BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian Pada
abad sekarang ini sangat dibutuhkan kemampuan di
segala bidang.
Untuk
tetap bertahan dan
bersaing. Dalam usaha
meningkatkan sumberdaya manusia,
salah satu faktor
penting adalah pendidikan
sekolah. Peningkatan mutu
pendidikan akan mendorong
terciptanya masyarakat yang
mampu bersaing dalam era
globalisasi.
Sekolah
adalah salah satu
tempat untuk menciptakan
manusia yang intelektual
tanpa melihat latar
belakang budaya, ekonomi,
status sosial pada siswa yang
ada di dalamnya.
Sehingga sekolah mudah
diterima oleh semua kalangan masyarakat.
Akan tetapi pada
kenyataan di Indonesia
sendiri, telah terjadi
pengelompokan sekolah, dengan
kereteria sekolah favorit
dan sekolah unggulan.
Jika dibiarkan terus
pengelompokkan sekolah, hal
tersebut akan menciptakan
diskriminasi siswa. Memang
keunggulan menjadi indikator kemampuan kecerdasan bagi siswa. Tetapi pada
akhirnya tolak ukur kercedasan siswa terlihat
pada hasil akhir
kelulusan mereka. Sampai
kapan pengelompokkan sekolah
terjadi dan bagaimana
dengan sekolah yang tidak masuk
dalam kedua katagori tersebut.
Munculnya
sekolah elit, unggulan
dan sekolah favorit
pada dasarnya secara
subtansial sekolah-sekolah tersebut
identik dengan biaya
yang mahal.
Sehingga orang tua segan membiayai anaknya
untuk sekolah. Namun sekolahsekolah tersebut ternyata memang dapat diandalkan
untuk memenuhi harapan masyarakat.
Sesuatu
yang sangat disayangkan. Beberapa sekolah yang disebut sekolah favorit,
elit dan sekolah
unggulan umumnya adalah
sekolah swasta yang dikelola dengan
manajemen yang baik.
Sekolah negeri yang notabenenya sekolah
pemerintah rata-rata tidak
masuk dalam sekolah
tersebut. Padahal dimana
sekolah negeri mendapat
subsidi dari pemerintah
termasuk segi penggajian guru dan karyawan.
Era
Reformasi telah membawa
perubahan-perubahan mendasar dalam berbagai kehidupan
termasuk kehidupan pendidikan.
Salah satu perubahan mendasar yang sedang digulirkan saat ini
adalah manajemen negara, yaitu dari manajemen
berbasis pusat menjadi manajemen berbasisdaerah. Secara resmi, perubahan
manajemen ini telah
diwujudkan dalam bentuk
"Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah"
yang kemudian diikuti
pedoman pelaksanaannya berupa
"Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 25
Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonomi. Konsekwensi
logis dari Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah
tersebut adalah bahwa manajemen pendidikan
harus disesuaikan dengan jiwa dan semangat otonomi.
Memasuki era
otonomi yang baru,
setiap sekolah baik swasta
maupun negeri diharapkan untuk
bisa madiri dan mampu untukmenggali potensi yang ada
di dalam sekolahnya.
Suatu tantangan yang
patut mendapat respon dari pihak penyelenggara
sekolah negeri, agar
di era otonomi
mereka harus dapat mengoptimalkan
kinerja mereka tanpa ketergantungan pada
pemerintah. Pihak sekolah harus
benar-benar menata kembali
lembaga persekolahan dengan Slamet,
2008 Manajemen Berbasis
Sekolah,
(http://www.depdiknas.go.id/jurnal/27/ manajemen berbasis sekolah.
Htm.www.Depdiknas.Com), Kamis, 1 Januari 2008.
manajemen
modern dan profesional. Sekolah negeri harus benar-benar inovatif memberdayakan
potensi sekolah di
tengah masyarakat menampilkan produktivitas yang tinggi, sehingga
ketergantungan tersebut bisa dikurangi.
Sekolah merupakan salah satu tumpuan untuk
memperbaiki sumber daya manusia. Oleh
karena itu, sekolah
merupakan tempat utama
dalam memperbaiki kualitas
dan persiapan awal
untuk menghadapi kompetisi
yang ada pada
zaman sekarang ini.
Yaitu dengan cara
menciptakan manajemen sekolah, karena manajemen sekolah adalah
tempat untuk menciptakan kualitas dan keunggulan
tersebut. Manajemen sekolah
akan terlaksana jika
didukung dengan sumber daya
manusia (SDM) yang memiliki kemampuan, integrasi dan kemauan yang tinggi.
Dan
Sekolah juga merupakan
salah satu wadah
untuk menciptakan manusia
yang berpendidikan tanpa
melihat latar belakang
budaya, tingkat sosial,
dan ekonomi siswa
yang terlibat di
dalamnya, sehingga sekolah
dapat diterima oleh
semua kalangan. Namun
kenyataannya telah terjadi pengelompokkan
sekolah dengan kriteria
sekolah favorit, sekolah
unggulan, atau sekolah
elit yang menciptakan
diskriminasi siswa yang
terlibat di dalamnya.
Memang keunggulan dapat
menjadi indikator kemampuan kecerdasan
dari masing-masing siswa,
dan pada akhirnya
tolak ukur terlihat pada
akhir kelulusan mereka.
akan tetapi apakah
akan terus terjadi pengelompokkan antara sekolah favorit,
unggulan. Bagaimana dengan sekolah yang tidak
termasuk kategori tersebut,
tidakkah ada keinginan dari
berbagai pihak untuk
berusaha memecahkannya. Menciptakan
sekolah-sekolah yang bermutu dengan standar yang sama memang tidak
mudah. Dibutuhkan semua pihak yang terlibat
dalam pendidikan untuk bekerja sama
dalam menciptakan kondisi pendidikan
yang profesional, tanpa
melihat status sekolah
tersebut negeri atau swasta. Era
otonomi daerah yang sedang berlangsung di negara kita diharapkan
dapat menciptakan pendidikan
sekolah yang lebih
baik, masingmasing daerah
harus lebih berkonsentrasi pada
kepentingan daerahnya untuk menciptakan manusia-manusia unggul
dalam bidangnya, yang pada
akhirnya akan berguna
bagi kemajuan daerah.
Otonomi daerah harus
disikapi dengan kemampuan manajerial penyelenggaraan disekolah
sesuai dengan aspirasi dan keinginan
masyarakat sebagai pihak pengguna sekolah.
Sekolah
perlu menyiapkan sumber
daya manusia yang
berkualitas agar dapat
bertahan dalam masa
sulit seperti ini
yang meliputi: tenaga
pengajar (guru), anak
yang diajar (siswa)
dan personil lainnya
sebagai sarana dan prasarana belajar
mengajar. Dalam proses
tersebut, sesuatu yang
tidak dapat dilupakan adalah bagaimana membuat siswa
menjadi berkualitas.
Dalam
hal ini sesuai
dengan target pemerintah
melalui dinas pendidikan
nasional Direktorat PSMK
di Jakarta bahwa
SMK PGRI 3 Tlogomas Kota
Malang pada Tahun
ajaran 2007/2008 harus
menampung sejumlah siswa
baru minimal 1000
siswa, dan akhirnya
terpenuhi. Hal ini merupakan prestasi
luar biasa bagi seluruh
civitas akademika SMK
PGRI 3 Tlogomas Kota Malang.
Kepercayaan masyarakat luas tidak lepas dari
perjalanan SMK PGRI 3 Tlogomas Kota
Malang sebagai sekolah
kejuruan swasta terbesar
di Jawa Timur
yang hampir setiap
tahun selalu memunculkan
dan memimpin dalam hal inovasi
untuk pengembangan sekolah
kejuruan. Sejak pencanangan
diri sebagai sekolah broad base
educationtahun 2002 sampai sekolah swasta yang berstandart internasional ISO 9001: 2000 dan
progaram sikat habis kerja atau kuliah untuk
alumni selama 250
hari dari kelulusan
tahun 2007. Seluruh civitas
akademika selalu berbenah
diri dan selalu
dituntut untuk berinovasi dan harus menjadi yang terdepan.
Mulai Tahun ajaran 2007/2008 SMK PGRI 3
Tlogomas Kota Malang memproklamirkan diri
sebagai LEADING VOCATIONAL
SCHOOL untuk membackup program
Pemerintahan Kota Malang yang akan menjadikan Kota Malang
sebagai Kota Vocational. Program-program khusus
dan inovatife sudah dirancang
untuk lima tahun kedepan. Program ini berorientasi pada citra pendidikan modern yang bercirikan abad-21.
SMK PGRI 3
Tlogomas Kota Malang
merupakan lembaga pendidikan atau
sekolah swasta yang
masih tetap eksis
sampai saat ini.
Di Indonesia banyak sekali lembaga-lembaga pendidikan
khususnya di daerah Kota Malang.
Akibatnya
terjadi persaingan yang
sangat ketat antar
lembaga-lembaga pendidikan.
Apabila lembaga pendidikan tersebut tidak mampu bersaing untuk meraih
prestasi atau tidak
mempunyai keunggulan, maka
sekolah akan ditinggalkan oleh masyarakat. Jika terjadi
demikian, berakibat matinya lembaga pendidikan.
Lembaga pendidikan SMK PGRI 3 Malang sampai saat ini masih eksis
dalam dunia pendidikan.
Oleh karena itu,
peneliti tertarik melakukan penelitian
di lembaga tersebut,
terutama mengenai manajemen
yang ada dilembaga pendidikan SMK PGRI 3 Tlogomas Kota
Malang Dari uraian tersebut peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tentang: Implementasi
Total Quality Management (TQM) di
sekolah (studi kasus
di SMK PGRI 3 Tlogomas Kota
Malang B. Fokus Penelitian 1.
Bagaimana kesesuaian antara
implementasi dengan dokumen
mutu di SMK PGRI 3 Tlogomas Kota Malang? 2.
Bagaimana proses audit
internal dilakukan di
SMK PGRI 3
Tlogomas Kota Malang? 3.
Bagaimana dampak penerapan
ISO 9001: 2000
terhadap pengembangan sekolah di SMK PGRI 3 Tlogomas Kota Malang?
C. Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka
tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan kesesuaian
antara implementasi dengan
dokumen mutu di SMK PGRI 3 Tlogomas Kota Malang.
2.
Mendeskripsikan proses audit internal dilakukan sekolah di SMK PGRI 3 Tlogomas Kota Malang.
3.
Mendeskripsikan dampak dari
penerapan ISO 9001:
2000 terhadap pengembangan sekolah di SMK PGRI 3 Tlogomas
Kota Malang.
D. Kegunaan Penelitian Setelah
tercapai tujuan pembahasan
tersebut, penulis berharap agar hasilnya
nanti dapat dipergunakan sebagai berikut : 1.
Sebagai bahan informasi
dan bahan pertimbangan
bagi para guru SMK PGRI 3
Tlogomas Malang tersebut
dan bagi siapa
saja yang merasa bertangung jawab terhadap pelaksanaan
Pendidikan.
2.
Sebagai bahan informasi
tentang Implementasi Total
Quality Management(TQM) Di
Sekolah (Studi kasus di SMK PGRI 3 Tlogomas Kota Malang ) 3.
Sebagai bahan pengetahuan
dan pengalaman dalam
rangka menyusun karya ilmiah dan sekaligus ingin memberikan
sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan
E. Manfaat Penelitian Setelah
tercapai tujuan pembahasan tersebut, penulis
berharap agar hasilnya nanti dapat dipergunakan sebagai
berikut : 1. Bagi Universitas Islam
Negeri Maulana Malik IbrahimMalang a. Memperoleh informasi secara konkrit tentang
kondisiobyektif lembaga profesi dan
institusi b. Dapat
mengaplikasikan berbagai pemikiran
pengembangan kelembagaan profesi
pada tataran praktis operasional c. Dapat
melatih penulis dalam
mengembangkan cara berpikir interdisipliner d.
Dapat meningkatkan usaha
pemberdayaan kelembagaan profesi
dan sumber daya manusia 2. Bagi
Kelembagaan (Sekolah) SMK PGRI 3 Tlogomas KotaMalang a.
Memperoleh kontribusi pemikiran
baru yang dapat
digunakan dalam pengembangan kelembagaan b.
Sebagai bahan informasi dan bahan pertimbangan bagipara guru SMK PGRI
3 Tlogomas Kota
Malang tersebut dan
bagi siapa saja yang merasa
bertangung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan.
c.
Sebagai bahan informasi
tentang Implementasi Total
Quality Manajemen dalam
Pengembangan Mutu Pendidikan
di SMK PGRI 3 Tlogomas
Kota Malang d. Memperoleh
sumbangan nyata dalam
bentuk partisipasi aktif dalam upaya
meningkatkan kualitas kelembagaan e. Membantu upaya pengembangan Sumber Daya
Manusia Indonesia yang berkualitas 3. Bagi
Peneliti a. Sebagai
bahan pengetahuan dan
pengalaman dalam rangka
menyusun karya ilmiah
dan sekaligus ingin
memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan b.
Sebagai bahan studi
bagi penulis sendiri
yang bermanfaat untuk pembahasan ini
dan melatih berpikir
kritis dalam menyelesaikan masalah sesuai dengan disiplin ilmu peneliti c.
Membuka wawasan konkrit
tentang situasi dan
kondisi lapangan yang berkaitan
dengan keahlian akademik
yang terkait dengan
disiplin ilmu peneliti d.
Melatih dan membuka
wawasan peneliti dalam
memahami dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan riil
di masyarakat yang berkaitan
dengan bidang keahliannya E. Definisi
Istilah: Sesuai
dengan judul penelitian
ini, maka adapun
hal-hal yang perlu untuk didefinisikan adalah sebagai
berikut: 1. Implementasi
Total Quality Management (TQM) adalah
suatu penerapan atau pelaksanaan pendekatan manajemen pada
suatu organisasi, berfokus pada kualitas
dan berorientasi pada
pelanggan yang memperkenalkan perubahan manajemen yang sistematik dan
perbaikan secara terus-menerus terhadap proses,
produk dan pelayanan
suatu organisasi, proses
TQM memiliki input
yang spesifik (keinginan,
kebutuhan, dan harapan pelanggan),
mentransformasi (memproses) input
dalam organisasi untuk memproduksi
barang atau jasa yang pada gilirannya memberikan kepuasan.
2.
Dokumen Mutu adalah
catatan mutu arsip
dan penyimpanan kegiatan target dan cara ukur berdasarkan Visi 3.
Proses audit internal ialah suatu kegiatan penjaminan mutu dan konsultasi
yang bersifat independen dan objektif.
Kegiatan inidirancang untuk: a. Memberikan nilai tambah dan memperbaiki
kinerja operasional Sekolah b. Mengetahui
bahwa upaya untuk
mempertahankan, meningkatkan mutu dan
standar Sekolah telah tepat dan efektif c. Mengidentifikasi lingkup
perbaikan dan pengembangan
profesional secara berkelanjutan
berdasarkan evaluasi diri.
4. ISO
9001:2000 adalah suatu standar international untuk sistem manajemen kualitas.
ISO 9001:2000 menetapkan
persyaratan-persyaratan dan rekomendasi
untuk desain dan
penilaian dari suatu
sistem manajemen kualitas,
yang bertujuan untuk
menjamin bahwa organisasi
akan memberikan produk
(barang dan/atau jasa)
yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan.
Persyaratan-persyaratan yang ditetapkan
ini dapat merupakan kebutuhan spesifik dari pelanggan,
di mana organisasi yang di kontrak itu
bertanggung jawab untuk menjamin kualitas dari produk-produk tertentu
atau merupakan kebutuhan dari
pasar tertentu, sebagaimana ditentukan oleh organisasi.
F. Sistematika pembahasan Penulisan
penelitian ini, peneliti
bagi menjadi 6(enam)
bab, tiap bab menjadi sub bab yaitu sebagai berikut : Bab I
: Merupakan Bab
Pendahuluan yang menggambarkan
masalah-masalah yang akan
dibahas pada bab
berikutnya, terdiri dari latar
belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, definisi operasional dan sistematika
pembahasan.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi