Minggu, 08 Juni 2014

Skripsi IPS: KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING BERDASARKAN ANALISIS SWOT DI MTs.N PROBOLINGGO


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kepala  madrasah  merupakan  pemimpin  yang  sangat  penting,  karena lebih  dekat  dan  langsung  berhubungan  dengan  pelaksanaan  program pendidikan,  yaitu  guru.  Program  pendidikan  dapat  terlaksana  atau  tidaknya tergantung  pada  kecakapan  dan  kebijaksanaan  kepala  madrasah  sendiri sebagai pemimpin pendidikan.
Tujuan  pendidikan  Nasional  adalah berkembangnya  potensi  peserta didik agar menjadi manusia yang beriaman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha  Esa,  berakhlak  mulia,  sehat,  berilmu,  cakap,  kreatif,  mandiri  dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab  .
Oleh  karena  itu  kepala  madrasah  sebagai  tokoh  yang  sangat  sentral dalam  dunia  pendidikan, maka  harus  mampu  mengatur,  membina  serta mengelolanya  beserta  staf-staf  lainnya  yang  dapat  mengantarkan  kemajuan madrasah.  Disamping  itu  kepala  madrasah  harus  memilki  pengetahuan  yang luas, keterampilan yang cukup matang dan pengalaman yang cukup luas juga, untuk  membangkitkan  semangat  kerja  personalianya  yang  akhirnya  mampu menciptakan  suasana  yang  penug  semangat.  Begitu  juga  dengan  keptusankeputusan yang diambil, harus dengan cara yang demokratis serta bijaksana.
Sebagai  pemimpin  pendidikan  di  sekolahnya,  seorang  kepala  sekolah mengorganisasikan  sekolah  dan  personil  yang  bekerja  di  dalamnya  kedalam  Sekretariat  RI,  Undang-Undang  sistem  Pendidikan  Nasional,  No.20  Thn  2003, (Bandung: Citra Umbara), hlm 7.

 situasi yang efektif, demokratis,dan bekerjasama intitusional yang bergantung keahlian para pekerja. Dibawah kepemimpinannya, program pendidikan untuk para murid harus direncanakan terlebih dahulu, diorganisasi, dan ditata. Dalam pelaksanaan program, kepala sekolah yang baik harus dapat memimpin secara profesional  kepada  para  taf  pengajar,  bekerja  secara  ilmiah,  penuh  dengan perhatian, dan demokratis, dengan menekankan pada perbaikan proses belajar mengajar, dimana sebagian besar kreatifitas akan dicurahkan untuk perbaikan Adapun  kepala  sekolah  sebagai  pemimpin  pendidikan  di  sekolahnya mempunyai  tugas  sebagai  supervisor.  Kepala  sekolah  mempunyai kepercayaan  dan pengaruh  yang  besar  terhadap  guru-guru  dan  bawahannya.
Dengan  demikian  kepala  sekolah  harus  bisa  menciptakan  suasana  yang menjadikan  guru-guru  dan  bawahannya  itu  merasa  aman  dan  bebas  dalam mengembangkan  potensi  dan  adanya  kreasi  mereka  dengan  penuh  tanggung jawab  .
Kepala  sekolah  sebagai  sepervisor  mempunyai  pengaruh  yang  besar terhadap  guru-guru  dan  bawahannya  oleh  karena  itu,  sebaliknya  kepala sekolah  mengetahui  potensi-potensi  bawahannya  agar  setiap  anggota  dapat nerperan aktif dalam tugas-tugas yang harus dikerjakan. Kepala sekolah juga dituntut  untuk  dapat  memerankan  kepemimpinan  dengan  baik,  yaitu  dengan melaksanakan  supervisi   atau  pengawasan  sesuai  dengan  ketentuan  yang sudah  di  terapkan,  karena  dengan  supervisi  semua  guru-guru  dan  staf-staf bawahannya  akan  melaksanakan  tugas  dengan  baik  sehingga  kemungkinan  Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan. (Jakarta : Rajawali, 1990), hlm   untuk  terjadinya  suatu  penyelewengan  pendidikan  dan  administrasi  adalah kecil.
 Pendapat diatas menunjukkan bahwa tugas dan tanggung jawab kepala sekolah  sebagai  pemimpin  sangatlah  komplek.  Sedangkan  di  posisi  lain kepemimpinan  itu  sendiri  merupakan  inti  dari  segala  kemampuan  seorang kepala  sekolah  sebagai  supervisor,  bagaimanapun  dalam  dan  luas pengetahuannya  dan  tinggi  kertrampilannya  tetapi  jika  ia  tidak  dapat mempengaruhi orang yang dipimpinnnya untuk menerima saran-sarannya dan melakukan apa yang diinnginkannya maka punya fungsinya sepervisor tidak akan efektif, tidak akan membawa hasil.
Peran  kepala sekolah sebagai supervisor adalah menciptakan suasana sedemikian  rupa  sehingga  guru-guru  merasa  aman  dan  bebas  dalam mengembangkan  potensi  dan  daya  kreasi  mereka  dengan  penuh  tanggung jawab,  kepala  sekolah  disamping  bertanggung  jawab  terhadap pelaksanaan administrasi juga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan supervisi. Kepala sekoah  sebagai  pemimpin  memberikan  pengawasan,  bantuan,  dan  penilaian pada masalah-masalah yang berhubungan dengan teknis dan penyelenggaraan pendidikan  atau  pengajaran untuk  dapat  menciptakan  situasi  proses  belajar mengajar yang dinamis.
Tugas  dan  tanggungjawab  kepala  sekolah  dalam  bidang  supervisi adalah  untuk  mewujudkan  kegiatan  yang  membimbing  guru  agar  mereka dapat  memahami  secara  jelas  tujuan-tujuan  pendidikan  dan pengajaran yang  Ibid..
 hendak di capai, membimbing guru-guru agar mereka dapat memahami lebih jelas tentang persoalan-persoalan dan kebutuhan murid dan sekolah itu sendiri.
Dalam  penelitian  ini  akan  difokuskan pada  kepemimpinan  kepala sekolah dalam meningkatkan daya saing MTs. N Probolinggo sendiri dengan memakai SWOT  (Strenghts,  Weaknesses,  Opportunities,  Threats) sebagai analisa terhadap kepemimpinannya pada lembaga tersebut.
Kekuatan/Potensi  (Strenghts) dalam analisis penelitian  ini dapat berupa: Adanya  dukungan  pemerintah,  adanya  komitmen internal  dan ekternal  sekolah untuk  meningkatkan  mutu  pendidikan,  adanya penunjang dalam peningkatan daya saing sekolah sendiri.
Kelemahan/Kekurangan  (Weaknesses) berupa:  rendahnya  dedikasi sebagian  guru  terhadap  tugasnya,  rendahnya  tingkat  kesejahteraan  guru, terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada di beberapa sekolah. , rendahnya  motivasi  belajar  pada  sebagian  siswa.,  rendahnya  daya  saing lembga dan mutu lulusan dan lain sebagainya.
Peluang/Kesempatan  (Opportunities) dapat  berupa  kemampuan mendaya  gunakan  peraturan  perundangan  di  bidang  pendidikan,  pelayanan pendidikan  yang bermutu,  merata  dan  terjangkau,  adanya  partisipasi masyarakat dibidang pendidikan, mendaya gunakan sarana prasarana yang ada dalam rangka pelayanan pendidikan yang bermutu dan sebagainya.
Sedangkan  ancaman  (Threats) adalah banyaknya  sekolah-sekolah serupa,  hilangnya  kesempatan  bekerja  dalam  bidang  yang  strastegis  dan  menguntungkan,  meningkatnya  jumlah  pengangguran  dan  tenaga  kerja  yang tidak produktif., penyalahgunaan IPTEK dan Westernisasi dan sebagainya.
Sesuai fenomena  di  lapangan  menunjukkan  bahwa,  kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan daya saing di MTs N tersebut telah dapat meningkatkan  daya  saing  sekolah  dan  lulusan  dengan  indikasi meningkatkanya  tingkat  kepercayaan  masyarakat  terhadap  lembaga  ini, menigkatnya  siswa-siswi  yang  mendaftar  dalam  tiap  tahunnya,  menigkatnya sarana  dan  prasarana  pendidikan dan  beberapa  indikasi  lainnya. Mencermati fenomena  tersebut,  maka fokus  penelitian  ini diarahkan  pada  masalah bagaimanakah kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan daya saing MTs N berdasarkan analisis SWOT.
Sehubungan  dengan  latar  belakang  masalah  di atas  peneliti tertarik mengangkat judul “Kepemimpinan  Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Daya  Saing MTsN Probolinggo berdasarkan  analisa SWOT”.
B. Rumusan Masalah Secara umum fokus penelitian ini adalah kepemimpinan kepala madrasah dalam  meningkatkan  daya  saing  MTs.  N.  Probolinggo  berdasarkan  analisa SWOT. Secara  khusus  fokus  penelitian  ini  di  arahkan  untuk  menjawab masalah-masalah sebagai berikut: 1. Apa  sajakah kekuatan  dan  kelemahan yang  dimiliki MTsN Probolinggo?  2. Apa  sajakah peluang  dan  ancaman  yang  dihadapi oleh MTsN Probolinggo? 3. Bagaimanakah kepemimpinan  kepala  madrasah  dalam  meningkatkan daya  saing  MTsN  Probolinggo dengan  berdasar pada  analisis SWOT tersebut?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan  permasalahan  di atas,  maka  pembahasan  ini  mempunyai tujuan yang hendak di capai yaitu: 1. Mendiskripsikan kekuatan dan kelemahan di MTsN Probolinggo.
2. Mendiskripsikan  peluang  dan  ancaman  yang  dihadapi  di  MTsN Probolinggo.
3. Mendiskripsikan kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan daya  saing  MTsN  Probolinggo dengan  berdasar  pada  analisa  SWOT tersebut.
D. Ruang Lingkup Untuk  menghindari  terjadinya  pembahasan  yang  menyimpangdari pokok  permasalahan,  maka  penulis  membatasi  ruang  lingkup  pembatasan skripsi ini sebagai berikut.
1.  Kompetensi  kepala  sekolah  dalam  membina  keprofesionalan  tenaga guru 1.1. Kepala sekolah sebagai Administrator.
 1.2. Kepala sekolah sebagai Supervisor.
2.  Fungsi  dan  tujuan  kepala  sekolah  sebagai  supervisor  dalam meningkatkan daya saing di MTsN Probolinggo 


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi