Minggu, 08 Juni 2014

Skripsi IPS: PERBEDAAN KEBIASAAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA YANG DITERIMA MELALUI JALUR REGULER DAN JALUR SPMB (STUDI KASUS PADA MAHASISWA P. IPS ANGKATAN 2007).


BAB I  PENDAHULUAN  
A.  Latar Belakang Masalah  Dalam  komperensi  di  Woods  Hole  berkumpul  sejumlah  sarjana  yang  paling  ulung  dalam  bidangnya  masing-masing  serta  para  ahli  pendidik  yang  ternama untuk memikirkan kembali tentang kurikulum,apa yang harus diajarkan,  kapan,  bagaimana  mengajarkanya  dan  untuk  apa  harus  diajarkan.  Sebagai  hasil  komperensi  tersebut  lahirlah  berbagai  buku  pelajaran  yang  terkenal,  yakni  yang  dihasilkan oleh PSSC, S.M.S.G dan BSCS dan lain-lain. Buku pelajaran tersebut  lengkap  dengan  pelatihan-pelatihan  laboratorium,  film,  buku  pegangan  bagi  pengajar dan kursus latihan untuk guru. Jadi keistimewaan komperensi ialah turut  sertanya  para  ilmuwan  yang  terkemuka  yang  biasanya  bekerja  di  universitas  dalam  menyusun  kurikulum  untuk  sekolah  dasar  dan  menengah.  Dengan  tidak  mengurangi  pentingnya  pendidikan  anak  sebagai  keseluruhan  moral,  sosial  maupun emosional komperensi mengutamakan aspek intelektual.
    Mendapatkan  pendidikan  yang  murah,  layak  dan  yang  bermutu  merupakan  kebutuhan  mendasar  bagi  tiap  manusia.  Pendidikan  bukan  sebagai  kebutuhan  sampingan  melainkan  kebutuhan  pokok  yang  harus  kita  penuhi.

 Pendidikan  ialah  suatu  usaha  yang  sadar  yang  teratur  dan  sistematis,  yang   Nasution, S.Dr. 2003. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi  Aksara, hal 1  dilakukan oleh  orang-orang  yang  diserahi tanggung  jawab untuk  mempengaruhi  anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.
    Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup  yang sangat penting.
 Hal ini sangat berdasar mengingat pendidikan dijadikan sebagai salah satu tolak  ukur  tingkat  kesejahteraan  manusia.  Tentu  saja,  berkualitas  tidaknya  tingkat  kesejahteraan seseorang  dipengaruhi oleh sejauh mana kualitas pendidikan yang  didapatkannya di bangku sekolah. Atau dengan kata lain, kualitas proses belajar  berimplikasi tidak langsung pada tingkat kesejahteraan manusia. Tidak terkecuali  dalam proses pembelajaran dikampus.
    Banyak mahasiswa, terutama mahasiswa baru, merasa bahwa kebiasaan  belajar  yang  dilakukannya  sudah  memadai.  Manajemen  waktu  yang  dilakukan  sudah  efisien.  Terbukti  di  SMA  dulu  mereka  adalah  murid  terpandai  atau  setidaknya tidak pernah merasa kesulitan mendapatkan nilai yang baik. Kemudian  seiring  dengan  berjalannya  waktu,  beberapa  diantara mahasiswa  ini  menyadari  bahwa nilai yang diperoleh tidaklah secermelang seperti ketika di SMA. Nilai A  atau B sepertinya sulit dijangkau. Mengapa? Apa sebenarnya yang terjadi? Salah  satu  jawabannya  mungkin  karena  keterampilan  belajar,  termasuk  manajemen  waktunya,  kurang  efektif.  Kuliah  di  perguruan  tinggi  memang  berbeda  dengan  belajar  di  SMA,  karena  itu  manajemen  waktu  yang  ada mestinya  turut  disesuaikan.
   `Amir Daien Indrakusuma, tt, pengantar ilmu pendidikan, Surabaya: Usaha Offset Printing,  Hal:  Suwiyadi  http://jurnaljpi.wordpress.com/2007/12/14/suwiyadi-2/ diaksestanggal 16-03-2008 jam 07;30   Harmoni, Ati. http://manajemen waktu untuk mahasiswa.com/2008 .diakses tanggal 27-04-2008  jam 10:45.
   Untuk  menyerap  ilmu  pengetahuan  yang  disajikan  dosen  ada  faktorfaktor  yang  ikut  menentukannya  yaitu   faktor,  dari  dalam  diri  individu  seperti  motivasi, inteligensi, minat dan persepsi mahasiswaterhadap kepengajaran dosen,  kebiasaan  belajar,  sikap,  serta  faktor  eksternal  yaitu  lingkungan  keluarga,  lingkungan masyarakat, lingkungan pendidikan, sarana belajar, serta  sarana  pendidikan.  Salah  satu  faktor  dari  dalam  individu  (internal)  yang  berhubungan  dengan prestasi belajar mahasiswa adalah  motivasi  berprestasi.  Menurut  Mc  Clelland  siswa  yang  mempunyai  motivasi  berprestasi  akan  belajar  lebih  gigih  ,  sedangkan  menurut  Heckhausen  pada  umumnya  seseorang yang  mempunyai  motivasi berprestasi tinggi cenderung akan menyelesaikan tugas-tugas belajarnya.
 Faktor internal lainnya yang berhubungan  dengan  prestasi  belajar  mahasiswa  adalah persepsi mahasiswa tentang kepengajaran dosen.
   Begitu  banyak  upaya  yang  dilakukan  oleh  setiap  individu  untuk  meningkatkan prestasinya. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT. Dalam  Qs. Ar-Ra’du ayat 11, yaitu:  Artinya: Sesungguhnya Allah tidak merubah keadan sesuatu kaum sehingga  mereka  merubah  keadaan  yang  ada  pada  diri  mereka  sendiri,  dan  apabila  Allah  menghendaki  keburukan  terhadap  sesuatu  kaum,  maka  tak  ada  yang  dapat  menolaknya  dan  sekali-kali  tak  ada  pelindung bagi mereka selain Dia.
   Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Surabaya: CV. Karya Utama, 2000),  hlm.370  Berdasarkan  ayat  di  atas  dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa  Allah  tidak  merubah  keadaan  suatu  kaum,  akan  tetapi  mereka  merubah  keadaan  mereka  sendiri. Manusia dapat merubah segala yang ada di dunia ini yang berhubungan  dengan  kebutuhan  mereka,  seperti  halnya  tentang  perubahan  yang  berhubungan  dengan  pendidikan.  Perubahan  yang  dimaksud  seperti  peningkatan  kualitas  pendidikan melalui pengadaan sarana dan prasarana yang memadai, dan bahkan  juga penyempurnaan proses pembelajaran.
 Menurut Braskamp terdapat korelasi antara pengajaran dosen dengan hasil  belajar mahasiswa, demikian pula studi yang pernah dilakukan oleh Centra (2007)  menunjukkan  bahwa  ada  korelasi   yang  cukup  baik  antara  kepengajaran  dosen  dengan  hasil  belajar  mahasiswa.  Ada  faktor  lain  Pula  yang  berkaitan  dengan  prestasi belajar mahasiswa yaitu sikap terhadap kegiatan belajar ditentukan oleh  bagaimana  persepsi  mahasiswa  terhadap  kegiatan  belajar  yang  dialaminya.
 Menurut    Simbolon   mahasiswa   yang  senang  terhadap aktivitas  belajar  cenderung melaksanakan  tugas-tugas belajar  dengan  perasaan  lapang  dan  gembira,  sehingga  beban  studi  yang  ada  pada  mahasiswa  dapat  diselesaikan.
 Tetapi  sebaliknya  jika  mahasiswa  tidak  senang  terhadap  kegiatan  belajar  cenderung  menghindar  bahkan  menolaknya.  Dengan  demikian  tugas-tugas  tidak  diselesaikanya.  Melalui  kajian  teoritis  tentang  persepsi  mahasiswa  terhadap  kepengajaran dosen, motivasi berprestasi  serta  sikap  dan  kebiasaan  belajar  dalam  hubungannya  dengan  prestasi  belajar  mahasiswa.  diajukan  empat  hipotesis_ untuk diuji kebenarannya.
   Sutadji  Sebuah  perguruan  tinggi  terutama  PTN  dibentuk  untuk pelayanan  dan  tidak  mengharapkan  keuntungan.  Kebutuhan  untuk  memberikan  pelayanan  riset  dan pelayanan lainya yang memberikan kemampuan untuk menyediakan standar  mutu  akademik.  Proses  belajar  dalam  perguruan  tinggi  dapat  dinyatakan  dalam  bentuk skor hasil tes dan pengamatan yang dilakukanoleh dosen.Ada dua metode  yang  dapat  digunakan  untuk  mengetahui  kemajuan  siswa  dalam  proses  belajar  yaitu  tes  dan  observasi.  Prestasi  belajar  merupakan pengetahuan  atau  pengembangan  keterampilan  yang  diperoleh  dalam  pembelajaran  di  sekolah  maupun  di  perkuliahan,  dan  biasanya  ditunjukan  oleh nilai  atau  skor  yang  ditetapkan oleh guru atau dosen. Dengan kata lain bahwa prestasi belajar adalah  hasil belajar mahasiswa yang telah diukur dan dinyatakan dengan nilai.
  Hasil penelitian terdahulu tentang perbedaan kebiasaan belajar, motivasi  belajar  dan  prestasi  belajar  mahasiswa  reguler  dan  non  reguler  di  UM  yang  diadakan  oleh  Ahmad  Suprayitno  yaitu:  tidak  ada  perbedaan  kebiasaan  belajar  yang signifikan antara mahasiswa yang reguler dan mahasiswa yang non reguler  yang  ditujukan  dengan  hasil  uji-t  dengan  t  hitung  -1,014  dan  P>0,05,  tidak  ada  perbedaan  motivasi  belajar  yang  signifikan  antara  mahasiswa  yang  reguler  dan  mahasiswa yang non reguler, yang ditujukan dengan hasil uji-t dengan t hitung -1,584  dan  P>  0,05  dan  ada  perbedaan  prestasi  belajar  yang  signifikan  antara  mahasiswa  yang  reguler  dan  mahasiswa  yang  non  reguler  program  D3  tehnik  mesin FP.UM angkatan 2003, yang ditujukan dengan hasil uji-t dengan t hitung  Deskripsi Dokumen:  http://www.digilib.ui.edu/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=90787&lokasi=lokal    Kuncoro,  N.  2003.  Metode  Kuantitatif  Aplikasi  Bisnis  dan  Ekonomi.  Jakarta:  AMP  YKPN  Togya. Hal 32.
 2,791 dan  P<0,05.
    Dengan  demikian  peneliti ingin melakukan penelitian  yang  sama  di  Universitas  Islam  Negeri  Malang.  Peneliti  ingin  melihathat  apakah  mahasiswa  jurusan  P.  IPS  Fakultas  Tarbiyah  angkatan tahun  2007  baik  yang  diterima  melalui jalur SPMB  maupun  Reguler memiliki motivasi dan  kebiasaan  belajar sendiri dalam belajar untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan secara  baik.  Dari  uraian  latar  belakang  tersebut  peneliti  bertujuan  untuk  mengadakan  penelitian  yang  berjudul  “  Perbedaan  Kebiasaan  Belajar,  Motivasi  Belajar,  dan  Prestasi Belajar Mahasiswa yang Diterima Melalui Jalur Reguler dan Jalur SPMB  (Studi Kasus Pada Mahasiswa P. IPS Angkatan 2007).
 B.  Rumusan Masalah   Dari  latar  belakag  di  atas  penulis  dapat  mengambil  beberapa  rumusan  masalah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:  1.  Apakah  terdapat  perbedaan  kebiasaan  belajar  antara  mahasiswa  jurusan  P.IPS angkatan 2007 yang diterima melalui jalur reguler dan SPMB?  2.  Apakah  terdapat  perbedaan  motivasi  belajar  antara  mahasiswa  jurusan  P.IPS angkatan 2007 yang diterima melalui jalur reguler dan SPMB?  3.  Apakah  terdapat  perbedaan  prestasi  belajar  antara  mahasiswa  jurusan  P.IPS angkatan 2007 yang diterima melalui jalur reguler dan SPMB?  
C.  Tujuan Penelitian   Tujuan penelitian ini adalah   Suprayitno,A. 2005. Perbedaan Kebiasaan Belajar, Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar  Mahasiswa Regular dan Non Regular Program Studi D3 Teknik Mesin FT.UM Angkatan  2003.Skripsi Tidak Diterbitkan. Hal 75.
 1.  Untuk mengetahui perbedaan kebiasaan belajar antaramahasiswa jurusan  P.IPS angkatan 2007 yang diterima melalui jalur reguler dan SPMB.
 2.  Untuk  mengetahui  perbedaan  motivasi  belajar  antara  mahasiswa  jurusan  P.IPS angkatan 2007 yang diterima melalui jalur reguler dan SPMB  3.  Untuk  mengetahui  perbedaan  prestasi  belajar  antara  mahasiswa  jurusan  P.IPS angkatan 2007 yang diterima melalui jalur reguler dan SPMB.
 D.  Hipotesis   Hipotesis  adalah  pernyataan  atau  jawaban  sementara terhadap  rumusan  masalah  dalam  penelitian  yang  akan  dikemukakan.  Adapun  dua  jenis  hipotesis  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  hipotesis  nol  (Ho)  dan  hipotesis  alternatif  (Ha)  .  Hipotesis  nol  (Ho)  adalah  hipotesis  yang  menyatakan  bahwa  adanya  perbedaan  dua  variabel  (tidak  adanya  pengaruh  variabel  X  terhadap  Y).
 Sedangkan  Ha  adalah  adanya  hubungan  antara  X  dan  Y.
   Dan  untuk  menguji  kebenaran hipotesis perlu ditetapkan hipotesis sebagai berikut:  1.  Ho  :  tidak  adanya  perbedaan  kebiasaan  belajar  yang  signifikan  antara  mahasiswa  P.IPS  angkatan  2007  yang  diterima  melalui jalur  reguler dan SPMB Fakultas Tarbiyah UIN Malang.
 2.  Ha  :  ada  perbedaan  motivasi  belajar  yang  signifikan  antara  mahasiswa  P.IPS  angkatan  2007  yang  diterima  melalui  jalur  reguler  dan  SPMB Fakultas Tarbiyah UIN Malang   Usman, dkk. 2000. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara. Hal 38    Arikunto,  Suharsimi.2002.  Prosedur  Pelelitian  Suatu  Pendekatan  Praktek,  Edisi  Revisi  V.
 Jakarta: PT Rineke Cipta. Hal 66-67  3.  Ho   :  tidak  ada  perbedaan  prestasi  belajar  yang  signifikan   antara  mahasiswa  P.IPS  angkatan  2007  yang  diterima  melalui jalur  reguler dan SPMB Fakultas Tarbiyah UIN Malang.
 E.  Kegunaan  Secara garis besar dari hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan  dan manfaat baik bagi penulis sendiri, maupun bagi  pengembangan pengetahuan  tentang  pendidikan  dan  bagi  mahasiswa  sendiri  dalam meningkatkan  kebiasaan  belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar.
 1.  Bagi penulis; untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam dunia  pendidikan itu sendiri  2.  Bagi  dosen;  dapat  dijadikan  sebagai  bahan  pendidikan  agar  nantinya  dalam mengajar mahasiswa lebih baik agar mahasiswasemangat dalam  belajar  3.  Bagi lembaga;sebagai bahan acuan dalam mengembangkan lulusan yang  berkualitas.
 F.  Asumsi Peneliti   Asumsi adalah anggapan-anggapan dasar tentang sesuatu hal yang dijadikan  pijakan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian.
  Anggapan dasar  yang  kompleks  semacam  ini  memberikan  penguat  kepada peneliti  untuk  menentukan  obyek  yang  menjadi  sasaran  penelitian,  menentukan  daerah  atau    Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi,  Tesis, Disertasi,  Artikel, Makalah, laporan Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang. Hal 13  wilayah pencarian data atau pemilihan instrumen untuk mengumpulkan data dan  sekaligus pedoman yang mantap didalam penarikan kesimpulan.
   Berdasarkan uraian diatas dapat menarik beberapa asumsi sebagai berikut:  1.  Mahasiswa  mendapatkan  perlakuan  yang  sama  dalam  proses  belajar  mengajar  2.  Prestasi  akademik  yang  berupa  IP  yang  terdapat  dalam  KHS  telah  menunjukan kemampuan mahasiwa yang sesungguhnya.
 3.  Instrumen  yang  telah  dilancarkan  oleh  peneliti  telah  memadai  untuk  mengungkapkan kebiasaan belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar  mahasiswa.
 G.  Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian  Mengingat banyaknya variabel yang diduga mempengaruhi kebiasaan belajar  mahasiswa,  motivasi  belajar  mahasiswa.  Peneliti  berkeyakinan  belum  memungkinkan  untuk  meneliti  semua  variabel  yang  ada mengingat  adanya  keterbatasan waktu untuk melakukan penelitian ini.  Dalam penelitian ini peneliti  hanya  terfokus  pada  variabel  perbedaan  kebiasaan  belajar,  motivasi  belajar  dan  prestasi  belajar  antara  mahasiswa  P.IPS  angkatan  2007  yang  diterima  melalui  jalur Reguler dan SPMB Fakultas Tarbiyah UIN Malang



Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi