BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kepala madrasah
merupakan pemimpin yang
sangat penting, karena lebih
dekat dan langsung
berhubungan dengan pelaksanaan
program pendidikan, yaitu guru.
Program pendidikan dapat
terlaksana atau tidaknya tergantung pada
kecakapan dan kebijaksanaan
kepala madrasah sendiri sebagai pemimpin pendidikan.
Tujuan pendidikan
Nasional adalah
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriaman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab .
Oleh karena
itu kepala madrasah
sebagai tokoh yang
sangat sentral dalam dunia
pendidikan, maka harus mampu
mengatur, membina serta mengelolanya beserta
staf-staf lainnya yang
dapat mengantarkan kemajuan madrasah. Disamping
itu kepala madrasah
harus memilki pengetahuan
yang luas, keterampilan yang cukup matang dan pengalaman yang cukup luas
juga, untuk membangkitkan semangat
kerja personalianya yang
akhirnya mampu menciptakan suasana
yang penug semangat.
Begitu juga dengan
keptusankeputusan yang diambil, harus dengan cara yang demokratis serta
bijaksana.
Sebagai pemimpin
pendidikan di sekolahnya,
seorang kepala sekolah mengorganisasikan sekolah
dan personil yang
bekerja di dalamnya
kedalam Sekretariat RI,
Undang-Undang sistem Pendidikan
Nasional, No.20 Thn
2003, (Bandung: Citra Umbara), hlm 7.
situasi yang efektif, demokratis,dan
bekerjasama intitusional yang bergantung keahlian para pekerja. Dibawah
kepemimpinannya, program pendidikan untuk para murid harus direncanakan terlebih
dahulu, diorganisasi, dan ditata. Dalam pelaksanaan program, kepala sekolah
yang baik harus dapat memimpin secara profesional kepada
para taf pengajar,
bekerja secara ilmiah,
penuh dengan perhatian, dan
demokratis, dengan menekankan pada perbaikan proses belajar mengajar, dimana
sebagian besar kreatifitas akan dicurahkan untuk perbaikan Adapun kepala
sekolah sebagai pemimpin
pendidikan di sekolahnya mempunyai tugas
sebagai supervisor. Kepala
sekolah mempunyai kepercayaan dan pengaruh
yang besar terhadap
guru-guru dan bawahannya.
Dengan demikian
kepala sekolah harus
bisa menciptakan suasana
yang menjadikan guru-guru dan
bawahannya itu merasa
aman dan bebas dalam mengembangkan potensi
dan adanya kreasi
mereka dengan penuh
tanggung jawab .
Kepala sekolah
sebagai sepervisor mempunyai
pengaruh yang besar terhadap guru-guru
dan bawahannya oleh
karena itu, sebaliknya
kepala sekolah mengetahui potensi-potensi bawahannya
agar setiap anggota
dapat nerperan aktif dalam tugas-tugas yang harus dikerjakan. Kepala
sekolah juga dituntut untuk dapat
memerankan kepemimpinan dengan
baik, yaitu dengan melaksanakan supervisi
atau pengawasan sesuai
dengan ketentuan yang sudah
di terapkan, karena
dengan supervisi semua
guru-guru dan staf-staf bawahannya akan
melaksanakan tugas dengan
baik sehingga kemungkinan
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan. (Jakarta : Rajawali, 1990),
hlm untuk terjadinya
suatu penyelewengan pendidikan
dan administrasi adalah kecil.
Pendapat diatas menunjukkan bahwa tugas dan
tanggung jawab kepala sekolah
sebagai pemimpin sangatlah
komplek. Sedangkan di
posisi lain kepemimpinan itu
sendiri merupakan inti
dari segala kemampuan
seorang kepala sekolah sebagai
supervisor, bagaimanapun dalam
dan luas pengetahuannya dan
tinggi kertrampilannya tetapi
jika ia tidak
dapat mempengaruhi orang yang dipimpinnnya untuk menerima saran-sarannya
dan melakukan apa yang diinnginkannya maka punya fungsinya sepervisor tidak akan
efektif, tidak akan membawa hasil.
Peran kepala sekolah sebagai supervisor adalah
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga
guru-guru merasa aman
dan bebas dalam mengembangkan potensi
dan daya kreasi
mereka dengan penuh
tanggung jawab, kepala sekolah
disamping bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan administrasi juga bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan supervisi. Kepala sekoah
sebagai pemimpin memberikan
pengawasan, bantuan, dan
penilaian pada masalah-masalah yang berhubungan dengan teknis dan
penyelenggaraan pendidikan atau pengajaran untuk dapat
menciptakan situasi proses
belajar mengajar yang dinamis.
Tugas dan
tanggungjawab kepala sekolah
dalam bidang supervisi adalah untuk
mewujudkan kegiatan yang
membimbing guru agar
mereka dapat memahami secara
jelas tujuan-tujuan pendidikan
dan pengajaran yang Ibid..
hendak di capai, membimbing guru-guru agar
mereka dapat memahami lebih jelas tentang persoalan-persoalan dan kebutuhan
murid dan sekolah itu sendiri.
Dalam penelitian
ini akan difokuskan pada kepemimpinan
kepala sekolah dalam meningkatkan daya saing MTs. N Probolinggo sendiri
dengan memakai SWOT (Strenghts, Weaknesses,
Opportunities, Threats) sebagai analisa
terhadap kepemimpinannya pada lembaga tersebut.
Kekuatan/Potensi (Strenghts) dalam analisis penelitian ini dapat berupa: Adanya dukungan
pemerintah, adanya komitmen internal dan ekternal
sekolah untuk meningkatkan mutu
pendidikan, adanya penunjang dalam
peningkatan daya saing sekolah sendiri.
Kelemahan/Kekurangan (Weaknesses) berupa: rendahnya
dedikasi sebagian guru terhadap
tugasnya, rendahnya tingkat
kesejahteraan guru, terbatasnya
sarana dan prasarana pendidikan yang ada di beberapa sekolah. , rendahnya motivasi
belajar pada sebagian
siswa., rendahnya daya
saing lembga dan mutu lulusan dan lain sebagainya.
Peluang/Kesempatan (Opportunities) dapat berupa
kemampuan mendaya gunakan peraturan
perundangan di bidang
pendidikan, pelayanan pendidikan yang bermutu,
merata dan terjangkau,
adanya partisipasi masyarakat
dibidang pendidikan, mendaya gunakan sarana prasarana yang ada dalam rangka
pelayanan pendidikan yang bermutu dan sebagainya.
Sedangkan ancaman
(Threats) adalah banyaknya
sekolah-sekolah serupa,
hilangnya kesempatan bekerja
dalam bidang yang
strastegis dan menguntungkan, meningkatnya
jumlah pengangguran dan
tenaga kerja yang tidak produktif., penyalahgunaan IPTEK
dan Westernisasi dan sebagainya.
Sesuai fenomena di
lapangan menunjukkan bahwa,
kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan daya saing di MTs N
tersebut telah dapat meningkatkan
daya saing sekolah
dan lulusan dengan
indikasi meningkatkanya
tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap lembaga ini, menigkatnya siswa-siswi
yang mendaftar dalam
tiap tahunnya, menigkatnya sarana dan
prasarana pendidikan dan beberapa
indikasi lainnya. Mencermati fenomena tersebut,
maka fokus penelitian ini diarahkan
pada masalah bagaimanakah
kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan daya saing MTs N berdasarkan
analisis SWOT.
Sehubungan dengan
latar belakang masalah
di atas peneliti tertarik mengangkat
judul “Kepemimpinan Kepala Madrasah
Dalam Meningkatkan Daya Saing MTsN
Probolinggo berdasarkan analisa SWOT”.
B. Rumusan Masalah Secara umum
fokus penelitian ini adalah kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan
daya saing MTs.
N. Probolinggo berdasarkan
analisa SWOT. Secara khusus fokus
penelitian ini di
arahkan untuk menjawab masalah-masalah sebagai berikut: 1.
Apa sajakah kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki MTsN Probolinggo? 2. Apa
sajakah peluang dan ancaman
yang dihadapi oleh MTsN Probolinggo?
3. Bagaimanakah kepemimpinan kepala madrasah
dalam meningkatkan daya saing
MTsN Probolinggo dengan berdasar pada
analisis SWOT tersebut?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan
di atas, maka pembahasan
ini mempunyai tujuan yang hendak
di capai yaitu: 1. Mendiskripsikan kekuatan dan kelemahan di MTsN Probolinggo.
2. Mendiskripsikan peluang
dan ancaman yang
dihadapi di MTsN Probolinggo.
3. Mendiskripsikan kepemimpinan
kepala madrasah dalam meningkatkan daya
saing MTsN Probolinggo dengan berdasar
pada analisa SWOT tersebut.
D. Ruang Lingkup Untuk menghindari
terjadinya pembahasan yang
menyimpangdari pokok
permasalahan, maka penulis
membatasi ruang lingkup
pembatasan skripsi ini sebagai berikut.
1. Kompetensi
kepala sekolah dalam
membina keprofesionalan tenaga guru 1.1. Kepala sekolah sebagai
Administrator.
1.2. Kepala sekolah sebagai Supervisor.
2. Fungsi
dan tujuan kepala
sekolah sebagai supervisor
dalam meningkatkan daya saing di MTsN Probolinggo
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi