BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sejak awal pembangunan Nasional dilaksanakan,
kebijakan pembangunan sektor pendidikan
diletakkan pada upaya pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya untuk
meningkatkan mutu, relevansi dan efisiensi pendidikan tidak saja terhambat karena rendahnya komitmen politik pemerintah
dalam membangun pendidikan yang
tercermin dari kecilnya anggaran untuk pendidikan, selainitu juga adanya masalah lain seperti terpusatnya kebijakan, kompleknya organisasi penyelenggaraan pendidikan dari pusat sampai
daerah, dan pola pengambilan keputusan
yang rumit .
Permasalahan tersebut telah
mendapat respon dari berbagai kalangan dan menjadi bahan masukan bagi Depdiknas sehingga
saat ini pemerintah pusat telah menyiapkan
konsep desentralisasi pendidikan dalam bentuk otonomi sekolah dengan konsep manajemen berbasis
sekolahkhususnya pada jenjang pendidikan dasar. Otonomi pendidikan menjadi kebijakan
penting dalam reformasi pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Masyarakat tampaknya memberikan tanggapan dan harapan cukup antusias. Meskipun otonomi pendidikan memberikan harapan besar,
banyak tantangan yang harus dihadapi
oleh institusi pendidikan, terutama lembaga pendidikan Wayan Koster, "Konsep dan Strategi
Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah", Jurnal Tekologi Pembelajaran Teori Dan
Penelitian,Tahun 8, Nomor 2, Oktober 2000, hlm. 4 Islam yang sebagian besar adalah institusi
pendidikan yang miskin karena tidak didukung
oleh SDM dan fasilitas memadai sehingga sangat berat untuk mewujudkan institusi pendidikan Islam yang mandiri dan
otonomi .
Di era globalisasi yang menuntut
kualitas dan persaingan, lembaga pendidikan belum mampu mengantarkan masyarakat untuk bisa
bersaing di tingkat global karena kualitas
pendidikan di indonesia masih jauh dari
harapan. Rendahnya mutu pendidikan di
Indonesia telah menempatkan pendidikan Indonesia pada posisi 112 berdasarkan hasil survei HDI (humen
development index) 2003.
Rendahnya mutu pendidikan di
Indonesia, salah satunya disebabkan oleh penyelenggaraan pendidikan nasional yang
bersifat birokratis-sentarlistik. Kebijakan yang sentarlistik cenderung melahirkan
keseragaman, yang yang pada gilirannya mengabaikan
keragaman sesuai dengan realitas kondisi ekonomi dan budaya masyarakat indonesiadi daerah.
Secara umum dapat disimpulkan
bahwa implementasi MBS akan berhasil melalui
strategi-strategi yaitu memiliki dalam kekuasaan dan kewenangan, pengembangan pengetahuan dan ketrampilan
secara berkesinambungan, akses informasi
ke segala bagian dan pemberian penghargaan kepada setiap pihak yang berhasil.
Manajemen berbasis sekolah merupakan bentuk
alternatif sekolah dalam program
desentralisasi bidang pendidikan, yang ditandai adanya otonomi luas di tingkat sekolah, partisipasi masyarakat yang
tinggi, dan dalam kerangka kebijakan pendidikan
nasional. Otonomi diberikan agar sekolah dapat leluasa mengelola Hanun Asrohah, "Ortonomi Pendidikan:
Tantangan Lembaga Pendidikan Islam", Nizamia: Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam, Vol 6, Nomor 2
Tahun 2003, hlm.90 Nurkolis. M, Manajen
Berbasis Sekolah,Jakarta, Grasindo, 2003, hlm:132 sumberdaya dengan mengalokasikan sesuaidengan
prioritas kebutuhan serta agar sekolah
lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.
Ada beberapa pendekatan atau srtategi
keberhasilan pelaksanaan MBS, antara lain
pertama, menggunakan pendekatan total qualitymanagement dalam manajemen berbasis sekolah. Lembaga pendidikan sebagai
suatu sistem dalam ekosistem lingkungan
harus dapat berfungsi sebagai open sistem yang progresif, kedua, perubahan fungsi kepala sekolahyang dulunya
menggunakan kewenangan berdasarkan surat
keputusan, menjadi seorang pemimpin yang dapat menentukan visi, misi sekolah. Ketiga, perubahan fungsi guru
yang semula banyak bertugas sebagai pengajar,
kembali menjadi seorang guru yang profesional kompeten dan berkualitas.
MBS adalah model pengelolaan yang memberikan
otonomi kepada sekolah dan mendorong
pengambilan keputusan secara partisipatif yang melibatkan langsung semua warga sekolah secara terbuka.
SMP Islam 02 Pujon Malang yang
terletak di desa Madiredo kecamata Pujon kabupaten Malang merupakan sekolah umumyang
berciri khas agama Islam dalam hal ini
kurikulum yang digunakan adalah kurikulun Pendidikan Nasional Ma'arif.
Sehingga perbandingan antara
pelajaran umum dengan pelajaran agama menjadi 70% pelajaran umum yang sebenarnya adalah
pelajaran yang ditetapkan pada sekolah umum
dan 30% pelajaran agama yang sebenarnya adalah merupakan pengembangan dari pendidikan agama pada sekolah umum 10%
yang hanya total dari kurikulum pada sekolah
umum.
Wayan Koster, Op.cit, hlm. 5 Suderadjat hari, Implementasi Kurikulu
Berbasis Kompetensipembaharuan Pendidikan Dalam UU SISDIKNAS 2003,Bandung, Cipta Cekas Grafida,
2004, hlm:134 Dikeluarkannya UU No. 22
tahun 1999 tentang pemerintah daerah, PP No. 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan
kewenangan provinsi sebagai daerah otonomi,
membawa konsekwensi logis dari pemberlakuannya. Berdasarkan UU tersebut, maka kebijakan baru di bidang
pendidikan terjadi perubahan dari manajemen berbasis pusat menjadi manajemen berbasis
daerah, sehingga sekolah diberikan wewenang
untuk mengembangkan manajemen sendiri salah satu alternatif yang di tawarkan adalah mengadopsi program MBS yang
memiliki lisensi keterlibatan masyarakat
secara langsung. Dengan tujuan untuk memberdayakan sekolah, terutama sumber daya manusia (kepala sekolah, guru,
karyawan, murid, wali murid dan masyarakat),
melalui kewenangan, fleksibilitas, dan sumber daya lainya untuk memecahkan persoalan yang dihadapioleh sekolah
yang bersangkutan.
Pada tingkat sekolah, kepala sekolahsebagai
figur kunci dalam mendorong perkembangan
dan kemajuan sekolah. Kepala sekolah tidak hanya meningkatkan tanggung jawab dan otoritasnya dalam
program-program sekolah, kurikulum dan keputusan
personel, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan akuntabilitas keberhasilan siswa dan
programnya. Kepala sekolah harus pandai dalam memimpin kelompok dan pendelegasian tugas dan
wewenag. Peran ini mengarah pada
kemampuan kepala sekolah memperdayakan potensi yang dimiliki guru berdasarkan SDM dan sumber daya sekolah.
Faktor kepemimpinan kepala sekolah juga menentukan keberhasilan pelaksanaan MBS.
Peran ini memiliki sumbangan yang cukup
besar, karena tipe dan gaya kepemimpinan yang digunakan akan mewarnai Hanun Asrohah, Op.cit. hlm. 91 Nurkolis, Op.cit, hlm:119 suasana kerja di sekolah, dan hal ini
berpengaruh dalam keberhasilan pelaksanaan MBS.
SMP Islam 02 Pujon Malang
merupakan SMP Swasta yamg ada di Pujon. SMP Islam 02 Pujon dalah lembaga formal lanjutan
pertama. SMP Islam 02 Pujon dikenal sebagai
lembaga pendidikan yang memiliki prestasi baik itu di bidang akademik maupun non akademik, di samping itu SMP Islam
02 Pujon membuat daya tarik tersendiri
dimata masyarakat Pujon maupun masyarakat luar Pujon. Kesemuanya itu tak terlepas dari manajemen sekolah yang
diterapkan di SMP Islam 02 Pujon.
Dari latar belakang di atas
penulistermotivasi untuk melakukan penelitian terhadap salah satu lembaga pendidikan yang
berada dibawah naungan lembaga pendidikan
Ma'arif yang nantinya penelitian tersebut oleh penulis dijadikan sekripsi dengan judul "Peran Kepala Sekolah Dalam
Mengimplementasikan Manajemen Berbasis
Sekolah" di SMP Islam 02 Pujon Malang”
B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini difokuskan pada peran
kepala sekolah dalam mengimplementasikan
manajemen berbasis sekolah di SMP Islam 02 Pujon Malang, adapun fokus penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1. Bagaimana Peran Kepala
Sekolah dalam Penyusunan Rencana Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Islam 02 Pujon Malang?
2.
Bagaimana Peran Kepala Sekolah dalam Penerapan Program Manajenen
Berbasis Sekolah di SMP Islam 02 Pujon
Malang? 3. Bagaimana Peran Kepala Sekolah dalam
pengawasan dan Pembinaan pelaksanaan Program
Manajenen Berbasis SekolahDi SMP Islam 02 Pujon Malang?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus penelitian. di atas, maka
tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk Mendeskripsikan Peran
KepalaSekolah dalam Penyusunan Rencana Manajemen
Berbasis Sekolah di SMP Islam 02 Pujon Malang 2.
Untuk Mendeskripsikan Peran Kepala Sekolah dalam Penerapan Program dalam
Manajenen Berbasis Sekolah di SMP Islam
02 Pujon Malang 3. Untuk Mendeskripsikan Peran Kepala Sekolah
dalam pengawasan dan Pembinaan pelaksanaan
Program Manajenen Berbasis Sekolah di SMP Islam 02 Pujon Malang
D. Manfaat Penelitian Dalam mempelajari ilmu pengetahuan ilmiah
tidaklah hanya cukup belajar dari segi
yang bersikap teoritis saja, karena itu penelitian ini merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perkembangan
selanjutnya. Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dan dimanfaatkan
bagi berbagi pihak di antaranya adalah sebagai
berikut: 1. Bagi Kepala sekolah, hasil
penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kepala sekolah sebagai pedoman dalam menerapkan
konsep manajemen berbasis sekolah di
lembaga pendidikannya masing-masing.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi