Minggu, 08 Juni 2014

Skripsi IPS: PENGARUH PAJAK PENGHASILAN (PPH) DAN GAJI PEGAWAI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA


BAB I  PENDAHULUAN  
A.  Latar Belakang Masalah  Pembangunan  Nasional  merupakan  usaha  peningkatan  kualitas  manusia,  yang  dilakukan  secara  berkelanjutan.  Berdasarkan  kemampuan  dengan  pemanfaatan  kemajuan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi serta  memperhatikan  tantangan  perkembangan  global.  Pembangunan  yang  terpusat  dan  tidak  merata  yang  dilaksanakan  selama  ini,  ternyata  hanya  mengutamakan  pertumbuhan  ekonomi  serta  tidak  diimbangi  kehidupan  sosial,  politik,  ekonomi  yang  demokratis dan berkeadilan.
 Dalam  proses  pertumbuhan  ekonomi  berupa  sektor  industri  mengalami  perluasan  secara  lambat.  Pergerseran  atau  perpindahan  sumber  daya  dari  sektor  yang  satu  ke  sektor  yang  lain  harus  dijamin  mekanismenya.  Karena  pergeseran  tersebut   terjadi  pada  sebagian  besar  melalui  mekanisme  pasar.  Sehingga  pemanfaatan  atau  penggunaan  sumber  daya  dalam  pertumbuhan  ekonomi  dapat  dilaksanakan secara efisien.

  Kebijakan  fiskal  merujuk  pada  kebijakan  yang  dibuat  pemerintah  untuk  mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa  pajak)  pemerintah.  Kebijakan  fiskal  berbeda  dengan  kebjikan  moneter,  yang  bertujuan menstabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan  jumlah uang beredar.  Instrument utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran  dan  Hera Susanti, Moh. Ihsan, Widyati, Indikator-Indikator Makroekonomi, Lembaga  Penerbit FE-UI dan LPEM FE-UI, Jakarta.hlm.,78  2  pajak. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat  mempengaruhi variabel-variabel makro ekonomi lainnya, seperti:  1.  Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi  2.  Pola persebaran sumber daya  3.  Distribusi pendapatan  Pengeluaran pemerintah berasal dari pajak yang di perolehnya. Perubahan  tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah mempengaruhi variabelvariabel diatas, karena pengeluaran pemerintah biladisalurkan secara tepat akan  meningkatkan  perekonomian  di  suatu  negara.  Misalnya pembangunan  proyek  pemerintah seperti pembangunan jalan tol, pelebaranjalan raya akan mengurangi  masalah  kemacetan.  Selain  itu,  sumber  daya  yang   hanya  terpusat  di  daerah  tertentu  dapat  diatasi  dengan  dibangunnya  fasilitas-fasilitas  penting  yang  dibutuhkan masyarakat melalui pengeluaran pemerintah.
 Pengeluaran  pemerintah  juga  mempengaruhi  distribusi pendapatan  masyarakat.  Karena  penghasilan  yang  diperoleh  karyawan  atau  pegawai  negeri  termasuk dalam catatan pengeluaran pemerintah. Olehsebab itu, kebijakan fiskal  merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Agar  aktivitas perekonomian tetap stabil dan tidak menimbulkan efek akibat guncangan  kebijakan fiskal.
  Sebagian  pendapat  berkesimpulan  bahwa  hampir  semua  menganggap  pembangunan  identik  dengan  pertumbuhan  ekonomi,  seperti  tercermin  dalam  tujuan  pembangunan.  Sedangkan  pertumbuhan  ekonomi  merupakan  fungsi  dari    Pratomo,  Wahyu  Ario.2006.  Buku  Ajar  Teori  Ekonomi  Makro.Departemen  Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.hlm.1  http:///www.google.com/kebijakan fiskal..ForeveR.htm/tanggal 12 juni 2010  3  investasi yang berarti tergantung dari jumlah modaldan teknologi yang ditanam  dan  dikembangkan  dalam  masyarakat.  Investasi  merupakan  salah  satu  faktor  penting dalam menentukan tingkat pendapatan nasional. Karena melalui investasi  pemerintah akan memperoleh penerimaan (pajak).
 Melihat kondisi ekonomi  Indonesia, pajak sangat berperan penting untuk  meningkatkan  perekonomian,  oleh  karena  itu  pemerintah  dan  swasta  berupaya  meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui penghimpunan dana yang diarahkan  pada  kegiatan  ekonomi  produktif  yaitu  dengan  meningkatkan  dan  menstabilitaskan  sektor  pajak.  Kemudian  untuk  mencapai  tujuan  tersebut,  maka  perlu adanya sosialisasi pajak.
 Sejak  reformasi  pajak  dilakukan  pada  tahun  1984,  pajak  penghasilan  di  Indonesia  telah  tumbuh  demikian  cepat  sebagai  sumber  pendapatan  yang  cukup  penting.  Dalam  APBN  2009  pajak  penghasilan  memberikan  kontribusi  terbesar  (lebih  dari  50  %)  pada  penerimaan  rutin  dalam  negeri  yang  berasal  dari  pajak,  yaitu  sebesar  Rp  366,8  trilyun  dari  total  penerimaan  pajak  sebesar  Rp  657,3  Trilyun.
  Secara umum pajak mempunyai dampak distorsi dalam  perekonomian.
 Untuk  meminimalkan  distorsi  itulah,  maka  biasanya  pemerintah  memindahkan  sumber penerimaannya dari jenis pajak lain ke pajakpenghasilan yang dianggap  mempunyai beban pajak paling minimum.
 Peranan  sektor  pemerintah  meningkat  terus  sejak  terjadinya  kegagalan  pasar  dalam  menyelesaikan  masalah-masalah  ekonomi  mikro.  Itu  terjadi  pada  masa depresi besar tahun 1930-an. Pada masa itu perekonomian dunia mengalami   Suratman, Eddy.Pengaruh Pajak Penghasilan Terhadap Kesejahteraan,Jurnal ekonmi  pembangunan vol x, no 1, juni 2009/26  4  masa  yang  paling  sulit.  Ini  ditandai  dengan  tingkat pengangguran  yang  tinggi.
 Keadaan ini menuntut pemerintah ikut campur tangan  dalam perekonomian. Hal  ini  karena  sektor  swasta  tidak  memungkinkan  untuk  membangun  sarana  dan  prasarana untuk menunjang seluruh kegiatan. Jika sektor swasta ikut menyediakan  sarana  dan  prasarana,  maka  akan  menyebabkan  tingginya  biaya  produksi  untuk  barang-barangnya  dan  akibatnya  akan  menjadikan  harga  barang  menjadi  tinggi.
 Akibat selanjutnya, barang tidak terjual dan perusahaan akan mengalami kerugian.
 Dengan  demikian  pemerintah  dituntut  untuk  menyediakan  sarana  dan  prasarana  untuk  memperlancar  perekonomian.  Selama  pembangunan jangka  panjang  pertama, sudah banyak yang dinikmati antara lain berupa pertumbuhan produksi  nasional.  Berdasarkan  harga  konstan  tahun  1983,  selama  25  tahun  terakhir  ini  perekonomian  Indonesia  tumbuh  rata-rata  6%  pertahun.  Pertumbuhan  tersebut  dapat  dipertahankan  dalam  kurun  waktu  panjang.  Pertumbuhan  yang  tinggi  selama  periode  tersebut  tentu  tidak  akan  terjadi  tanpa  disertai  dengan  perkembangan,  baik  oleh  pemerintah  maupun  sektor  swasta.  Sektor  pemerintah  selama  ini  masih  dianggap  sebagai  leading  sektor  yang  mampu  memberi  dorongan  kuat  terhadap  perkembangan  ekonomi  Indonesi.  Peranan  pemerintah  dalam  perekonomian  tersebut  dituangkan  dalam  Anggaran  Pendapatan  dan  Belanja Negara.
  Pelaku ekonomi yang lain dalam suatu perekonomian adalah sektor bisnis.
 Sektor bisnis inilah yang menginvestasikan dananya  untuk investasi yang sangat  menunjang  untuk  pembentukan  PDB.  Meningkatnya  peran sektor  swasta  ini   Ratnawati,  Nirdukita,  dan  Rizki,  Rulli.  2005.  Analisis  Pengaruh  Variabel  Indikator  Ekonomi Makro Terhadap Perekonomian Indonesia: Pendekatan Pasar Barang dan Pasar Uang Periode 1990.1-2005.4.hlm.,47  5  sangat penting, karena untuk mencukupi kebutuhan dan barang - barang dan jasa  dari  sektor  lain.  Maka  banyak  sekali  kebijakan  pemerintah  dilakukan  untuk  mendorong  adanya  investasi.  Investasi  sektor  swasta ini  dapat  berupa  swasta  domestik  maupun  swasta  asing.  Untuk  merangsang  investasi  asing  dilakukan  dengan  cara  memberikan  kemudahan-kemudahan  system  kerjasama  dengan  pengusaha domestik, jaminan keamanan dan lain-lain.Berdasarkan uraian diatas,  maka ada keinginan untuk melakukan pengkajian seberapa besar pengaruh pajak  dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
 Berdasarkan  uraian  di  atas,  pengaruh  kebijakan  fiskal  yang  sangat  signifikan  terhadap  pertumbuhan  ekonomi  Indonesia  maka  peneliti  akan  membahas  tentang  pajak  penghasilan  (PPh)  dan  pengeluaran  pemerintah  berupa  gaji  pegawai  dengan  judul:  “Pengaruh  Pajak  Penghasilan  dan  Gaji  Pegawai  terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”
 B.  Rumusan Masalah  Dari  uraian  latar  belakang  masalah  tersebut,maka  dalam  penelitian  ini  penulis  mencoba  menganalisis  pertumbuhan  ekonomi  dengan  indikator  PDB  secara terperinci. Perumusan masalah dirumuskan sebagai berikut:  1.  Adakah  pengaruh  pajak  penghasilan  (PPh)  terhadap  pertumbuhan  ekonomi  Indonesia Tahun 1999/2000 - 2009?  2.  Adakah  pengaruh  pengeluaran  rutin  pemerintah  (gaji  pegawai)  terhadap  pertumbuhan ekonomi Indonesia Tahun 1999/2000 - 2009?  6  3.  Bagaimana  pengaruh  Pajak  Penghasilan  (PPh)  dan  pengeluaran  rutin  pemerintah  (gaji  pegawai)  terhadap  pertumbuhan  ekonomi  Indonesia  tahun  1999/2000 - 2009?  
C.  Tujuan dan Kegunaan Penelitian  1.  Tujuan penelitian  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:  a.  Untuk  mengetahui  apakah  variabel  Pajak  Penghasilan  (PPh)  berpengaruh  terhadap  pertumbuhan  ekonomi  Indonesia  tahun  1999/2000 - 2009.
 b.  Untuk mengetahui  apakah variabel pengeluaran  rutin  pemerintah  (gaji  pegawai) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 1999/2000 -  2009.
 c.  Untuk  mengetahui  besarnya  pengaruh  Pajak  Penghasilan  (PPh)  dan  pengeluaran  rutin  pemerintah  (gaji  pegawai)  terhadap  pertumbuhan  ekonomi Indonesia tahun 1999/2000 - 2009.
 2.  Kegunaan Penelitian Kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:  a.  Memberikan  masukan  yang  berguna  untuk  dijadikan  bahan  pertimbangan  bagi  pengambil  kebijakan  di  Indonesia  dalam  merumuskan  kebijakan-kebijakan  untuk  mengendalikan  anggaran  pemerintah  7  b.  Sebagai  bahan  acuan  untuk  penelitian  selanjutnya  terutama  yang  berminat  meneliti  mengenai  kebijakan  fiskal  (penerimaan  dan  pengeluaran pemerintah)  c.  Menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang ekonomikhususnya  tentang kebijakan fiskal.
 D.  Hipotesis Penelitian  Hipotesis terbagi atas dua jenis, yakni hipotesis Nol (H  ) yang menyatakan  tidak  ada  pengaruh  atau  tidak  ada  hubungan  atau  tidak  ada  perbedaan  antara  variabel X dan variable Y, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) yang menunjukkan  ada  pengaruh  atau  ada  hubungan  atau  ada  perbedaan  antara  variabel  X  dan  variabel Y.
  Dengan demikian hipotesis Nol (Ho) dalam penelitianini adalah:  1.  Tidak  ada  pengaruh  positif  signifikan  dari  pajak  penghasilan  (PPh)  terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 1999/2000 - 2009.
 2.  Tidak ada pengaruh positif signifikan dari pengeluaran rutin pemerintah  (gaji  pegawai)  terhadap  pertumbuhan  ekonomi  Indonesia  1999/2000  -  2009.
 3.  Tidak ada pengaruh positif signifikan dari pajak  penghasilan (PPh) dan  pengeluaran  rutin  pemerintah  (gaji  pegawai)  terhadap  pertumbuhan  ekonomi Indonesia tahun 1999/2000 - 2009.
  Wahidmurni,  Cara  Mudah  menulis  Proposal  dan  LaporanPenelitian  Lapangan,  Malang:UM Press, 2008. hlm. 21  8  Adapun hipotesis alternatif (Ha) dari penelitian ini adalah:  1)  Ada  pengaruh  positif  signifikan  dari  pajak  penghasilan  (PPh)  terhadap  pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 1999/2000 - 2009.
 2)  Ada  pengaruh  positif  signifikan  dari  pengeluaran  rutin  pemerintah  (gaji  pegawai)  terhadap  pertumbuhan  ekonomi  Indonesia  tahun  1999/2000  -  2009.
 3)  Ada  pengaruh  positif  signifikan  dari  pajak  penghasilan  (PPh)  dan  pengeluaran  rutin  pemerintah  (gaji  pegawai)  terhadap  pertumbuhan  ekonomi Indonesia tahun 1999/2000 - 2009.
 E.  Definisi Operasional  Penegasan  istilah  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  dimaksudkan  untuk  menghindari  kesalahpahaman  dalam  memahami  pembatasan-pembatasan  yang diuraikan. Sehingga isi penelitian ini mudah dipahami, antara lain:  1)  Kebijakan Fiskal  Kebijakan  fiskal  adalah  kebijakan  pemerintah  dalam  memengaruhi  perekonomian melalui pengeluaran dan penerimaan dalam APBN.
  Kebijakan  fiskal  merupakan  Penggunaan  APBN  untuk  mencapai  beberapa  tujuan  ekonomi  makro  seperti  tingkat  kesempatan  kerja  penuh,  pertumbuhan  ekonomi  jangka  panjang  yang  berkelanjutan,  dan  stabilitas  tingkat  harga.  Dalam  rangka  mendorong  kinerja  ekonomi,  kebijakan  fiskal   Ratnawati,  Nirdukita,  dan  Rizki,  Rulli.  2005.  Analisis  Pengaruh  Variabel  Indikator  Ekonomi Makro Terhadap Perekonomian Indonesia: Pendekatan Pasar Barang dan Pasar Uang Periode 1990.1-2005.4  9  dapat  berupa:  Tax  cut (kesinambungan  beban  pajak)  Spending  increase (kenaikan belanja pemerintah).
  2)  Pajak Penghasilan (PPh)  PPh  atau  Pajak  Penghasilan  adalah  pajak  yang  dikenakan  atas  penghasilan berupa gaji, honor / honorarium, upah, tunjangan dan pembayaran  lain  yang  diterima  atau  diperoleh  Wajib  Pajak  orang pribadi  dalam  negeri  sehubungan dengan pekerjaan atau jasa, jabatan dan kegiatan.
  Pajak Penghasilan (PPh) dikenakan terhadap orang pribadi dan badan,  berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh selama satu tahun  pajak.
  3)  Gaji Pegawai  Pengeluaran  pemerintah   dalam   APBN  salah  satunya  adalah  pengeluaran  rutin.  Pengeluaran  rutin  digunakan  untuk  pemeliharaan  dan  penyelenggaraan  pemerintah  yang  meliputi  belanja  pegawai,  belanja  barang,  pembayaran  bunga  utang,  subsidi,  dan  pengeluaran  rutin  lainnya.  Selain  itu,  pengeluaran  pembangunan  digunakan  untuk  membiayai  pembangunan  di  bidang ekonomi, sosial, dan umum baik pembangunan secara fisik maupun non  fisik.
 Gaji  pegawai  pemerintah  (W)  merupakan  pos  yang  penting  dalam  APBN. Perubahan  gaji  pegawai (W) akan mempengaruhi  permintaan  agregat  (Z)  secara  tidak  langsung.  Perubahan  W,  misalnya  kenaikan  gaji  pegawai   Direktorat Jenderal Angggaran, Rabu 1 April 2009.Kebijakan Fiskal Dalam Rangka  Mendorong Sektor Riil  http:///www.google.com/pengertian-arti-definisi-pajak-penghasilan-karyawan-pasal-21-pph21-penjelasan-tarif-pajak-ptkp-pihak-obyek-subyek-dll.htm  Mardiasmo, Op.Cit., hlm.123-129  10  negeri, mempunyai akibat langsung berupa kenaikan  disposable income  (Yd)  yang  diterima  oleh  sektor  rumah  tangga  (yaitu  pendapatan  yang  berada  di  tangan  masyarakat  untuk  menggunakannya).  Kenaikan  Y ini  kemudian  meningkatkan Z melalui kenaikan pengeluaran konsumsi (∆C).  ∆C ini timbul  karena  prilaku  masyarakat  yang  tercermin  pada  fungsi  konsumsinya  (apabila  Yd naik dengan  ∆Y, maka pengeluaran konsumsi akan meningkat dengan  ∆C  = c∆Yd = c∆W, dimana c adalah MPC).
  


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi