BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi suatu negara merupakan motor
penggerak bagi lajunya pertumbuhan
pembangunan, baik pembangunan fisik maupun pembangunan non fisik. Oleh karena itu pendidikan mempunyai
peranan yang sangat penting untuk merealisasikan
tujuan bangsa. Dengan demikian pendidikan akan dapat menentukan harkat dan martabat serta posisi
bangsa diantara bangsa-bangsa yang lain
di dunia.
Dalam kehidupan sehari-hari
manusia tidak lepas dari pendidikan, baik pendidikan yang disengaja maupun yang tidak disengaja, disamping itu pendidikan tidak saja tanggung jawab
masyarakat dan khususnya orang tua.
Menurut Abu Ahmadi dan Nur
Uhbiyati, menyatakan bahwa pada hakekatnya pendidikan merupakan usaha sadar dan disengaja
serta penuh tanggung jawab yang
dilakukan oleh orang dewasa kepadaanak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai
kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung
terus menerus.
Proses pendidikan ini berlangsung seumur hidup
yang berarti bahwa sejak lahir
sampaimeninggal dunia, manusia memerlukan pendidikan. Proses pendidikan seumur hidup
disebut dengan Life Long Education.
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan,
PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2001, hal. 70.
Berikut pengertian pendidikan
menurut Undang-undang RI No. 20, tahun 2003.
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, Bangsa dan Negara.
Dari pendapat diatas tampak bahwasannya
pendidikan merupakan proses pengembangan
potensi pada diri seseorang ada usaha untuk merubah seseorang dari yang kurang baik menjadi lebih baik
secara jasmani dan rohani baik dalam aspek
kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Pendidikan adalah bagian dari
suatu proses yang diharapkan dapat mencapai suatu tujuan, tentunya tujuan pendidikan.
“Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara demokratis serta bertanggung jawab.
Dengan demikian pendidikan harus mendapatkan
perhatian dari berbagai pihak agar
pendidikan dapat berjalan lancar sebagaimana mestinya. Mengingat arti pentingnya pendidikan bagi suatu bangsa
yang selanjutnya akan menentukan dan
mengambil langkah kebijaksanaan, hal ini ditempuh untuk mewujudkan citacita
bangsa Indonesia dalam mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Undang-undang RI. No. 20, tahun 2003, tentang
system pendidikan nasional (Sisdiknas), Citra Umbara, Bandung, 2003. hal. 3.
Ibid, hal. 7.
Dalam penyelenggaraan pendidikan
dilaksanakan melalui 2 (dua) jalur yaitu: (1) Jalur pendidikan sekolah dan (2) Jalur
pendidikan luar sekolah.
Jalur pendidikan sekolah adalah
jalur pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar (KBM) secara berjenjang dan berkesinambungan. Jenjang yang termasuk jalur
pendidikan terdiri atas : pendidikan dasar, pendidikan menengah,
pendidikan atas, pendidikan tinggi (Perguruan
Tinggi). Sedangkan jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar
sekolah melalui kegiatan belajar mengajar
(KBM) yang tidak harus berjenjang atau berkesinambungan.
Pendidikan keluarga merupakan
bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang
memberikan keyakinan agama, nilai
budaya, nilai moral dan ketrampilan.
Untuk meningkatkan satu pendidikan dalam proses belajar mengajar, maka seorang guru harus mampu menerapkan berbagai
variasi metode pengajaran yang sesuai
dengan kebutuhan siswa dan kondisi siswa, begitu juga seorang guru harus mampu menyesuaikan diri khususnya dalam bidang
studinya.
Satu faktor yang mungkin menimbulkan kebosanan
bagi siswa, maka sebagai guru harus
mampu mengatasi dengan menerapkan berbagai variasi metode mengajar yang lain. Dengan metode ini, penulis
berharap agar siswa mampu menyelesaikan
dan mampu mencari pemecahan masalahnya baik yang ditentukan dengan cara kelompok maupun dengan cara individu dan juga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Oleh karena itu penulis ingin mengadakan
penelitian pada kelas VIII dengan memberikan
metode-metode dalam proses belajar mengajar yaitu belajar secara kelompok dan secara individu. Dengan tujuan
untuk mengetahui bagaimana perbedaan
prestasi belajar (nilai) siswa setelah dan sebelum mengikuti belajar kelompok. Dengan cara ini kegiatan belajar
lebih ditekankan pada keaktifan dan tanggung
jawab siswa. Sebagai siswa hendaknya dapat memperbaiki bagaimana cara belajar yang baik disekolah maupun di
rumah.
Menurut Oemar Hamalik menerangkan
cara belajar siswa untuk meningkatkan
prestasi belajar ditentukan dengan dua cara yaitu: (1) Belajar secara kelompok, dan (2) Belajar secara
individu.
Atas dasar uraian tersebut di atas, maka
penulis merasa perlu mengadakan suatu
penelitian tentang “Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Sebelum dan Setelah Mengikuti Belajar Kelompok Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Kelas VIII Di SMP
Muhammadiyah 6 Pucuk Kabupaten Lamongan” Dengan
alasan sebagai berikut (1) Karena penulis adalah seorang mahasiswa keguruan dan kependidikan tentunya dituntut
untuk dapat menguasai berbagai macam
metode mengajar, dan (2) Karenaingin mengetahui sampai sejauh mana perbedaan yang timbul pada prestasi belajar siswa setelah mengikuti belajar kelompok dengan siswa yang sebelum mengikuti
belajar kelompok pada mata pelajaran
ekonomi kelas VIII di SMP Muhammadiyah 6 Pucuk Kabupaten Lamongan.
B. Rumusan Masalah Oemar Hamalik, Kurikulum dan
Pembelajaran,Jakarta, Bumi Aksara, 1995, Hal : 92 Berdasarkan latar belakang diatas, maka
masalah yang menjadi perhatian peneliti
dan dapat dirumuskan adalah: 1. Berapakah nilai rata-rata siswa sebelum
mengikuti belajar kelompok pada mata
pelajaran ekonomi kelas VIIIdi SMP Muhammadiyah 6 Pucuk ? 2.
Berapakah nilai rata-rata siswa setelah mengikuti belajar kelompok pada
mata pelajaran ekonomi kelas VIII di SMP
Muhammadiyah 6 Pucuk ?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan beberapa uraian yang ada,maka
dalam pembahasan selanjutnya perlu di
ketahui apa sebenarnya tujuanpenelitian. Dengan adanya tujuan ini dapat diperoleh jawaban yang lebih jelas dari
beberapa pertanyaan, adapun tujuan dari
penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui nilai rata-rata siswa
sebelum mengikuti belajar kelompok pada
mata pelajaran ekonomi kelas VIII di SMP Muhammadiyah 6 pucuk 2.
Untuk mengetahui nilai rata-rata siswa setelah mengikuti belajar
kelompok pada mata pelajaran ekonomi
kelas VIII di SMP Muhammadiyah 6 pucuk.
D. Hepotesis Penelitian Hepotesis dalam penelitian ini mempunyai
kedudukan yang sangat penting untuk
menganalisis data kuantitatif dirumuskan dengan hepotesis kerja (Ha) yaitu ada perbedaan prestasi belajar yang
signifikan antarasiswa sebelum dan setelah
mengikuti belajar kelompok pada mata pelajaran ekonomi kelas VIII di SMP Muhammadiyah 6 Pucuk Kabupaten Lamongan.
Dan (Ho) jika tidak ada perbedaan
prestasi belajar yang signifikan antara siswa sebelum dan setelah mengikuti belajar kelompok pada mata pelajaran
ekonomi kelas VIII di SMP Muhammadiyah 6
Pucuk Kabupaten Lamongan.
E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut: 1. Bagi Guru, antara
lain: a.
Sebagai pedoman dalam membina siswa sehingga dapat mencapai prestasi yang diharapkan.
b. Sebagai tolak ukur dalam menentukan tingkat
keberhasilan seorang guru dalam
melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) c.
Untuk mengetahui sejauh mana penerapan atau penggunaan metode mengajar dalam proses belajar mengajar d.
Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan di sekolah.
2. Bagi Siswa, antara lain: a.
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran ekonomi.
b. Untuk mendapatkan motivasi atau semangat
belajar baik itu dari guru maupun dari
orang tua.
c. Dengan adanya metode ini dapat mengatasi atau
menghindari rasa bosan dalam belajar
bagi siswa.
d. Mendapatkan variasi berbagai metode
penyampaian seorang guru dalam proses
belajar mengajar F. Ruang Lingkup
Penelitian Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada perbedaan
prestasi belajar antara siswa sebelum
dan setelah mengikuti belajar kelompok pada mata pelajaran ekonomi kelas VIII di SMP Muhammadiyah 6 Pucuk
Kabupaten Lamongan.
Karena terbatasnya waktu, biaya, tempat dan
yang lain sebagainya maka penulis
mengunakan sample secara acak atau undian yang disebut dengan random sampling. Dan sample tersebut jatuh
pada kelas VIII. Adapun lebih jelasnya
diterangkan oleh penulis dalam bentuk di bawah ini: Gambar 1 Variabel
Indikator Sumber Data Tehnik
Pengumpulan Data Tehnik Analisa Data Prestasi
belajar siswa sebelum mengikuti belajar kelompok (Variabel ) 1 X Hasil tes formatif Siswa
Tes Uji test Prestasi belajar siswa setelah mengikuti belajar kelompok (Variabel ) 2 X Hasil tes formatif Siswa
Tes Uji tes G. Penegasan Istilah Untuk
menghindari adanya pembahasanyang kurang tepat terhadap judul skripsi ini, maka penulis memberikan definisi
sebagi berikut: a. Prestasi adalah hasil usaha atau kegiatan
yang dicapai oleh siswa merupakan penguasaan,
pengetahuaan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh siswa lainya yang ditujukan dengan nilai atau
angka-angka yang di berikan oleh guru.
Prestasi belajar siswa didasarkan atas nilai test.
Belajar secara kelompok dan
belajar secara individu (tidak kelompok) b.
Belajar kelompok adalah perubahan dalam diriseseorang yang dinyatakan dalam tingkah laku baru dan dilaksanakan
secara bersama atau kelompok dengan jumlah
lebih dari satu c. Belajar secara individu adalah
perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam tingkah laku baru dan
dilaksanakan secara mandiri atau perorangan
tanpa adanya bantuan orang lain.
d. SMP Muhammadiyah 6 Pucuk Kabupaten Lamongan
merupakan suatu lembaga pendidikan
menengah yang berada di Jalan Veteran 150 Pucuk 62257 telepon (0322) 390615.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Cara Belajar 1.
Pengertian Belajar Seseorang
dikatakan telah belajar sesuatu apabila terjadi perubahan tertentu, misalnya dari tidak dapat naikmotor
menjadi dapat naik motor, dari tidak
dapat menggunakan kalkulator menjadi mahir menggunakan kalkulator, dari tidak mampu bahasa Inggris dan
sebagainya. Namun tidak semua perubahan yang
terjadi pada diri seseorang terjadi karena orang tersebut telah belajar.
Misalnya seorang bayi yang
tadinya tidak dapat memegang benda lalu dapat memegang benda, yang tidak dapat tengkurap
lalu dapat tengkurap dan lain sebagainya.
Semua perubahan tersebut bukan karena belajar melainkan karena kematangan.
Para ahli Psikologi pendidikan
telah banyak mengembangkan teori tentang
belajar. Karena belajar merupakan peristiwa yang sulit untuk dilihat pada diri seseorang.
Pengertian tentang belajar
menurut para ahli psikologi tersebut diantaranya adalah: Belajar diartikan sebagai prosesperubahan
tingkah laku pada diri individu berkat
adanya interaksi antaraindividu dengan individu dan individu dengan lingkungannya.
Belajar adalah proses yang memungkinkan
timbulnya atau berubahnya suatu tingkah
laku sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau
munculnya tingkah baru itu bukan disebabkan
oleh adanya kematangan atauadanya perubahan sementara karena Drs. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru
Profesional,PT. Balai Pustaka, Bandung, 2006, hal. 5 sesuatu hal.
Dalam buku petunjuk pelaksanaan proses belajar
mengajar adalah suatu perubahan sikap
dan tingkah laku setelah terjadi interaksi dengan sumber belajar mengajar, dapat berupa buku,
lingkungan, guru dan sesama teman.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi