Minggu, 08 Juni 2014

Skripsi IPS: NILAI SOSIAL EKONOMI PEGUNUNGAN KENDENG BAGI MASYARAKAT DESA DRUJU KECAMATAN SUMBER MANJING WETAN KABUPATEN MALANG


BAB I  PENDAHULUAN  A.  Latar Belakang Masalah  Al-Qur’an mengarahkan perhatian kita pada fungsi  geologis penting dari  gunung;  Artinya :Dan Telah kami jadikan di bumi Ini gunung-gunung yang kokoh supaya  bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan Telah kami jadikan (pula)  di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk  .
Sebagaimana  terlihat,  dinyatakan  dalam  ayat  tersebut  bahwa  gununggunung  berfungsi  mencegah  goncangan  dipermukaan  bumi.  Kenyataan  ini  tidaklah diketahui oleh siapapun di masa ketika Al-Qur’an diturunkan. Nyatanya,  hal ini baru saja terungkap sebagai hasil penemuan geologi modern.
Menurut penemuam ini, gunung-gunung muncul sebagai hasil pergerakan  dan tumpukan dari lempengan-lempengan raksasa yang  membentuk kerak bumi.
Ketika  dua  lempengan  bertumpukan,  lempengan  yang  lebih  kuat  menyelip  di  bawah  lempengan  yang  satunya,  sementara  yang  diatasnya  melipat  dan  membentuk  dataran  tinggi  dan  gunung.  Lapisan  bawah  bergerak  di  bawah  permukaan  dan  membentuk  perpanjangan  yang  dalam  ke  bawah.  Ini  berarti   Al-Qur’an dan terjemahnya, 1992, Jakarta DEPAG RI. Surat Al-Anbiya’ ayat 31.
gunung  mempunyai  bagian  yang  menghujam  jauh  ke  bawah  yang  tak  kalah  besarnya dengan yang tampak dipermukaan bumi.

Dengan  kata  lain,  gunung-gunung  menggenggam  lempengan-lempengan  kerak bumi dengan memanjang ke atas dan ke bawah permukaan bumi pada titiktitik  pertemuan  lempengan-lempengan  ini.  Dengan  cara  ini,  gunung-gunung  memancangkan  kerak  bumi  dan  mencegahnya  dari  terombang-ambing  di  atas  lapisan  magma  atau  diantara  lempengan-lempengannya. Singkatnya,  kita  dapat  menyemakan  gunung  dengan  paku  yang  menjadikan  lembaran-lembaran  kayu  tetap menyatu.
Peran  penting  gunung  yang  diresmikan  oleh  geologi  modern  dan  penelitian  gempa,  telah  dinyatakan  dalam  Al-Qur’an  berabad-abad  lampau  sebagai suatu bukti hikmah dari Maha Agung dalam ciptaanNya.
Dengan  perpanjangan  yang  menghujam  jauh  ke  dalam  maupun  ke  atas  permukaan bumi, gunung menggenggam lempengan-lempengan kerak bumi yang  berbeda  layaknya  pasak.  Fungsi  pasak  dari  gunung  ini  mecegah  guncangan  dengan  cara  memancangkan  kerak  bumi  yang  memiliki  struktur  sangat  mudah  bergerak.
Nilai pegunungan bagi masyarakat di daerah ini sangat penting kelanjutan  hidup mereka, baik dari segi ekonomi maupun dari segi sosial. Dari segi ekonomi  masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dengan pemanfaan pegunungan tersebut.
Dalam  kehidupan  sehari-hari  individu  di  masyarakat  secara  keseluruhan  akan  selalu  menghadapi  persoalan-persoalan  yang  bersifat ekonomi,  yaitu  persoalan  yang  menghendaki  seseorang,  suatu  perusahaan  atau  suatu  masyarakat  untuk  membuat keputuasn tentang cara terbaik untuk melakukan kegiatan ekonomi  .
Dari  segi  sosial  pegunungan  sangat  berperan  mulai  dari  terbentuknya  masyarakat  di  daerah dataran  maupun  lereng  pegunungan  sampai  semua bentuk  kegiatan  sehari-hari.  Sejarah  telah  berbicara  bahwa kebudayaan  Islam  berpusat  dari perairan sampai terbentukya peradaban sedangkan perkembangannya sampai  ke pelosok daerah pegunungan.
Permasalahan  ekonomi  di  masyarakat  sangat  kompleks, awal  sejarah  persoalan  ekonomi  tidak hanya  menyangkut  ekonomi  an sich,  tetapi  terkait dan  melekat pada institusi-institusi masyarakat lainnyayang dapat memperlancar atau  menghambat  aktifitas-aktifitas  ekonomi  yang  dilakukan  oleh  faktor-faktor  ekonomi. Oleh karena itu persoalan-persoalan ekonomi yang terdapat pada tingkat  individu, masyarakat, pemerintahan, sampai internasional tidak dapat dipecahkan  hanya  lewat  ilmu-ilmu  ekonomi  tetapi  harus  bekerja  sama  dengan  ilmu  sosial  lainya seperti sosiologi, psikologi, antropogi, danpolitik.
Kehidupan  manusia  sebagai  makhluk  sosial  selalu  dihadapkan  pada  masalah  sosial  yang  tidak  dapat  dipisahkan  dalam  masalah  kehidupan.  Masalah  sosial ini timbul akibat hubungan sesama manusia lainnya, karena adanya tingkat  perkembangan kebudayaan, sifat kedudukan dan keadaan lingkungan alamnya.
Masalah-masalah  sosial  merupakan  hambatan-hambatan  dalam  usahausaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, yang membedakan masalah sosial    Sadono  Sukiro,  1998,Pengantar  Teori  Makro  Ekonomi  Edisi  Ke-2,  Jakarta,  PT  Raja  Grafindo  Persada, Hal. 4  dengan  lainnya  adalah  bahwa  masalah  sosial  selalu  ada  kaitannya  dengan  hubungan-hubungan manusia yang telah terwujud.
 Pemahaman kedua persoalan di atas terdapat bagian-bagian yang tumpang  tindih antara fokus,  perhatian ekonomi dan fokus  perhatian fenomena-fenomena  sosial  lainnya.  Dalam  situasi  seperti  ini  maka  dapatlah  terjadi,  para  ekonom  memperluas fokus perhatiannya sehingga masuk ke dalam bidang perhatian yang  sebelumnya, menjadi fokus utama suatu ilmu sosial lainnya. Sebaliknya ilmu-ilmu  sosial lainnya masuk ke dalam jantungnya ekonomi.
Daerah  pembatasan  bidang  kajian  antara  ilmu-ilmu  sosial  dan  ekonomi  telah lama menjadi agenda pembicaraan ilmiah antarapara sosiolog dan ekonom.
Damsar dalam bukunya menyatakan, Max Weber yang dikenal sebagai sosiolog  juga  ekonom  memberikan  garis  batasnya  dengan  menekankan  bahwa  sosiologi  memperhatikan  tindakan  ekonomi  sejauh  ia  memiliki  dimensi  sosial  dan  selalu  melibatkan makna serta hubungan dengan kekuasaan.
 Sosial ekonomi dapat diartikan sebagai studi tentang bagaimana cara orang  atau masyarakat memenuhi kebutuhan dengan pemanfaatan terhadap kelangkaankelangkaan barang dan jasa, dengan menggunakan pendekatan sosial. Dari uraian  ini  dapat  disimpulkan  bahwa  sosial  ekonomi  berhubungan  erat  dengan  dua  hal,  yaitu:  Pertama,  fenomena  ekonomi  yaitu  gejala  bagaimana  cara  orang  atau  masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadapkelangkaan barang dan   Soelaeman Munandar, 1995, Ilmu Sosial Dasar, Bandung, PT ERESKO, Hal 6.
 Damsar, 1997, Sosiologi Ekonomi, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, Hal. 4  jasa.  Cara  yang  dimaksud  di  sini  berkaitan  dengan  semua  kreatifitas  orang  dan  masyarakat,  yang  berhubungan  produksi,  distribusi,  dan  konsumsi  barang  dan  jasa.
Kedua, pendekatan sosial yaitu berupa kerangka, acuan, variabel-veriabel,  dan  model-model  yang  digunakan  pada  sosiolog  dalam  memahami  dan  menjelaskan  kenyataan  sosial  atau  fenomena  yang  tejadi  dalam  masyarakat.
Damsar  menyatakan  dalam  bukunya,  Weber  telah  menerapkan  garis  pemisah  antara ekonomi dan sosial ekonomi dengan mengajukantiga unsur:  1.  Tindakan ekonomi adalah sosial.
2.  Tindakan ekonomi selau melibatkan makna.
3.  Tindakan sosial selalu melibatkan makna.
 Dari uraian latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan  penelitian  dengan  mengambil  judul  “Nilai  Sosial  Ekonomi  Pegunungan  Kendeng Bagi Masyarakat Desa Druju Kecamatan SumberManjing Wetan  Kabupaten Malang”.
B.  Rumusan Masalah  1.  Bagaimana nilai sosial pegunungan Kendeng bagi masyarakat desa Druju  kecamatan Sumber Manjing Wetan kabupaten Malang.
2.  Bagaimana nilai ekonomi pegunungan Kendeng bagi masyarakat desa Druju  kecamatan Sumber Manjing Wetan kabupaten Malang.
 Damsar, 1997, Sosiologi Ekonomi, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, Hal. 9  
C.  Tujuan Penelitian  1.  Untuk mendeskripsikan nilai sosial pegunungan Kendeng bagi masyarakat  desa Druju kecamatan Sumber Manjing Wetan kabupatenMalang.
2.  Untuk mendeskripsikan nilai ekonomi pegunungan Kendeng bagi masyarakat  desa Druju kecamatan Sumber Manjing Wetan kabupatenMalang.
D.  Manfaat Penelitian  1.  Manfaat Teoritis  Penelitin  ini  diharapkan  menjadi  bahan  pertimbangan informasi  bagi  masyarakat  desa  setempat  tentang  nilai  sosial  dan  nilai  ekonomi  pegunungan  Kendeng.
2.  Manfaat Praktis  Penelitian  ini  diharapkan  menjadi  bahan  tambahan  informasi  bagi  masyarakat desa Druju kecamatan Sumber Manjing Wetan kabupaten Malang.
E.  Ruang Lingkup Penelitian  Ruang  lingkup  penelitian  yang  dilakukan  mengarah  pada  nilai  sosial  ekonomi  pegunungan  Kendeng  bagi  masyarakat  sekitar  (desa  Druju  kecamatan  Sumber  Manjing  Wetan  kabupaten  Malang),  sehingga  dalam  penelitian  ini  mempunyai  tiga  variabel,  yaitu  :  nilai  sosial,  nilai  ekonomi  dan  masyarakat.
Adapun variabel adalah nilai sosial, sedangkan variabel independen (X  ) adalah  nilai ekonomi dan variabel dependennya (Y) adalah masyarakat yang dijabarkan  menjadi sub variabel masyarakat desa.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi