Minggu, 08 Juni 2014

Skripsi IPS: PENERAPAN MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU MADRASAH UNGGULAN DI MAN TLOGO BLITAR


BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar belakang Bagi setiap institusi, mutu adalah agenda utama dan meningkatkan mutu  merupakan  tugas  yang  paling  penting.  Walaupun  demikian,  ada  sebagian  orang  yang  menganggap  mutu  sebagai  sebuah  konsep  yang  penuh  dengan  teka-teki.  Mutu  dianggap  sebagai  suatu  hal  yang  me mbigungkan  dan  sulit  untuk  diukur.  Mutu  dalam  pandangan  seseorang  terkadang  bertentangan  dengan mutu dalam pandangan orang lain, sehingga tidak aneh jika ada dua  pakar  yang  tidak  memiliki  yang  sama  tentang  bagimana  cara  menciptakan  institusi  yang  yang  baik.  Kita  memang  bisa  mengetahui  mutu  ketika  kita  mengalami,  tapi  kita  tetap  merasa  kesulitan  ketika  kita  mencoba  mendeskripsikan dan menjelaskannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan melakukan apa saja untuk bisa  mendapatkan  mutu,  terutama  jika  mutu  tersebut   sudah  menjadi  bagian  dari  kebiasaan kita. Namun ironisnya, kita hanya bisa menyadari keberadaan mutu  tersebut saat mutu tersebut hilang. Satu hal yang bisa kita yakini bahwa mutu  merupakan  suatu  hal  yang  membedakan  antara  yang  baik  dan  sebaliknya.
Bertolak dari kenyataan tersebut, mutu dalam pendidikan akhirnya merupakan  hal yang membedakan antara kesuksesan dan kegagalan. Sehingga, mutu jelas  sekali merupakan masalah pokok yang akan menjamin perkembngan sekolah  dan  meraih  status  ditengah-tengah  persaingan  dunia  pendidikan  yang  kian  keras.

 Dalam  dunia  pendidikan,  mutu  dijalankan  seperti  dalam  dunia  bisnis.
Hal  ini  merupakan  revolusi.  Namun  mutu  butuh  waktu,  pemeliharaan,  perubahan  sikap  semua  pihak,  dan  investasi  dalam  bentuk  pelatihan  untuk  semua  staf.  Banyak  pemimpin  pendidikan  gagal  dalam  upaya  implementasi  mutu   karena  mereka  tidak  memiliki  komitmen  yang  menjadi  syarat  keberhasilan.  Sesungguhnya,  ada  banyak  sumber  mutu  dalam  pendidikan,  misalnya sarana gedung  yang bagus,  guru  yang terkemuka, nilai moral yang  tinggi, hasil ujian yang memuaskan, spesialisasi/kejuruan, dorongan orang tua,  bisnis  dan  komunitas  local,  sumberdaya  yang  melimpah,  aplikasi  teknologi  mutakhir, kepemimpinan  yang efektif, perhatian terhadap pelajar/anak didik,  kurikulum yang memadai, atau juga kombinasi dari faktor-faktor tersebut.
Dari uraian diatas telah menjelaskan tentang pentingnya mutu, jika kita  mencoba  melihat  pada mutu  pendidikan di  Indonesia  menurut  Human  Index  Development  (HDI)  indonesia  memiliki  peringkat  ke-102  dari  106  negara  yang  di  survai  dan  satu  peringkat  dibawah  vietnam,  survai  The  Political  Economic  Risk  Consultasion  (PERC),  melaporkan  indonesia  diperingkat  12  dari 12 negara yang juga di survai juga satu peringkat dibawah vietnam, hasil  studi  The  Third  Internasional  Mathematic  and  Science  Study-Repeat melaporkan  bahwa  indonesia   menempati  peringkat  32  IPA  dan  untuk  matematik, dari 38 yang disurvai di Asia dan Afrika. Pada tataran mikro mutu   Edward Sallis, total quality management in education  manajemen mutu pendidikan,  terj., Ahmad Ali Riyadi dkk. (jogjakarta: IRCiSoD 2006), hlm. 29-30.
pendidikan sekolah dasar dan menengah atas di jawah barat di kota Bandung  ada pada peringkat ke-5 dibawah DKI dan Sumatera Utara.
Sebenarnya  banyak  faktor  yang  menyebabkan  rendahnya  mutu  pendidikan  di  Indonesia,  yaitu  mulai  dari  penerapan  kurikulum  dalam  perjalanan  sistem  Pendidikan  Nasional  di  Indonesia  selama  puluhan  ta hun  dinilai  sebagai  salah  satu  penyebab  rendahnya  kualitas  pendidikan.  Sebab,  dengan kurikulum  mereka  memberikan beban yang berat baik bagi kalangan  pendidik  hingga  berdampak  pada  prestasi  dan  pengembangan  kompetensi  peserta didik. Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia kata Prof Djaali selain  sistem  kurikulum  secara  nasional  juga  penyebab  lainnya  adalah  tingginya  dana  pedidikan  yang  digunakan  untuk  kebutuhan  birokrasi  dalam  kegiatan  pendidikan  lebih  dari  50  persen  pembiayaan  pendidikan  digunakan  untuk  membiayai kegiatan para pejabat dari menteri hingga tataran para kepala dinas  yang semestinya dana itu harus diarahkan untuk kepentingan para siswa.
Masalah rendahnya mutu sekolah di Indonesia ini sudah sangat sering  dikeluhkan masyarakat. Hal ini peranan guru merupakan salah satu unsur yang  dianggap  sangat  menentukan.  Dengan  kata  lain,  rendahnya  mutu  sekolah  dipandang mempunyai kaitan langsung dengan  rendahnya mutu guru.  Sebab,  mutu guru yang rendah menyebabkan mutu sekolah yang rendah pula. Sampai  saat  ini  memang  sudah  banyak  kebijakan  dan  strategi  untuk  memperbaiki  mutu sekolah, namun hasilnya belum optimal. Sejauh gaji guru masih relatif  rendah,  tampaknya  tidak  mudah  meningkatkan  mutu  pendidikan.  Di  situlah  titik  kelemahan  pendidikan  kita,  sehingga  mutu  se kolah  sulit  ditingkatkan.
Oleh sebab itu, jika kita benar-benar mau meningkatkan mutu sekolah, maka  sistem penggajian guru juga perlu diperbaiki.
Garis-Garis  Besar  Haluan  Negara  1993  menetapakan  bahwa  sasaran  umum  pembangunan  jangka  panjang  (PJ  II)  adalah  terciptanya  manusia  dan  kualitas masyarakat indonesia pada umumnya yang maju dan mandiri didalam  suasana tentram dan sejahtera lahir dan batin. Sejalan dengan amanat GBHN,  undang-undang  pendidikan  nasional  berfungsi  untuk  mengembangkan  kemampuan  serta  meningkatkan  mutu  kehidupan  dan  martabat  manusia  indonesia  dalam  rangka  mewujudkan  tujuan  nasional.  Setiap  warga  negara  mempunyai  hak  yang  sama  untuk  memperoleh  pendidikan  serat  kesempatan  seluas-luasnya  untuk  mengikuti  pendiadikan  agar  memperoleh  pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan.
Mencermati  pandangan  yang  semakin  luas  tampak  bahwa  kajian  terhadap masalah mutu pendidikan akan sangat terkait dengan begitu banyak  variabel  dan  multi  dimensi.  Don  Adams  dan  David  Chapman  menyebutkan  demensi paling penting yaitu; demografi dan ekonomi. sedangkan   rizzuto dan  wachel menekankan dimensi ekonomi dalam arti bahwa ukuran terhadap mutu  pendidikan  harus  diukur  tidak  hanya  dilihat  dari  efektivitas  pendidikan  dan  mutu  guru,  tetapi  juga  sejumlah  hasil  pendidikan  itu  memberikan  dampak  ekonomi  baik  dalam  bentuk  pekerjaan  maupun  pendapatan  yang  diperoleh  out-putnya.  Dalam  prespektif  spesifikasi,  Akhmad  sanusi  menyebut  tiga  dimensi mutu pendidikan khusus hasil belajar yaitu: dimensi mutu mengajar,  dimensi  bahan  ajar  dan  dimensi  hasil  ajar.  Terkait  dengan  mutu  pendidikan  pada  sekolah  maka  diperlukannya  adanya  pengendalian  mutu  pendidikan  dalam sekolah ataupun madrasah yang bermutu.
Mengingat  pada  permasalahan  pendidikan  tiada  hentinya  untuk  dikaji  demi tercapainya  mutu  pendidikan  yang  sangat  ideal.  Oleh  karena  itu,  salah  satu strateginya adalah melalui sistem manajemen pengendalian mutu dengan  menyelenggarakan  sekolah atau  madrasah  yang  bermutu.  Sebagaimana  yang  dituangkan  dalam  undang-undang  Republik  Indonesia  No.  20  tahun  2 tentang  SISDIKNAS  pada  bab  yang  ke -XVI  bagian  kesatu  tentang  evaluasi  pasal  57  ayat  1  mengatakan  bahawa  evaluasi  dilakukan  dalam  rangka  pengendalian mutu pendidikan secara nasioanal sebagai bentuk akuntabilitas  penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
 Pengendalian  mutu  (quality  control)   merupakan  salah  satu  fungsi  akreditasi  madrasah,  sehingga  madrasah  mengetahui  akan  kekuatan  dan  kelemahan  yang  dimilikinya,  agar  dapat  menyusun  perencanaan  pengembangan secara berkesinambugan.
 Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka peneliti mengambil judul  "PENERAPAN MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU  MADRASAH  UNGGULAN  DI  MAN  TLOGO  BLITAR"  Karena  melihat  akan  pentingnya kualitas/ mutu pendidikan melalui manajemen pengendalian mutu  untuk meningkatkan mutu pendidikan yang awalnya diadopsi dari manajemen  dunia industri atau bisnis.
 SISDIKNAS. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 (Bandung, CITRA  UMBARA; 2003) hlm,   Depag.Pedoman Akreditasi Madarasah, (Jakarta, depag; 2005) hlm, 6  
B.  Rumusan masalah  1.  Bagaimanakah proses manajemen pengendalian mutu  madrasah  di  MAN  Tlogo Blitar ? 2.  Kendala apa yang dihadapi dalam pelaksanaan manejemen pengendalian  mutu ? 3.  Upaya-upaya  apakah  yang  dapat  dilakukan  untuk  meningkatkan  mutu  madrasah unggulan di MAN tlogo Blitar ?  
C.  Tujuan penelitian 1.   Dapat  mendeskripsikan  Manajemen  Pengendalian  mutu  madrasah dalam meninggkat kualitas madrasah di MAN Tlogo Blitar 2.  Mengetahui  kendala  apa  yang  dihadapi dalam  pelaksanaan  manejemen  pengendalain mutu 3.  Memahami  bagaimana  upaya-upaya  yang  harus  dilakukan  untuk  meningkatkan mutu madrasah unggulan di MAN tlogo Blitar D.  Kegunaan Penelitian 1.  Bagi Lembaga Sebagai bahan pertimbangan serta masukan dalam rangka peningkatan  kualitas serta mutu lembaga pendidikan yang bersangkuitan.
2.  Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Untuk  menambah  wawasan  ilmu  pengetahuan  selama  belajar  di  bangku  perkuliahan.  Selain  itu  juga  sebagai  langkah  awal  untuk  mengembangkan dan menerapkan pengetahuan serta dapat dijadikan  bahan acuan dalam peningkatan proses pembelajaran.
3.  Bagi Penulis Sebagai masukan bagi penulis dalam melaksanakan penelitian dalam  bidang yang sama di masa datang serta menambah wawasan penulis.
E.  Ruang Lingkup Dalam pembahasan ini agar tidak terjadi kesimpangsiuran maka penulis  memberikan acuan ruang lingkup penelitian ini adalah membuktikan adanya  pelaksanaan  manajemen  pengendalian  mutu  yang  tercermin  dalam  pengendalian  mutu  yang  meliputi:  penilaian  atau  pengukuran  dan  kegiatan  perbaikan.
No  Konsep  pengendalian Indikator 1.  Penilaian atau  pengukuran -  Evaluassi atau monitoring -  pencapaian  hasil  yang  telah  dilakukan 2.   Kegiatan  Perbaikan  secara  terusmenerus -  Perencanaan yang jelas -  Pelaksanaan kegiatan organisasi -  Mengarahkan orang, mesin, dan fungsi-fungsi  guna  mencapai  sasaran organisasi.
F.  Definisi Istilah 1.  Manajemen  pengendalian  yaitu  semua  metode,  prosedur,  dan  sarana  termasuk sistem pengendalian manajemen yang digunakan manajemen untuk  memastikan  dipatuhinya  kebijakan-kebijakan  serta  strategi-strategi  organisasi.
2.  Mutu  dalam  ruang  lingkup  pendidikan  ini  yaitu  mutu  pendidikan  yang  mencakup,  dan  bergantung  pada,  mutu  masukannya,  mutu  prosesnya,  dan  mutu keluarannya.
G.  Sistematika Pembahasan Dalam penulisan ini penulis mengkelompokkan dalam enam bab. Yang  mana  Bab  demi  bab  mempunyai  hubungan  yang  sangat  signifikan,  supaya  pembahasan penelitian ini lebih mudah dibaca dan dipahami.
BAB I  adalah pendahuluan yang membahas tentang: latar belakang  masalah,  rumusan  masalah,  tujuan  penelitian,  kegunaan  penelitian,  ruang  lingkup,  definisi operasional dan sistematika pembahasan.
BAB  II  adalah  kajian  teori  yang  membahas  tentang:  manajemen  pengendalian  mutu  yang  terdiri  dari  beberapa  pembahasan  yaitu;  Pengendalian  sebagai  fungsi  manajemen,  konsep  pengendalian,  proses  pengendalian,  pelaksanaan  pengendalian  dan  pengendalian   mutu  total.
Konsep mutu dalam pendidikan yang meliputi; konsep mutu dan para tokoh  mutu,  dasar-dasar  program  mutu  pendidikan,  prinsip  peningkatan  mutu  pendidikan dan manajemen mutu terpadu.
BAB III  adalah metodologi penelitian yang meliputi; pendekatan dan teknis  penelitian,  kehadiran  peneliti  dan  lokasi  peneliti,  sumber  data,  prosedur  pengumpulan  data  melalui,  metode  interview,  observasi,  dokumentasi,  analisis data, dan keabsahan data BAB  IV  adalah  paparan  data,  dalam  bab  ini  menguraikan  tentang  hasil  penelitian yang telah dilakukan dan memaparkan hasil penelitian. Dalam bab  ini terdiri dari: deskripsi obyek penelitian dan paparan hasil  penelitian.
BAB  V  adalah  pembahasan,  hasil  penelitian,  dimana  dalam  bab  ini  berisi  tentang  temuan-temuan  dari  hasil  penelitian  dan  dianalisis  hasil  dari  penelitian yang telah dilakukan.
BAB VI adalah penutup, dimana dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan  juga saran atas konsep yang telah ditemukan 


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi