Minggu, 08 Juni 2014

Skripsi IPS: KORELASIANTARA PROFESIONALISME GURU MATA PELAJARAN IPS SUB MATERI EKONOMI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MTsN 1 KOTA KEDIRI


BAB. I  PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah  Dalammenghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat,  bangsa Indonesia masih banyak kendala yang harus dihadapi dalammengejar kemajuan, pertumbuhan dan perkembangan bangsa-bangsa di dunia yang sudah  maju dibandingkan dengan Indonesia. Bangsa Indonesia sudah jauh tertinggal  oleh negara-negara maju, terutama  dalamabidang ilmu pengetahuan dan  teknologi. Oleh sebab itu, kita harus mengejar ketertinggalan untuk  mempersempit jarak pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh  negara-negara maju.
 Perkembangan merupakan salah satu  bagian dari suatu proses untuk  menuju suatu kemajuan. Demikian jugadalam pendidikan, selalu terjadi  perubahan dan perkembangan demikemajuan dalampendidikan tersebut,  pertumbuhan dalamdunia pendidikan harus sesuai dengan tuntutan dan  perkembangan jaman.
 Dari uraiandi atas, tampak bahwa problem yang dihadapi bangsa  Indonesia dewasa ini adalah masih rendahnya tingkat pendidikan rakyat Indonesia  dibandingkan dengan negara-negara yang sudah maju. Untuk mengantisipasi  problemdiatas, bangsa Indonesia melalui programpembangunan memberikan  priorotas pertama pada sektor pendidikan yaitu dengan pemerataan kesempatan  dalammemperoleh pendidikan danpengajaran.Hal ini sejalandengan tujuan   bangsa Indonesia yang tercermin dalampembukaan Undang-Undang Dasar 1945  alenia keempat:“ … Pemerintah Negara Indonesia dan seluruh tumpah darah  Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan  bangsa…”  Secara umum, esensi tujuan Pendidikan Nasional mengacu pada upaya  pembinaan dan pembentukan manusia ideal, yang tak hanya dapat menyesuaikan  diri dengan kemajuan zaman, melainkan tampilnya sosok manusia sebagai pengemban tugas di muka bumi ini diharapkan mampu mengembangkan bibit  pembaharuan demikemajuan masyarakatdan bangsanya. Hal ini berarti bahwa  para lulusan lembaga pendidikan sekolah bukan hanya di tuntut mampu  menghayati nilai-nilai yang tumbuh dimasyarakat. Akan tetapi juga harus mampu  mengantisipasi segi-segi kelemahan dan kelebihannya sehingga memungkinkan  adanya upaya untuk penyempurnaan.
 Menurut pandangan Islam,tugas pendidikan merupakan bagian dari  kekhalifahan yang harus dilaksanakandengan tanggung jawab. Agama Islam  sebagai agamayang universal mengajarkan kepada umatnya mengenai aspek  kehidupan. Salah satu ajaran Islamuntuk melaksanakan pendidikan karena  kebutuhan dan merupakan kebutuhan makhluk sosial.

 Firman Allah SWT dalam surat at-Taubah ayat 122:    Undang-undangDasar 1945, PedomanPenghayatan dan PengamalanPancasila. BP7, 1990,  Hal. 1   Artinya:  “ Tidak sepatuhnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya  (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara  mereka beberapa orang untuk  memperdalam pengetahuan mereka  tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila  mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga  dirinya”.
  Melalui pendidikan,manusia dapat mencari bermacam-macamilmu  pengetahuan. Untuk mengkajinya diperlukan motivasi belajar yang cepat.
 Peningkatan motivasi belajar siswa di sekolah merupakan usaha yang tak dapat  diabaikan, sebab motivasi belajar akanmendorong siswa untuk belajar dengan  berhasil.
 Sebagai salah satu bentuk aktivitas, belajar memerlukan adanya motivasi yang mendorong individu (siswa) mau belajar, semakin tinggi motivasi untuk  belajar yangdimiliki siswa, maka semakin tinggi pula kemungkinan hasil belajar  yang akan dicapai.
 Motivasi belajar merupakan faktor psikis yangbersifat non intelektual, peranannya yang khas dalamhal penumbuhan gairah merasa senang dan semangat untuk belajar. Dengan demikian peranan guru dalammenumbuhkan motivasi  belajar siswa akan sangat diperlukan siswa dalammeningkatkan aktivitas  balajarnya di sekolah maupun di rumah.
 Guru harus berperan serta secaraaktif dan menempatkan kedudukannya  sebagai tenaga profesional sesuai tuntunan masyarakat yang semakin berkembang.
 Kondisi obyektif yang kita saksikan di lembaga-lembagapendidikan formal,   DEPAG, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Hal.237   banyak yang menempatkan dirinya padaposisi yang tidak menguntungkan bagi  pencapaian prestasi siswa. Hal ini di sebabkan karena tidak memenuhifungsinya  sebagai figur yang harus berperan secara komprehensif dalam upaya mendewasakan siswa khususnya dalam meningkatkan motivasi belajar.
 Sehubungan dengan permasalahan diatas, maka figur yang di harapakan  dewasa ini dan yang akan datang adalahyang cakap, cerdik, cendikia dan pandai  mengatasi/minimal mampu menjawab tantangan zaman, serta inovatifdalam  segalahal,terutamaterhadapmasalah-masalah yang erat kaitannya dengan  kependidikan.
 Peranan guru dalamproses belajar mengajar dirasakan sangatlah besar  pengaruhnya terhadap perubahan tingkah laku anak didik. Untuk dapat mengubah  tingkah laku anak didik sesuai dengan yang di harapkan maka di perlukan seorang  guru yang profesional, yaitu seorang guru yang mampu menggunakan seluruh  komponen pendidikan, sehingga proses pendidikan dapat berjalan dan terorganisir  dengan baik di dalamkelas.
 Untuk tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran, peran guru sangat  menentukan sehingga guru menjadi salah satu faktor yang paling menentukan  berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Karena guru tidak saja  berfungsi sebagai orangdewasa yang bertugas secara kompetensi memindahkan  ilmu pengetahuan yang di kuasai kepada anakdidik, melainkan lebih dari itu ia  juga sebagai perencana, penilai hasil belajar mengajar, pembimbing dan  motivator. Oleh karena itu, guru di tuntut untuk mampu menempatkan dirinya  sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dari peranan yang disandangnya. Begitu   juga sebagai motivator, seorang guru harus mampu menumbuhkan semangat belajar siswa dengan menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang  menarik dan menyenangkan, sehingga siswa akan terdorong untuk lebih bergairah  dan aktif dalambelajar.
 Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa profesionalismeguru  sangatlah penting dalam proses belajar mengajar dan pencapaian tujuan  pendidikan. Disadari atau tidak, guru yang profesional akan sangat mempengaruhi  kelancaran dan keberhasilan proses belajar-mengajar, terutamadalam  memberikan motivasi belajar padasiswanya. Atas dasar inilah, merupakan  masalah yang penting untuk di bicarakan tentang ada atau tidaknya  profesionalismeguru dalamhubungannyadengan motivasi belajar siswa.
 Atas dasar hipotesis di atas, maka penulis merasa terdorong dan sangat  tertarik untuk mengkaji serta membahas masalah ini dalambentuk skripsi dengan  melalui penelitian dengan judul KORELASI ANTARA PROFESIONALISME GURU MATA PELAJARAN IPS SUB MATERI EKONOMI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MTsN 1 KOTA KEDIRI.
 B. Rumusan Masalah  Bertitik tolak darilatar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat  penulis ungkapkan dalam pembahasanini adalahsebagai berikut:  1.  Seberapa besar tingkat profesionalismeguru mata pelajaran IPS sub  materi Ekonomidi MTsN 1 Kota Kediri?   2.  Seberapa besar tingkat motivasi belajar siswa dalamproses belajar  mengajar di di MTsN 1 Kota Kediri? 3.  Apakah adakorelasi positifsignifikan antara profesionalisme guru  mata pelajaran IPS sub materi Ekonomidengan motivasi belajar  siswa di MTsN 1 Kota Kediri?
C. Tujuan Penelitian  Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai  dalampenelitian ini adalah sebagai berikut:  1.  Untuk mengetahui berapa besar tingkat profesionalisme guru mata  pelajaran IPS sub materi Ekonomidi MTsN 1 Kota Kediri  2.  Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa dalamproses belajar  mengajar di di MTsN 1 Kota Kediri  3.  Untuk mengetahui apakah ada korelasipositifsignifikanantara profesionalismeguru mata pelajaran IPS sub materi Ekonomidengan  motivasi belajar siswa di MTsN 1 Kota Kediri  
D. Kegunaan Penelitian  Adapun hasil penelitian dari pembahasan tentang ProfesionalismeGuru  mata pelajaran IPS sub materi Ekonomidan hubungannya dengan motivasi belajar  siswa di MTsN 1 Kota Kediriini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:  1.  Sebagai bahan pertimbangan  bagi Kepala Sekolah untuk  menciptakan suatu kebijakan dalamrangka peningkatan  profesionalismeguru, khususnya guru ekonomiyang sekaligus   untuk mencapai hasil-hasil yangoptimal dalampelaksanan  programpendidikan dan pengajaran.
 2.  Bagi guru ekonomiyang bersangkutan, dapat dijadikan feedback (umpan balik) untuk mengevaluasi kemampuan yang dimiliki  dalammelaksanakan proses belajar mengajar. Disamping itu dapat  dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan  profesionalismeyang telah dimiliki oleh gurupada sekolah yang  bersangkutan.
 3.  Sebagai wadah dan wahana untuk mengembangkan pengetahuan  dan cakrawala berfikir khususnya dalambidang pendidikan.
 4.  Bagi peneliti, dapat dijadikan bahan untuk menambah pengalaman  dan mengembangkan wawasan dalambidang pendidikan dan  pengajaran.
 E. HipotesisPenelitian  Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin salah. Dia  akan ditolak jika salah/palsu, dan diterimajika fakta-fakta membenarkanya.
  Jadi menurut pengertian ini, hipotesa merupakan jawaban yang bersifat  sementara terhadap permasalahan sampai bukti kebenaranya ada melalui data  yang terkumpul. Dan dengan memperhatikan latar belakang, rumusan masalah  dan kajian-kajian literatur yang terkuat,maka dapat diajukan hipotesa berupa:   SuharsiniArikunto, Prosedur Penelitian(Jakarta:Rineka Cipta, 1989), Hlm.
  Ha :   Ada korelasi positifantaraProfesionalismeGuru mata pelajaran IPS sub materi Ekonomidengan motivasi belajar siswa di MTsN 1 Kota Kediri.
 Ho  :  Tidak ada korelasi positif antara ProfesionalismeGuru mata pelajaran IPS  sub materi Ekonomi dengan motivasi belajar siswa di MTsN 1 Kota F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian  Supaya tidak salah persepsi dan dapat menghasilkan pembahasan yang  terarah, maka dalampenyusunan skripsi ini perlu adanya pembatasan masalah.
 Sedangkan hal-hal yang akan penulis batasi masalahnya adalah sebagai berikut:  1.  ProfesionalismeGuru mata pelajaran IPS sub materi Ekonomidi dalam  proses belajar mengajar dinilai dari persepsi siswa MTsN 1 Kota Kediri.
 2.  Motivasi belajar siswa di MTsN 1 Kota Kediri.
 Dengan ini jelaslah batasan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini dan  semua batasan diatas adalah hanya dalamlingkup sekolah MTsN 1 Kota  Kediri.
 G. Definisi Operasional.
 Agar lebih jelas dalammemahamiskripsi ini, maka disini akan dijelaskan mengenai definisi dari setiap variabel yang ada yaitu sebagai berikut:  1.  Profesionalismeadalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota  suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian  yang mereka miliki untukdapat melakukan tugasnya.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi