BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Di
era globalisasi ini,
ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) menjadi prioritas utama dalam bidang
pembangunan diIndonesia, khususnya dalam bidang
pendidikan. Karena IPTEK
menentukan maju atau
tidaknya suatu bangsa dan sebagai
salah satu tuntutan perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan Undang-undang tentang Standar Nasional
Pendidikan (UU Pendidikan No. 19 tahun
2005) sebagai berikut: “Pendidikan
nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar Negara Republik Indonesia
Tahun1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman”.
Masalah
pendidikan ini tidak
lepas dari masalah
belajar karena, masalah
belajar sangatlah penting
dalam kehidupan manusia,
bahkan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan
itu sendiri. Karena sepanjang kehidupan manusia
akan selalu terjadi
proses pembelajaran baik
itu di sekolah, lingkungan masyarakat, atau dalam keluarga.
Dalam proses
pembelajaran setiap individu,
pastilah terdapat upaya guna
peningkatan ilmu pengetahuan
yang dimiliki. Seperti
halnya didirikannya sekolah
sebagai wadah untuk menuntut ilmu secara formal. Para pendidik
senantiasa berupaya memberikan
ilmu-ilmu yang diperlukan
para peserta didik
dengan cara yang
berfariasi guna menemukan
satu cara yang Peraturan
pemerintah No.19 Th
2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
(Bandung: Citra Umbara, 2006), hlm.72 paling
efektif dan efisien
bagi para peserta
didik. Salah satu cara
yang dilakukan oleh
para pendidik adalah
dengan memberikan suatu
model pembelajaran yang
menjadikan peserta didik
lebih aktif di
dalam kelas, sehingga
diharapkan di dalam
kelas terjadi interaksi
antar siswa yang diharapkan akan
meningkatkan aktivitas dan
prestasi belajar siswa.
Begitu banyak upaya
yang dilakukan oleh
setiap individu untuk
meningkatkan prestasinya. Hal
tersebut sesuai dengan
firman Allah SWT.
Dalam Qs. ArRa’du ayat 11, yaitu: Artinya: Sesungguhnya Allah tidak merubah
keadan sesuatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada
pada diri mereka
sendiri, dan apabila
Allah menghendaki keburukan
terhadap sesuatu kaum, maka tak
ada yang dapat
menolaknya dan sekali-kali
tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Berdasarkan
ayat di atas
dapat ditarik kesimpulan
bahwa Allah tidak merubah
keadaan suatu kaum, akan tetetapi mereka merubah keadaan mereka sendiri.
Manusia dapat merubah
segala yang ada
di dunia ini
yang berhubungan dengan
kebutuhan mereka, seperti
halnya tentang perubahan yang
berhubungan dengan pendidikan.
Perubahan yang dimaksud
seperti peningkatan kualitas
pendidikan melalui pengadaan
sarana dan prasarana yang memadai, dan bahkan juga penyempurnaan
proses pembelajaran.
Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahan,
(Semarang: Toha Putra, 1998), hlm.370 Terkait dengan
proses pembelajaran, guru
sebagai pendidik dituntut berkompeten dalam bidang pelajaran yang
dipegangnya. Dalam hal ini, guru tidak lagi
menjadi pemeran utama
dalam proses belajar
mengajar, akan tetetapi juga sebagai pembimbing karena
peserta didik dituntut lebih berperan aktif di
dalam kelas. Namun
sayangnya, selama ini
pembelajaran masih cenderung berpusat pada guru.
Pembelajaran yang
berpusat pada guru
mengakibatkan tidak berkembangnya
keterampilan berpikir kritis
siswa, serta kurang membangkitkan aktivitas belajar karena siswa
belum dilibatkan dalam proses pembelajaran secara maksimal. Di sisi lain, siswa
mengasumsikan peranannya di kelas hanya
sebagai penonton. Siswa merasa bahwaguru akan memberikan pengetahuannya
jika mereka hadir
di dalam kelas,
sehingga siswa kurang bertanggung
jawab terhadap proses
belajar mereka. Pada
akhirnya aktivitas belajar
dan prestasi belajar
siswa tidak akan
optimal. Hal ini
terjadi hampir pada semua mata pelajaran, termasuk mata
pelajaran ekonomi.
Pembelajaran kooperatif
merupakan salah satu
alternative strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk
menstimuluskan siswa agar terlibat secara aktif
dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam hal ini, siswa
belajar bersama, saling
menyumbang pikiran, dan
bertanggungjawab. Dalam pembelajaran kooperatif, siswa belajar dalam
kelompok kecil yang terdiri dari beberapa siswa
dengan tingkat akademik
yang berbeda. Masing-masing anggota
kelompok tidak hanya
bertanggung jawab untuk
mempelajari apa yang ditugaskan oleh guru tetetapi juga
membantu teman kelompoknya untuk belajar,
sehingga dapat menciptakan suasana yang kondusif dalam belajar.
Salah
satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi
belajar siswa adalah
model STAD (Student
Teams Achievement Division). Model STAD merupakan salah satu
model pembelajaran kooperatif yang
sederhana dan cocok diterapkan di dalam kelas,khususnya dalam mata pelajaran ekonomi pada materi uang dan
perbankan. Karena pokok bahasan ini masih dipandang
sulit oleh sebagian
besar siswa. Berdasarkan
penjajagan awal dengan
guru mata pelajaran
ekonomi yang dilakukan
di MAN I Situbondo,
diketahui bahwa pokok bahasan ini menjadi pokok bahasan yang masih
rendah karena dari
pernyataan Ibu Ririn
sebagian siswa masih
lemah dalam hal
perhitungan dan menurut
siswa kelas XI
IPS jawaban mereka hampir sama yaitu mereka tidak begitu suka
dalam hal yang berkaitan dengan hitung-menghitung.
Hal ini
bisa diketahui dari
dua hasil penelitian
tindakan kelas yang dilakukan oleh
para peneliti sebelumnya
diantaranya: (1) hasil
penelitian Khusnul Khotimah
dengan menerapkan model
investigasi pada materi manajemen
dan kewirausahaan siswa
kelas 2-3 MAN
Malang Batu menunjukkan
dapat meningkatkan kualitas
hasil belajar siswa
dengan prosentase kurang
lebih 71% s/d 92%.
(2) hasil penelitian
Khoridah dengan menerapkan model jigsaw
pada materi pasar abstrak siswa
kelas X-B MAN Malang
Blitar menunjukkan dapat
meningkatkan kompetensi belajar
siswa dengan prosentase kurang
lebih 93,33%.
Berangkat
dari uraian dan
kerangka berpikir di
atas, maka perlu dilakukan penelitian
dengan judul “Penerapan
Strategi Pembelajaran Kooperatif
Model STAD (Student
Teams Achievement Division)
untuk Meningkatkan Aktivitas dan
Prestasi Pemahaman Uang dan Perbankan pada Siswa Kelas X-I MAN I Situbondo ”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian
dapat dijabarkan menjadi sub-sub fokus
sebagai berikut: 1. Bagaimana
merencanakan strategi
pembelajaran kooperatif model STAD dalam meningkatkan
aktivitas dan prestasi
pemahaman uang dan perbankan pada siswa kelas X-I MAN I
Situbondo? 2. Bagaimana
implementasi strategi pembelajaran
kooperatif model STAD dalam meningkatkan
aktivitas dan prestasi
pemahaman uang dan perbankan pada siswa kelas X-I MAN I
Situbondo? 3. Bagaimana
mengevaluasi penerapan strategi
pembelajaran kooperatif model STAD dalam meningkatkan aktivitas dan
prestasi pemahaman uang dan perbankan
pada siswa kelas X-I MAN I Situbondo?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk
mendeskripsikan perencanaan strategi
pembelajaran kooperatif model STAD dalam meningkatkan aktivitas dan
prestasi pemahaman uang dan perbankan
pada siswa kelas X-I MAN I Situbondo 2. Untuk
mendeskripsikan implementasi strategi
pembelajaran kooperatif model STAD dalam meningkatkan aktivitas dan
prestasi pemahaman uang dan perbankan
pada siswa kelas X-I MAN I Situbondo 3. Untuk
mendeskripsikan evaluasi strategi
pembelajaran kooperatif model STAD dalam
meningkatkan aktivitas dan
prestasi pemahaman uang
dan perbankan pada siswa kelas
X-I MAN I Situbondo
D. Manfaat Penelitian Adapun bentuk manfaat dari penelitian adalah
sebagai berikut: 1. Bagi Guru Penelitian
tindakan ini akan
dapat memberikan masukan
yang sangat berharga
bagi guru sebagai
praktisi dilapangan, agar
guru dapat menerapkan
strategi pembelajaran yang
lebih bervariasi dan
guru dapat menjadi
lebih terampil dalam
melakukan profesinya sehingga
dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran dan keaktifan siswa dalam belajar.
2. Bagi Siswa Hasil
penelitian ini akan
sangat bermanfaat bagi
siswa agar tercipta kebiasaan-kebiasaan positif seperti kerja sama
dalam kelompok, keaktifan dalam
pembelajaran, berfikir kritis dan lain-lain.
3. Bagi Sekolah Dapat
digunakan sebagai bahan
masukan dalam penelitian
metode pembelajaran dalam
rangka meningkatkan aktivitas
dan prestasi balajar siswa.
4. Bagi
Peneliti Dengan adanya
kolaborasi bersama guru
maka penelitian akan
lebih mengetahui
permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pembelajaran khususnya
pembelajaran kooperatif dan
sebagai bahan masukan untuk mempersiapkan
diri sebagai tenaga didik dimasa mendatang.
5. Calon Peneliti Lain Dapat dijadikan sebagai tambahan referensi dan
bahan rujukan serta bahan pembanding
dalam meningkatkan proses pembelajaran di kelas khususnya bagi
calon pendidik sehingga
tercipta budaya meneliti
dan mamapu menciptakan peserta didik yang berkompeten.
E. Hipotesis Penelitian Adapun
rumusan hipotesis dalam
penelitian ini adalah
“jika pembelajaran model
STAD diterapkan dalam
pembelajaran uang dan perbankan, maka
aktivitas dan prestasi
belajar siswa kelas
X-I MAN I Situbondo
dapat ditingkatkan” F. Asumsi Penelitian Adapun asumsi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah 1. Jawaban
yang diberikan oleh
siswa dalam menyelesaikan
soal tes prestasi
belajar adalah pandangan
pribadi siswa sendiri
dan mencerminkan kemampuan
siswa dalam memahami
konsep yang dipelajari dan tidak dalam keadaan terpaksa.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi