Minggu, 08 Juni 2014

Skripsi IPS: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL EVERY ONE IS TEACHER HEREUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI MADRASAH ALIYAH SINGOSARI MALANG


BAB I  PENDAHULUAN  
A.  Latar Belakang masalah  Pendidikan  pada  hakikatnya  adalah  usaha  sadar  membudayakan  manusia  atau  memanusiakan  manusia.  Manusia  itu  sendiri  adalah  pribadi  yang  utuh  dan  pribadi  yang  komplek  sehingga  sulit  dipelajari  secara  tuntas,  oleh  karena  itu,  masalah pendidikan tidak akan pernah selesai, sebabhakikat manusia itu sendiri  selalu  berkembang  mengikuti  dinamika  kehidupannya,  pendidikan  adalah  usaha  sadar  bertujuan,  namun  tidaklah  berarti  pendidikan  harus  berjalan  secara  konvensional dan tradisional.
Pendidikan  memiliki  peranan  yang  penting  dalam  meningkatkan  kualitas  manusia.  Oleh  karena  itu,  manusia  merupakan  kekuatan  sentral  dalam  pembangunan,  sehingga  mutu  dan  sistem  pendidikan  akan  dapat  ditentukan  keberhasilannya melalui peningkatan motivasi belajar siswa.
Ilmu pengetahuan yang diperoleh dari proses pendidikan itu merupakan bekal  penting bagi setiap orang untuk menjalankan kehidupan. Dalam Al-Qur’an Surat  Al-Mujadilah ayat 11 Allah berfirman:   Artinya  :  “  Hai  orang-orang  yang  beriman  apabila  dikatakan  kepadamu:  berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlahniscaya Allah  akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan berdirilah  kamu, maka berdirilah niscaya Allah meninggikan orang-orang yang  beriman  diantaramu  dan  orang-orang  yang  berilmu  pengetahuan  beberapa  derajat  dan  Allah  maha  mengetahui  apa  yang kamu  kerjakan” (QS. Al-Mujadilah : 11) 

Artinya  :  “Barang  siapa  menginginkan  kebahagiaan  di  dunia  maka haruslah  berilmu dan barang siapa yang menginginkan kebahagiaan di akhirat  maka  wajiblah  ia  berilmu  dan  apabila  menginginkan  keduanya  maka  haruslah dengan ilmu”.
 Ayat  dan  pendapat  Imam  Syafi’i  tersebut  dapat diketahui  bahwa  dalam  menjalankan kehidupan yang penuh dengan permasalahan yang beraneka ragam  ini orang membutuhkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang dimiliki dapat  dijadikan  sebagai  kunci  bagi  permasalahan-permasalahan  yang  dihadapi  selain  sebagai  bekal  dalam  menjalankan  kehidupan  di  dunia  ilmu  pengetahuan  juga  dapat mengantarkan seseorang untuk mencapai kebahagiaan hidup di akhirat. Dan  ilmu pengetahuan itu dapat diperoleh dengan melaluiproses belajar.
Sistem  pembelajaran  pendidikan  pada  umumnya  sampai  saat  ini  masih  di  dominasi  oleh  metode  ceramah.  Dimana  metode  ini  tidak  begitu  banyak   Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang : Asy-Syifa’, 1998), hlm. 134.
 “Ad-da’wah As-Salafiyah”. Maktabah Syamilah. Juz  1Hal 89.  Tafsir Sirojul  Munir, Juz 1Hal  4560.
mengembangkan  kemampuan  berfikir  siswa  terutama  dalam  memecahkan  suatu  permasalahan.  Sering  dijumpai  dalam  pembelajaran  guru  hanya  menggunakan  metode yang monoton, dimana dalam metode tersebut  guru hanya memberikan  materi melalui ceramah, pemberian tugas dan diskusibebas. Sehingga guru tidak  bisa  mengembangkan  pembelajaran  yang  menarik.  Ada  kesan  guru  takut  untuk  merancang  pembelajaran  sendiri,  sehingga  dari  bahan belajar  sampai  metode  evaluasi nyaris tidak ada perbedaan.
Melihat kenyataan yang ada di lapangan, sebagian besar teknik dan suasana  pengajaran  di  sekolah-sekolah  yang  digunakan  para  guru  kita  tampaknya  lebih  banyak  menghambat  untuk  memotivasi  potensi  otak  Sebagai  contoh,  seorang  peserta  didik  hanya  disiapkan  sebagai  seorang  anak  yang  harus  mau  mendengarkan,  mau  menerima  seluruh  informasi  dan  mentaati  segala  perlakuan  gurunya. Dan yang lebih parah lagi adalah fakta bahwa semua yang dipelajari di  bangku sekolah itu ternyata tidak integratif dengankehidupan sehari-hari. Bahkan  tak  jarang  realitas  sehari-hari  yang  mereka  saksikan  bertolak  belakang  dengan  pelajaran di sekolah. Budaya dan mental semacam inipada gilirannya membuat  siswa  tidak  mampu  mengaktivasi  kemampuan  otaknya.  Sehingga  mereka  tidak  memiliki  keberanian  menyampaikan  pendapat,  lemah  penalaran  dan  tergantung  pada orang lain.
 Untuk  memilih  metode  dan  teknik  yang  digunakan  memang  memerlukan  keahlian  tersendiri.  Seorang  pendidik  harus  pandai  memilih  metode  dan  teknik  yang  akan  dipergunakan,  dan  teknik  tersebut  harus  dapat  memotivasi  serta   Sidi, indra djati. 2003. Menuju masyarakat belajar(Jakarta: paramdana dan logos, 2003) hlm 24.
memberikan kepuasan bagi anak didiknya seperti hasil atau prestasi belajar siswa  yang semakin meningkat.
Untuk  menjawab  persoalan-persoalan  tersebut  perlu  diterapkan  suatu  cara  alternatif  guna  mempelajari  Sosiologi  yang  kondusif dengan  suasana  yang  cenderung  rekreatif  sehingga  memotivasi  siswa  untuk mengembangkan  potensi  kreativitasnya. Salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah dengan penerapan  suatu  paradigma  baru  dalam  pembelajaran  di  kelas  yaitu  dengan  metode  pembelajaran  Aktif  model  Every  One  Is  Teacher  Here,  dikarenakan  ada  kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan lebih  baik jika siswa di beri kesempatan untuk bertindak  sebagai Guru bagi siswa lain.
Belajar  akan  lebih  bermakna  jika  peserta  didik   semua  berperan  menjadi  nara  sunber terhadap para temannya di kelas belajar.
Sebuah  penelitian  menunjukkan  bahwa  dalam  pembelajaran  bergaya  ceramah,  siswa  kurang  menaruh  perhatian  selama  40%  dari  seluruh  watu  pembelajaran.  Siswa  dapat  mengingat  70%  dalam  sepuluh  menit  pertama  pembelajaran,  sedangkan  dalam  sepuluh  menit  terakhir  mereka  hanya  dapat  mengingat 20% materi pembelajaran.
 Dalam proses belajar mengajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang  yang  tidak  mempunyai  motivasi  dalam  belajar,  tidak  mungkin  akan  melekukan  aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwasesuatu yang akan dikerjakan  itu tidak menyentuh kebutuhannya. Segala sesuatu yang menarik minat orang lain  belum  tentu  menarik  minat  orang  tertentu  selama  sesuatu  itu  tidak  bersentuhan   Melvin L, Silberman. Active learning(Bandung: Nusamedia, 2006)hlm.24.
dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, apa yang seseorang lihat sudah tentu akan  membangkitkan  minatnya  sejauh  apa  yang  ia  lihat  itu mempunyai  hubungan  kepentingannya sendiri. Banyak anak dengan intelijensi yang rendah disebabkan  tidak  ada  motivasi  dalam  belajar.  Fungsi  motivasi  yang  seharusnya  sebagai  pendorong,  penggerak,  dan  pengarah  perbuatan  belajar  tidak  dijalankan  dengan  baik.
 Peranan motivasi yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa  senang  dan  semangat  untuk  belajar.  Siswa  yang  memiliki  motivasi  kuat,  akan  mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Seorang siswa yang  memiliki  intelegensi  cukup  tinggi  bisa  jadi  gagal  karena  kekurangan  motivasi.
Hasil belajar itu akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Bergayut dengan hal  ini maka kegagalan belajar siswa jangan begitu sajamempersalahkan pihak siswa,  sebab mungkin saja guru tidak berhasil dalam memberikan motivasi yang mampu  membangkitkan  semangat  dan  kegiatan  siswa  untuk  belajar.  Jadi  tugas  guru  bagaimana mendorong para siswa agar pada dirinya tumbuh motivasi.
Dalam hal ini sudah barang tentu peran guru sangat penting. Bagaimana  guru  melakukan  usaha-usaha  untuk  dapat  menumbuhkan  dan  memberikan  motivasi agar anak didiknya melakukan aktivitas belajar dengan baik. Untuk dapat  belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasiyang baik pula. Hasil belajar  akan  menjadi  optimal,  kalu  ada  motivasi.  Makin  tepat  motivasi  yang  diberikan,   Sardiman A. M. interaksi dan motivasi belajar mengajar, (Jakarta: CV Rajawali. 1986) hlm:74.
akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan  interaksi usaha belajar bagi para siswa.
 B.  Rumusan Masalah  Berdasarkan  dari  latar  belakang  tersebut  di  atas,  maka  dapat  dirumuskan masalah yang akan dibahas oleh penulis dalam skripsi ini adalah:  1.  Bagaimana Proses Perencanaan Strategi Pembelajaran  Aktif Model  Every  One Is Teacher Hereuntuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X  pada mata pelajaran Sosiologi di Madrasah Aliyah Almaarif Singosari?  2.  Bagaimana  Proses  Pelaksanaan  Pembelajaran  Aktif  Model  Every  One  Is  Teacher  Here  untuk  meningkatkan  motivasi  belajar  siswa  kelas  X  pada  mata pelajaran Sosiologi di Madrasah Aliyah Almaarif Singosari?  
C.  Tujuan dan kegunaan penelitian  Dalam  penelitian  ini  penulis  mempunyai  tujuan.  Adapun  tujuan  tersebut  Adalah :  1.  Mendeskripsikan  Proses  Perencanaan  Strategi  Pembelajaran  Aktif  model Every One Is Teacher Hereuntuk meningkatkan motivasi belajar  siswa  kelas  X  pada  mata  pelajaran  Sosiologi  di  Madrasah  Aliyah  Almaarif Singosari?  2.  Mendeskripsikan Proses  Pelaksanaan  Pembelajaran  Aktif  Model  Every  One Is Teacher Here  untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas   Ibid, hlm.77.
X  pada  mata  pelajaran  Sosiologi  di  Madrasah  Aliyah  Almaarif  Singosari?  D.  Manfaat penelitian  1.  Bagi siswa  Meningkatkan  motivasi  siswa  dalam  proses  pembelajaran  Sosiologi.  Mendorong  siswa  untuk  berperan  aktif  dalam  proses  pembelajaran.  Membantu  siswa  mengalami  kesulitan  dalam  memahami  konsep Sosiologi  2.  Bagi peneliti dan guru  Mendapatkan  pengalaman  langsung  dalam  menerapkan  pembelajaran aktif dengan metode Every One Is Teacher Here. Membantu  guru  dalam  memilih  model  pembelajaran  yang  sesuai  sehingga  dapat  meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih menarik minat siswa.
3.  Bagi sekolah  Memberikan  sumbangan  yang  baik  bagi  sekolah  dalam  rangka  perbaikan proses pembelajaran, guru meningkatkan kualitas pembelajaran  Sosiologi.
E. Ruang Lingkup Pembahasan  Pembahasan penelitian tidak lepas dari ruang lingkup pembahasan. Hal  ini  untuk  menghindari  kekaburan  dan  kesimpangsiuran dalam  pembahasan,  sehingga dapat mengarah kepada pokok bahasan yang ingin dicapai.
Adapun ruang lingkup pembahasan skripsi ini adalah: 1.  Penelitian ini hanya membahas tentang Pembelajaran  Aktif dengan model  Every  One  Is  Theacher  Here yang  diterapkan  pada  mata  pelajaran  Sosiologi Di MA Al Maarif Singosari Malang.
2.  Upaya  peningkatan  motivasi  siswa  terhadap  mata  pelajaran  Sosiologi  melalui  penerapan  Pembelajaran  Aktif  dengan  model  Every  One  Is  Teacher Here.
G. Sistematika Pembahasan  Untuk  mendapatkan  gambaran  yang  jelas  dan  menyeluruh  tentang  isi  skripsi  ini,  secara  singkat  dapat  dilihat  dalam  sistematika  pembahasan  di  bawah ini, dimana dalam skripsi ini dibagi menjadi lima Bab, antara lain:  BAB I  : Pendahuluan.
Bab  ini  merupakan  pendahuluan  yang  terdiri  dari  latar  belakang  masalah,  rumusan  masalah,  tujuan  penelitian,  kegunaan  penelitian,  ruang  lingkup  pembahasan,  dan  sistematika  pembahasan.
BAB II  : Kajian Teori.
Dalam  bab  ini  berisi  tentang  kajian  teori  yaitu  pembahasan  tentang Pembelajaran Aktif, yang meliputi pengertian, perbedaan  antara  Strategi  Pembelajaran  Aktif  dengan  cara  Belajar  Siswa  Aktif,  dasar  filosofi  pelaksanaan  Strategi  Pembelajaran  Aktif,  penerapan  Strategi  Pembelajaran  Aktif  pada  mata  pelajaran  Sosiologi, ciri-ciri Strategi Pembelajaran Aktif,  faktor pendukung  dan  penghambat  pelaksanaan  strategi  Pembelajaran  Aktif  dalam  pembelajaran  ilmu  pengetahuan  Sosial,  Teknik  belajar  yang  efektif.  Tinjauan  tentang  metode,  pengertian,  prinsik  dan  tujuan  Every  One  Is  Teacher  Here,   peran  pembelajaran  aktif  dengan  metode Every One Is Teacher Heredalam meningkatkan motivasi  belajar  siswa.  Tinjauan  tentang  pengertian,  manfaat sosiologi,  tinjauan  tentang  motivasi  belajar  pengertian  motivasi,  macammacam  motivai  bentuk-bentuk  motivasi,  pentingnya  motivasi  dalam  belajar,  tujuan,  fungsi,  prinsip  motivasi  dan cara  menumbuhkan motivasi.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi