  nasional  dapat  semakin tumbuh  dan  berkembang  secara  wajar  dan  proporsional.  Departemen  Kelautan  dan  Perikanan  sebagai  perpanjangan  tangan  pemerintah,  berdasarkan  surat  No.  SK/07/KP3K/I/2006    2 PERIKANAN TANGKAP INDONESIA ;  Suatu Pendekatan Filosofis dan Analisis Kebijakan.(WWW.DKP.co.id) . 20 tentang  Pedoman  Umum  Pelaksanaan  Program  Perberdayaan  Ekonomi  Masyarakat  Pesisir  (PEMP),   mensinergiskan  pemberdayaan  nelayan  dengan  mengedepankan  koperasi  sebagai  pusat  perubahan.  Usaha  ini  dilakukan  mengingat  perlunya  lembaga  lokal  yang  kredibel  dan  mewakili  masyarakat  sekitar, dengan melibatkan secara aktif pemerintah  daerah sebagai pelindung dan  pembina  teknis.  Program  ini  adalah  tindaklanjut  dari  UU  No.  31  tahun  2004  tentang  perikanan  yang  bertujuan  untuk  memaksimalkan  hasil  sektor  perikanan  disamping  untuk  kelestarian  laut,  dan  Permen  No.  07/MEN/2005  tentang  Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan.
Program  Bantuan  kredit  Perikanan  berupa  seperangkat Perahu  bermotor  dan  peralatan  tangkap  ini,  adalah  awal  dari  Program Pemberdayaan  Ekonomi  Masyarakat  Pesisir  (PEMP)  yang  dikembangkan  saat  ini  Koperasi  disini  diperankan sebagai komponen utama pelaksana programbantuan kredit di daerah  sekaligus sebagai penjamin terhadap bantuan yang diberikan ke nelayan. Karena  itu  ihwal  dan  seluk  beluk  tentang  Koperasi,  perlu  terus  diinformasikan  kepada  masyarakat  luas.  Koperasi  sebagai  salah  satu  lembaga  ekonomi,  akan  semakin  dapat difahami dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Untuk  mengaktualisasikan  komitmen  tersebut,  pemerintah  memberikan  kemudahan  kepada  masyarakat  untuk  mengembangkan  usaha  melalui  wadah  koperasi.  Sebagai  wadah  pengembangan  usaha,  koperasi  diharapkan  dapat  meningkatkan  kesejahteraan  anggota  dan  sekaligus  menumbuhkan  semangat  kehidupan demokrasi ekonomi dalam masyarakat.    3 Arsip Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jember, surat No. SK/07/KP3K/I/2006 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Program Perberdayaan  Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP)  Berbagai  kemudahan  telah  diusahakan  oleh  pemerintah.  Salah  satunya  adalah mengganti Inpres Nomor: 4 Tahun 1984 dengan  Inpres Nomor 18 Tahun  1998  yang  kemudian  ditindaklanjuti  dengan  keluarnya Kepmen  Nomor  139  Tahun 1998.
 Pada dasarnya ketentuan tersebut memberikan kemudahan kepada  masyarakat  untuk  mendirikan  koperasi.  Masyarakat  lebih  leluasa  untuk  menentukan skala/jenis usaha koperasi sesuai dengankepentingan anggota, tanpa  terikat pada nama dan wilayah kerja koperasi. Di samping itu, pengesahan akta  pendirian  koperasi,  juga  dipermudah,  yaitu  dilakukan  oleh  pejabat  Kantor  Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah tingkat Kabupaten/Kodya.
Sebagai salah satu pusat perikanan di Jawa Timur, Pantai Puger memiliki  sarana  menyambut  program  pemberdayaan  tersebut.  Keberadaan  KUD  sebagai  wujud keinginan nelayan Puger untuk meningkatkan pendapatan ekonominya dan  sarana  pemberdayaan  baik  di  sektor  ekonomi  maupun  peningkatan  ketrampilan  dan  kelengkapan  sarana  prasarana  penangkapan  ikan.  Namun  dalam  perjalanannya, keberadaan koperasi tersebut tidak sejalan dengan niatan awalnya.
Kesejahteraan,  pemerataan  dan  peningkatan  ekonomi  nelayan  ternyata  tidak  tercapai secara maksimal.
KUD  Mina  Raharja  adalah  bentuk  dari  aspirasi  masyarakat  nelayan  di  pantai  Puger  untuk  mensejahterakan  dirinya,  dan  dipercaya  oleh  dinas  kelautan  dan  perikanan  kabupaten  Jember  sebagai  mitra  pemerintah  mensosialisasikan  program pemberdayaan tersebut, bagaimana gambaran pelaksanaan dan berbentuk  seperti  apa  realisasinya.  Dalam  pengertian  inilah  urgensitas  penelitian   Rakernas DKP 2005. Opcit.
dimaksudkan  dengan  lebih  memfokuskan  bahasan  pada  mekanisme  pemberian  kredit  dengan  judul  “Efektifitas  Dan  Kontribusi  Pemberian  Kredit  Perikanan  Pada Masyarakat Nelayan di KUD Mina Raharja Puger Kabupaten Jember”  
B.  Rumusan Masalah  Berdasarkan  latar  belakang  di  atas  maka  penulis  dapat  merumuskan  beberapa permasalahan, antara lain sebagai berikut :  1.  Bagimana efektifitas pemberian kredit perikanan pada masyarakat nelayan di  KUD Mina Raharja Puger Kabupaten Jember ?  2.  Bagaimana  kontribusi  kredit  perikanan  pada  masyarakat  nelayan  di  KUD  Mina Raharja Puger Kabupaten Jember ?  
C.  Tujuan Penelitian  1.  Ingin mendeskripsikan efektifitas pemberian kredit perikanan pada masyarakat  nelayan di KUD Mina Raharja Puger Kabupaten Jember.
2.  Ingin mendeskripsikan kontribusi kredit perikanan pada masyarakat nelayan di  KUD Mina Raharja Puger Kabupaten Jember.
D.  Batasan Masalah  Dalam  penelitian  ini,  untuk  menghindari  bias  dan  efisiensi pembahasan,  batasan masalah lebih difokuskan pada aspek :  1.  Efektifitas  diterjemahkan  sebagai  prosedur  pemberian  dan  pengembalian  kredit  2.  Kontribusi diterjemahkan sebagai manfaat atau efek dari keberadaan program  kredit perikanan  BAB II  KAJIAN PUSTAKA  E.  Pengertian Efektifitas  Pada dasarnya pengertian efektifitas yang umum menunjukkan pada taraf  tercapainya  hasil,  sering  atau  senantiasa  dikaitkan dengan  pengertian  efisien,  meskipun  sebenarnya ada  perbedaan  diantara  keduanya. Efektifitas menekankan  pada  hasil  yang dicapai,  sedangkan efisiensi  lebih  melihat  pada  bagaimana  cara  mencapai  hasil  yang  dicapai  itu  dengan  membandingkan  antara  input  dan  outputnya.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi