Minggu, 08 Juni 2014

Skripsi IPS: EKSPLORASI GAYA BELAJAR SISWA SMP PLUS DARUSSHOLAH JEMBER PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Belajar,  mendengar  kata  ini  saja  sebagian  orang  sudah  merasa  ”alergi”.
 Yang  terbayang  dibenak  adalah  setumpuk  buku  tebal  yang  membosankan.  Banyak orang  juga  beranggapan  bahwa  mereka  sudah  lama  lulus  dari  sekolah,  jadi  untuk apa  belajar.  Orang-orang  tersebut  berpikir  demikian  karena  mereka  tidak  melihat ataupun menikmati manfaat dahsyat dari “belajar”.
 Belajar  merupakan  suatu  keharusan  bagi  setiap  insan  manusia,  baik  itu dikemas  secara  formal  maupun  nonformal.  Inti  dari  sebuah  belajar  adalah “pengalaman”  dan  dengan  bekal  pengalaman  ini  manusia-manusia  pembelajar akan  dapat  berubah  dari  dimensi  tidak  tahu  menjadi  tahu,  dari  tidak  mengerti menjadi paham, sehingga implikasinya  akan tampak pada tataran domain kognitif, afektif  dan  psikomotorik.  Secara  psikologis  belajar  merupakan  suatu  proses perubahan  tingkah  laku  sebagai  hasil  dari  interaksi  dengan  lingkungannya  dalam memenuhi  kebutuhan  hidupnya.  Bagi  pendidikan  formal  yang  mendukung  dalam proses  belajar  adalah  guru  yang  tentunya  harus  profesional  dalam  menjalankan tugasnya sebagai tenaga pendidik.

 Dari  semua  itu  pernahkah  kita  memperhatikan  bagaimana  cara  belaja  kita, atau  orang-orang  di  sekitar  kita?  Seperti  apakah  cara  belajar  yang  baik  sehingga kita  mudah  dalam  memahami  pelajaran  tertentu?  Pernahkah  anda  memperhatikan bagaimana  gaya  belajar  Anda  sehingga  Anda  dapat  dengan  mudah  memahami   suatu  pelajaran  dan  pernahkah  anda  memperhatikan  ketika  anda  mengalami kesulitan  dalam  memahami  pelajaran?  Sebenarnya  kecepatan  menangkap  dan mengerti  suatu  pelajaran  sangat  dipengaruhi  oleh  gaya  belajar  anda.  Tiap-tiap orang  mempunyai  gaya  belajar  yang  berbeda.  Kita  pun  punya  gaya  belajar tersendiri yang membantu kita untuk lebih memahami suatu hal atau suatu materi.
 Definisi  gampangnya,  gaya  belajar  adalah  cara-cara  yang  digunakan  untuk mempermudah  proses  belajar.  Jadi,  siswa  akan  menggunakan  cara-cara  tertentu untuk  membantunya  menangkap  dan  mengerti  suatu  materi  pelajaran.  Seorang guru  dan  juga  orang  tua  perlu  memperhatikan  bagaimana  gaya  belajar  siswa supaya  mereka  mudah  mengerti  materi  pelajaran  dan  anda  bisa  mengembangkan potensi  belajar  mereka  dengan  lebih  optimal.  Misalnya  saja,  seorang  siswa  suka belajar  sambil  menulis  dan  menggambar,  jadi  anda  dapat  membantunya  dengan menyediakan  kertas-kertas,  pinsil  warna-warni,  atau  membantunya menggambarkan alur pelajarannya di kertas atau di papan.
 Setelah  mengetahui  manfaat  belajar,  apa  yang  harus  dipelajari,  dan  prinsip yang  bisa  diterapkan  untuk  belajar,  kita  juga  perlu  mengetahui  strategi  belajar yang  dapat  memberikan  hasil  yang  optimal.  Banyak  strategi  belajar  yang  bisa  kita pilih  untuk  diterapkan.  Beberapa  di  antaranya  adalah  sebagai  berikut.
 Belajar Efisien,  survei  yang  dilakukan  terhadap  orang-orang yang  sudah  mencapai posisi  puncak  membuktikan  bahwa  mereka  memiliki  kebiasaan  ”belajar”.
 Pertanyaan  selanjutnya:  Bagaimana  mereka  bisa  memiliki  waktu  belajar  di  tengah kesibukan  mereka?  Ternyata  mereka  bisa  belajar  kapan  saja,  dimana  saja,  dan  dari siapa  saja.  Selain  dari  membaca  buku,  majalah  dan  surat  kabar  di  rumah,  mereka   juga  bisa  memanfaatkan  waktu  menunggu,  waktu  makan  siang,  waktu  di  jalan (berkendaraan,  maupun  dalam  penerbangan  dan  perjalanan  dengan  kereta  api).
 Selain  membaca,  mereka  juga  memanfaatkan  waktu  mereka  untuk  melakukan observasi  lapangan  berbagai  hal  yang  terjadi  sekitar  mereka.  Cara  lain  yang mereka  terapkan  adalah  mendengarkan  informasi  berbentuk  ”audio”  (kaset,  CD) dalam  perjalanan  atau  dalam  melakukan  pekerjaan  lain.  Mereka  juga  menyerap informasi  penting  dan  menarik  dari  diskusi  dengan  sesama  profesional,  atasan, bawahan,  pelanggan,  guru,  pelatih,  dan  juga  dari  pesaing.  Mereka  juga  sering menyempatkan  diri  untuk  menghadiri  seminar,  workshop,  ataupun  pelatihan singkat,  ataupun  menyempatkan  waktu  untuk  meningkatkan  diri  melalui  sarana elektronik  (misalnya:  anggota  beberapa  mailing  list,  memanfaatkan  fasilitas  elearning).
 Belajar Efektif, seperti juga kepribadian, setiap orang memiliki gaya belajar yang  berbeda.  Ada  yang  lebih  mudah  belajar  melalui  audio.  Ada  yang  lebih  dapat menyerap  informasi  yang  berupa  tampilan  secara  visual.  Ada  juga  yang  lebih mudah  menyerap  informasi  melalui  gerakan.  Selain  gaya  belajar  yang dihubungkan  dengan  indera,  gaya  belajar  juga  bisa  dihubungkan  dengan  waktu.
 Sebagian  orang  lebih  mudah  belajar  di  pagi  atau  siang  hari.  Sedangkan  sebagian lagi  lebih  mudah  belajar  di  malam  hari.  Yang  penting  adalah  mengenali  gaya belajar  kita.  Setelah  itu  kita  bisa  menyusun  strategi  belajar  yang  disesuaikan.
 Misalnya,  jika  kita  lebih  mudah  belajar  di  malam  hari  dan  kita  cenderung  lebih efektif  menyerap  informasi  dalam  bentuk  visual,  maka  strategi  belajar  kita  adalah belajar  hal-hal  yang  serius  di  malam  hari  dengan  menggunakan  input  visual   ataupun  memvisualisasikan  informasi  yang  kita  terima  (misalnya,  kita  bisa menggambarkan  informasi  yang  kita  baca  dengan  diagram,  simbol-simbol, flowchart, grafik, yang dapat  mempermudah pemahaman  kita  akan  informasi yang akankitaserap).
 Belajar  Bijak,  pengalaman  (terutama  kegagalan,  kesuksesan,  kesalahan) adalah  guru  yang  terbaik.  Jadi,  jangan  pernah  melewatkan  kesuksesan  yang  kita raih,  kegagalan  yang  kita  alami,  dan  kesalahan  yang  kita  lakukan  tanpa  memetik pengalaman  dari  hal-hal  tersebut.  Tetapi  waktu  kita  untuk  belajar  dari  pengalaman sangat  terbatas.  Kita  tidak  akan  bisa  memanfaatkan  semua  waktu  yang  kita dapatkan  untuk  mempelajari  semua  yang  kita  perlukan.  Untuk  itu,  kita  perlu belajar  cerdas  dan  bijak.  Yang  bisa  kita  lakukan  antara  lain  adalah  belajar  tidak hanya dari pengalaman kita sendiri, terutama adalah belajar dari pengalaman orang lain. Banyak cara yang bisa dilakukan, antara lain adalah  membaca biografi orangorang  sukses.  Dari  artikel,  buku  biografi  setebal  puluhan  sampai  ratusan  halaman, kita  bisa  memetik  pengalaman  berpuluh-puluh  tahun  dari  orang-orang  yang riwayat  hidupnya  dibukukan.  Cara  lain  adalah  membaca  hasil  survei  di  bidangbidang  yang  kita  minati.  Hasil  survei  memetakan  data  dan  informasi  yang diekstraksi  secara  profesional  dari  pengalaman  orang  lain  juga.  Cara  yang  lebih mudah adalah ”bertanya” pada orang-orang yang kita anggap  lebih berpengalaman dari  kita  dalam  bidang-bidang  yang  kurang  kita  kuasai.  Dengan  belajar  dari  orang lain,  kita  bisa  melipatgandakan  pengetahuan  yang  kita  dapatkan  (yaitu pengetahuan  dari  pengalaman  kita  sendiri  ditambah  dengan  pengetahuan  dari orang-oranglain).
  Di  dunia  yang  bergerak  cepat,  banyak  perubahan  terjadi.  Untuk mengendalikan  perubahan  ini,  kita  perlu  belajar.  Tanpa  belajar,  kita  tidak  bisa mengejar  perubahan  tersebut.  Dengan  belajar  pun,  jika  tidak  dilakukan  dengan kecepatan yang  sesuai dengan kecepatan perubahan  tersebut, belum  tentu  juga kita dapat  bertahan.  Jadi,  belajar  sudah  merupakan  suatu  keharusan,  tetapi  yang  lebih diperlukan  adalah  belajar  untuk  sukses,  yaitu  belajar  dengan  menerapkan  strategi belajar efesien, efektif dan bijak.
 Banyak  aspirasi  yang  berkembang  dalam  masyarakat  dan  para  orang  tua tentang  masa  depan  anak-anak  mereka,  yang  semuanya  meminta  perhatian  para guru.  Hal  itu  menggambarkan  bahwa,  mendidik  manusia  bukanlah  pekerjaan mudah,  melainkan  tugas  yang  sangat  rumit.  Kemajuan  ilmu  pengetahuan  dan teknologi  turut  mewarnai  dunia  pendidikan  dewasa  ini  .  Tantangan  tentang peningkatan  mutu,  relevansi,  dan  efektivitas  pendidikan  sebagai  tuntutan  nasional sejalan  dengan  perkembangan  dan  kemajuan  masyarakat,  beimplikasi  secara  nyata dalam program pendidikan.
 Guru  adalah  pintu  gerbang  pembaharuan.  Guru  memiliki  peran  ganda, yaitu  berperan  menyerap  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  serta  berperan menyampaikan  ilmu  pengetahuan,  teknologi  dan  banyak  pengalaman  yang dimilikinya  kepada  generasi  muda  dan  masyarakat.  Guru  berperan  pula memberikan  suri  tauladan  melalui  perilaku  dan  tindakannya.  Oleh  sebab  itu,  guru dipandang  sebagai  agen  modernisasi  dalam  segala  bidang.  Usaha  pertama  yang dapat  dilakukan  oleh  guru  adalah  melalui  program  pendidikan  bagi  para  siswa.
 Guru  memiliki  visi  tertentu  tentang  apa  yang  harus  diperbuat  bagi  anak  didiknya,   mengapa  dia  melakukan  perbuatan,  dan  bagaimana  cara  dia  melakukan  dengan sebaik-baiknya, serta apa pengaruh perbuatannya terhadap anak didiknya.
 Tugas  dan  tanggung  jawab  guru  sebagai  pendidik  adalah  membantu  dan membimbing  siswa  untuk  mencapai  kedewasan  seluruh  ranah  kejiwaan  sesuai dengan  kriteria  yang  telah  ditetapkan,  baik  kriteria  institusional  maupun konstitusional.  Untuk  dapat  menjalankan  tugas  dan  tanggungjawabnya  itu,  guru berkewajiban  merealisasikan  segenap  upaya  yang  mengarah  pada  pengertian membantu  dan  membimbing  siswa  dalam  melapangkan  jalan  menuju  perubahan positif  seluruh  ranah  kejiwaannya.  Dalam  hal  ini,  kegiatan  nyata  yang  paling utama dalam memberi bantuan dan membimbing itu adalah mengajar.
  Selaku  pengelola  kegiatan  siswa,  guru  sangat    diharapkan  menjadi pembimbing  dan  pembantu  para  siswa.  Dalam  hal  membimbing,  guru  perlu mengaktualisasikan  (mewujudkan)  kemampuannya  dalam  kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1.  Membimbing kegiatan para siswa  2.  Membimbing pengalaman para siswa Sebagian  ahli  memandang  mengajar  sebagai  ilmu  (science).  Oleh karenanya,  guru  merupakan  sosok  pribadi  manusia  yang  memang  sengaja dibangun  untuk  menjadi  tenaga  profesional  yang  memiliki  profesiensi (berpengatahuan  dan  berkemampuan  tinggi)  dalam  dunia  pendidikan  yang berkompeten untuk melakukan tugas mengajar.
   Muhibbin Syah , Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,2004 (Bandung : Remaja Rasdakarya, 2004 ), hlm. 181.
  Ibid, hlm. 184-185.
  Membimbing  kegiatan  belajar  siswa,  khususnya  ketika  mengajar  tidak hanya  berarti  berceramah  dimuka  kelas,  tetapi  juga  memberikan  peluang  seluasluasnya kepada siswa tersebut untuk melakukan aktivitas belajarnya. Dalam hal ini tentu  sangat  terkait  dengan  “learning  style”  atau  gaya  belajar  yang  dimiliki  siswa.
 Gaya  belajar  ini  merupakan  cara  yang  cenderung  dipilih  seseorang  untuk  memilih informasi  dari  lingkungan  dan  memproses  informasi  tersebut.  Setiap  metode mengajar  bergantung  pada  cara  atau  gaya  siswa  belajar,  pribadinya  serta kesanggupannya.  Biasanya  dicari  metode  mengajar  yang  paling  sesuai  dengan siswa rata-rata.
 Akhir-akhir  ini  timbul  pikiran  baru  yakni,  bahwa  mengajar  itu  harus memperhatikan  gaya belajar  atau  “learning  style”  siswa, yaitu cara  ia  bereaksi  dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam proses belajar. Para peneliti  menemukan  adanya  berbagai  gaya  belajar  pada  siswa  yang  dapat digolongkan menurut kategori-kategori tertent. Mereka berkesimpulan bahwa : 1.  Tiap  murid  belajar  menurut  caranya  sendiri  yang  kita  sebut  gaya  belajar, begitu juga guru mempunyai gaya mengajar masing-masing.
 2.  Kita dapat menemukan gaya belajar itu dengan instrument tertentu.
 3.  Kesesuaian  gaya  mengajar  dengan  gaya  belajar  mempertinggi  efektivitas belajar.
  Setiap  siswa  tentu  memiliki  gaya  atau  cara  tersendiri  dalam  memahami pelajaran  sesuai  dengan  karakteristik  siswa,  karena  gaya  belajar  berkaitan  erat dengan  pribadi  seseorang.  Dengan  mengetahui  jenis  gaya  belajar  peserta  didik  S. Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), hlm. 93.    yang  seperti  apa,  tentunya  memberikan  kemudahan  bagi  guru  dalam menyampaikan materi dan mendesain sedemikian rupa sehingga materi dapat lebih mudah diterima oleh siswa.
 Masing-masing  peneliti  menciptakan  penggolongan  gaya  belajar  ini menurut  pokok-pokok  pengertian  yang  mendasari.  Diantara  kategorisasi  itu terdapat  perbedaan  dan  persamaan,  walaupun  menggunakan  istilah-istilah  yang berbeda.  Dari  berbagai  penggolongan  itu  dapat  kita  ambil  tiga  gaya  belajar  yang ada kaitannya dengan proses belajar mengajar, yakni gaya belajar menurut tipe : 1.  field dependence – field independence 2.  impulsive – reflektif 3.  preseptif / reseptif – sistematis / intuitif.
  Dari  berbagai  gaya  belajar  yang  dimiliki  siswa  tentunya  memberikan pengaruh  terhadap  pendidikan,  yaitu  suatu  inovasi  atau  pembaharuan  yang tentunya  diharapkan  hasil  yang  lebih  baik  sebagai  suatu  cara  atau  metode memudahkan  siswa  untuk  menerima  materi  dan  bagaimana  agar  guru  mengetahui cara penyampaian belajar yang mudah.
 Jika  murid  dapat  memahami  materi  yang  diajarkan  lebih  mudah,  tentu sangat berpengaruh terhadap motivasi belajarnya. Sehingga dengan demikian tentu akan  meningkatkan  prestasi  belajar  siswa.  Memberikan  motivasi  kepada  seorang siswa, berarti menggerakkan siswa untuk  melakukan sesuatu atau ingin  melakukan  Ibid. hlm 94.
  sesuatu,  pada  tahap  awalnya  akan  menyebabkan  si  subyek  belajar  itu  merasa  ada kebutuhan dan ingin melakukan suatu kegiatan belajar.
  Pembelajaran  yang  berkesan  sesungguhnya  datangnya  dari  kehendak  hati (motivasi  diri)  dan  bukannya  paksaan.  Kehendak  hati  ini  pula  dipengaruhi  oleh beberapa  faktor  yang  lain  termasuk  gaya  belajar.  Biasanya  pelajar  akan  cepat merasa  bosan  dan  malas  untuk  melibatkan  diri  dalam  aktivitas  pembelajaran  jika proses  pembelajaran  tersebut  tidak  sesuai  dengan  gaya  belajarnya.  Dalam  hal  ini adalah  mustahil  bagi  seseorang  untuk  memenuhi  kehendak  atau  gaya  belajar seorang  pelajar.  Bagaimanapun  masalah  ini  dapat  diatasi  dengan  adanya  kepekaan guru  dalam  menyusun  strategi  pembelajaran  demi  untuk  memenuhi  pemberdayaan gaya pelajar secara umum. Strategi pembelajaran tersebut diantaranya: 1.  Pembelajaran berkumpul secara bekerjasama 2.  Pembelajaran berbentukan media 3.  Pembelajaran secara penemuan dan perbincangan 4.  Pembelajaran secara penyelidikan dan proyek 5.  Pembelajaran secara interaksi Strategi di atas dapat membantu guru dalam menangani masalah kebosanan pelajar  menghadapi  pembelajaran.  Ia  juga  mampu  meningkatkan  motivasi  diri  di kalangan  pelajar  serta  dapat  memperbaiki  lagi  kaedah  pengajaran  yang  bercorak stereotype ke arah yang lebih dinamik dan inovatif.
   Hendrawijaya, (UNEJ. :1999) hlm.6.
  M. Joko Susilo, Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar, (Yogyakarta: PINUS, 2006), hlm. 16.
  Berdasarkan  latar  belakang  diatas  maka  peneliti  membuat  judul  Skripsi dengan  judul  Eksplorasi  Gaya  Belajar  Siswa  SMP  Plus  Darussholah  Jember  Pada Mata Pelajaran Ekonomi Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar.
 B. Fokus Penelitian Berdasarkan  latar  belakang  diatas,  maka  fokus  penelitian  dalam pembahasan skripsi ini dapat penulis rumuskan sebagai berikut: 1.  Bagaimana  eksplorasi  gaya  belajar  siswa  SMP  Plus  Darussholah  Jember pada mata pelajaran ekonomi dalam upaya meningkatkan motivasi belajar? 2.  Apa  faktor  penghambat  dan  pendukung  dalam  mengeksplorasi  gaya bealajar siswa SMP Plus Darussholah Jember pada mata pelajaran ekonomi dalam upaya meningkatkan motivasi belajar?
C. Tujuan Penelitian Dari  fokus  penelitian  di  atas,  maka  peneliti  mengemukakan  tujuan  dari penelitian ini adalah: 1.  Mendeskripsikan  tentang  eksplorasi  gaya  belajar  siswa  SMP  Plus Darussholah  Jember  pada  mata  pelajaran  ekonomi  dalam  upaya meningkatkan motivasi belajar 


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi