Minggu, 08 Juni 2014

Skripsi IPS: EKSISTENSI PEMBANGUNAN JEMBATAN SURAMADU PADA KONDISI SOSIAL DAN KONDISI EKONOMI MASYARAKAT DI DESA SUKOLILO BARAT KECAMATAN LABANG KABUPATEN BANGKALAN


BAB I PENDAHULUAN
A.  Konteks Penelitian Era  globalisasi  setiap  negara  harus  mempunyai  terobosan  baru  dalam  mewujudkan perekonomian yang memenuhi pasar di dunia. Hal ini disebabkan  dampak  dari  kemajuan  teknologi  yang  semakin  canggih  dan  mutakhir  dibarengi peradaban manusia yang semakin maju, maka untuk mewujudkan itu  semua agar tidak tergilas negara  lain serta mampu bersaing dengan  negara lain,  harus  adanya  perubahan  dan  perbaikan  dari  segala  sektor,  baik  sektor  pemerintahannya, sektor perekonomian, sektor hukum dan lain-lain.
Salah  satu  cara  yang  dilakukan  di  Indonesia  dengan  adanya  otonomi  daerah. Dalam otonomi daerah  ini setiap daerah  menggali dan  memanfaatkan  sumberdaya  yang  ada  di  daerahnya.  Dengan  demikian  daerah  tersebut  dapat  berkembang dan mampu menciptakan iklim perekonomiannya yang baik tanpa  mengandalkan  Anggaran  Pendapatan  Belanja  Negara  (APBN).  Tetapi  pemerintah pusat juga tidak membiarkannya begitu saja masih adanya kontrol  agar  perekonomian  dapat  berjalan  dan  tidak  mengalami  ketimpangan  sesuai  dengan tujuan yang diharapkan, yaitu kesejahteraan penduduk daerah tersebut.

Pembangunan  ekonomi  daerah  terkait  otonomi  daerah  sangat  diperlukan  yang  merupakan  suatu  proses  dimana  pemerintah  daerah  dan  masyarakatnya  mengelola sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara  pemerintah  daerah  dengan  sektor  swasta  untuk  menciptakan  suatu  lapangan  Create PDFfiles without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)  kerja  baru  dan  merangsang  perkembangan  kegiatan  ekonomi  (pertumbuhan  ekonomi) dalam wilayah tersebut.
 Masalah  pokok  dalam  pembangunan  daerah  adalah  terletak  pada  penekanan  terhadap  kebijakan-kebijakan pembangunan  yang  didasarkan  pada  kekhasan  daerah  yang  bersangkutan  (endogenous  development)  dengan  menggunakan  potensi  sumberdaya  manusia,  kelembagaan,  dan  sumberdaya  fisik secara lokal (daerah). Orientasi ini mengarahkan kita kepada pengambilan  inisiatif -inisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan  untuk  menciptakan  kesempatan  kerja  baru  dan  merangsang  peningkatan  kegiatan ekonomi.
Setiap  upaya  pembangunan  ekonomi  daerah  mempunyai  tujuan  utama  untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah.
Dalam  upaya  untuk  mencapai  tujuan  tersebut,  pemerintah  daerah  dan  masyarakatnya  harus  secara  bersama-sama  mengambil  inisiatif  pembangunan  daerah.  Oleh karena  itu,  pemerintah  daerah  beserta  partisipasi  masyarakatnya  dan  dengan  menggunakan  sumberdaya-sumberdaya  yang  ada  harus  mampu  menaksir  potensi  sumberdaya-sumberdaya  yang  diperlukan  untuk  merancang  dan membangun perekonomian daerah.
Dalam  rangka  mewujudkan  daerah  yang  maju  dan  mampu  mengembangkan  sumberdaya  yang  dimilikinya,  maka  pemerintah  menyediakan sarana dan prasarana dalam menunjang suatu daerah seperti jalur  transportasi, komunikasi, listrik, dan lain-lain. Adapun jalur transportasi dalam   Lincolin Arsyad, Ekonomi Pembangunan,  (Yogyakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, 2004), hlm. 29 Create PDFfiles without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)  hal  pembangunan  ekonomi  di  suatu  daerah  sangat  menjadi  hal  yang  vital  mengingat dengan lancarnya pendistribusian barang atau jasa sangat tergantung  dari sarana transportasinya.
Salah satu langkah pemerintah pusat dalam pembangunan ekonomi daerah  terkait  otonomi  daerah  di  Madura  yaitu  dibidang  sarana  transportasi,  berupa pembangunan jembatan Suramadu. Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk  mempercepat pembangunan di pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan  ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di  Jawa  Timur.  Mobilitas  Madura  diperkirakan  bertambah  cepat  dan  banyak,  baik  mobilitas  penduduk,  pelaku  ekonomi,  maupun  barang  dan  jasa.  Kebutuhan  transportasi akan menjadi kebutuhan vital untuk pergerakannya.
Jembatan penghubung antara kota Surabaya dan pulau Madura (Suramadu)  ini dibangun oleh pemerintah bertujuan untuk memajukan perekonomian yang  ada  di  daerah-daerah  di  Madura  tersebut,  sehingga   pemerataan  pendapatan  daerah  dapat  merata  tidak  hanya  terfokus  pada  perkotaan  saja.  Dengan  terciptanya  perekonomian  maju,  maka  terwujudnya  kehidupan  masyarakat  Madura khususnya desa Sukolilo Barat sejahtera dan maju menuju masyarakat  madani  yang  ditopang  dengan  kemajuan  ekonomi  berdasarkan  kepada  kekuatan industri. Perdagangan dan jasa melalui pengelolaan sumberdaya alam  yang  ada  di  lingkungan  sekitar  berupa  potensi  bahari  menuju  industrialisasi  jembatan Suramadu.
Jembatan  yang  menghubungkan  Pulau  Jawa  dan  Pulau  Madura  tersebut,  telah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada 10 Juni 2009  Create PDFfiles without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)  dan  telah  dioperasikan  mulai  17  Juni  2009.
 Jembatan  Suramadu  merupakan  jembatan  terpanjang  di  Indonesia  saat  ini,  yang  menjadi  salah  satu  landmark dan  ikon  Indonesia,  khususnya  masyarakat  Jawa  Timur.  Pembangunan  Jembatan  Suramadu  merupakan  upaya  untuk  memberikan  kenyamanan  dan  kecepatan  waktu tempuh.  Jembatan  ini  dilengkapi  jalur  khusus  untuk  sepeda  motor di sisi kanan dan kirinya. Panjang jembatan 5,7 km, sementara panjang  bentang  tengah  jembatan  424  meter  dengan  ketinggian  35  meter,  sehingga  tetap bisa dilalui kapal.
Dari segi wilayah, Madura memiliki banyak lahan yang bisa dimanfaatkan  untuk  terminal  transportasi  laut  dan  zona  ekonomi  ekslusif  untuk  investasi.
Seperti  halnya  Batam  yang  memanfaatkan  kedekatannya  dengan  Singapura,  Madura  juga  harus  memanfaatkan  kedekatannya  dengan  Surabaya.  Investor  akan  mencari  tempat  selain  Surabaya  yang  sudah  semakin  sempit.  Sehingga,  ditinjau  dari  segi  ekonomi  dan  teknologi  industri,  potensi  wilayah  di  Pulau  Madura  cukup  menjanjikan  antara  lain  kaya  akan  tambang  seperti  kapur  sebagai  bahan  untuk  semen,  gas  alam  dan  cadangan  minyak  yang  belum  dieksplorasi, disamping perikanan, kerajinan lokal dan pariwisata.
Namun, di sisi lain  adanya kekhawatiran masyarakat Madura akan sebuah  proses industrialisasi yang semakin berkembang dan meningkat seiring dengan  pembangunan  jembatan  Suramadu.  Sumberdaya  manusia  dirasa  masih  belum  mencukupi  untuk  dapat  bersaing  dengan  derasnya  proses  industrialisasi,  para   Ir. Iwan Zarkesy. Pengelolaan Dampak Sosial Pembangunan Jembatan Suramadu  Puslitbang  Sosial Ekonomi Budaya dan Peran Masyarakat, BALITBANG, Departemen Pekerjaan Umum.
(http:www.google.com, diakses 4 Agustus 2010) Create PDFfiles without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)  pendatang  akan  lebih  mudah  berlalu  lalang  memasuki  pulau  Madura,  dikhawatirkan  oleh  masyarakat  Madura  sebagai  faktor  yang  dapat  merubah  kehidupan  sosial,  budaya  dan  keagamaan  yang  selama  ini  dikenal  sebagai  kaum santri dan agamis.
Kegiatan pembangunan seyogyanya berpotensi untuk melahirkan dampak  perubahan  positif  seperti  pola  pemikiran  dan  peningkatan  kapasitas  SDM  di  masyarakat.  Kegiatan  pengorganisasian  masyarakat  dan  penguatan  kapasitas  kelompok baik pada tahap persiapan, perencanaan maupun tahap pembangunan  merupakan kunci pengelolaan dampak sosial.
Upaya  antisipasi  terhadap  perubahan  pola  pikir,  perilaku  masyarakat  Madura agar dapat mendukung aktivitas ekonomi yang layak sangat diperlukan  agar  masyarakat  Madura  tetap  menjadi  tuan  rumah  seiring  perkembangan  ekonomi.  Keuletan  dan  kegigihan  (struggle)  perilaku  aktivitas  ekonomi  masyarakat  Madura  telah  teruji.  Pada  saat  wilayah  lain  mengalami  krisis  moneter  beberapa  tahun  yang  lalu,  PDRB  Madura  relatif  paling  tinggi  saat  krisis.  Potensi  ekonomi  Madura  terbukti  cukup  tahan  krisis.  Namun,  tingkat  pendidikan  masyarakat  sisi  Madura  masih  dirasa  belum  memadai  untuk  menghadapi industrialisasi.
Dengan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Eksistensi Pembangunan Jembatan Suramadu Bagi Kondisi Sosial dan  Kondisi  Ekonomi  Masyarakat  di  Desa  Sukolilo  Barat  Kecamatan  Labang  Kabupaten Bangkalan.
Create PDFfiles without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)  B. Fokus Penelitian Berdasarkan  konteks  penelitian  di  atas,  maka  peneliti  merumuskan  masalahnya sebagai berikut: 1.  Bagaimana  pandangan  masyarakat  di  desa  Sukolilo  Barat  kecamatan  Labang  kabupaten  Bangkalan  terhadap  kondisi  sosial  mereka  dengan  beroperasinya jembatan Suramadu? 2.  Bagaimana  pandangan  masyarakat  di  desa  Sukolilo  Barat  kecamatan  Labang  kabupaten  Bangkalan  terhadap  kondisi  ekonomi  mereka  dengan  beroperasinya jembatan Suramadu? C.  Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin peneliti capai adalah sebagai berikut: 1.  Mendeskripsikan pandangan  masyarakat di desa  Sukolilo Barat kecamatan  Labang  kabupaten  Bangkalan  terhadap  kondisi  sosial  mereka  dengan  beroperasinya jembatan Suramadu.
2.  Mendeskripsikan pandangan  masyarakat di desa  Sukolilo Barat kecamatan  Labang  kabupaten  Bangkalan  terhadap  kondisi  ekonomi  mereka  dengan  beroperasinya jembatan Suramadu.
D.  Manfaat Penelitian Dari informasi tujuan tersebut, peneliti berharap penelitian ini bermanfaat: 1.  Bagi  masyarakat  desa  Sukolilo  Barat  kecamatan  Labang  kabupaten  Bangkalan.
Untuk  memanfaatkan  kekayaan  dan  potensi  sumberdaya  yang  dimilikinya,  baik  alamnya,  keterampilan  masyarakatnya  dan  memperluas  Create PDFfiles without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)  usaha  yang  sedang  digelutinya,  agar  lebih  maju  sehingga  meningkatkan  pendapatannya kesejahteraan dapat tercipta.
2.  Bagi Pemerintah Daerah.
Untuk  lebih  meningkatkan potensi dan kekayaan  sumberdaya yang ada  di desanya dengan beroperasinya jembatan Suramadu tersebut bagi kondisi  sosial  ekonomi  masyarakat  di  desa  Sukolilo  Barat.  Dalam  hal  ini  terkait  kondisi  ekonomi  penduduk  desa  Sukolilo  Barat  seperti  pendapatan,  penyerapan  tenaga  kerja  dan  transformasi  tenaga  kerja  (mata  pencaharian)  dan pengaruhnya bagi kondisi sosialnya, misal pendidikan, agama,  kegiatan  desa dan interaksi sosial.
3.  Bagi Peneliti dan Calon Peneliti selanjutnya Untuk mengetahui dampak yang diberikan dari pembangunan jembatan  Suramadu  khususnya  masyarakat  desa  Sukolilo  Barat  dan  umumnya  3  kabupaten  yang  lain,  baik  aspek  sosial  dan  ekonomi.  Untuk  peneliti  selanjutnya memberi wawasan yang luas tentang penelitian ini serta sebagai  referensi dan pelengkap dari penelitian yang telah ada.
E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang  lingkup  penelitian  sebagai  batasan  masalah  yang  diteliti  sehingga  penelitian  yang  dilakukan  tidak  menyimpang  dari  tujuan.  Ruang  lingkup  penelitian  ini  adalah  masyarakat  di  desa  Sukolilo  Barat  kecamatan  Labang  kabupaten  Bangkalan  dari  segi  kondisi  ekonomi,  meliputi  pendapatan  masyarakat,  penyerapan  tenaga  kerja  dan  transformasi  tenaga  kerja  (mata  Create PDFfiles without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)  pencaharian)  sedangkan  kondisi  sosial,  meliputi:  tingkat  pendidikan,  agama, kegiatan desa dan  interaksi sosial.
F.  Definisi Istilah Definisi  istilah  dalam  penelitian  ini  dimaksudkan  untuk  menghindari  kesalahpahaman  dalam  memahami  pembatasan-pembatasan  yang  diuraikan  dalam penelitian ini, sehingga kalimatnya mudah dipahami, diantaranya: 1.  Kondisi  sosial  adalah  kondisi  sosial  masyarakat  desa  Sukolilo  Barat  yang  berkaitan dengan: pendidikan, agama, kegiatan desa dan interaksi sosial.
2.  Kondisi  ekonomi adalah kondisi  ekonomi  masyarakat Sukolilo  Barat  yang  berkaitan  dengan:  pendapatan,  penyerapan  tenaga  kerja  dan  transformasi  tenaga kerja (mata pencaharian).
G.  Sistematika Pembahasan  Untuk  mempermudah  penulisan  dan  pemahaman  secara  menyeluruh  tentang skripsi ini, maka sistematika laporan dan pembahasannya telah disusun  sebagai berikut: Bab I   Pendahuluan  terdiri  dari:  Konteks  Penelitian,  Fokus  Penelitian,  Tujuan Penelitian,  Manfaat Penelitian,  Ruang Lingkup Penelitian,  Definisi Istilah dan Sistematika Pembahasan.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi